Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dipaparkan pada bab IV, dapat ditarik simpulan bahwa :
1. Profil model mental siswa kemampuan tinggi menunjukkan pemahaman yang parsial pada materi titrasi asam lemah oleh basa kuat. Siswa kemampuan tinggi dapat menjawab benar dengan pertanyaan probing pada konsep penentuan konsentrasi asam asetat dalam cuka, pH larutan asam lemah, pH larutan saat terbentuk larutan penyangga, pH larutan saat terjadi proses hidrolisis, pH larutan basa kuat, dan analisis kurva titrasi asam basa. Siswa kemampuan tinggi tidak dapat menjawab dengan benar walaupun sudah diberikan pertanyaan probing pada konsep prinsip titrasi asam basa dan menggambar kurva titrasi asam basa, khususnya pada sub konsep titik ekivalen, titik akhir titrasi dan menghubungkan volume NaOH yang ditambahkan terhadap pH larutan dalam bentuk kurva titrasi asam basa.
Profil model mental siswa kemampuan sedang menunjukkan pemahaman yang parsial pada materi titrasi asam lemah oleh basa kuat. Siswa kemampuan sedang dapat menjawab benar dengan pertanyaan probing pada konsep pH larutan asam lemah, pH larutan basa kuat, dan analisis kurva titrasi asam basa. Siswa kemampuan sedang dapat menjawab benar tanpa pertanyaan probing pada konsep menggambar kurva titrasi asam basa. Siswa kemampuan sedang tidak dapat menjawab dengan benar walaupun sudah diberikan pertanyaan probing pada konsep prinsip titrasi asam basa, penentuan konsentrasi asam asetat dalam cuka, pH larutan saat terbentuk larutan penyangga dan pH larutan saat terjadi proses hidrolisis.
Profil model mental siswa kemampuan rendah menunjukkan pemahaman yang parsial pada materi titrasi asam lemah oleh basa kuat. Siswa kemampuan rendah dapat menjawab benar dengan pertanyaan probing pada konsep penentuan konsentrasi asam asetat dalam cuka. Siswa kemampuan
rendah dapat menjawab dengan benar tanpa pertanyaan probing pada konsep menggambar kurva titrasi asam basa. Siswa kemampuan rendah tidak dapat menjawab dengan benar walaupun sudah diberikan pertanyaan probing pada konsep prinsip titrasi asam basa, pH larutan asam lemah, pH larutan saat terbentuk larutan penyangga, pH larutan saat terjadi proses hidrolisis, pH larutan basa kuat dan analisis kurva titrasi asam basa.
2. Terdapat beberapa miskonsepsi, troublesome knowledge, dan threshold
concept pada materi titrasi asam lemah oleh basa kuat yang ditemukan pada
penelitian ini. Sebagian besar siswa mengalami miskonsepsi pada konsep reaksi netralisasi, indikator asam basa, titik ekivalen, titik akhir titrasi, hidrolisis, dan reaksi ionisasi asam lemah. Sebagian besar siswa juga mengalami troublesome knowledge dalam menghitung pH larutan pada setiap tahap titrasi asam basa, memahami hubungan antara asam lemah dengan basa konjugasinya yang berasal dari garam sehingga membentuk larutan penyangga, dan menghubungkan pH larutan terhadap volume larutan basa yang ditambahkan dalam bentuk kurva titrasi asam basa. Threshold concept yang ditemukan dalam penelitian ini, yaitu reaksi ionisasi asam lemah dan tetapan kesetimbangan kimia.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, beberapa saran atau rekomendasi yang diajukan peneliti diantaranya adalah :
1. Profil model mental siswa yang dimiliki siswa dapat dijadikan pertimbangan bagi guru dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan dirancang tentang materi asam basa yang mempertautkan ketiga level representasi. 2. Profil model mental yang dimiliki siswa dapat dijadikan pertimbangan dalam
pengembangan bahan ajar pada materi asam basa yang mempertautkan ketiga level representasi sebagai salah satu upaya untuk mengatasi miskonsepsi yang dimiliki siswa pada materi asam basa.
3. Beberapa miskonsepsi, troublesome knowledge, dan threshold concept yang ditemukan dalam penelitian ini dapat ditelusuri lebih jauh untuk mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi model mental siswa.
95
Riska Padmi Dwi Utami, 2015
PROFIL MODEL MENTAL SISWA PADA POKOK BAHASAN TITRASI ASAM LEMAH OLEH BASA KUAT BERDASARKAN TDM-IAE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Tes Diagnostik Model Mental Interview About Event (TDM-IAE) dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dalam mengungkap profil model mental siswa.
Riska Padmi Dwi Utami, 2015
Arifin, M. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia Prinsip dan Aplikasinya
Menuju Pembelajaran yang Efektif. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.
Artdej, R., Ratanaroutai, T., Coll, R. K., dan Thongpanchang, T. (2010). Thai
Grade 11 students’ alternative conceptions for acid-base chemistry. Research
in Science & Technological Education, 28 (2), hlm. 167-183.
Balci, C. (2006). Conceptual Change Text Oriented Instruction to Facilitate
Conceptual Change in Rate of Reaction Concepts. (Thesis). Middle East
Technical University.
Chandrasegaran, A. L. (2007). “The Development of a Two-Tier Multiple-Choice
Diagnostic Instrument For Evaluating Secondary School Students’ Ability To Describe and Explain Chemical Reactions Using Multiple Levels of
Representation”. Chemistry Education Research and Practice 8, (3), hlm.
293-307.
Chittleborough, G. D. (2002). “Constraints To The Development of First Year University Chemistry Student’s Mental Model of Chemical Fenomena”. Teaching and Learning Forum.
Chittleborough, G. D. (2004). The Role of Teaching Models and Chemical
Representations in Developing Students’ Mental Models of Chemical Phenomena. (Thesis). Curtin University of Technologi: tidak diterbitkan.
Coll, R. K. & Treagust, D. F. (2002). Investigation of Secondary School,
Undergraduate, and Graduate Learners’ Mental Models of Ionic Bonding.
Journal of Research in Science Teaching, 40 (5), hlm. 464-486.
Demircioglu, G. (2009). Comparison of the effects of conceptual change texts implemented after and before instruction on secondary school students’ understanding of acid-base concepts. Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching, Volume 10, Issue 2, Article 5, hlm. 1-29.
Dhindsa, H. S. & Treagust, D. F. (2009). “Conceptual Understanding of
Brunenian Tertiary Students: Chemical Bonding Ana Structure”. Burnei Int
Journal of Science and Math Education, 1 (1), hlm. 33-51.
Gilbert, J. K. & Treagust, D. F. (2009). Multiple Representations in Chemical
97
Riska Padmi Dwi Utami, 2015
PROFIL MODEL MENTAL SISWA PADA POKOK BAHASAN TITRASI ASAM LEMAH OLEH BASA KUAT BERDASARKAN TDM-IAE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Heck, A., Kedzierska, E., Rogers, L. & Chmurska, M. (2010). Acid-Base Titration Curves in an Integrated Computer Learning Environment. Universiteit van Amsterdam.
Jansoon, N., Coll, R., & Samsook, E. (2009). Understanding Mental Models of Dilution in Thai Students. International Journal of Enviromental &Science
Education, 4 (2), hlm. 147-168.
Jespersen, N. D., Brady, J. E., & Hyslop, A. (2012). Chemistry The Molecular
Nature of Matter. New York: John Wiley and Sons, Inc.
Marantika, R. N. (2014). Profil Model Mental Siswa pada Penentuan ∆H Reaksi Penetralan dengan TDM-IAE. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Marie, R. D. (2003). The development of students mental models of chemical
substances and processes at the molecular level. (Disertasi). Faculty of the
Graduate School, University of Western Sydney, Sydney.
Meyer, J. & Land, R. (2003). Threshold Concepts and Troublesome Knowledge:
Linkages to Ways of Thinking and Practising within the Diciplines.
Enhancing Teaching-Learning Environments in Undergraduate Courses. McMurry, J. (2003). Chemistry Fourth Edition. New Jersey : Prentice Hall. Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sendur, G. & Toprak, M. (2003). The Role of Conceptual Change Texts to
Improve Students’ Understanding of Alkenes. Journal of chemistry education
research and practice. 14, hlm. 431-449.
Sheppard, K. (2006). High school students’ understanding of titrations and related acid-base phenomena. Chemistry Education Research and Practice, 2006, 7 (1), hlm. 32-45.
Silberberg, M. S. (2007). Principles of General Chemistry. New York: McGraw-Hill.
Sirhan, G. (2007). Learning Difficulties in Chemistry: An Overview. Journal of Turkish Science Education, 4 (2), hlm. 2-40.
Sukmadinata, N. S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dan PT Remaja Rosdakarya.
Tan, K. C. (2000). Development and Applicaton of a Diagnostic Instrument to
Evaluate Secondary Students’ Conceptions of Qualitative Analysis. Disertasi Doktor pada Curtin University of Technology: tidak diterbitkan.
Treagust, D. F., Chittleborough, G., & Mamiala, T. L. (2003). The role of submicroscopic and symbolic representations in chemical explanations.
International Journal of Science Education, 25 (11), hlm. 1353-1368.
Wang, C. Y. (2007). The Role of Mental Modeling Ability, Content Knowledge,
and Mental Models in General Chemistry Students’ Understanding about Molecular Polarity. Disertasi Doktor pada University of Missouri: tidak
diterbitkan.
Whitten. (2008). General Chemistry Seventh Edition. Amerika: Brooks Cole. Wiji. (2014). Pengembangan desain perkuliahan kimia sekolah berbasis model
mental untuk meningkatkan pemahaman materi subyek mahasiswa calon guru kimia. (Thesis). Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.
Wu, H. K., Krajcik, J. S., & Soloway, E. (2001). Promoting Conceptual
Understanding of Chemical Representations: Students’ Use of a Visualization
Tool in The Classroom. Journal of Research in Science Teaching, 38 (7), hlm. 821-842.