• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab 4 yang menganalisis bentuk kosakata pokok, korespondensi dan variasi bunyi, deskripsi bahasa daerah di Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (berdasarkan ciri fonologi, morfologi dan leksikal), pemetaan, dan penghitungan dialektometri. Akhirnya menghasilkan simpulan sebagai berikut:

1) Berdasarkan bentuk perbedaan penggunaan bahasa Sunda di Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada tataran fonologi, morfologi, dan leksikal disimpulkan bahwa di daerah titik pengamatan 1 (Desa Pasanggrahan), titik pengamatan 2 (Desa Cihanjawar), titik pengamatan 3 (Desa Cikeris), dan titik pengamatan 4 (Desa Bojong Timur), diperoleh hasil perbedaan kebahasaan. Pada titik pengamatan 1 (Desa Pasanggrahan) dan titik pengamatan 2 (Desa Cihanjawar) ditemukan perbedaan fonologis sebanyak 8 kosakata, perbedaan leksikal sebanyak 52 kosakata, sedangkan pada perbedaan morfologi tidak ditemukan. Pada titik pengamatan 1 (Desa Pasanggrahan) dan titik pengamatan 3 (Desa Cikeris) ditemukan perbedaan fonologis sebanyak 7 kosakata, perbedaan leksikal sebanyak 55 kosakata, dan perbedaan morfologi sebanyak 3 kosakata. Pada titik pengamatan 1 (Desa Pasanggrahan) dan titik pengamatan 4 (Desa

79

Aris Andriana, 2013

Pemetaan Bahasa Sunda Dialek Bojong Kabupaten Purwakarta Jawa Barat (Kajian Geografi Dialek) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bojong Timur) ditemukan perbedaan fonologis sebanyak 10 kosakata, perbedaan leksikal sebanyak 58 kosakata, dan perbedaan morfologi sebanyak 3 kosakata. Pada titik pengamatan 2 (Desa Cihanjawar) dan titik pengamatan 3 (Desa Cikeris) ditemukan perbedaan fonologis sebanyak 5 kosakata, perbedaan leksikal sebanyak 54 kosakata, dan perbedaan morfologi sebanyak 2 kosakata. Pada titik pengamatan 2 (Desa Cihanjawar) dan titik pengamatan 4 (Desa Bojong Timur) ditemukan perbedaan fonologis 8 kosakata, perbedaan leksikal sebanyak 69 kosakata, dan perbedaan morfologi sebanyak 3 kosakata. Pada titik pengamatan 3 (Desa Cikeris) dan titik pengamatan 4 (Bojong Timur) ditemukan perbedaan fonologis sebanyak 7 kosakata, perbedaan leksikal sebanyak 55 kosakata, dan perbedaan morfologi sebanyak 3 kosakata.

2) Bentuk pemetaan dialek bahasa daerah di Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat meliputi titik pengamatan 1 (Desa Pasanggrahan), titik pengamatan 2 (Desa Cihanjawar), titik pengamatan 3 (Desa Cikeris), dan titik pengamatan 4 (Desa Bojong Timur) ditemukan satu kantung bahasa, yaitu bahasa Sunda. Sebagai contoh, untuk gloss saya memiliki empat berian, yaitu abdi, simkuring,urang, dan pribados. Berian abdi ditemukan di titik pengamatan 1 (Desa Pasangrahan), berian simkuring ditemukan di titik pengamatan 2 (Desa Cihanjawar), berian urang ditemukan di titik pengamtan 3 (Desa Cikeris), dan berian pribados ditemukan di titik pengamatan 4 (Desa Bojong Timur). Meskipun

80

Aris Andriana, 2013

Pemetaan Bahasa Sunda Dialek Bojong Kabupaten Purwakarta Jawa Barat (Kajian Geografi Dialek) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

demikian, kosakata yang merupakan bahasa daerah purwakarta asli hanya beberapa kosakata saja, contohnya pada gloss jendela memiliki 2 berian, yaitu jandela yang ditemukan di titik pengamatan 1 (Desa Pasanggrahan) dan berian janela ditemukan di seluruh titik pengamatan. Sementara kosakata yang dominan adalah kosakata yang merupakan asli bahasa Sunda. Pemetaan tiap gloss dapat dilihat pada lampiran 4.

3) Berdasarkan penghitungan dialektometri dari titik pengamatan 1 (Desa Pasanggrahan) dan titik pengamatan 2 (Desa Cihanjawar) hasil perhitungannya adalah 54 %. Hal itu menunjukan adanya beda dialek antara Desa Pasanggrahan dan Desa Cihanjawar. Berdasarkan penghitungan dialektometri dari titik pengamatan 1 (Desa Pasanggrahan) dan titik pengamatan 3 (Desa Cikeris) hasil perhitungannya adalah 59 %. Hal itu menunjukan adanya beda dialek antara Desa Pasanggrahan dan Desa Cikeris. Berdasarkan penghitungan dialektometri dari titik pengamatan 1 (Desa Pasanggrahan) dan titik pengamatan 4 (Desa Bojong Timur) hasil perhitungannya adalah 64 %. Hal itu menunjukan adanya beda dialek antara Desa Pasanggrahan dan Desa Bojong Timur. Berdasarkan penghitungan dialektometri dari titik pengamatan 2 (Desa Cihanjawar) dan titik pengamatan 3 (Desa Cikeris) hasil perhitungannya adalah 55 %. Hal itu menunjukan adanya beda dialek antara Desa Cihanjawar dan Desa Cikeris. Berdasarkan penghitungan dialektometri dari titik pengamatan 2 (Desa Cihanjawar) dan titik pengamatan 4

81

Aris Andriana, 2013

Pemetaan Bahasa Sunda Dialek Bojong Kabupaten Purwakarta Jawa Barat (Kajian Geografi Dialek) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Desa Bojong Timur) hasil perhitungannya adalah 72 %. Hal itu menunjukan adanya beda bahasa antara Desa Cihanjawar dan Desa Bojong Timur, sedangkan berdasarkan penghitungan dialektometri dari titik pengamatan 3 (Desa Cikeris) dan titik pengamatan 4 (Desa Bojong Timur) hasil perhitungannya adalah 59%. Hal itu menunjukan adanya beda dialek antara Desa Cikeris dan Desa Bojong Timur.

5.2 Saran

1) Penelitian ini dilakukan di empat titik pengamatan di Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, yaitu titik pengamatan 1 (Desa Pasanggrahan), 2 (Desa Cihanjawar), 3 (Desa Cikeris), dan 4 (Desa Bojong Timur). Data yang diperoleh hanya kosakata pokok, deskripsi fonologis, morfologis, leksikal, korespondensi bunyi, pemetaan dan penghitungan dialektometri. Dengan demikian, bagi para peneliti yang berminat mengkaji geografi dialek di kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat disarankan untuk meneliti di luar empat daerah titik pengamatan yang sudah dipetakan dalam penelitian ini.

2) Penelitian menggunakan kajian sinkronis maka dari itu peneliti menyarankan untuk melakukan kegiatan secara diakronis.

3) Penelitian ini bisa dilanjutkan dengan menggunakan kajian Sosiodialektologi. Hal itu disebabkan karena dapat ditemukan kemungkinan adanya kantung bahasa

82

Aris Andriana, 2013

Pemetaan Bahasa Sunda Dialek Bojong Kabupaten Purwakarta Jawa Barat (Kajian Geografi Dialek) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sunda pada desa-desa atau kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Purwakarta.

82

Aris Andriana, 2013

Pemetaan Bahasa Sunda Dialek Bojong Kabupaten Purwakarta Jawa Barat (Kajian Geografi Dialek) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdulgani, Boi. 2008. “Geografi Dialek Bahasa Daerah di Kecamatan Padarincing kabupaten Serang Provinsi Banten’’. Skripsi pada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Tidak diterbitkan.

Rohaedi,Ayat. 1983. Dialektologi: Sebuah Pengantar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan pengembangan Bahasa.

Rohaedi,Ayat. 2002. Pedoman Praktis Penelitian Dialektologi. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.

Chamber, J.K. dan Trudgill. 1980. Dialectology. Great Britain: Cambridge University Press.

Departemen Pendidikan dan kebudayaan. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dubois, Jean, dkk. 1973. Dictionnaire de linguitique. Paris: larousse.

Guiter, Henri. 1973. “ Atlas et Frontiere Linguistique”, Les Dialectes Romans de France, No. 930 : 61-109. Paris: Centre National de la Recherche Scientifique.

http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article/viewFile/31/27. Diunduh 15 September 2013

Keraf, Gorys. 1996. Linguistik Bandingan Historis. Jakarta. PT. Gramedia pustaka utama.

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta. PT Gramedia.

Lesmana, Teten. 2002. Geografi Bahasa Sunda di Jatiwangi. Skripsi pada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Tidak diterbitkan.

Lauder, Multamia. 2002. “Reevaluasi Konsep Pemilah Bahasa Dan Dialek

Untuk Bahasa Nusantara”. MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL. 6, NO. 1, JUNI. http://journal.ui.ac.id/humanities/article/view/31. Diunduh 3 Maret 2012

Mahsun. 1995. Dialektologi Diakronis. Yogyakarta. Gadjah Mada university Press.

Mahsun. 2010. Genolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Meillet, Antonie. 1970. The Comporative Method in Historical Lingystics. Paris. Honore Champion. http://ilib.ugm.ac.id/jurnal/detail.php?dataId=5824. Diunduh 15 September 2013.

83

Aris Andriana, 2013

Pemetaan Bahasa Sunda Dialek Bojong Kabupaten Purwakarta Jawa Barat (Kajian Geografi Dialek) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulyawati, Hesti. 2008. “Geografi Dialek Bahasa Sunda Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat”. Skripsi pada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Tidak diterbitkan.

Nouton, Pierre. 1963. Atlas Linguistique et ethnographique du Massif Central. IV : Expose general, table – questionnaire, index alphabetique. Paris : Centre de la Recherche Scientifique.

Nurhasanah. 2007. “Geografi Bahasa Sunda di Kabupaten Subang (sebuah kajian sinkronis)”. Skripsi pada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Tidak diterbitkan.

Ramlan, M. 1987. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: CV.Karyono.

Septira, Karista. 2007. “Geografi Dialek Bahasa Montok Bangka Belitung (suatu kajian fonologis Sinkronis)”. Skripsi pada Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Tidak diterbitkan. Weijnen, A (penyuntingan). 1975. Atlas Linguarium Europeae:

Introduction. Assen: vanGorkim.

Zulaeha, Ida. 2010. Dialektologi: Dialek Geografi dan Dialek Sosial. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Dokumen terkait