• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpulan

Perlakuan Trichoderma sp. (SO + T) dan molase (SO + M) pada lubang resapan biopori dapat memperbaiki sifat biologi tanah, yang ditunjukkan dengan populasi mikrob tanah (1.59 x 106 SPK/g BKM tanah) yang lebih tinggi pada kedua perlakuan tersebut dan berbeda nyata dengan P0. Kedua perlakuan tersebut juga memiliki populasi fauna tanah yang secara nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain, yaitu masing-masing 6071 individu/m2 (SO + T) dan 1908 individu/m2 (SO + M), serta memiliki populasi fungi tanah yang tinggi yaitu masing-masing 1.26 x 104 SPK/g BKM tanah (SO + T) dan 1.42 x 104 SPK/g BKM tanah (SO + M) namun tidak berpengaruh nyata meningkatkan keragaman fauna tanah. Akan tetapi perlakuan Trichoderma sp. dan molase secara bersama (SO + T + M) memiliki populasi fungi dan fauna yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan (SO + T) dan (SO + M).

Saran

Diperlukan penelitian lanjutan mengenai sifat biologi (total mikrob, fungi, populasi, dan keragaman fauna tanah) pada berbagai kedalaman di sekitar lubang resapan biopori serta pada kompos yang dihasilkan.

19

DAFTAR PUSTAKA

Anas I. 1989. Biologi Tanah dalam Praktek. Bogor (ID): Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Bioteknologi.

Atmojo SW. 2003. Peranan Bahan Organik terhadap Kesuburan Tanah dan Upaya Pengelolaannya. Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret; 2003 Jan 4; Surakarta, Indonesia. Surakarta (ID): Sebelas Maret University Press. 26 hlm.

[BPT] Balai Penelitian Tanah. 2005. Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Bogor (ID): Balai Penelitian Tanah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.

Brady NC. 1990. The Nature and Properties of Soil. 10th ed. New York: Macmillan.

Brata KR, Nelistya A. 2008. Lubang Resapan Biopori. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Coleman DC, Crossley DA, Hendrix PF. 2004. Fundamentals of Soil Ecology (2nd ed). Athens (GE): Elsevier Academic Pr.

Cover TM, Thomas JA. 1991. Elements of Information Theory. New York (AS): John Wiley & Sons, Inc.

[DITSL] Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan. 2006. Penuntun Praktikum Analisis Tanah. Bogor (ID): Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Gaur AC. 1981. Project Field Document (15). A Manual of Rural Composting. Principles of Composting and Effecting Factors. New Delhi (IN): Indian Agricultural Research Institute. Food and Agriculture Organization of The United Nations.

Gholib D, Kusumaningtyas E. 2006. Penghambatan Pertumbuhan Fusarium moniliforme Oleh Trichoderma viride. Di dalam: Gholib D, Kusumaningtyas E, editor. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner [internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. Bogor (ID): Balai Penelitian Veteriner. hlm 1018-1025; [diunduh 2013 Okt 7]. Tersedia pada http://bbalitvet.litbang.deptan.go.id/eng/attachments/247_ 50.pdf.

Hakim N, Nyakpa MY, Lubis AM, Nugroho SG, Diha MA, Go BH, Bailey HH. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Lampung (ID): Badan Penerbit universitas Lampung.

Hardjo S, Indrasti NS, Bantacut T. 1989. Biokonversi: Pemanfaatan Limbah Industri Pertanian. Bogor (ID): Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.

Imas T, Setiadi Y. 1988. Mikrobiologi Tanah. Bogor (ID): Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor Bekerjasama dengan Lembaga Sumberdaya Informasi-IPB.

Imas T, Hadioetomo RS, Gunawan AW, Setiadi Y. 1989. Mikrobiologi Tanah II. Bogor (ID): Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal

20

Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor.

Maria DR. 2013. Penambahan Trichoderma sp. dan Molase pada Pengomposan Sampah Daun Kering dalam Lubang Resapan Biopori terhadap Karakteristik Kompos dan Laju Peresapan Air [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

[MENLH] Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2009. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pemanfaatan Air Hujan. Jakarta (ID): MENLH.

Prawitasari T. 2006. Teknik kompos. Workshop Pendirian Kebun Bibit Sumber, Demplot dan Feasibility Study untuk Perkebunan Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.); 2006 Mei 16-17; Bogor, Indonesia. Bogor (ID): Bioenergy Alliance. hlm 78-82.

Rahmawaty. 2004. Studi keanekaragaman mesofauna tanah di kawasan hutan wisata alam Sibolangit (desa Sibolangit, kecamatan Sibolangit, kabupaten daerah tingkat II Deli Serdang, provinsi Sumatera Utara [internet]. [diunduh 2013 Sep 26]. Tersedia pada http://library.usu.ac.id/download/ fp/hutan-rahmawaty12.pdf.

Sa’adah N. 2010. Populasi dan Keragaman Fauna Tanah pada Areal Pertanaman Padi Gogo dengan Teknologi Peresapan Biopori di Kebun Percobaan Cikabayan IPB [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Supardi G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Sudrajat R, Fahidin, Salim A. 1995. Pembuatan briket kompos serasah daun

kering dari hasil fermentasi aerobik. J Teknol Indust Pertan. 5(2):64-130. Szujecki A. 1987. Ecology of Forest Insect. Poland (PL): Polish Scientific

Publisher, Warszawa.

Widyastuti R. 2004. Abundance, biomass and diversity of soil fauna at different ecosystems in Jakenan Pati, Central Java. J Tanah Lingk. 6(1):1-6.

Widyastuti SM. 2007. Peran Trichoderma spp. dalam Revitalisasi Kehutanan di Indonesia. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Pr.

Yuniasari D. 2009. Pengaruh pemberian bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi serta molase dengan C/N rasio berbeda terhadap profil kualitas air, kelangsungan hidup, dan pertumbuhan udang vaname Litopenaeus vannamei [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

21

22

Lampiran 1 Nilai C-organik pada sampah organik di lubang resapan bioporia

Perlakuan

Minggu ke-

0 1 2 3 4 5 6 7 8

%

Sampah organik (SO) 49.36a 45.68 37.23 33.40 27.95 27.49 21.79 20.42 19.39 SO + Molase (M) 49.36a 42.49 32.20 31.91 21.44 30.41 27.28 20.19 21.00 SO + Trichoderma sp. (T) 49.36a 38.17 37.34 37.04 25.58 30.04 22.12 18.53 16.25 SO + M + T 49.36a 48.37 28.75 37.50 21.80 25.12 22.75 17.66 18.86

a

Sumber (Maria 2013)

Lampiran 2 Nilai N-total pada sampah organik di lubang resapan bioporia

Perlakuan Minggu ke-

0 1 2 3 4 5 6 7 8

%

Sampah organik (SO) 0.89 0.91 0.74 0.81 0.76 0.79 0.60 0.50 0.53 SO + Molase (M) 0.89 0.98 0.80 0.73 0.63 0.78 0.74 0.61 0.59 SO + Trichoderma sp. (T) 0.89 0.78 1.00 0.87 0.68 0.81 0.69 0.72 0.45 SO + M + T 0.89 0.94 0.94 0.83 0.65 0.66 0.73 0.60 0.50

a

Sumber (Maria 2013)

Lampiran 3 Rasio C/N pada sampah organik di lubang resapan bioporia

Perlakuan Minggu ke-

0 1 2 3 4 5 6 7

Sampah organik (SO) 54.46 49.86a*) 54.69a*) 41.50a*) 37.70a*) 34.80a*) 37.28a*) 40.60b*)

SO + Molase (M) 54.46 42.99a 41.96a 45.21a 35.34a 38.76a 38.19a 33.61ab SO + Trichoderma sp. (T) 54.46 48.95a 39.92a 42.51a 37.54a 37.16a 32.53a 26.41a SO + M + T 54.46 51.45a 34.92a 47.34a 32.81a 37.75a 31.29a 29.18a

BNT α 5% 11.99 35.28 14.49 14.64 7.40 11.09 11.55

a

Sumber (Maria 2013) *)Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata dengan analisis BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan selang kepercayaan 5%.

Lampiran 4 Populasi total mikrob dan fungi tanah di sekitar lubang resapan biopori

Perlakuana Total Mikrob Fungi

Awal Akhir Peningkatan Awal Akhir Peningkatan 106 SPK/g BKM 104 SPK/g BKM P0 0.18 0.39a*) 0.21a*) 0.30 0.38a*) 0.08a*)

P1 0.77 1.13ab 0.37a 0.46 0.57ab 0.10a

P2 1.19 1.59bc 0.40a 0.30 1.42b 1.13b

23

P4 1.12 2.32c 1.20a 0.21 1.03ab 0.82ab

BNT α 5% 1.00 1.46 0.97 0.82

*)

Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata dengan analisis BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan selang kepercayaan 5%. (Awal:sebelum perlakuan, Akhir: kondisi akhir proses dekomposisi).

Lampiran 5 Populasi fauna tanah di sekitar lubang resapan biopori

No Taksa P0 P1 P2 P3 P4

Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir

Individu/m2 Mesofauna 1 Acari 863 0 83 17 83 17 282 17 100 33 2 Collembola 83 50 17 33 50 216 332 66 83 17 3 Protura 0 33 0 17 0 17 17 0 0 17 4 Symphyla 796 17 398 166 398 581 713 66 1493 33 Total Mesofauna 1742 100 498 232 531 829 1344 149 1675 100 Makrofauna 5 Aranae 50 33 50 50 66 0 199 33 33 33 6 Chilopoda 0 0 0 17 0 0 0 0 0 17 7 Coleoptera 365 33 216 0 83 0 348 66 216 66 Coleoptera Larva 0 33 0 0 0 0 0 17 0 0 8 Diplopoda 0 0 17 0 0 50 100 0 182 33 9 Diplura 232 0 17 0 83 0 149 0 100 17 10 Diptera 0 0 0 0 0 0 0 33 33 17 Diptera Larva 0 0 0 17 0 0 0 0 0 0 11 Grylloblattaria 0 0 0 17 0 0 0 0 0 0 12 Hemiptera 17 66 17 50 83 50 0 66 0 17 13 Homoptera 17 0 0 0 0 0 0 33 0 0 14 Hymenoptera 647 929 1675 1227 2306 912 4611 5590 1178 979 15 Isopods 17 0 0 0 0 0 0 0 33 0 16 Isoptera 796 0 348 0 83 0 813 0 33 50 17 Lepidoptera Larva 0 0 0 0 0 0 0 0 0 33 18 Microcoryphia 0 33 33 0 0 0 0 0 0 0 19 Orthoptera 83 0 17 0 66 33 83 83 33 33 20 Palpigradi 17 0 0 0 0 0 0 0 17 0 21 Plecoptera 0 0 0 0 0 0 0 0 17 0 22 Pseudoscorpiones 17 0 33 0 33 17 50 0 50 0 23 Trichoptera 0 0 0 17 0 17 0 0 0 0 24 Uropygi 0 0 0 0 0 0 17 0 0 0 25 Zoraptera 0 0 0 0 17 0 0 0 0 0 Total Makrofauna 2256 1128 2422 1393 2820 1078 6369 5922 1924 1294 Total Fauna 3997 1227 2919 1626 3351 1908 7713 6071 3599 1393

24

Lampiran 6 Analisis statistik populasi dan keragaman fauna tanah serta populasi total mikrob dan fungi tanah berdasarkan waktu pengamatan

Perlakuan P0 P1 P2 P3 P4

Populasi Fauna Tanah (Individu/m2)a

Awal 3997a 2919a 3351a 7713a 3599a Akhir 1227a 1626a 1908a 6071a 1393a

BNT α 5% 3464 4068 5544 11762 5950

Keragaman Fauna Tanah a

Awal 1.46a 1.40a 1.41a 1.83a 1.76a Akhir 0.73a 1.14a 1.19a 0.83a 1.33a

BNT α 5% 0.93 0.93 0.33 2.17 1.70

Populasi Total Mikrob (106 SPK/g BKM) a

Awal 0.18a 0.77a 1.19a 1.17a 1.12a Akhir 0.39a 1.13a 1.59a 1.59a 2.32b

BNT α 5% 1.22 1.87 1.81 2.81 0.51

Populasi Fungi (104 SPK/g BKM) a

Awal 0.30a 0.46a 0.30a 0.07a 0.21a Akhir 0.38a 0.57a 1.42a 1.26b 1.03a

BNT α 5% 0.49 1.58 2.19 1.01 1.63

Keterangan: aAngka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata dengan analisis BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan selang kepercayaan 5%. (Awal:sebelum perlakuan, Akhir: kondisi akhir proses dekomposisi).

Lampiran 7 Media isolasi total mikrob dan fungi yang digunakan

25

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Maros pada tanggal 13 Mei 1992 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Suyadi dan Ibu Sugiarti. Penulis lulus dari SMA Negeri 1 Maros pada tahun 2009. Penulis diterima sebagai mahasiswa di Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2009.

Selama mengikuti pendidikan, penulis menjadi pengurus di Lembaga Dakwah Kampus Al-Hurriyyah IPB bidang keuangan, menjadi staf departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) di Forum Komunikasi Rohis Departemen (FKRD), berpartisipasi juga dalam Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa/Pelajar Indonesia Sulawesi Selatan Cabang Bogor, serta menjadi asisten praktikum Fisika Tanah tahun ajaran 2012/2013. Penulis mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian pada tahun 2011 dengan judul

“Modifikasi Kimiawi Bahan Tanah Sulfat Masam untuk Digunakan sebagai

Dokumen terkait