• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan temuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai pembelajaran terpadu tipe integrated untuk meningkatkan ketrampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa SMP, diperoleh empat simpulan penelitian sebagai berikut:

1. Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang mendapat pembelajaran IPA terpadu tipe integrated lebih tinggi secara signifikan dibanding dengan pembelajaran IPA terpadu konvensional. Peningkatan keterampilan berpikir kritis terjadi pada semua indikatornya dengan kategori peningkatan sedang yaitu membuat klarifikasi sederhana, membuat keterampilan dasar, kesimpulan, membuat klarifikasi lanjut, dan membangun strategi dan taktik. Indikator membuat klarifikasi sederhana merupakan indikator keterampilan berpikir kritis yang dapat ditingkatkan secara maksimal melalui pembelajaran terpadu tipe integrated.

2. Peningkatan sikap ilmiah setiap aspeknya siswa kelas yang mendapat pembelajaran IPA terpadu tipe integrated lebih besar dibandingkan dengan peningkatan siswa kelas dengan pembelajaran IPA terpadu konvensional. Peningkatan setiap aspek sikap ilmiah yaitu rasional, rasa ingin tahu, objektif, dan berpikiran terbuka juga diperoleh dengan kategori sedang. Rasional merupakan aspek sikap ilmiah yang dapat ditingkatkan secara maksimal melalui pembelajaran terpadu tipe integrated.

3. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran terpadu tipe integrated hampir seluruhnya merupakan tanggapan positif. Hampir seluruh siswa percaya bahwa pembelajaran terpadu tipe integrated menyenangkan dan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa.

B. Implikasi

Adapun implikasi hasil penelitian ini ditinjau dari teoritis dan praktis yang diuraikan sebagai berikut:

1. Implikasi secara teoritis yaitu pembelajaran IPA secara terpadu tipe

integrated dapat membantu meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan

sikap ilmiah siswa.

2. Implikasi secara praktis yaitu guru dapat memilih pembelajaran terpadu tipe

integrated sebagai variasi pembelajaran IPA terpadu. Selain itu, materi dan

perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini sudah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku.

C. Rekomendasi

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan penelitian peneliti merekomendasikan beberapa hal diantaranya untuk guru, sekolah, dan peneliti yang diuraikan sebagai berikut:

1. Rekomendasi diberikan kepada penyelenggara pendidikan seperti SMP yaitu perlunya penggunaan guru IPA yang mampu mengajarkan IPA secara terpadu dapat melalui lulusan sarjana IPA atau melalui pelatihan pembelajaran terpadu.

2. Rekomendasi ditujukan kepada guru sebagai salah satu pelaku pendidikan yaitu guru perlu merancang dan menerapkan pembelajaran terpadu dalam mata pelajaran IPA maupun keterpaduan dengan mata pelajaran yang lain di SMP, sehingga dapat mengembangkan kompetensi secara maksimal.

3. Rekomendasi diberikan kepada peneliti yang akan melanjutkan penelitian ini atau menjadikan temuan penelitian sebagai acuan penelitian yaitu (a) perlunya pengembangan keterpaduan disiplin ilmu (konten, sikap dan keterampilan) dalam pembelajaran terpadu tipe integrated, dan (b) peningkatan keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah yang masih belum maksimal diperlukan keberlanjutan pembelajaran terpadu IPA tipe

DAFTAR PUSTAKA

Ataha, U. C. & Ogumogu, A.E. (2013). An investigation of the scientific attitude among science students in Secondary schools in Edo South Senatorial District Edo State. Journal of Education and Practice, 4(11), hlm. 12-16.

Azwar, S. (2013). Sikap manusia teori dan pengukurannya edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Campbell, et al. (2010). Biologi edisi ke8 jilid 1. Jakarta: Erlangga

Carin, A.A. (1997). Teaching science through discovery 8th edition. New Jersey:

Prentice-Hall, Inc.

Coladarci, T., Cobb, C.D., Minium, E.W., & Clarke, R.B. (2011). Fundamental

statistical reasoning in edition. USA: John Willey & Sons, Inc.

Collete, A. T & Chiappetta. (1994). Science instruction in middle and scondary

school. New York : Mac Millan publishing company.

Costa, A.L. (Penyunting) (1985). Developing minds resources book for thinking. California: ASCD.

Creswell, J.W (2013).Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed (Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dahar, R.W. (2011). Teori-teori belajar & pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Dowdy, S.M, et al. (2004). Statistics for research (3th edition). USA: Willey

Interscience.

Ennis, R.H. (1996). Critical thinking. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Ennis, R.H. (1985) Goals For A Critical Thinking Curriculum. Dalam Costa, A.L. (Penyunting) Developing minds resources book for thinking. California: ASCD, hlm. 54-57.

Fisher, A. (2009). Berpikir kritis (sebuah pengantar). Jakarta: Erlangga.

Filsaime, D.K. (2008). Menguak rahasia berpikir kritis dan kritis (terjemahan). Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Fraenkel, J.R., Wallen, N.E., & Hyun, H.H. (2012). How to design and evaluate

research in education (8th). USA: McGrawHill.

Fogarty, R. (1991) The mindful school how to integrate the curricula. New York: IRI/Skylight Publishing.

Furqon. (2013) Statistika terapan untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Halliday, D., R. Resnick., & J. Walker. (2010). Fisika Dasar Jilid 1 Edisi 7

TIKA RESTI PRATIWI, 2015

Hake, R.R. (1998) Interactive-Engagement Vs Traditional Methods: A Thousand- Students Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Course.

American Journal of Physics, 66 (1): 64-74

Hewitt, P.G., Lyons, S., Suchoki, J., & Yeh, J. (2007) Conceptual integrated

sciences. San Francisco: Pearson Education, Inc.

Isnaeni, W. (2006). Fisiologi hewan. Yogyakarta: Kanisius.

Jones, A., Buntting, C., Hipkins, R., Mckim, A., Conner, L., & Saunders, K.

(2012) Developing Students’ Futures Thinking in Science Education.

Research Science Education, 42 (1), hlm 678-708.

Kemendiknas. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014) Permendikbud nomor 58 tahun

2014 tentang kurikulum 2013 sekolah menengah pertama/madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Depdikbud.

Kurniawan, D. (2011) Pembelajaran Terpadu (Teori, Praktik dan Penilaian). Bandung: Pustaka Cendekia Utama.

Kusaeri & Suprananto. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kuswana, W.S. (2012) Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam Berpikir. Bandung: Rosda.

Liliawati, W. (2014) Pengembangan program perkuliahan IPBA terintegrasi yang

mengakomodasi kecerdasan majemuk berorientasi penanaman karakter dan penguasaan konsep. Disertasi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan

Indonesia.

Lin, S.S. (2014) Science And Non-Science Undergraduate Students’ Critical Thinking And Argumentation Performance In Reading A Science News Report. International Journal of Science and Mathematics Education, 12 (1), hlm. 1023-1046.

Malamitsa, K., Kasoutas, M. & Kokkotas, P. (2009) Developing Greek Primary

School Students’ Critical Thinking Through an Approach of Teaching Science

which Incorporates Aspects of History of Science. Science & Education, 18 (2), hlm. 457-468.

Mustafa (2011). Proposing for Integration of Social Issues in School Curriculum.

Journal of Academic Research, 3 (1): 952-931.

Muqqoyah., Rusilowati, A. & Sulhadi (2010). Efektivitas Dan Efisiensi Model Pembelajaran Terpadu Tipe Intergrated Dalam Pembelajaran Tema Cahaya. JPFI, 6(1): 44-47.

TIKA RESTI PRATIWI, 2015

McTighe & Schollenberger. (1985) Why Teach Thinking: A Statement of Rationale. Dalam Costa, A.L. (Penyunting) Developing minds resources book

for thinking. California: ASCD, hlm. 3-6.

Pangaribowo, A. (2014) Implementasi pembelajaran terpadu tipe shared untuk

meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa SMK pada topik limbah di lingkungan kerja. Tesis: Sekolah Pascasarjana,

Universitas Pendidikan Indonesia.

Pifati, A.I. & Farooq, M. (2012) Measurement of Scientific attitude of secondary school students in Pakistan. Academic Research International, 2 (2).

Plotrick, R. E., Varelas, M., & Fan, Q. (2009). An Integrated Earth Science, Astronomy, and Physics Course for Elementary Education Majors. Journal of

Geoscience Education, 57 (2), hlm. 152-158.

Pratiwi, T.R. & Muslim. (2015). Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated Konsep Perubahan untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah Siswa SMP. Prodising

Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015. Badung: ITB

Presseisen, B.Z. (1985) Thinking Skills: Meaning and Models. Dalam Costa, A.L. (Penyunting) Developing minds resources book for thinking. California: ASCD, hlm. 43-48.

Riduwan (2012). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Roa, D.B. (2003). Scientific attitude. New Delhi: Discovery Publishing. Sagala, S. (2013) Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2011) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sarwi & S. Khanafiyah. 2010. Pengembangan Keterampilan Kerja Ilmiah Mahasiswa Calon Guru Fisika Melalui Eksperimen Gelombang Open-

Inquiry .Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 6(1): 115-122.

Sarwi., Rusilowati, A. & Khanafiyah, S (2012). Implementasi Model Eksperimen Gelombang Open-Inquiry Untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Fisika. JPFI, 8 (1): 41-50.

Schaal, S., Bogner, F.X., & Girwidz, R. (2010). Concept Mapping Assessment of Media Assisted Learning in Interdisciplinary Science Education. Research In

Science Education, 40 (3), hlm. 339-352.

Siregar, S. (2013). Metode penelitian kuantitatif dilengkapi dengan perbandingan

perhitungan manual dan SPSS. Jakarta: Prenada Media.

TIKA RESTI PRATIWI, 2015

Stiggins, R.J. (1994). Student-centered classroom assessment. New York: Macmillan College Publishing Company.

Setyorini, U., Sukiswo, S.E. & Subali, B. (2011) Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP.

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 7(1), hlm. 52-56.

Sudjana, N. (2009). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: remaja Rosdakarya.

Su’ud, et al., (2006). Pembelajaran Terpadu. Bandung: UPI Press.

Sunarya, Y. (2010). Kimia Dasar 1 Berdasarkan prinsip-prinsip kimia terkini. Bandung: Yrama widya

Tawil, M. & Liliasari. (2013). Berpikir kompleks dan ilmplementasinya dalam

pembelajaran IPA. Makasar: Badan Penerbit UNM.

Tipler, A. (1998). Fisika jilid 2 (terjemahan). Jakarta: Erlangga

Trefil, J., & Hazen, R. M. (2010). Sciences an integrated approach sixth edition

international student version. United State: John Willey & Son (Asia).

Trianto. (2014). Model pembelajaran terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Trowbridge, L. W. & Bybee, R. W. (1990). Becoming a secondary school science

teacher. Melbourne : Merril Publishing Company.

Turpin, T., & Cage, B. N. (2004). The Effect of an Integrated, Activity-Based Science Curriculum on Student Achievement, Science Process Skills, and Science Attitude. Electronic Journal of Literacy trough Science, 3 (1), hlm. 1- 7.

Wahono et al. (2014). Buku Elektronik Sekolah: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas VII Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Yu, K.C., Lin, K.Y., & Fan, S.C. (2014). An exploratory study on the application of conceptual knowledge and critical thinking to technological issues.

International Journal Technology Des Education, DOI 10.1007/s10798-

014-9289-5.

Zion, M & Sadeh .I. (2007). Curiosity and open inquiry. JBE, 41(4): 162-168. Zion, M & Sadeh .I. (2012). Which Type of Inquiry Project Do High School

Biology Students Prefer: Open or Guided?. Research in Science Education, DOI 10.1007/s11165-011-9222-9.

Dokumen terkait