• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Simpulan

Penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun teks tanggapan deskriptif. Penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi pada setiap siklusnya berbeda, baik dalam hal isi tayangan maupun langkah-langkah penggunaannya dalam pembelajaran.

Berikut peneliti sajikan simpulan dari penelitian ini. 1. Perencanaan Pembelajaran

Penelitian dilakukan selama tiga siklus. Pada tahap perencanaan siklus I, peneliti menetapkan waktu penelitian yakni pada 29 April 2014. Pada tahap perencanaan siklus II, peneliti menetapkan waktu penelitian yakni pada 13 Mei 2014. Adapun pada tahap perencanaan siklus III, peneliti menetapkan waktu penelitian yakni pada 20 Mei 2014.

Pada setiap siklus, peneliti mempersiapkan instrumen penelitian berupa RPP, lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa, catatan lapangan, jurnal siswa, lembar pengamatan sikap siswa untuk mengetahui kemampuan afektif siswa, serta lembar penugasan menyusun teks tanggapan deskriptif untuk mengetahui kemampuan psikomotor siswa.

Pada siklus I, tema media tayangan Ragam Indonesia yang digunakan adalah ragam wisata alam Indonesia. Tayangan berisi informasi objek wisata Situ Gunung yang terletak di Sukabumi. Tayangan tersebut ternyata kurang mampu menarik perhatian siswa karena penggunaan tayangan kurang memerhatikan mutu teknisnya. Oleh karena itu, tayangan pada siklus II diganti dengan tayangan

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ragam Indonesia yang berisi objek wisata Green Canyon yang berada di daerah

Pangandaran. Pemilihan tayangan didasari karena daerah tersebut merupakan daerah wisata yang sudah cukup terkenal. Peneliti juga mempersiapkan tayangan dengan resolusi yang besar dan speaker yang mampu menjangkau ruang kelas agar masalah mutu teknis seperti yang terjadi pada siklus I tidak terjadi lagi. Adapun terkait media pembelajaran digunakan pada siklus III, media tayangan

Ragam Indonesia yang digunakan memuat informasi mengenai kawasan wisata

Kawah di Indonesia. Dalam tayangan tersebut, terdapat empat objek wisata kawah Indonesia yakni Kawah Putih, Tangkuban Perahu, Kawah Danau Kalimutu, dan Kawah Ijen. Siswa diminta memilih salah satu objek dalam tayangan untuk ditransformasikan menjadi teks tanggapan deskriptif.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi pada pelaksanaan pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif pada setiap siklusnya menunjukkan terjadinya peningkatan. Pada siklus I terdapat beberapa masalah yang perlu direfleksikan yakni penggunaan waktu yang belum efektif, kesulitan mengondisikan siswa, mobilitas ruang gerak guru yang terbatas, ketidakjelasan suara guru, dan kemampuan menggunakan media yang belum optimal. Dampaknya, siswa menjadi cukup sulit dikontrol ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.

Pada siklus II, masalah yang terjadi pada siklus I dapat teratasi. Guru sudah mampu mengondisikan siswa, menggunakan media dengan baik, dan mampu membimbing siswa dalam kegiatan menyusun teks tanggapan deskriptif. Namun, masih ada kelemahan yang ditemukan pada aktivitas guru saat mengajar yakni masalah penggunaan waktu yang belum efektif, terutama dalam kegiatan pembagian kelompok. Dampaknya, pembagian kelompok terlalu menyita waktu pembelajaran.

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada siklus III, masalah yang sebelumnya ditemukan pada siklus II dapat diatasi dalam pembelajaran siklus III. Guru sudah mampu mengefektifkan waktu dengan cara membagi siswa ke dalam beberapa kelompok secara heterogen berdasarkan tempat duduk siswa. Guru pun mampu memberi stimulus berupa pertanyaan-pertanyaan kepada siswa sehingga siswa semakin aktif dalam kegiatan pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif.

3. Hasil Pembelajaran

Berdasarkan hasil pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif melalui penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi, kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Peningkatan dapat terlihat dari hasil perolehan nilai teks tanggapan deskriptif siswa.

Pada siklus I, nilai rata-rata teks tanggapan deskiptif siswa yakni 2.50. Nilai tertinggi siswa yakni 3,1 dan nilai terendah siswa yakni 2. Secara keseluruhan, hanya 40% siswa yang dinyatakan telah tuntas belajar. Pada siklus II, nilai rata-rata teks tanggapan deskriptif siswa meningkat menjadi 2,93. Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa yakni 3,7 dan nilai terendah yang diperoleh siswa yakni 2,2. Sebesar 71,43% siswa dinyatakan telah tuntas belajar. Pada siklus III, nilai rata-rata teks tanggapan deskriptif siswa kembali mengalami peningkatan menjadi 3,16. Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa yakni 3,9 dan nilai terendah siswa yakni 2,5. Sebesar 86,11% siswa telah mampu melampaui batas ketuntasan minimal belajar. Pembelajaran telah dikatakan berhasil karena jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan belajar melampaui 75%.

B. Saran

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Guru dapat menggunakan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif.

2. Guru dapat memilih tayangan yang lain untuk digunakan sebagai media pembelajaran dengan mempertimbangkan kondisi siswa dan materi pembelajaran.

3. Penelitian yang berhubungan dengan penerapan media dan teknik pembelajaran pada kompetensi dasar menyusun teks tanggapan deskriptif diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut.

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Emilia, E. (2011). Pendekatan Genre-Based dalam Pengajaran Bahasa Inggris:

Petunjuk untuk Guru. Bandung: Rizqi Press.

Hasan, A. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Kemendikbud (2013). Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemendikbud (2013). Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kosasih, E. & Restuti (2013). Mandiri Mengasah Kemampuan Diri Bahasa

Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Kurniawan, K. (2012). Belajar dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Bangkit Citra Persada.

Mulyadi, Y. (2013). Bahasa Indonesia untuk SMP-MTs Kelas VII. Bandung: Yrama Widya.

Nurgiyantoro, B. (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Nurudin (2012). Dasar- Dasar Penulisan. Malang: UMM Press.

Rohman, M. & Amri, S. (2013). Strategi & Desain Pengembangan Sistem

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Saddhono, K. & Slamet, St. Y. (2012). Meningkatkan Keterampilan Berbahasa

Indonesia (Teori dan Aplikasi). Bandung: Karya Putra Darwati.

Tarigan, H. G. (2008). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (2013). Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Wahono, Mafruki, & Sawali (2013). Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP.MTs

Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

Wiriaatmadja, R. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Alamsyah, Y. N. (2010). Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen

Melalui Teknik Transformasi Film (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMAN 6 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010). (Skripsi).

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Antika, A. (2009). Penggunaan Media Tayangan Televisi “Jika Aku Menjadi”

dalam Meningkatkan Pembelajaran Menulis Karangan Narasi (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2008/2009)”. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Murtianis (2011). Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Berita

melalui Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 1 Plaosan Magetan Tahun Ajaran 2010/2011. (Skripsi). Universitas Sebelas Maret,

Surakarta.

Sitio, D. (2013). Efektivitas Media Tayang Si Bolang dalam Pembelajaran

Menulis Karangan Desripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)”. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Yolanda, L. (2012). Penerapan Teknik Transformasi Lirik Lagu pada

Pembelajaran Menulis Paragraf Narasi Siswa Sekolah Menengah Atas (Penelitian Eksperimen Kelas X SMAN 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013). (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Dokumen terkait