• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian populasi siamang (Symphalangus syndactylus) di

Hutan Lindung Register 25 Pematang Tanggang, Kabupaten Tanggamus pada bulan Agustus 2016 diperoleh simpulan sebagai berikut :

1. jumlah kelompok siamang sebanyak 3 kelompok. Ukuran kelompok siamang

berjumlah 2-3 individu perkelompok. Jumlah seluruh individu dari semua kelompok sebanyak 7 individu. Kategori umur pada semua kolompok yang

ter-identifikasi terdiri dari 1 siamang remaja dan 6 siamang dewasa. Sex ratio

pada kategori siamang pada kelas umur dewasa yaitu 1:1 sedangkan pada

remaja 1:0. Keadaan-keadaan tersebut menunjukkan belum adanya

kestabilan komposisi jenis kelamin, komposisi umur serta ukuran kelompok yang nanti-nya dapat berpengaruh terhadap populasi ke depannya.

2. persepsi masyarakat terhadap habitat siamang menunjukan bahwa masyarakat

sadar akan kelestarian habitat akan tetapi masih ada yang mengonversi lahan disebabkan kecenderungan masyarakat untuk menambah penghasilan dengan komoditi perkebunan, namun hal ini dapat mengganggu berlangsungnya kehidupan siamang.

B. Saran

1. Perlu adanya penelitian tentang berbagai jenis tumbuhan pakan siamang di

hutan alam.

2. Perlu adanya peningkatan kapasitas masyarakat terhadap fungsi dan peran

hutan alam serta konservasi populasi siamang di habitatnya.

3. Perlu adanya solusi tanaman pengganti untuk menambah penghasilan, namun tetap memperhatikan kelestarian habitat itu sendiri sehingga habitat siamang tetap terjaga.

62

DAFTAR PUSTAKA

Alikodra, H. S. 2002. Teknik Pengelolaan Satwa Liar. Buku. Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. 368 p.

Andriansyah, O. 2005. Studi Adaptasi Perilaku Siamang (Hylobates syndactylus) Pada Habitat yang Mengalami Aktivitas Perladangan di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. Skripsi. Universitas Lampung. Lampung. 60 p.

Ankel-Simons, F dan Simons, F. 2000. Primates Anatomy. Buku. Academic Press. San Diego. 752 p.

Astuti, P., Yusuf, T. L., Hayes, E., Sjahfirdi, H.M dan Sajuthi, D. 2006. Pola diurnal metabolit testosteron dan kortisol di dalam feses Owa Jawa (Hylobates moloch) di Penangkaran. Jurnal Hayati. 13 (2): 69-72.

Bangun, T. M., Mansjoer, S dan Bismark, M. 2009. Populasi dan habitat Ungko (Hylobates agilis) di Taman Nasional Batang Gadis, Sumatera Utara. Jurnal Primatologi Indonesia. 6 (1): 1410-5373.

Basalamah, F., Zulfa, A., Suprobowati, D., Asriana D., Susilowati., Anggraeni, A dan Nurul, R. 2010. Status populasi satwa primata di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Halimun Salak, Jawa Barat. Jurnal Primatologi Indonesia. 7 (2): 55-59.

Bates, B.C. 1970. Territorial behaviour in primates: review of recent field studies. Primates. 11(27): 1-2.

Chivers, D. J. 1980. Diagnostic features of Hylobatidae species. Jurnal International Zoo Yearbook. 18: 57–164.

Convention International Trade Endangered Spesies. 2013. Daftar Apendiks CITES. www.asean-wen.org. Diakses 10 September 2016.

Dewi, B.S. dan E. Wulandari. 2011. Studi prilaku harian Rusa Sambar (Cervus Unicolor) di Taman Wisata Bumi Kedaton. JurnalSains MIPA. 17(2): 75–82.

Dinas Kehutanan Lampung. 2014. Pengembangan hutan lindung Provinsi Lampung. 28 Agustus 2016. http://www.dephut.go.id/ INFORMASI/ PROPINSI/LAMPUNG/HlLampung.html.

Duma, Y. 2007. Kajian habitat, tingkah laku dan populasi klawet (Hylobates agilis alibarbis) di Taman Nasional Sebangau Kalimantan Tengah. Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 167 p.

Fedigan, L.M. 1992. Primate Paradigm Sex Roles and Social Bonds With a New Introduction. Buku. The University of Chicago Press. USA. 400 p.

Fitri, R., Rizaldidan Novarino, W. 2013. Kepadatan Populasi dan Struktur

kelompok Simpai (Presbytis melalophos) serta jenis tumbuhan makanannya di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi (HPPB) Universitas Andalas. Jurnal Biologi Universitas Andalas. 2(1): 25-30.

Geissmann, T. 1995. Hylobatidaes Systematic and Species Identification. Jurnal International Zoo News. 42 (8): 467-501

Gittins, S. P dan Raemakers, S. J. J. 1980. Siamang, Liar and Agile Hylobatidae, Malayan Forest Primates: Ten Years’ Study in Tropical Rain Forest. Buku. Plenum Press. New York. 105 p.

Harianto, S.P. 1988. Habitat dan Tingkah Laku Siamang (Hylobates syndactylus) di Calon Taman Nasional Way Kambas. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 64 p.

IUCN. 2014. IUCN Red List of Threatened Species. www. iucnredlist. Diakses tanggal 10 September 2016.

Iskandar, E. 2007. Habitat dan Populasi Owa Jawa (Hylobates moloch) di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat. Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 142 p.

Kartodiharjo, H. dan Supriono, A. 2000. Dampak pembangunan sektoral terhadap konversi dan degradasi hutan alam : kasus pembangunan HTI dan perkebunan di Indonesia. Jurnal occasional papper. 26 (1).

Karyawati, A.T. 2012. Tinjauan Umum Tingkah Laku Makan pada Hewan Primata. Jurnal Penelitian Sains. 15 (1).

KPHL Kota Agung Utara. 2015. Rencana Pengelolaan KPHL Kotaagung Utara 2014-2023. KPHL Kota Agung Utara. Kota Agung. 11p.

Kwartina, R.T., Kuswanda, W dan Setiawati, T. 2013. Sebaran dan Kepadatan Populasi Siamang di Kecamatan Dolok Sipirok dan Sekitarnya Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 10 (1): 81-91.

66 Mubarok, A. 2012. Distribusi dan Kepadatan Simpatrik Ungko (Hylobates agilis) dan Siamang (Symphalangus syndactylus) di Kawasan Hutan Batang Toru, Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. 59 p.

Napier, J.R dan Napier, P.H. 1986. The Natural History of Primates. Buku. The M.I.T Press. Cambridge, Massachusetts. 288 p.

Nijman, R., Geissman, T.V dan Dallman. 2006. The fate of diurnal primates in southern Sumatera. Hilobatidaes Journal. 2: 18-24 p.

Odum, E. P. 1971. Fundamentals of Ecology. (Terjemahan Tjahjono Samingan. 1993. Ed. B. Srigandono. Dasar-dasar Ekologi). Buku. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 697 p.

Palombit, R. A. 1997. Interand intraspesific variationin dietsof sympatric Siamang (Hylobates syndactylus) and Lar Hylobatidaes (Hylobates lar). Folia primatol. 68: 321-337 p.

Qiptiyah, M., dan Setiawan, H. 2012. Kepadatan populasi dan karakteristik habitat Tarsius (Tarsius spectrum Pallas 1779) di Kawasan Patunuang, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 9 (4): 363-371.

Raemaekers, J. J. 1984. Large Versus Small Hylobatidaes: Relative Roles of Bioenergetics and Competition in Their Ecological Segregation in Sympatry. The Lesser Apes: Evolutionary and Behavioral Biology. Buku. Edinburgh University Press. Edinburgh. 209–218 p.

Rafferty, J. P. 2010. Primates. Buku. Britanica Education Publishing. New York. 250 p.

Rinaldi, D. 1992. Penggunaan Metode Triangle dan Concentration Count dalam Penelitian Sebaran dan Populasi Hylobatidae. Jurnal Media Konservasi. 4 (1): 9-21 p.

Rosyid, A. 2007. Perilaku makan Siamang dewasa (Hylobates syndactylus Raffles, 1821) yang hidup di hutan terganggu dan tidak terganggu. Jurnal Agroland. 14 (3): 237–240 p.

Santosa, Y., Nopiansyah, F., Mustari, A.H dan Rahman, D.A. 2010. Penggunaan parameter morfometrik untuk pendugaan Siamang Sumatera. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 8 (1): 25-33.

Sari, E dan Hariyanto, S.P. 2015. Study Kelompok Siamang di Repong Damar Pahmungan Pesisir Barat. Jurnal Sylva Lestari. 3 (3): 85-94.

Semiadi, G dan Nugraha, T.P. 2005. Panduan pengamatan reproduksi pada mamalia liar. Buku. LIPI. Bogor. 93 p.

Setya, P. 2012. Studi populasi dan perilaku harian lutung jawa di Situ Sangiang Resort Sangiang Taman Nasional Gunung Ceremai. Skripsi. Universitas Lampung. Lampung. 74 p.

Sipayung, J. A. 2010. Distribusi dan Populasi Siamang (Hylobates syndactylus) Keterkaitannnya dalam Pengembanagn Ekowisata di Areal Kelola SHK Lestari TAHURA WAR. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar

Lampung. 62 p.

Sultan, K. 2009. Kajian Habitat Dan Populasi Ungko (Hylobates Agilis Ungko) Melalui Pendekatan Sistem Informasi Geografi Di Taman Nasional Batang Gadis Sumatera Utara. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 92 p. Supriatna. J. dan Wahyono, E. H. 2000. Panduan Lapang Primata Indonesia. Buku. Yayasan Obor. Jakarta. 331 p.

Suyanti, Mansjoer, S dan Mardiastuti, A. 2009. Analisis populasi kalawet (Hylobates

agilis albibarbis) di Taman Nasional Sebangau Kalimantan Tengah. Jurnal Primatologi Indonesia. 6 (1): 24-29.

Dokumen terkait