• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan oleh penulis, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut:

1. Konsumen mengetahui menu makanan khususnya menu unpopular di restoran The Newton sebanyak 8 menu atau sebesar 53,3 % yaitu sop buntut, iga bakar madu, spagethi cabonara, fresh fruit, chicken wing, colenak, two scoop of ice cream, fried ice cream dan sisanya dianggap tidak mengetahui. Sedangkan konsumen yang mengetahui dan pernah mengkonsumsi menu unpopular di restoran The Newton Hotel sebanyak 2 menu atau sekitar 11,11% yaitu menu sop buntut dan iga bakar madu, dengan jumlah keseluruhan menu unpopular sebanyak 18 menu.

2. Kualitas menu tidak berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan melainkan yang mempengaruhi adalah faktor-faktor lain yang tidak diteliti

3. Strategi Suggestive Selling berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan

Ria Puji Rahayu, 2014

Strategi peningkatan volume penjualan menu makanan di restoran The Newton Hotel melalui Suggestive Selling

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan sebagai berikut:

1. Jika dalam jangka waktu 3 bulan tidak ada perubahan peningkatan volume penjualan pada menu unpopular , maka sebaiknya pihak managemen restoran The Newton melakukan inovasi produk sebulum mengganti atau menghapuskan menu unpopular tersebut

2. Jika dalam jangka waktu 6 bulan tidak ada perubahan peningkatan volume penjualan, maka sebaiknya pihak managemen restoran The Newton menghapus dan mengganti menu kategori unpopular dengan menu baru. 3. Pihak manajemen Restoran The Newton Hotel dianjurkan untuk lebih

memperhatikan lagi cost control dan menu engineeringnya agar tidak banyak bahan yang terbuang percuma.

4. Pihak manajemen Restoran The Newton Hotel dianjurkan untuk melakukan training dan evaluasi setiap bulannya kepada sseluruh karyawan Food and Beverage Departement tentang hasil perhitungan dari menu engineering, sehingga semua karyawan mengetahui dan bersama-sama melakukan perbaikan menu unpopular tersebut.

5. Dalam melakukan suggestive selling sebaiknya waiter selalu dapat membaca situasi konsumen, jika memang keadaan konsumen sedang terburu-buru sebaiknya waiter tidak perlu melakukan suggestive selling

Ria Puji Rahayu, 2014

Strategi peningkatan volume penjualan menu makanan di restoran The Newton Hotel melalui Suggestive Selling

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menu unpopular tersebut, karena dikhawatirkan akan menimbulkan ketidaknyamanan tamu.

6. Strategi untuk meningkatkan volume penjualan menu unpopular ialah sebagai berikut :

a) Melakukan perbaikan kualitas menu dalam segi rasa, dan aroma karena hasil penelitian berdasarkan kuesioner menunjukan bahwa rasa dan aroma menu di restoran Newton Hotel tidak sesuai dengan harapan konsumen.

b) Diterapkannya pembuatan menu sesuai dengan standar resep agar rasa , aroma, dan porsi selalu konstan.

c) Untuk kategori menu unpopular puzzle dibuatkan menu paket yang dogabungkan dengan salah satu menu star, sehingga upenjualan untuk menu puzzle dapat berubah menjadi menu star d) Diadakan training rutin kepada waiter terhadap menu knowledge

agar mereka lebih baik lagi dalam melakukan upselling menu unpopular

e) Buat desain menu yang lebih eyecatching dan menempatkan posisi menu unpopular dihalaman depan menu, atau dibuat tencar menu untuk kategori unpopular

f) Waiter harus mampu merekomendasikan menu unpopular sehingga dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian menu unpopular

Ria Puji Rahayu, 2014

Strategi peningkatan volume penjualan menu makanan di restoran The Newton Hotel melalui Suggestive Selling

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g) Adakan program sell and win untuk waiter yang mampu melakukan penjualan menu unpopular, dan berikan reward agar para waiter lebih semangat dalam melakukan upselling menu unpopular

h) Mengganti nama menu kategori dog yang dirasa tidak banyak diketahui konsuemn dengan nama yang lebih menarik dan mudah dibaca.

i) Pada buku menu berikan tanda- tanda tertentu seperti chef recomendation, atau best seller, atau highly recomended pada menu unpopular, agar konsumen lebih tertarik mencoba menu- menu unpopular .

j) Peningkatan promosi volume penjualan pada kategori menu unpopular di berbagai media, seperti publikasi menu unpopular pada website hotel, pemberian voucher berupa potongan harga bagi tamu yang menginap

k) Bekerja sama dengan pihak bank dengan pemberian voucher discount menu unpopular untuk siapa saja yang makan di restoran The Newton Hotel dengan ketentuan khusus berlaku bagi pemegang kartu kredit tertentu.

l) Memberikan tarining berupa comunication skill kepada waiter agar lebih ramah dan mampu berkomunikasi dengan baik serta dapat memberikan pengaruh dalam merekomendasikan menu unpopular

Ria Puji Rahayu, 2014

Strategi peningkatan volume penjualan menu makanan di restoran The Newton Hotel melalui Suggestive Selling

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Dikarenakan skripsi ini masih memiliki kekurangan dikarenakan kurangnya waktu, dana dan ilmu yang dimiliki maka penulis mengharapkan untuk para peneliti selanjutnya agar dapat membahas lebih mendalam lagi

Ria Puji Rahayu, 2014

Strategi peningkatan volume penjualan menu makanan di restoran The Newton Hotel melalui Suggestive Selling

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alma Buchori. 1997. Strategi Pemasaran Edisi II, Yogyakarta : ANDI

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bartono PH,SE. (2005). Analisis Food Product. Yogyakarta : ANDI

Basu Swastha. (2004). Managemen Pemasaran Modern, Edisi Kedelapan, Liberty, Yogyakarta

Cummins, Julian (2008). Promosi Penjualan. Jakarta : Karisma

Fahmi, Mohammad. (2010) . Managemen Restoran. [online].

Tersedia : http://food-beverage-hotel.blogspot.com/2011/08/jenis-restaurant.html [diakses 4 september 2013]

Hubert E.Visick dan Peter Van Kleek (1974), MenuPlanning, (United State of America : McGraw-Hill,Inc)

Kardigantara Suseno .1990. Rekayasa menu, (STPB).

Knight and Lendal H.Kotschevar . (1989) . Quantity Food Production and Planning Management

Kotler, Philip dan Amstrong Garry. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga

Kotler, Philip . 2008. Manajemen Pemasaran. PT. Macanan Jaya Cemerlang. Indonesia

Kotas Richard dan Davis Bernard .1973 . Food Cost Control. (Aylesbury, Bucks, England : Intertext Books)

Nancy Scanlon (1992) Restaurant Management. Pencitice Hall Internasional, England

Ninemeir.Jack.D. (1991) Planning and Control for Food and Beverage Management. Upper Grosvenor Street, London WIX 9PA

Paul R. Dittmer dan J.Desmond Keefe III (2006), Principles of Food Beverage and Labor Cost Control, (New Jersey : John Wiley & Sons,Inc).

Pendit, Nyoman S. (2006). Ilmu Pariwisata sebuah pengantar perdana. PT. Pradnya Paramita: Jakarta

Sarah R. Labensky dan Alan M. Hause (1995), Management Food and Beverage Service (New Jersey : Prentice-Hall,Inc).

Sastrohadiwiroyo, Siswanto (2002). Pengantar Managemen. Yogyakarta : Bumi Aksara

Sudjana. (1996) . Metode Statitik. Bandung : Tarsito

Sugiyono. (2011). Statistika untuk penelitian. Bandung : CV Alfabeta.

Tjiptono, Fandy dan Diana, Anastasia. (2008). Total Quality Manajement. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Wa, Marsum. (2005). Restoran dan Segala Permasalahannya. (Yogyakarta : Andy).

Dokumen terkait