• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil pengolahan data, di peroleh perbedaan hasil perhitungan rata-rata skor meningkatkan kepercayaan diri. Adapun sebelum mengikuti kegiatan layanan konseling individu dengan pendekatan rational emotif behavior therapy adalah 52 dan setelah mengikuti kegiatan layanan konseling individu dengan pendekatan rational emotif behavior therapy mengalami peningkatan menjadi 103,4 berdasarkan hasil uji t dengan mengguankan program SPSS for windows reliase 17 dengan derajad kebebasan (df ) = 4 dengan ketentuan thitung < ttabel (-11.563 < 2.132)

dikarenakan peneliti mengambil taraf signifikan α= 0.05 dengan nilai

distribusi nilai satu arah untuk kriteria pengujian hipotesis yang peneliti ajukan, dengan demikian kepercayaan diri peserta didik kelas VII di SMPN 2 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat mengalami perubahan setelah diberikan layanan konseling individu rational emotif behaviour therapy. Jadi dapat disimpulkan bahwa Konseling Individu Rational Emotif Behaviour Theraphy dapat berpengaruh dalam meningkatkan kepercayaan diri peserta didik SMPN 2 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditunjukan beberapa saran, yaitu : 1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling SMPN 2 Pesisir Selatan Kabupaten

Pesisir Barat hendaknya persiapan untuk melaksanakan layanan konseling individu dengan pendekatan rational emotif behavior therapy sebagai upaya mengurangi rendahnya kepercayaan diri peserta didik yang memliki tingkat rendah kepercayaan diri.

2. Bagi peserta didik, hendaknya mengikuti layanan konseling individu dengan pendekatan rational emotif behavior therapy dengan sungguh-sungguh agar dapat mengembangkan berbagai keterampilan yang pada intinya meningkatkan kepercayaan diri, cinta diri, pemahaman diri atas segala kekurangan dan kemampuan, ketegasan dalam menerima kritik dan memberi kritik serta dapat mengendalikan perasaan dengan baik sehingga adanya gejolak yang ada dalam dirinya dapat diredam yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan diri.

3. Kepada peneliti lain yang akan melaksanakan penelitian mengenai kepercayaan diri hendaknya bekerja sama dengan pihak lain seperti orang tua maupun guru wali kelas/ mata pelajaran agar lebih mudah untuk menentukan langkah-langkah dalam membimbing peserta didik dalam menyelesaikan masalahnya.

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek,. Jakarta : Rineka Cipta

Bungin, Burhan . 2007. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Corey, Gerald. 1988. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Eresco Eddy Wibowo, Mungin.2002. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: UPT

UNNES

Gantina, dkk.2011. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: Indeks Kamil. 2007. Mendidik Anak Agar Percaya Diri. Jakarta: Arcan

Kartono, Kartini. 2006. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Alumni Madar Maju

Ketut Sukardi, Dewa. 2002. Pengantar Teori Konseling. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Mastuti, Imas. 2008. 50 Kiat Percaya Diri. Jakarta: Hi-Fest Publishing Mugiarso, Heru . 2008. Bimbingan dan Konseling. Semarang : UPT UNNES

Natawidjaya, Rochman . 2009. Konseling Kelompok Konsep Dasar & Pendekatan. Bandung: Rizqi Press

Nilazaima. 2008. Pendekatan Perilaku Emotive Rasional. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Pujosuwarno, Sayekti.2005. Berbagai Pendekatan Konseling. Yogyakarta : Menara Offset

Putro Widoyoko, Eko. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran Di Sekolah. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Santrock, JW. 2003. Adolesence (Perkembangan Remaja). Jakarta : Erlangga

SISDIKNA. 2003. Himpunan Perundang-undangan Rl Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Sinar Grafika

Surya, Mohammad. 2002. Dasar-dasar Konseling Pendidikan (Konsep dan Teori). Kota kembang: Jaya Abadi Press

Susanti, Indah. 2006. Bullying Bikin Anak Depresi dan Bunuh Diri. Jakarta: Balai Media Pressm

Sutoyo, Anwar. 2009. Pemahaman Individu Observasi, Checklist, Kuesioner& Sosiometri. Semarang: Widya Karya

Taylor, R. 2009. Kiat Membangun Percaya Diri. Yogyakarta : Diva Press

Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan dan Konseling : Studi &Karier. Yogyakarta: Andi Offset

Winkel, WS. 2007. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia

2. Bidang Bimbingan : Pribadi

3. Jenis Layanan : Konseling individu

4. Fungsi Layanan : Pengentasan

5. Tempat Penyelenggaraan : Ruang BK 6. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 45 menit 7. Pihak – pihak yang Dilibatkan : Guru BK

8. Metode : Diskusi

9. Tujuan Layanan : Mengubah cara berpikir klien dari irrasional menjadi rasional.

10. Hasil yang ingin dicapai : a. Klien dapat memahami keadaan diri secara

Baik.

b. Klien dapat berpikir secara rasional.

c. Klien dapat menemukan jalan keluar bagi

masalahnya.

11. Uraian Kegiatan : a. Kegiatan Pendahuluan 1) Menyambut kehadiran klien

2) Menciptakan hubungan baik dengan klien b. Kegiatan inti

Mahasiswa Marya Listiana NPM . 1211080077 Biha , 06 oktober 2016 Menyetujui Guru BK Marlina, S.Pd Mengetahui

Kepala SMPN 2 Pesisir Selatan

YUSIRWAN , S. Ag., MM NIP . 19671110 1998031 006

R “selamat pagi buk…..!”

K “ohiya… selamat pagi, mari masuk?

R

“saya Resta Salsa Billa buk, yang kemaren

menghubungi ibuk minta untuk diadakan

konseling hari ini”

K “o iya-iya, bagai mana kabarnya mba Resta?”

R “Alhamdulillah, baik buk.”

K “bagaimana pelajarannya barusan?

Menyenangkan?”

R “ya lumayan buk”

K

“bagus kalau begitu. Semoga kedepannya bisa

mengkuti pelajaran dikelas dengan lebih baik

ya”

R “ya,buk. Terima kasi”

K

“baiklah kalau begitu, seperti kesepakatan kita

kemarin, hari ini kita akan melakukan konseling. Waktu kita nanti 45 menit, dan mari kita gunakan waktu tersebut sebaik mungkin. Nanti silahkan mba bercerita tentang masalah mba secara terbuka dan jujur dan tidak usah menutupi sehingga nanti dapat memudahkan saya dalam membantu mba mencari solusi yang terbaik. Dan mba tidak usah khawatir, kalau saya akan bercerita kepada orang lain terkait konseling ini. Karena disini saya diikat oleh kode etik jadi saya tidak mungkin membicarakan masalah ini kepada orang lain kecuali atas persetujuan dari mba sendiri.

Baiklah coba mba bercerita tentang msalah yang

saat ini dihadapi oleh mba”

R

“begini buk, saya dulunya memang berasal dari

keluarga yang mampu dan bekecukupan. Tapi setelah orang tua saya mengalami musibah kecelakaan yang mengakibatkan ayah saya meninggal dunia kehidupan saya menjadi 180

berubah buk”

K “iya mba bisa diceritakan lebih terbuka lagi

dengan masalah yang mba hadapi sekarang?”

R “karena setelah kejadian itu mengharuskan saya

pasca kecelakaan buk”

K “jadi mba sekarang merasa terbebani jika harus

bekerja setelah pulang sekolah begitu?”

R “iya buk, apalagi sekarang sepulang sekolah kan

saya pribadi sebenarnya juga sudah capek”

K

“iyaa..iyaa ibuk mengerti perasaan mba, terus

emangnya apakah tidak ada saudara mba yang bisa membantu perekonomian keluarga mba

saat ini?”

R

“sebenarnya ada buk, walaupun masih satu kota

tapi jarak rumah saya dan kelurga saya tersebut

cukup jauh juga”

K “iya, dan apakah mba pernah mencoba datang

untuk meminta bantuan?”

R

“pernah sih buk sekali, dan mungkin karena

saya kesananya sendirian jadi tidak begitu diperhatikan. Dan sebenarnya ibu saya juga sungkan jika harus berhutang walaupun dengan

keluarga sendiri”

K “mengapa ibu mba merasa demikian?”

R

“iaya buk, mungkin ibu saya takut nanti kalau

tidak bisa mengembalikannya karena ayah saya

sekarangkan juga sudah tidak ada”

K “soal pekerjaan yang biasanya mba lakukan tadi

seperti apa ya?”

R

“saya melakukan pekerjaan yang bisa saya

kerjakan saja buk, karena saya sendiri belum mempunyai ijazah untuk mencari pekerjaan yang tetap.

Saya biasanya ikut orang saja seperti menjadi pembantu bersih-bersih dan mengangkat barang-barang dagangan”

K

“apakah dengan pekerjaan yang mba lakukan

sudah dapat mencukupi kebutuhan keluarga? Dan bagaimana tanggapan ibu mba sendiri dengan pekerjaan yang dilakukan mba

tersebut?”

R

“sebenarnya masih sangatlah belum buk, karena

itu saya merasa sangat pusing jika harus memikirkan kebutuhan ekonomi keluarga sejak

juga yang bekerja yang biasa-biasa saja tidak

seperti yang saya ceritakkan tadi buk”

K

“terus dengan mba ingin mengakhiri hiup

apakah itu jalan keluar terbaik? Dan bagai mana dengan nasib ibu mba yang sedang sakit?

Dan bagai manasih sosok ayah mba ketika

masih hidup?”

R

“iya juga sih buk, bagaimana dengan ibu saya nantinya dan siapa juga yang akan merawatnya kalau saya juga pergi. Tapi mungkin saya putus sekolah saja buk, supaya saya lebih focus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya?

Kalu untuk sosok ayah saya sendiri, ayah saya adalah seorang pekerja keras sampai keberhasilan usahanya dapat membahagiakan

keluarganya buk”

K

“kalau begitu bagaimana dengan masa depan

mba, apa mba tidak ingin cita-citanya tercapai?

Dan apakah mba tidak ingin seperti ayah mb?”

R

“iya sih buk, tapi saya masih bingung bgaimana membagi waktu sekolah dengan bekerja mencari

nafkah”

K

“iya mba, ibuk paham dengan perarasaan mba

rasakan. Kalau begitu apakah mba bicarakan dengan ibu mba terkait dengan masalah yang

mba hadapi sekarang”

R

“saya belum mencobanya buk, saya takut

membebani pikiran ibu saya yang sedang sakit

buk”

K

“baik mba, sepertinya mba membutuhkan waktu

istirahat dulu. Bagaimana kalau mba nantinya coba membicarakan masalah terkait yang mba rasakan sakarang dengan ibu mba, ketika nanti ibu mba kelihatan lebih baikan.

Dan kalau mba merasakan pekerjaan yang sekarang dirasakan terlalu memberatkan mba bisa juga dibicarakan juga dengan bos dimana mba bekerja untuk ditempatkan dibagian yang

bekerja untuk diberikan keringanan dalam bekerja. Dan besok lusa bilasa sudah ada

perkembangan sayakan menemui ibuk lagi”

K

“baiklah kalau begitu, sebelum kita akhiri

pertemuan konseling hari ini, coba mba simpulkan apaa saja yang kita bicarakan dalam

proses konseling hari ini”

R

“baik buk, saya disini memiliki permasalahan

Kdiamana merasa kelelahan jika harus menggantikan peran ayah saya menjadi tulang punggung keluarga. Dan untuk mecukupi kebutuhan keluarga saya harus

bekerja keras sepulang sekolah. Dan saya merasa bingung untuk mengatur jadwal bekerja dengan sekolah, maka dari itu nanati saya akan coba membicarakan pemasalahan ini dengan ibu

saya dan juga bos saya buk”

K

“bagus mba, kalau begitu untuk pertemuan

konseling hari ini kita cukup kan sekian dulu,

ya?”

R “iya buk, terima kasih, saya permisi dulu,

selamat siang buk”

K “iya, selamat siang”

PERTEMUAN KEDUA:

PELAKU PERNYATAAN KETERANGAN

R “seamata pagi buk”

K “iya, selamat pagi silahkan masuk. Silahkan

duduk.”

K “mba resta, bagaimana kabarnya,tanpaknya hari

ini lebih segar”

R

“iya buk, kemarin setelah saya pulang dari

konseling dan melihat ibu saya lebih baik saya membicarakan permasalahan yang saya

rasakan”

K “terus bagaimana tanggapan dari ibu mba

sendiri?”

R

“sebenarnya ibu saya juga tidak ingin jika saya

merasakan kelelahan jika harus bekerja lagi sepulang sekolah, dan ibu saya juga sempat

nnati ibu saya sudah sembuh juga akan ikut

bekerja mmencari penghasilan buk.”

K

“wah.. ibuk merasa ikut senang. Tentu sekarang

mba lebih semangat lagi karena telah

mendapatkan dukungan dari ibu mba”

R

“iya buk, sekarang saya lebih semangat lagi

menjalani hari-hari saya, dan saya tidak ada gunanya juga harus mengeluh sampai-sampai mempunyai pikiran untuk bunuh diri dan ingin putus sekolah. Saya harus siap menerima takdir saya ini buk, dan saya berusaha untuk meraih cita-cita saya”

K “baik kalau begitu, terus bagaimana masalah

mba Kditempat bekerja?”

P

“memang awalnya bos saya bingung ketika saya

minta ditempatkan dibagian yang lebih ringan apa lagi saya masuknya tanpa ijazah.tapi setelah saya coba jelaskan permasalahan yang saya hadapi dan alasan kenapa saya ingin ditempatkan ditempat yang ringan, bos saya dapata memaklumi dan sekarang saya

ditempatkan dibagian kasir.”

K

“waduh, bagian yang mengurusi uang bearti

mba. Bagaimana perasaan mba saat ditempatkan

dibagian itu?”

R

“saya awalnya juga merasa terbebani buk jika

harus engurus bagian keuangan, tetapi sifat jujur dan tidak mengambil hak orang lain yang pernah diajarkan kedua orang tua saya

menjadikan tantangan saya untuk mencobanya”

K “bagus mba, kalau mba mempunyai pemikiran

seperti itu”

R “iya buk pastinya saya akan berusaha menjaga

kepercayaan yang diberikan kepada saya”

K “nah sekarang apakah mab sudah merasa tidak

terbebani jika harus bekerja sepulang sekolah?”

R

“mungkin bukan saatnya lgi buk jika saya harus

menganggapnya sebabagi beban hidup, tetapi saya menganggapnya sebagai pelajaran untuk lebih bersikap dewasa dan belajar tanggung

K

kerjakan denga syarat mba harus mematuhi

jadwal yang sudah dibuat”

R

“iya buk, sepertinya saya mengrjakannya

dirumah saja.biar saya bisa berpikir panjang juga sepertinya butuh waktu saya untuk membuatnya. Dan takut jika saya membuat

disini akan menyibukan ibuk”

K

“baiklah jika itu keinginan mba, untuk

mengerjakan dirumah. Terus apasaja yang akan

kita bicarakan lagi terkait masalah mba?”

R

“sepertinya cukup sekian dulu buk karna

sebentarlagi saya ulangan. Dan besok kalau jadwal kegiatan harian sudah selesai saya akan

konsultasi kepada ibu lagi”

K

“baiklah kalau begitu, sukses ya mba untuk ulangannya. Dan saya tunggu jadwal hariannya

secepatnya.”

R

“iya buk, terima kasih, kalau begitu saya

permisi dulu buk dan besok saya akan datang

lagi membawa jadwal kegiatan saya buk”

K “baik mba, terima kasih juga sudah berkunjung

lagi”

R “Iya Buk, Terima Kasih, Saya Permisi Dulu

Buk”

K “iya selamat siang”

PERTEMUAN KETIGA:

PELAKU PERNYATAAN KETERANGA

N

R “selamat pagi buk?”

K

“iya selamat pagi, silahkan masuk. Silahkan

duduk. Mba sekarang tanpak lebih ceria dari

pada kemarin ya?”

R

“iya buk sekarang saya lebih ceria dan semangat lagi buk. Karena ulangan saya kemarin berjalan lancer. Dan saya kesini sudah membawa jadwal

kegiatan saya buk”

K “bagus kalau begitu, ibuk senang

mendengarnya.bisa ibuk liat jadwalnya?”

dengan ibu harus tetap dijaga dengan baik”

R “iya buk, bagaimana pendapat ibuk terkait

jadwal yang sudah saya buat?”

K

“baik, karena jadwal ini yang membuat mab dan

ibu mba, ibuk rasa sudah yang terbaik. Mba nantinya dapat bertanggung jawab atas jadwal

mba”

R

“iay buk saya akan melaksanakan jadwal saya

dengan sebaik mungkin dan saya juga mau mengucapkan banyak terima kasih kepada ibuk yang sudah menolong saya dalam masalah yang

saya hadapi”

K

“begini mba, disini saya tidak membantu mba,

tetapi hasil yang mba capai sekarang memang adalah usaha dari mba sendiri. Ibukpun merasa senang mba menjadi lebih baik. Bagaimana apakah mba sekarang sudah lebih lega dari pada

sebelunnya?”

R

“iya buk saya sekarang sudah lega, karena yang

menjadi beban saya selama ini sudah

terselesaikan”

K

“iya ibuk ikut senang, baik coba sekarang mba

simpulkan semua pembicraan kita drai awal pertemuan sampai sekarang”

R

“baik buk, dimana sebelum saya merasa

kelelahan jika harus bekerja sepulang sekolah karna menggantikan peran ayah seabagai tulang punggung keluarga,dan saya juga sempat putus asa dan ingin bunuh diri karena saya mengalami kebingungan dalam pembagian jadwal bekerja dan sekolah. Dan kahirnya saya dapat mengatasinya setelah mengkomunikasikan dengan ibu dan bis saya, selain itu saya juga

mempunyai jadwal kegiatan harian”

K

“benar sekali dimana semapat mengalami

keleahan tetapi kini mba dapat mengambil hikmahnya dari kejadian tersebut dapat dijadiakan pembejaran diri mnjdi lebih baik. Dan ibu sekarang ikut senang dengan pemikiran mba yang lebih semangat dari yang sebelumnya.

ibuk akan siap membantu”

R “kalau begitu saya permisis dulu buk, selamat

siang buk”

K “iya silahkan. Selamat siang”

Ket:

R :Konseling

oleh lingkungan sekitar

2. Bidang Bimbingan : Pribadi

3. Jenis Layanan : Konseling individu

4. Fungsi Layanan : Perbaikan

5. Tujuan Layanan : Agar siswa agar siswa mamapu menyesuaikan

diri dan diterima dilingkungan kelas

6. Hasil yang ingin dicapai : Siswa memiliki perkembangan dan perubahan

dalam sikap dan cara bergaul dengan temman

temannya.

7. Metode : Wawancara

8. Sasaran Layanan :Yesi Safitri kKelas VII

9. Uraian Kegiatan :

TAHAPAN KEGIATAN ETIMASI

Pembukaan

a. Guru pembimbing mengucapkan salam pembuka b. Attending

c. Empati

Guru pembimbing mengungkapkan ekspresi empati secara verbaldan non verbal.

5 menit

Inti

a. Keterampilan bertanya

Guru pembimbing menggunakan pertanyaan

Guru pembimbing mengkonfrontasi secara tepat c. Merangkum/meringkas

Guru pembimbing menyampaikan rangkuman wawawncara

d. Perilaku Geniune

Guru pembimbing mengekspresikan perilaku genuine secara verbal

Penutup

a. Pemecahan masalah

Klien mempu mengeksplorasi masalah

Klien mamapu memahami masalah

Kalien mampu menemukan masalah yang dihadapi

Klien mampu menetapkan dan menilai alternative terbaik atas pemecahan masalahnya

Klien mamapu memegang teguh alternative pemecahan masalahnya

b. Guru pembimbing mengucapkam salam penutup

5 menit

10. Tempat layanan :ruangan BK

11. Waktu :20 menit

12. Hari/Tanggal/Jam :Sabtu, 08 oktober, jam ke-5

setelah mendapat layanan konseling individu Mahasiswa Marya Listiana NPM . 1211080077 Biha , 08 oktober 2016 Menyetujui Guru BK Marlina, S.Pd Mengetahui

Kepala SMPN 2 Pesisir Selatan

YUSIRWAN , S. Ag., MM NIP . 19671110 1998031 006

2. Topic bahasan : meningkatkan kepercayaan diri

3. Bidang Bimbingan : Pribadi

4. Jenis Layanan : Konseling individu

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Tujuan Layanan : siswa dapat memahami cara meningkatkan

kepercayaan diri

7. Hasil yang ingin dicapai : memantapkan nilai dan cara bertingkah laku

yang dapat diterima dalam kehidupan social

yang lebih luas

8. Metode : Wawancara

9. Sasaran Layanan :Agus Friansyah Kelas VII

10. Uraian Kegiatan :

TAHAPAN KEGIATAN ETIMASI

Pembukaan

a. Guru pembimbing mengucapkan salam pembuka

b. Attending c. Empati

Guru pembimbing mengungkapkan ekspresi empati secara verbaldan non verbal.

5 menit

klien b. Konfrontasi

Guru pembimbing mengkonfrontasi secara tepat

c. Merangkum/meringkas

Guru pembimbing menyampaikan rangkuman wawawncara

d. Perilaku Geniune

Guru pembimbing mengekspresikan perilaku genuine secara verbal

Penutup

a. Pemecahan masalah

Klien mempu mengeksplorasi masalah

Klien mamapu memahami masalah

Kalien mampu menemukan masalah yang dihadapi

Klien mampu menetapkan dan menilai alternative terbaik atas pemecahan masalahnya

Klien mamapu memegang teguh alternative pemecahan masalahnya

11. Tempat layanan :ruangan BK

12. Waktu :20 menit

13. Hari/Tanggal/Jam :Rabu, 12oktober, jam ke-5

14. Pihak yang berperan : Guru BK

15. Sumber/ Bahan dan Alat : Buku catatan masalah

16. Rencana tindak lanjut :mengamati perkembangan perilaku siswa

setelah mendapat layanan konseling individu

Mahasiswa Marya Listiana NPM . 1211080077 Biha , 12 oktober 2016 Menyetujui Guru BK Marlina, S.Pd Mengetahui

Kepala SMPN 2 Pesisir Selatan

YUSIRWAN , S. Ag., MM NIP . 19671110 1998031 006

Lampiran 1

Dokumen terkait