• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

2. Simpulan Khusus

a. Keberhasilan pembangunan karakter bangsa dengan pelestarian nilai-nilai kearifan lokal upacara adat ngalaksa dalam upaya membangun karakter bangsa merupakan tanggung jawab bersama dari berbagai elemen masyarakat yang dilakukan secara berkesinambungan, terintegrasi dan tersistematis dengan berbagai inovasi untuk mencapai tujuan bangsa.

b. Kesadaran dari setiap individu untuk mengimplementasikan nilai-nilai yang ada pada upacara adat ngalaksa akan membantu dalam pembangunan karakter bangsa Indonesia.

B.Rekomendasi

Berdasarkan simpulan di atas, penelitian ini merekomendasikan beberapa hal berkaitan dengan pelestarian nilai-nilai kearifan lokal upacara adat ngalaksa dalam upaya membangun karakter bangsa yaitu sebagai berikut :

1. Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dan Kecamatan Rancakalong terkait dengan keberadaan dan keberagaman nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sampai saat ini belum optimal dalam menggiatkan kembali budaya daerah sebagai usaha membangun karakter bangsa. Kemudian perlu adanya pengembangan muatan lokal di persekolahan

135

Sri Ramdiani, 2014

Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Adat “Ngalaksa” Dalam Upaya Membangun Karakter Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

supaya upacara adat ngalaksa dan budaya lainnya yang ada di Kabupaten Sumedang tetap terpelihara.

2. Kepada Masyarakat Kabupaten Sumedang pada umumnya dan Masyarakat Kecamatan Rancakalong khususnya mengingat upacara adat ngalaksa sarat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa seperti nilai religius, tanggung jawab, kepedulian sosial, persatuan dan kesatuan sopan santun, budi pekerti luhur, pantang menyerah, disiplin, gotong royong, kerukunan yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila-sila, maka harus lebih ditingkatkan lagi peran serta terhadap pelaksanaan upacara adat ngalaksa tersebut.

3. Kepada sekolah terkait pelestarian upacara adat ngalaksa, diharapkan sekolah menjadi pusat pengembangan budaya sebagai proses enkulturasi untuk menjadi penyokong kebudayaan nasional.

4. Untuk peneliti selanjutnya, upacara adat ngalaksa merupakan salah satu kebudayaan Sunda yang memuat nilai-nilai edukatif dan pedoman hidup yang dadapat digunakan sebagai sarana pembangunan karakter bangsa. Untuk itu agar dapat dilakukan penelitian sejenis sehingga diperoleh data dan kesimpulan yang strategis dalam pembangunan karakter bangsa.

Sri Ramdiani, 2014

Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Adat “Ngalaksa” Dalam Upaya Membangun Karakter Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdul-Hakam, K. (2007). Bunga Rampai Pendidikan Nilai. UPI: Tidak diterbitkan.

Alwasilah, Chaedar. (2009). Etnopedagogi: Landasan Praktek Pendidikan dan

Pendidikan Guru. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.

Alwasilah, Chaedar. (2006). Pokoknya Sunda, Interpretasi untuk Aksi. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Aryono,Suryo. 1985. Kamus Antropologi. Jakarta: Persindo

Ayatrohaedi. Edt. (1986). Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Pustaka Jaya.

Barnawi dan Arifin, M. (2012). Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan

Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Bogdan, R.C. and Biklen, S.K. (1992). Qualitative Research for Education: An

Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon.

Budimansyah, Dasim. (2012). Dimensi-dimensi Praktik Pendidikan Karakter. Bandung: Widya Aksara Press.

Budimansyah, Dasim. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk

Membangun Karakter Bangsa. Bandung : Widya Aksara Press.

Budimansyah, Dasim. (2012). Perancangan Pembelajaran Berbasis Karakter. Bandung: Widya Aksara Press.

Budhisantoso, Suber. 1989. Tradisi Lisan Sebagai Sebagai Sumber Informasi

Kebudayaan Dalam Analisa Kebudayaan. Jakarta: Depdikbud.

Budiyono, Kabul. 2009. Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta.

Bull, Norman J. 1969. Moral Judgement from Chilhood to Adolescence. London: Routledge & Kegan Paul.

137

Sri Ramdiani, 2014

Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Adat “Ngalaksa” Dalam Upaya Membangun Karakter Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Creswell, J.W. (1998). Research Design Qualitative & Quantitative Approach. London: Publication.

Creswell, J. (2012). Educational Research (Planning, Conducting and Evaluating

Quantitative and Qualitatif Research (Edition Fourth). California United

States Of America: University of Nebrasca-Lincoln.

Danial. E, dan Wasriah. N. (2007). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium PKn-FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia.

Darwis, Ranidar. (2008). Hukum Adat. Bandung: Yasindo Multi Aspek.

Djahiri, Kosasih. (1984). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral VCT dn Games

dalam VCT. Bandung: Laboratorium PMPKN IKIP Bandung.

Ekadjati, Edi. (2009). Kebudayaan Sunda Suatu Pendekatan Sejarah. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Elmubarok, Z. (2008). Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta. Emilia, Emi. (2009). Menulis Tesis dan Disertasi. Bandung: Alfabeta.

Emzir. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Geertz, Clifford. (1992). Tafsir Kebudayaan (Refleksi Budaya). Yogyakarta: Kanisius.

Hermawan, I. (2008). Kearifan Lokal Sunda dalam Pendidikan (Kajian terhadap

Aktualisasi Nilai-nilai Tradisi Sunda dalam Pendidikan IPS di Sekolah Pasundan dan Yayasan Atikan Sunda). Disertasi Doktor pada SPs Upi.

Bandung: tidak diterbitkan.

Ismail, Ilyas. (2008). Ilmu Pendidikan Teoritis. Jakarta: Ganeca Exact.

Isnendes, Retty. (2013). Struktur dan Fungsi Upacara Ngalaksa di Kecamatan

Rancakalong Kabupaten Sumedang dalam Perspektif Pendidikan Karakter Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Cetakan ke-11. Jakarta: Gramedia.

138

Sri Ramdiani, 2014

Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Adat “Ngalaksa” Dalam Upaya Membangun Karakter Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Koentjaraningrat. (1970). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Koentjaranigrat. (1992). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru. Kuntjara, Esther. (2006). Penelitian Kebudayaan Sebuah Panduan Praktis.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kutha-Ratna, N. (2010). Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu-ilmu

Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lickona, Thomas. (2012). Educating for Character: How our Schools Can Teach

Respect and Responsibility. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Lincoln.S.Y and Denzin.K.N. (2009). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Maryaeni. (2005). Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Megawangi, Ratna. (2004). Pendidikan Karakter Solusi yang Tepat untuk

Membangun Bangsa. Bogor: Indonesia Heritage Foundation.

Miles, M. and Huberman, A.M. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber

tentang Metode-metode Baru. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Moleong, J. Lexy. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Morgenthau, Hans J. (1963). Politics Among Nations: The Struggle for Power and

Peace. (Third Edition). New York: Alfred A. Knopf.

Mulyana, A dan Supardan, D. (2008). Sejarah Sebuah Penilaian. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.

Mulyana, Rohmat. (2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.

Nasution. (1996). Metode Penelitian Kualitatif Naturalistik. Jakarta: Sinar Grafika.

Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Nasution. (2009). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara. Radmila, Samita. (2011). Kearifan Lokal: Benteng Kerukunan. Jakarta: PT.

Gading Inti Prima.

Rasyid, Ryaas M. (1998). Nasionalisme dan Demokrasi Indonesia Menghadapi

139

Sri Ramdiani, 2014

Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Adat “Ngalaksa” Dalam Upaya Membangun Karakter Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riduan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Rosidi, Ajip. (2011). Kearifan Lokal dalam Perspektif Budaya Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Rosidi, Ajip. (2010). Mencari Sosok Manusia Sunda. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

Sauri, Sofyan 2007. Sekilas tentang Pendidikan Nilai. Makalah yang disajikan dalam kegiatan Pelatihan Guru-Guru di Kampus Politeknik UNSI Kabupaten Sukabumi pada tanggal 29 Desember 2007.

Selo, Soemardjan. (1988). Masyarakat dan Kebudayaan. Jakarta: Djambatan. Sudjana, N. dan Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:

Sinar Baru.

Sugiono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sumardjo, Jacob. (2011). Sunda Pola Rasionalitas Budaya. Bandung: Kelir. Suryadi, A. (2011). Pendidikan Karakter Bangsa: Pendekatan Jitu Menuju Sukses

Pembangunan Pendidikan Nasional. Bandung: Widya Aksara Press.

Suryani, Elis. (2010). Ragam Pesona dan Budaya Sunda. Bandung: Ghalia Indonesia.

Tilaar, H. A. R. Mengindonesia Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Vredenbregt, Jacob. (1983). Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Warnaen, S., dkk. (1987). Pandangan Hidup Orang Sunda Tercermin dalam

Tradisi Lisan dan Sastra Sunda. Bandung: Direktorat Jenderal Kebudayaa.

Winataputra, Udin. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan dalam Perspektif

Pendidikan untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Bandung: Widya

Aksara Press.

Yayasan Kebudayaan Rancage. (2001). Laporan Konferensi Internasional

Budaya Sunda 1 22-25 Agustus. Bandung.

140

Sri Ramdiani, 2014

Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Adat “Ngalaksa” Dalam Upaya Membangun Karakter Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jurnal

Kardiman, Y. (2008). “Membangun Kembali Karakter Bangsa Melalui Situs-situs

Kewarganegaraan”. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan. 2, 2.

Mufid, S. (2010). “Revitalisasi Kearifan Lokal dalam Pemberdayaan

Masyarakat”. Jurnal Multikultural dan Multireligius. 9, 83-92.

Sartini. (2004). “Menggali Kearifan Lokal Nusantara: Sebuah Kajian Filsafat”. Jurnal Filsafat. 2, 111.

Setyobudi, I. (2011). “Spiritual Islam Sunda dalam Hajat Solokan”. Jurnal

Kebudayaan Islam. 9, (1), 98-112.

Wagiran. (2012). “Pengembangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Hamemayu

Hayuning Bawana (Identifikasi Nilai-nilai Karakter Berbasis Budaya)”. Jurnal Pendidikan Karakter. 3, 329-339.

Walli, P. (2010). “Nilai-nilai Kearifan Adat dan Tradisi di Balik Ritual Daur

Hidup (Live Cycles) pada Masyarakat Nuaulu di Pulau Seram sebagai

Sumber Pembelajaran IPS”. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. 18, 32-43.

Internet http://www.suryadinlaoddang.com/2011/10/pemuda-membumikan-kearifan lokal.html#sthash.owCO0Hx2.dpuf. http://forester-untad.blogspot.com/2012/11/makalah-tentang-budaya-ritual-upacara.html http://id.wikipedia.org/wiki/Aksiologisme http://uzey.blogspot.com/2009/09/pengertian-nilai.html http://oktapede.blogspot.com/2012/04/pengertian-nilai-religius-sosiologi_19.html

Dokumen terkait