• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap cerita Radin Djambat maka dapat disimpulkan bahwa cerita Radin Djambat mengandung nilai sosial, budaya, dan agama. Nilai sosial dalam cerita Radin Djambat meliputi sikap berbakti, kebersatuan hidup, kegotongroyongan, kemusyawarahan, dan keadilan terhadap sesama. Nilai budaya dalam cerita Radin Djambat menggambarkan budaya daerah Lampung yang tercermin dalam nilai teori, nilai ekonomi, nilai seni, nilai kuasa, dan nilai solidaritas. Nilai agama dalam cerita Radin Djambat tercermin dalam pelaksanaan rukun Islam dan ibadah yang merepresentasikan agama Islam.

Sikap berbakti terepresentasikan oleh sikap berbakti kedua orang adik terhadap kakaknya serta sikap seorang anak yang menghormati ayahnya. Kebersatuan dalam hidup yaitu sikap menolak sebuah pertarungan serta sikap kakak beradik yang bersatu padu menghadapi rintangan. Kegotongroyongan yaitu adanya sikap saling membantu dan kerja sama. Kemusyawarahan ditunjukkan dengan sikap bertukar pikiran dan bermusyawarah. Keadilan terhadap sesama ditunjukkan dengan sikap sombong yang membuahkan kekalahan.

Nilai teori meliputi sosok Ratu Tanjung Jambi, celana Sulang Sepandan, Baju Hitam Kancing Enam, sarung Tanjung Ungu Sutera, selop Buluderu Paku Mas, kopiah Bintang Sutera Biru, keris Cenderik Lunik, sarung Parasmanan, Badik Tempa Bengkulu, Pedang Cundung Kebawok, Badik Tempa Bengkulu, Tongkat Semambu Ulung Betung, Lawok Tungku Telu, pesanan, nyirih, intan dan emas sebagai barang lamaran, sam-sam, penyebutan silsilah keluarga untuk menakuti lawan sebelum berperang, Lawok Tungku Telu, bedil, san-san, pesta penyambutan bagi sang anak dan calon menantu, Tanjung Landan, Pedang Cunduk Kebawok, Badik Cenderik Lunik, meriam yang sangat kecil, adok, bugawi, nigol, pepadun, nyusuk tiuh, dan Djambat Tanoh. Nilai ekonomi ditunjukkan dengan aktivitas bekerja di ladang dan di kebun, bertani dan mencari ikan, pandangan masyarakat mengenai intan permata, serta masyarakat Lampung yang menempati tepian sungai dan penggunaan transportasi air. Nilai seni ditunjukkan dengan konsep tata ruang Kota Besi serta bentuk rumah. Nilai kuasa ditunjukkan dengan penggunaan kedudukan yang lebih tinggi serta kekuasaan penduduk. Nilai solidaritas tercermin dalam sikap persaudaraan, peduli, saling tolong, dan bekerjasama. Rukun Islam dalam cerita Radin Djambat ditunjukkan dengan pengucapan sahadat serta pelaksanaan salat. Ibadah dalam cerita Radin Djambat ditunjukkan dengan aktivitas berdoa dan berdzikir.

Implikasi hasil penelitian ini berupa pembelajaran sastra menggunakan cerita Radin Djambat dalam kompetensi dasar 2.2 Mengapresiasi sastra Indonesia untuk menemukan nilai-nilai kehidupan dan menerapkannya untuk memperhalus budi

pekerti. Konsep pembelajaran yang ditawarkan telah melalui tahapan pemilihan topik yang sesuai, penetapan kriteria, dan penyusunan bahan ajar.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti memiliki beberapa saran, antara lain. 1. Bagi guru di Provinsi Lampung hendaknya menggunakan cerita Radin

Djambat sebagai salah satu bahan ajar pada pembelajaran sastra di sekolah. Cerita Radin Djambat telah terbukti mengandung nilai sosial, budaya, dan agama serta merupakan sastra Lampung. Guru tidak hanya menggunakan cerita rakyat Malin Kundang, Roro Jonggrang, atau cerita dari daerah lain. 2. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengungkapkan unsur intrinsik dan ekstrinsik

yang lain dari cerita Radin Djambat yang belum diungkapkan dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. 2012. Sosiologi: Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Amir, Adriyetti. 2013. Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Andi. Darajat, Zakiyah dkk. 1999. Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Eggen, Paul dan Kauchak, Don. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir. Jakarta Utara: PT Indeks.

Fibrianti, Ika. 2012. Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2 untuk SMA/MA. Klaten: Intan Pariwara.

Hasjim, Nafron dkk. 2001. Pedoman Penyusunan Bahan Penyuluhan Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Hilal, Iqbal; Fuad, Muhammad; Nazaruddin, Kahfie. 1998. Peribahasa Lampung Pubian. Lampung: Bagian Proyek Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Lampung. Husdarta, J.S. dan Saputra, Yudha M. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Khalid, Abu. 2012. RPAIL. Rangkuman Pengetahuan Agama Islam Lengkap. Jakarta : Karya Ilmu.

Kosasih. 2007. 170 Bank Soal Bimbingan Pemantapan untuk SMA/MA. Bandung: CV Yrama Widya.

Martini. 2011. Pembelajaran Standar Proses Berkarakter. Jakarta: Prenada. Kusrini, Idda Ayu. 2012. Bahasa Indonesia SMP Kelas IX. Jakarta :Quadra.

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran Berbahasa. Yogyakarta: BPFE.

O’Dea, Thomas F. 1996. Sosiologi Agama. Suatu Pengenalan Awal. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Prasetya, Tri Joko. 2004. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

RD Team. 2007. Legenda Radin Djambat. Dinas Parsenibudpora: Kabupaten Way Kanan.

Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Antropologi Sastra. Peranan Unsur-Unsur Kebudayaan dalam Proses Kreatif. Yogyakarya: Pustaka Pelajar. Saebani, Beni Ahmad. 2012. Pengantar Antropologi. Pustaka Setia:

Bandung.

Sanusi, Effendi. 1999. Sastra Lisan Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Semi, Atar. 1990. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Penerbit Angkasa. Setiadi, Elly M dan Kolip, Setiadi. 2011. Pengantar Sosiologi. Pemahaman

Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial; Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana.

Siregar, Muhammad Aziz. 1999. Islam untuk Berbagai Aspek Kehidupan. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Soelaeman, Mundandar. 2008. Ilmu Sosial Dasar. Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Sudibyo, Lies; Sudiatmi, Titik; Sudargono, Agus; Triyatno, Bambang. 2013. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Sumardjo, Jakob. 1984. Memahami Kesusastraan. Bandung: Penerbit Alumni.

Syam, Noor. Dkk. 1988. Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Syamsuddin dan Damaianti, Vismaia. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

SMA dan MA Program Studi IPA/IPS. Jakarta: Platinum.

Tumanggor, Rusmin; Ridho, Kholis; Nurochim. 2010. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Wahyuni, Niniek Sri dan Yusniati. 2012. Manusia dan Masyarakat. Pelajaran Sosiologi untuk SMA/MA. Exact Ganeca.

Wetty, Ni Nyoman. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Lampung: Universitas Lampung.

Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Fajar Interpratama Mandiri.

Dokumen terkait