• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Simpulan

Beberapa simpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini, antara lain: 1. Berdasarkan uji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t diperoleh

kesimpulan sebagai berikut: a) terdapat perbedaan pretes dan postes motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan desain pembelajaran model ASSURE dengan tingkat signifikansi uji-t 0,000 < 0,05, b) terdapat perbedaan pretes dan postes motivasi belajar pada kelas kontrol dengan tingkat signifikansi uji-t 0,000 < 0,05. c) terdapat perbedaan motivasi belajar pada pengukuran akhir (postes) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tingkat signifikansi uji-t 0,008 < 0,05.

2. Simpulan menganai motivasi belajar sebagai berikut: a) terdapat perbedaan pretes dan postes hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen yang menggunakan desain pembelajaran model ASSURE dengan tingkat signifikansi uji-t 0,000 < 0,05, b) terdapat perbedaan pretes dan postes hasil belajar pada kelas kontrol dengan tingkat signifikansi uji-t 0,000 < 0,05. c) tidak terdapat perbedaan hasil belajar pada pengukuran akhir (postes) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tingkat signifikansi uji-t 0,099 > 0,05.

3. Implementasi pembelajaran dengan menggunakan desain model ASSURE dengan pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) pada kelas eksperimen mempunyai pengaruh lebih tinggi dibanding dengan pembelajaran yang tidak menggunakan desain model ASSURE pada kelas kontrol terhadap materi Kerusakan Lingkungan Hidup dan Upaya Pelestariannya.

4. Hasil pengisian angket tanggapan peserta didik di kelas eksperimen yang berjumlah empat indikator, pada umumnya mereka berpendapat memberikan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan: a )

116

Rosmalia Eva, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL ASSURE TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERUSAKAN DAN UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menunjukkan perasaan senang terhadap desain pembelajaran Geografi model ASSURE dengan pemilihan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT), b) menunjukkan ketertarikan terhadap tampilan gambar dan video dalam pembelajaran, c) menunjukkan kesungguhan dalam belajar materi Kerusakan Lingkungan Hidup dan Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup dan d) menunjukkan keyakinan dalam memahami isi materi Kerusakan Lingkungan Hidup dan Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup. Tanggapan positif yang dikemukakan oleh peserta didik menunjukkan bahwa fungsi dari media sesuai dengan gaya belajar yang siswa miliki mampu memberikan kemudahan kepada siswa untuk mempelajari suatu materi baik secara mandiri ataupun dalam kelompok menurut kecepatan belajar masing-masing.

5. Kendala dan hambatan terkait dengan aplikasi model ASSURE dalam kegiatan pembelajaran dengan pemilihan Model Pembelajaran Numbered

Head Together (NHT) di sekolah penelitian antara lain: a) kesulitan dalam

memadukan materi dengan media dan lembar kerja siswa pada pembelajaran, b) pemahaman guru dan siswa terhadap pembelajaran kooperatif NHT (Numbered Head Together) masih sangat, c) peserta didik sulit untuk dibagi kelompok diskusi, d) waktu pelaksanaan pembelajaran dengan desain model ASSURE pada pemilihan pembelajaran kooperatif NHT (Numbered Head

Together) menuntut waktu yang panjang karena ketika peserta didik diminta

berpikir bersama dalam kelompok tidak semua siswa dalam kelompok mampu menyelesaikan permasalahan dalam waktu yang cepat.

6. Temuan dari hasil penelitian menunjukkan kelebihan dari penggunaan desain model ASSURE. Beberapa temuan tersebut yaitu a) pembelajaran berpusat pada siswa; b) siswa lebih cepat memahami pembelajaran; c) meng-cover siswa yang memiliki gaya belajar yang audio atau kinestetik dengan pemilihan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) berbasis media dan teknologi ; d) siswa aktif dan termotivasi dalam mengerjakan soal yang diberikan; e) ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah yang memadai dengan adanya Laboratorium Geografi. f) guru menjadi sangat terbantu karena

117

Rosmalia Eva, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL ASSURE TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERUSAKAN DAN UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan pemilihan media audio-visual lebih mudah didapat dengan kemudahan mengakses media tersebut lewat internet di lingkungan sekolah, apalagi ditunjang dengan keberadaan laboratorium Geografi di sekolah. Hal ini memberikan kesan yang positif dari guru karena dapat membantu guru menjelaskan materi Kerusakan Lingkungan Hidup dan Upaya Pelestariannya kepada peserta didik. g) guru tidak lagi mendominasi kegiatan pembelajaran terutama dalam hal menyampaikan materi karena siswa dapat mempelajari dengan cara berkelompok, h) peserta didik lebih mudah memahami materi yang disampaikan karena ditunjang dengan gaya belajar yang dimiliki, i) suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena dengan mengetahui gaya belajar peserta didik menjadi lebih termotivasi dalam belajar, j) penggunaan desain model ASSURE pada pemilihan pembelajaran kooperatif NHT (Numbered Head Together) dapat mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam hal ini, menurut Sumaatmadja (1980:101-102) bahwa, “dalam berdiskusi aspek

kognitif dalam bentuk inkuiri, aspek afektif dalam bentuk minat dan menghargai pendapat orang lain dan aspek psikomotor dalam bentuk ketangkasan menanggapi persoalan serta menganalisanya secara serentak

dapat dikembangkan”. Metode pembelajaran kooperatif/diskusi pada

pembelajaran Geografi baik ditinjau dari pelasksanaannya maupun hasil yang dicapainya dapat memunculkan karakter rasa tanggung jawab, berani merumuskan jawaban-jawaban atau keputusan-keputusan yang harus diambil, percaya diri dan kompetitif. k) desain model ASSURE dapat digunakan berulang-ulang apabila gaya belajar siswa pada kelas tersebut sama yaitu visual dengan didukung sarana dan prasarana penunjangnya. Selain itu desain model ASSURE hanya sesuai diimplementasikan di sekolah-sekolah dengan kelengkapan media berteknologi yang cukup lengkap misalnya laboratorium Geografi yang ditunjang dengan komputer.

118

Rosmalia Eva, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL ASSURE TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERUSAKAN DAN UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Beberapa hal yang perlu direkomendasikan berdasarkan hasil penelitian ini yaitu:

1. Sebaiknya dilakukan perlakuan motivasi belajar ketika pra penelitian terhadap peserta didik untuk menentukan kelas tersebut bersifat homogen atau tidaknya untuk keakuratan pengambilan sampel.

2. Mengingat desain model ASSURE mendapat tanggapan positif atau sangat baik dari peserta didik, maka perlu dikembangkan penggunaannya untuk materi Geografi yang lain yang sesuai dengan memperhatikan analisis karakteristik peserta didik terutama dalam menentukan gaya belajar peserta didik.

3. Perlunya upaya peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan-pelatihan terutama terkait model pembelajaran dengan berbasis media berteknologi sehingga pada masa yang akan datang pembelajaran Geografi dapat lebih menyenangkan dan memberikan hasil yang maksimal untuk hasil belajar siswa dan tentunya termotivasi untuk belajar.

4. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut sehubungan dengan penggunaan desain model ASSURE dengan pemilihan pembelajaran kooperatif NHT (Numbered

Head Together) banyak mendapatkan kendala terkait dengan penggunaan

media berbasis teknologi, oleh karena itu perlu dikaji jenis metode pembelajaran yang lebih sesuai untuk aplikasi pembelajaran dengan desain model ASSURE.

5. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut terutama terkait dengan perluasan objek dan subjek penelitian pada sekolah-sekolah dengan kondisi yang lebih luas dan heterogen, sehingga dapat diperoleh temuan yang lebih mendalam.

Dokumen terkait