• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahawa kandungan senyawa pada asap yang dianalisis melalui asap cair mangium menghasilkan senyawa yang didominasi oleh Acetic acid (CAS) Ethylicacid, Cyclobutanol (CAS) Cyclobutyl hydroxide, phenol dan kelompok PAHs lainnya yang kemudian bereaksi dengan senyawa yang ada di dalam glulam.

Resitensi glulam asap terhadap serangan rayap tanah sama dengan glulam yang diawetkan dengan imidacloprid dan lebih tinggi dibanding glulam tanpa pengawet. Resistensi pengasapan 15 hari sama dengan pengasapan 30 hari.. Kelas keawetan glulam setelah pengasapan mengalami peningkatan dari kelas V menjadi kelas II baik pada pengasapan 15 hari maupun 30 hari.

Analisis XRD menunjukan bahwa kayu mangium mengalami peningkatan derajat kristalinitas, sedangkan kayu sengon dan manii mengalami penurunan, sedangkan mangium mengalami kenaikan setelah dilakukan proses pengasapan. Analisis spetroskopi inframerah menunjukan bahwa pada glulam yang diasapi terbentuk peak baru terutama pada bilangan gelombang 2848.86 cm-1 dan 1373.32 cm-1, serta terjadi penurunan intensitas OH bebas pada bilangan gelombang 3336.85 cm-1 yang mengindikasikan bahwa gugus OH bereaksi dengan senyawa lain. Proses pengasapan menyebabkan terbentuknya senyawa baru dan perubahan konsentrasi pada glulam sebelum dan sesudah diasapi. Senyawa baru yang mampu meningkatkan keawetan glulam phenol, acetaldehyde, benzaldehyde, carbamic acid, octene, cyclopentene, cyclobutanon, ethanone dan pyran yang bersifat karsinogenik. Perubahan konsentrasi terjadi pada beberapa senyawa yang berbasis asam, fenol, aldehide, dan keton.

Saran

Saran dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan optimasi lamanya pengasapan terhadap kayu. Perlu dilakukan pengujian lapang dan menganalisis mudah atau tidaknya ketercucian bahan.

29

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi SS. 1990. Kimia Kayu. Bogor: IPB.

Adapa P, Karunakaran C, Tabil L, Schoenau G.2009. Potential applications of infrared andraman spectromicroscopy for agricultural biomass. AEI Ejournal ( XI): 129-130.

Andersson S, Serimaa R, Paakari T, Saranpää P, Pesonen E. 2003. Crystallinity of wood and the size of cellulose crystallities in norway spruce (Picea abies). Journal Wood Science 49:531-537.

Arinana, Tsunoda K, Herliyana EN, HadiYS. 2012. Termite-susceptible species of wood for inclusion as a reference in indonesian standardized laboratory testing. Insects Journal. 3:396-40. doi:10.3390/insects3020396.

Bodîrlău R, Teacă CA. 2009. Fourier transform infrared spectroscopy and thermal analysis of lignocellulose fillers treated with organic anhydrides. Rom. Journ. Phys., 54, (1–2), P. 93–104.

Chemie BG.2000. Toxilogical evaluation : Carbamic acid. Heidelberg. German. Cox C. 2001. Imidacloprid. Journal of Pesticide Reform. 21(1) :15-21.

FajrianiE, RulleJ, DlouhaJ, FournierM, HadiYS, DarmawanW. 2013. Radial variation oaf wood properties of sengon (Paraserianthes Falcataria) and Jabon (Anthocephalus cadamba). JIAWS10(2), 110-117. DOI 10.1007/s13196-013-0101-9.

Fang GC, Chang FK, Lu C, Bai H. 2002. Toxic equivalency factors study of poly cyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) in Taichung City , Taiwan. Toxicology and Industrial Health 2002; 18: 279-288.

Garrote G, Dominguez H, Parajo JC. 2001. Study on the deacetylation of hemicelluloses during the hydrothermal processing of eucalyptus wood. Holz als Roh und Werkstof (59: 53-59.

Hadi YS, Nurhayati T, Jasni J, Yamamoto H, Kamiya N. 2010a. Smoked wood as an alternative for wood protection against termites. Forest Prod. J. 60(6):496-500.

Hadi YS, Nurhayati T, Jasni J, Yamamoto H, Kamiya N. 2010b. Smoked wood resistance against termite. Journal of Tropical Forest Science 22(2):127-132.

Hadi YS, Nurhayati T, Jasni J, Yamamoto H, Kamiya N. 2012. Resistance of smoked wood to subterranean and dry-wood termite attack. International Biodeterioration & Biodegradation 70 (2012) : 79-81. 27(1): 25–29. Hadi YS, Arinana A, and Massijaya MY. 2014. Feeding rate as a consideration

factor for successful termite wood preference tests.Wood and Fiber Science 46(4), 590-593.

Hadi YS, Rahayu IS, Danu S. 2015. Termite resistance of jabon wood impregnated with methyl methacrylate. Forest Prod. J. 60(6):496–500. Hakim L, Herawati E, Wistara INJ. 2011. Papan serat berkerapan sedang berbahan

baku sludge terasetilasi dari industri kertas. Makara, Teknologi (2) 123-130. Hazira W, Mohammmad, Azran M, Ahmad Z. 2011. Bending strength properties of glued laminated timber from selected Malaysian hardwood timber. IJCEE (11) 4: 7-12.

30

Herawati E, Massijaya MY, dan Nugroho N. 2008. Karakteristik balok laminasi dari kayu mangium (Acacia Mangium Willd.). Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan 1(1): 1-8 .

Hermawan D, Hadi YS, Fajriani E, Massijaya M, Hadjib N. 2012. Resistance of particleboards made from fast-growing wood species to subterranean termite attack. Insects 2012, 3, 532-537.doi:10.3390/insects3020532. Hunt GM, Garrat GA. 1986. Pengawetan Kayu. Akademi Pressindo. Jakarta. JIS K 1571. 2004. Wood Preservatives Performance Requirements and Their Test

Methods for Determining Effectiveness. Japan : Tokyo.

Komariah RN, Hadi YS, Massijaya MY, Suryana J. 2015. Physical-mechanical properties of glued laminated timber made from tropical small-diameter logs grown in indonesia. J. Korean Wood Sci. Technol. 43(2): 156~167.http://dx.doi.org/DOI : 10.5658/WOOD.2015.43.2.156

Kumar A, Verma A, Kumar A. 2013. Accidental human poisoning with a neonicotinoid insecticide, imidacloprid: a rare case report from rural india with a brief review of literature. Egyptian Journal of Forensic Sciences (3) 123–126.

Majid AH, Ahmad AH, Rashid MZA, Rawi CSM. 2007. Preliminary field efficacy of imidacloprid on Globitermes sulphureus (Isoptera: Termitidae) (Subterranean Termite) In Penang. Jurnal Biosains : 18(2) 109–114. Martawijaya A, Kartasujana I, Kadir K, Prawira SA. 1981. Atlas kayu Indonesia;

jilid I. Jakarta: Departemen Kehutanan.

Massijaya MY. 2014. Final Report National Medium-Term Development plan (RPJMN) for forestry sector 2015 – 2019. Prepared for Planning BureauMinistry of forestry Republic of Indonesia. Sponsored by Deutsche Gesselschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH. January. 2014.

Massijaya MY, Hadi YS, Hermawan D, Hadjib N. 2011. Project Completion Report: Activity 2.1.4 Evaluation of the Appropriate Properties of Products Manufactured from Small Diameter Logs in Indonesia. Faculty of Forestry, Bogor Agricultural University. Bogor: IPB Press

Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2002. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab Jilid I. Bogor: IPB Press

Moody RC, Hernandez R, Liu JY. 1999. Glued Structural Timbers. In: Wood Handbook-Wood as an Engineering Material. USDA Forest Service, Forest Products Laboratory, Madison, WI (US).

Nandika D, Rismayadi Y, Diba F. 2003. Rayap. Jakarta. Indonesia.

Nurhayati T, Roliadi H, Bermawie N. 2005. Production of mangium (Acacia mangium) wood vinegar and its utilization. Journal of Forestry Research (2) 1: 13 – 25.

Ong S, Ayoko GA, Kokot S, Morawska L. 2007. Polycyclic aromatic hydrocarbons in house dust samples: source identification and apportionment. In: Proceedings of the 14th international IUAPPA world congress, Brisbane, Australia.

Oramahi HA, Diba F, Nurhaida. 2014. New bio preservatives from lignocelluloses biomass bio-oil for anti termites Coptotermes curvignathus Holmgren. Procedia Environmental Science (20) 778–784.

31 Pandit IKN, KurniawanD. 2008. Struktur Kayu: Sifat Kayu sebagai Bahan Baku dan Ciri Diagnostik Kayu Perdagangan Indonesia. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Pari G, Hendra D, Pasaribu RA. 2006. Effect of activation time and concentration of phosphoric acid on the quality of activated charcoal from the bark of Acacia mangium. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 24(1): 33-46.

Pari G. 2004. Kajian struktur arang aktif dari serbuk gergaji kayu sebagai adsorben emisi formaldehida kayu lapis [Disertasi Program Doktor]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Richardson BA. 1993. Wood Preservation. E & FN Spon. London.

Rohaeti E. 2009. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta.

Salih. 2012. Fourier Transform - Materials Analysis.University Campus SteP. Croatia.

Santoso A, Jasni. 2003. The LRF glue line durability of manii laminated wood againts dry wood termite. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis (1), No 1. Sprince. 1974. Protection against acetaldehyde toxicity in the rat by l-cysteine, thiamin and l-2-methylthiazolidine-4-carboxylic acid. Agents and Actions vol. 4:2.

Sulistyawati I, Hadi YS, Suryokusumo S, Nugroho N. 2008. Kekakuan dan kekuatan lentur maksimum balok glulam dan utuh kayu akasia. Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil. (15) 3: 113-122.

Sunqvis B. 2004. Colour change and acid formation in wood during heating. Doctoral thesis. Lulea University of Technology. Sweden.

Surjokusumo S, Nugroho N, Priyono J, Suroso A. 2003. Buku Petunjuk Penggunaan Mesin Pemilah Kayu Panter Versi Panter MPK-5. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan,Institut Pertanian Bogor.

Yunianti DA. 2012. Karakteristik struktur nano dinding sel dan kaitannya dengan sifat-sifat kayu (Studi Kasus Kayu Jati Klon Umur 7 Tahun). [Disertasi Program Doktor]. Bogor. Institut pertanian Bogor.

32

LAMPIRAN

Lampiran 2 Perubahan senyawa pada kayu setelah diasapi

Kelompok senyawa

Nama senyawa sebelum sesudah

sengon phenol Phenol,2,6-dimethoxy-(CAS)2,6-Dimethoxyphenol 5,53 4,89 phenol Phenol,2-methoxy-(CAS)Guaiacol 3,68 2,8 asam Aceticacid(CAS)Ethylicacid 11,68 6,52 aldehid Pentanal(CAS)n-Pentanal 5,6 3 keton 2-Propanone,1-hydroxy-(CAS)Acetol 6,34 4,19 benzene Benzene,1,2,3-trimethoxy-5-methyl-(CAS)Toluene,3,4,5-trimethoxy- 1,35 1,65 Senyawa lain

2,4(3H,5H)-Furandione,3-methyl-(CAS).ALPHA.-METHYLTETRONICACID

0,84 0,67 Senyawa lain Oxirane,2-butyl-3-methyl-(CAS)2,3-Epoxyheptane 0,87 2,07 Senyawa lain 2-Cyclopenten-1-one,2-hydroxy-3-methyl-(CAS)Corylon 1,23 1,1

manii phenol Phenol,2,6-dimethoxy-(CAS)2,6-Dimethoxyphenol 11,7 4,03 phenol Phenol,2,6-dimethoxy-4-(2-propenyl)-(CAS)4-Allyl-2,6-dimethoxyphenol 17,67 9,9 aldehid 3-(3',5'-dimethoxy-4'-hydroxyphenyl)-E-2-propenal 1,48 0,8 keton 2-Propanone,1-(4-hydroxy-3-methoxyphenyl)-(CAS)1-(4-HYDROXY-3-METHOXY 0,89 5,91 keton 2-Propanone,1-hydroxy-(CAS)Acetol 1,21 1,82 keton Ethanone,1-(4-hydroxy-3,5-dimethoxyphenyl)-(CAS)Acetosyringone 2,51 2,09 keton 3-Methoxyacetophenone 3,65 2,75

Senyawa lain butan-3-enoicacidmethylester 0,64 4,65

mangium phenol Phenol,4-ethyl-2-methoxy-(CAS)p-Ethylguaiacol 1,12 1,39 phenol Phenol,2,6-dimethoxy-(CAS)2,6-Dimethoxyphenol 6,09 6,19 phenol Phenol,2-methoxy-(CAS)Guaiacol 4,8 4,47 asam Aceticacid(CAS)Ethylicacid 12,77 3,69 aldehid Pentanal(CAS)n-Pentanal 4,95 5,15 keton Ethanone,1-(4-hydroxy-3-methoxyphenyl)-(CAS)Acetovanillone 1,85 2,82 keton 2-Ethyl-3-methoxy-2-cyclopentenone 1,02 1,91 keton Cyclohexanone(CAS)Anon 2,74 3,3 keton 2-Propanone,1-(4-hydroxy-3-methoxyphenyl)-(CAS)1-(4-hydroxy-3-methoxy 0,72 0,9 keton 2-Hexanone(CAS)Hexan-2-one 3,46 3,1

33

keton 3-Methoxyacetophenone 4,12 3,62

keton 2-Propanone,1-hydroxy-(CAS)Acetol 5,45 4,38 Senyawa lain Butan-3-Enoicacidmethylester 0,96 3,04

34

35 Lampiran 4 Sampel setelah diumpankan terhadap rayap tanah (JIS)

36

37

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 28 Mei 1982 di Pemalang, Jawa Tengah. Penulis merupakan anak kedua dari pasangan Bapak Danuridin dan Ibu Wasliah. Penulis pernah sekolah di SDN Kebanggan, SMPN I Randudongkal dan lulus SMA di SMAN 1 Pemalang pada tahun 2001. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di Departemen Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, IPB dan lulus pada tahun 2006. Pendidikan kemudian dilanjutkan ke program Magister Manajemen di Universitas Muhammadiyah Malang pada tahun 2010 dan lulus pada tahun 2012.

Dokumen terkait