5.1 Simpulan
Pertama, K.H. Abdul Halim merupakan ulama dan juga pahlawan nasional
yang berasal dari Majalengka. K.H. Abdul Halim memiliki jasa yang besar di dalam mendorong kesadaran di kalangan masyarakat Muslim, bahkan bangsa Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan akibat penjajahan. Perjuangannya tidak hanya dalam bidang agama, pendidikan, sosial, dan ekonomi tetapi K.H. Abdul Halim juga berjuang dalam bidang politik. Terlahir dengan nama Otong Syatori dan dibesarkan dalam keluarga yang religius dan cukup taat dalam menjalankan perintah agama membuat K.H. Abdul Halim sangat taat dalam menjalankan perintah agama. Selama hidupnya K.H. Abdul Halim tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Pendidikannya hanya dari pesantren ke pesantren sehingga pemahamannya tentang agama Islam begitu kuat. Sedangkan pengetahuan umum yang dimiliki oleh K.H. Abdul Halim diperolehnya secara otodidak dan belajar sendiri.
Kedua, Pemikiran-pemikiran politik K.H. Abdul Halim banyak terpengaruh
oleh guru-gurunya ketika berada di Mekah dan tulisan-tulisan dari tokoh-tokoh pembaharuan Islam. Hal ini terlihat dalam pengembangan dakwah yang dilakukan oleh K.H. Abdul Halim. Dalam berdakwah K.H. Abdul Halim menyampaikan ajaran-ajaran yang dia dapatkan ketika berada di Mekah, terutama aliran Islam Modern. Dalam pemikiran politiknya, K.H. Abdul Halim selalu senantiasa mengedepankan persatuan dan kesatuan umat serta tidak memandang sebuah perbedaan sebagai suatu perpecahan. K.H. Abdul Halim selalu mengupayakan jalan damai dalam menyelesaikan masalah. Pemikiran politik K.H. Abdul Halim selalu berusaha untuk menampilkan Islam secara modern yang lebih menekankan pada aspek idealis dan moral. Selain itu, pemikiran K.H. Abdul Halim juga terpengaruh oleh pemikiran
Norri s Noer Herwandy, 2014
KIPRAH K.H ABDUL HALIM DALAM BIDANG POLITIK TAHUN 1912-1955
Uni versitas Pendidikan I ndonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasan Al Bana seorang tokoh Ikhwanul Muslimin di Mesir. Pemikiran K.H. Abdul Halim tidak pernah terlepas dari dorongan dan keinginannya untuk menegakkan syariat agama tanpa harus mengabaikan nasionalismenya.
Ketiga, awal mula K.H. Abdul Halim aktif dalam bidang politik adalah
dengan menjadi ketua Syarekat Islam (SI) cabang Majalengka pada tahun 1912. Kemudian pada masa pendudukan Jepang, K.H. Abdul Halim tetap aktif dalam bidang politik, yaitu dengan masuk menjadi anggota MIAI, Chuo Sangi In, dan BPUPKI. Sesudah Indonesia merdeka, K.H. Abdul Halim masih tetap eksis dalam bidang politik. Hal ini dibuktikan dengan terpilihnya K.H. Abdul Halim menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) Karesidenan Cirebon, Bupati Masyarakat Majalengka, menjadi salah satu penggagas berdirinya Partai Masyumi, menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara Provinsi Jawa Barat. Kemudian, dari hasil pemilu tahun 1955, K.H. Abdul Halim masuk dan terpilih menjadi anggota konstituante. Akan tetapi, dalam mengikuti sidang-sidang konstituante, kondisi kesehatan K.H. Abdul Halim sudah mulai terganggu dan menurun akibat penyakit gula (diabetes) yang dideritanya. Selama berkiprah dalam dunia politik, K.H. Abdul Halim selalu berjuang secara maksimum melalui usahanya yaitu dengan kegiatan pengembangan politik Islam.
K.H. Abdul Halim berusaha untuk menumbuhkan kesadaran berpolitik dan bernegara di kalangan umat Islam. Kiprah K.H. Abdul Halim dalam bidang politik selalu mencoba untuk menampilkan Islam secara modern dalam rangka mengantisipasi perkembangan zaman. K.H. Abdul Halim berusaha menyebarkan pemikirannya yang penuh toleransi untuk terciptanya persatuan dan kesatuan umat serta menganjurkan untuk menjunjung tinggi akidah, ahlak, dan moral masyarakat. Dalam berpolitik, K.H. Abdul Halim tidak hanya ikut terlibat tetapi juga mengikatkan diri ke dalam organisasi yang bergerak pada bidang politik, yakni politik Islam.
Norri s Noer Herwandy, 2014
KIPRAH K.H ABDUL HALIM DALAM BIDANG POLITIK TAHUN 1912-1955
Uni versitas Pendidikan I ndonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2Saran
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi dalam mengangkat sosok tokoh pahlawan nasional yang berasal dari Majalengka yaitu K.H. Abdul Halim yang kurang begitu dikenal oleh masyarakat Majalengka. Selain itu, melalui penelitian ini dapat memperkaya tulisan-tulisan tentang perjuangan dan kiprah K.H. Abdul Halim khususnya dalam bidang politik dan juga hasil tulisan ini diharapkan menjadi sumbangan informasi terhadap perjuangan dan pengaruh pemikiran K.H. Abdul Halim dalam bidang politik. Selain itu, melalui penelitian ini penulis juga memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya melalui kerangka berpikir penulis mengenai pembahasan yang belum dipecahkan atau belum dibahas secara jelas dalam penelitian ini. Pembahasan tersebut adalah mengenai peranan dan kiprah K.H. Abdul Halim dalam bidang ekonomi dan sosial, karena sebelum aktif dan terjun dalam dunia politik, K.H Abdul Halim juga berperan dan aktif dalam bidang ekonomi.
Norri s Noer Herwandy, 2014
KIPRAH K.H ABDUL HALIM DALAM BIDANG POLITIK TAHUN 1912-1955
Uni versitas Pendidikan I ndonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka
Sumber Buku:
Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos. Al-Maududi, A.A. (1988). Khilafah dan Kerajaan. Bandung: Mizan.
Anderson, B. (1988). Revoloesi Pemoeda: Pendudukan Jepang dan Perlawanan di
Jawa 1944-1946. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Arinanto, S. (2010). “Piagam Jakarta dan Cita-Cita Negara Islam”, dalam Menggugat Sejarah. Bandung: Sega Arsy.
Azra, A. (2002). Reposisi Hubungan Negara dan Agama Merajut Hubungan Antar
Umat. Jakarta: Buku Kompas.
Benda, J.H. (1985). Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam Indonesia Pada Masa
Pendudukan Jepang. Jakarta: Pustaka Jaya.
Boland, J.B. (1985). Pergumulan Islam di Indonesia 1945-1972. Jakarta: Grafiti Pers. Budiardjo, M. (2000). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1994). Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Gottschalk, L. (1986). Mengerti Sejarah. Jakarta : Universitas Indonesia Pers.
Herkusumo. (Tanpa Tahun). Chuo Sangi In: Dewan Pertimbangan Pusat Pada Masa
Pendudukan Jepang. Jakarta: Rosda Jaya Putra.
Hernawan, W. (2007). Teologi K. H. Abdul Halim; Ikhtiar Melacak Akar-Akar
Pemikiran Teologi Organisasi Massa Islam Persatuan Ummat Islam (PUI).
Bandung: PW PUI Jawa Barat.
Ismaun. (2005). Pengantar Belajar Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan. Bandung : Historia Utama Pers.
Jurdi, S. (2010). Sosiologi Islam dan Masyarakat Modern: Teori, Fakta, dan Aksi
Norri s Noer Herwandy, 2014
KIPRAH K.H ABDUL HALIM DALAM BIDANG POLITIK TAHUN 1912-1955
Uni versitas Pendidikan I ndonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kahin-McTurnan, G. (2013). Nasionalisme dan Revolusi Indonesia. Depok: Komunitas Bambu.
Kartika, N. (2007). Sejarah Majalengka; Sindangkasih-Maja-Majalengka.
Jatinangor: Uvula Press.
Kartawiriasaputra, S. (1996). Oral History (Sejarah Lisan Suatu Pengantar). Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.
Kartodirdjo, S. (1992). Ratu Adil. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Kartodirdjo, S. (1999). Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan
Nasional Dari Kolonialisme Sampai Nasionalisme Jilid 2. Jakarta: Gramedia.
Kuntowijoyo. (2003). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Lubis, N. et al. (2003). Sejarah Tatar Sunda Jilid 2. Bandung: Yayasan Masyarakat Sejarawan Cabang Jawa Barat.
Mahrus, E. dan Kurniawan, S. (2011). Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam. Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Noer, D.(1982). Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942. Jakarta: LP3ES. Noer, D. (2000). Partai Islam di Pentas Nasional. Jakarta: Mizan.
Notosusanto, N. dan Poesponegoro D.M. (1993). Sejarah Nasional Indonesia Jilid V. Jakarta: Balai Pustaka.
Notosusanto, N. dan Poesponegoro D.M. (1993). Sejarah Nasional Indonesia Jilid
VI. Jakarta: Balai Pustaka.
Pringgodigdo, A.K. (1980). Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia. Jakarta: Dian rakyat.
Raliby, O. (1953). Documenta Historica; Sedjarah Dokumen dari Pertumbuhan dan
Perdjuangan Negara Republik Indonesia Jilid 1. Jakarta: Bulan Bintang.
Ricklefs, MC. (1999). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Norri s Noer Herwandy, 2014
KIPRAH K.H ABDUL HALIM DALAM BIDANG POLITIK TAHUN 1912-1955
Uni versitas Pendidikan I ndonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Santosa-O, K. (2010). “Sarekat Islam (SI) dan Kebangkitan Nasional”, dalam
Menggugat Sejarah. Bandung: Sega Arsy.
Sewaka, R. (1955). Tjorat Tjoret dari Zaman ke Zaman. Bandung. Sjamsudin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Soekanto, S. (1982). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: CV Rajawali.
Sukarsa, D.(2007). Potret K.H. Abdul Halim Dalam Eksistensi Nasionalisme dan
Perbaikan Umat (1887-1962). Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa..
Sunanto, M. (2012). Sejarah Peradaban Islam Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. Supardan, D. (2009). Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural.
Jakarta: Bumi Aksara.
Suryanegara, M. A. (2010). Api Sejarah. Bandung: Salamadani.
Suryanegara, M. A. (1996). Menemukan Sejarah Wacana Pergerakan Islam di
Indonesia. Bandung: Mizan.
Syam, F. (2010). Pemikiran Politik Barat: Sejarah, Filsafat, Ideologi, dan
Pengaruhnya Terhadap Dunia Ke-3. Jakarta: Bumi Aksara.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Varma, S.P. (1990). Teori Politik Modern. Jakarta: Rajawali.
Wanta, S. (1986). KHA Halim Iskandar dan Pergerakannya. Majalengka: PB PUI. Wirosardjono, S. (1995). Dialog dengan Kekuasaan: Esai-esai tentang Agama,
Negara dan Rakyat. Bandung: Mizan.
Yatim, B. (2008). Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sumber E-book:
Anshari, E, S. (1997). Piagam Jakarta 22 Juni 1945: Sebuah Konsesus Nasional
Tentang Dasar Negara Republik Indonesia (1945-1949). Jakarta: Gema
Norri s Noer Herwandy, 2014
KIPRAH K.H ABDUL HALIM DALAM BIDANG POLITIK TAHUN 1912-1955
Uni versitas Pendidikan I ndonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Effendy, B. (2011). Islam dan Negara: Transformasi dan Praktik Politik Islam di
Indonesia. Jakarta: Democracy Project.
Falah, M. (2008). Riwayat Perjuangan K.H. Abdul Halim. Bandung: Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Jawa Barat.
Lubis, N. et al. (2011). Sejarah Perkembangan Islam di Jawa Barat. Bandung: Yayasan Masyarakat Sejarawan Cabang Jawa Barat.
Maarif, A. S. (1996). Islam dan Politik, Teori Belah Bambu Masa demokrasi
Terpimpin (1959-1965). Jakarta : Gema Insani Press.
Rais, M. D. (2001). Teori Politik Islam. Jakarta: Gema Insani Press.
Sukamto. (2008). Dinamika Politik Islam di Indonesia: Dari Masa Orde Baru
Sampai Masa Reformasi. Bandung: Enlightenment.
Sumber Jurnal:
Abbas, N. (2010). Pemikiran dan Teori Politik Abu Al-A`la Al-Maududi. Dalam
Jurnal Al-Risalah [Online], Vol 10 (1), 20 halaman.
Tersedia:
http://www.uin-alaudin.c.id/download-15.%20al
maududi%20(nurlaela%20abbas)%2015 8-174.pdf [15 Mei 2014]
Sholikhin, A. (2012). Pemikiran Politik Negara dan Agama “Ahmad Syafii Ma`arif ”. Dalam Jurnal Politik Muda [Online], Vol 2 (1), 10 halaman.
Tersedia:
http://journal.unair.ac.id/article_4713_media80_category80.html [10 Mei 2014] Zionis, R.M. (2010).Konsep Kenegaraan Dalam Islam: Perdebatan Relasional Yang
Tak Kunjung Tuntas. Dalam Jurnal Falasifa, Vol 1 (2), 19 halaman.
Tersedia:
http://jurnalfalasifa.files.wordpress.com/2012/11/8-rijal-mumazziq-zionis-konsep-kenegaraan-dalam-islam-perdebatan-relasional-yang-tak-kunjung-tuntas.pdf [11 Mei 2014]
Norri s Noer Herwandy, 2014
KIPRAH K.H ABDUL HALIM DALAM BIDANG POLITIK TAHUN 1912-1955
Uni versitas Pendidikan I ndonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gunawan-Iksan, S.(2012).Pembaharuan Pendidikan Islam di Majalengka (Telaah
Atas Pemikiran K.H. Abdul Halim). Tesis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
(tidak diterbitkan)
Jalaludin. (1990). Santi Asromo K.H. Abdul Halim, Studi Tentang Pembaharuan
Pendidikan Islam di Indonesia. Disertasi IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
(tidak diterbitkan)
Narasumber:
1. K.H. Cholid Fadllulah, S.H (79 tahun). Pondok Pesantren Santi Asromo. Cucu dan Mantan Santri K.H. Abdul Halim. Wawancara dilakukan pada hari Minggu tanggal 2 Maret 2014.
2. Ustadz Abdul Fattah (80 tahun). Desa Cicalung, Maja. Mantan Santri K.H. Abdul Halim. Wawancara dilakukan pada hari Sabtu tanggal 22 Februari 2014. 3. Drs. H. Ahmad Alie (68 tahun). Desa Garawastu, Kecamatan Sindang. Mantan
Santri K.H. Abdul Halim. Wawancara dilakukan pada hari Selasa tanggal 25 Februari 2014.