• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Simpulan

Dari uraian mengenai konflik dalam novel Perempuan Penunggang Harimau karya Muhammad Harya Ramdhoni disimpulkan bahwa terdapat tiga konflik yaitu konflik manusia dengan diri sendiri (konflik batin), konflik manusia dengan manusia (antarmanusia), dan konflik manusia dengan masyarakat. Konflik ma-nusia dengan alam tidak ada karena permasalahan antara mama-nusia dan alam tidak terjadi pada isi cerita novel tersebut. Novel Perempuan Penunggang Harimau dijadikan alternatif pada pembelajaran sastra di SMA menggunakan teks konflik sebagai media dalam pembelajaran. Pembelajaran tersebut terangkum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada Kelas XI SMA.

Konflik manusia dengan diri sendiri (konflik batin) terjadi pada Sekeghumong dan Maulana Pernong. Sekeghumong adalah seorang ratu pemimpin Kerajaan Sekala Bgha yang menganut ajaran leluhur (animisme). Sekeghumong mengalami pertentangan dengan diri sendiri karena ramalan leluhur tentang akhir Sekala Bgha yang terjadi pada masa pemerintahannya. Selain Sekeghumong, konflik batin terjadi juga pada Maulana Pernong. Ia adalah putra Maulana Penggalang Paksi. Maulana Pernong diberikan keris dan ditakdirkan menjadi penentu akhir hidup Sekeghumong melalui pesan dari Shailara, bekas perwira Tentara Laut Çriwijya. Maulana Pernong menganggap hal tersebut ujian dari Tuhan.

Dalam novel tersebut ada dua tokoh yang berkonflik yaitu Sekeghumong dan Maulana Penggalang Paksi karena perbedaan keyakinan yang ada dalam Kerajaan Sekala Bgha. Maulana Penggalang Paksi adalah pemimpin ajaran Jalan Yang Lurus (monotheis). Maulana Penggalang Paksi mengajak Sekeghumong beralih keyakinan tetapi ditolak oleh Sekeghumong. Sekeghumong meyakini kedatangan Maulana Penggalang Paksi sesuai dengan ramalan leluhur sehingga pertikaian terjadi diantara kedua pemimpin tersebut.

Konflik manusia dengan masyarakat dialami oleh Sekeghumong. Ia memerintah secara otoriter sehingga rakyat tersiksa oleh perlakuan tersebut. Sekeghumong melakukan hal tersebut supaya rakyatnya tidak terpengaruh oleh Maulana Peng-galang Paksi. Sekeghumong menjadi putus asa karena rakyatnya berpihak pada Maulana Penggalang Paksi dan bekerja sama mengalahkan dirinya. Sekeghumong mengalami masalah dengan rakyat setelah kedatangan Maulana Penggalang Paksi. Konflik manusia dengan alam tidak ditemukan dalam novel tersebut karena alam sebagai kepercayaan dari Suku Tumi (Sekeghumong dan rakyat Sekala Bgha). Suku Tumi meyakini Melasa Kepampang (pohon nangka bercabang dua) sebagai dewa sesembahan mereka.

Adanya ramalan leluhur tentang akhir Sekala Bgha menjadikan Suku Tumi me-mohon pertolongan para dewa dalam menghadapi pihak musuh. Suku Tumi juga meyakini Gunung Pesagi sebagai tempat suci yang menjadi peristirahatan terakhir para dewa dan arwah leluhur. Rakyat yang menganut ajaran Jalan Yang Lurus tidak bermasalah dengan alam karena pemusnahan Melasa Kepampang didasari perbedaan keyakinan. Sekeghumong, Maulana Penggalang Paksi, rakyat tidak menyalahkan alam dalam peristiwa berakhirnya Kerajaan Sekala Bgha.

1☎✆

Novel Perempuan Penunggang Harimau karya Muhammad Harya Ramdhoni dapat digunakan sebagai media bagi pembelajaran sastra di SMA karena rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dirancang untuk menunjang proses belajar mengajar. Penggunaan teks novel pada media RPP meliputi tiga penggalan teks yang berkaitan dengan konflik. Masing-masing memiliki satu konflik sehingga guru mampu mengarahkan siswa dalam memahami teks penggalan novel lokal. Berdasarkan hasil simpulan, penelitian tentang novel Perempuan Penunggang Harimau karya Muhammad Harya Ramdhoni mendeskripsikan konflik dan pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Atas (SMA).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis terhadap novelPerempuan Penunggang Harimaukarya Muhammad Harya Ramdhoni, peneliti menyarankan sebagai berikut.

1. Bagi pembaca, novel Perempuan Penunggang Harimau karya Muhammad Harya Ramdhoni menjadi refensi mengenai konflik yang terjadi dalam novel. 2. Bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat menggunakan bagian teks

novel Perempuan Penunggang Harimau karya Muhammad Harya Ramdhoni sebagai media dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 3. Bagi siswa, sejarah Lampung Saibatin yang tertuang dalam novel tersebut

menjadi bahan bacaan penambah wawasan. Siswa diharapkan memahami nilai religious dan sosial dari novel tersebut. Karakter dari tokoh-tokoh cerita mencerminkan kehidupan sehari-hari sehingga membantu siswa mempelajari 18 karakter pada kurikulum 2013.

Hadikusuma, Hilman. 1990.Masyarakat dan Adat-Budaya Lampung. Bandung: Mandar Maju.

Hamalik, Oemar. 2009.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. H, Kusnadi,Andang Purwoto, Siti Aisah. 2009.Belajar Efektif Bahasa Indonesia

untuk Siswa SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Keraf, Gorys. 1981.Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kunandar. 2011.Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta: Rajawali Press.

Luxemburg, Jan van, dkk. 1989.Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia. (Terjemahan Dick Hartoko).

Mulyasa. 2013.Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005.Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada Universty Press.

Purba, Antilan. 2010.Sastra Indonesia Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu. Rahmanto, Bernadus. 1988.Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius. Ramdhoni, Muhammad Harya. 2011.Perempuan Penunggang Harimau.

Lampung: BE Press.

Republik Indonesia. 2013.Konsep Pendekatan Scientific/ PPT.Jakarta: Kemendikbud.

Republik Indonesia. 2013.Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar/ PPT.Jakarta: Kemendikbud.

Republik Indonesia. 2003.Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara.

Sanusi, Ahmad Effendi. 1996.Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Semi, Atar. 1978.Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.

Semi, Atar. 1990.Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.

Suliani, Ni Nyoman Wetty. 2011.Strategi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Sumardjo, Drs. Jakob. 1984.Memahami Kesusastraan. Bandung: Alumni.

Suroto. 1989.Teori dan Bimbingan: Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga Suyanto, Edi. 2012.Perilaku Tokoh Dalam Cerpen Indonesia (Kajian Sosio

Psikosastra terhadap Cerpen Agus Noor & Joni Ariadinata). Bandarlampung: Universitas Lampung

Universitas Lampung. 2010.Format Penulisan Karya Ilmiah. Lampung: Unila. Uno, Hamzah B. 2007.Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Dokumen terkait