BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Simpulan Umum
Pendekatan ilmiah (scientific approach) merupakan pendekatan yang berbasis keilmuan yang diterapkan dalam pembelajaran dengan kompetensi yang diharapkan mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan, Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah (scientific approach) dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa, karena dengan langkah kegiatan yang meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan menuntut peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, akan tercipta pembelajaran yang bermakna dan menarik bagi siswa.
2. Simpulan Khusus
Disamping kesimpulan umum di atas, kesimpulan khusus dari hasil penelitian ini, yakni:
a. Implementasi pendekatan ilmiah (scientific approach) pada mata pelajaran PPKn untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA Negeri 3 Bandung ditandai dari proses pembelajaran yang telah menggunakan sintak pendekatan ilmiah secara runtut dan melibatkan peran aktif siswa. Hal ini terlihat dari adanya tugas project citizen, dimana siswa membuat sebuah program untuk mengatasi masalah yang ada di Kota Bandung. Tugas ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh siswa terhadap permasalahan yang terjadi di Kota Bandung saat ini. Siswa secara berkempok merancang dan membuat
97
Apriyani Eka Safitri, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN ILMIAH (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM MATA PELAJARAN PPKN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
sebuah program untuk mengatasi masalah yang ada dan kemudian dibuat dalam bentuk seperti maket, makalah, atau video. Contoh program yang dibuat siswa diantaranya penanggulangan masalah sampah dengan menggunakan jaring-jaring selokan, pengalihan jalur angkutan umum untuk mengatasi masalah kemacetan, penertiban trotoar dari Pedagang Kaki Lima (PKL), dan lain sebagainya. Program tersebut kemudian dipersentasikan dan di follow up untuk membantu program kerja Pemerintah Kota Bandung.
b. Peran guru dan siswa dalam penerapan pendekatan ilmiah (scientific approach) pada mata pelajaran PPKn untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA Negeri 3 Bandung yaitu guru berperan sebagai fasilitator dan pengarah (director) dan siswa berperan sebagai subjek utama dalam pembelajaran, karena siswa harus secara aktif dan mandiri melibatkan diri dalam proses pembelajaran dengan mencari dan menggali sumber informasi dari berbagai sumber.
c. Hambatan dalam mengimplementasikan pendekatan ilmiah (scientific
approach) pada mata pelajaran PPKn untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA Negeri 3 Bandung diantaranya: (1) terkait pelaksanaan pembelajaran yang berbenturan dengan alokasi waktu, (2) beban materi pembelajaran yang cukup berat bagi siswa, dan (3) terkait strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru terkadang menuntut siswa harus mengetahui situasi dan fakta yang terjadi di lingkungan sekitar.
d. Upaya mengatasi hambatan yang terjadi dalam implementasi pendekatan ilmiah (scientific approach) pada mata pelajaran PPKn untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA Negeri 3 Bandung diantaranya: (1) Guru berupaya mengelola dan mengatur waktu dengan baik dengan cara memadatkan materi pembelajaran agar pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien. (2) Guru mendesain pembelajaran yang menarik agar pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, sehingga tidak ada beban yang dirasakan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, siswa juga terus mencari dan menggali pengetahuan dari berbagai sumber. (3) siswa selalu memperbaharui
98
Apriyani Eka Safitri, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN ILMIAH (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM MATA PELAJARAN PPKN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
(up date) informasi dengan membaca serta mencari dari media massa dan media elektronik.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini, sebagai saran atau rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan maka beberapa hal yang dapat menjadi bahan saran atau rekomendasi adalah sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
a. Sekolah hendaknya lebih memberikan dukungan kepada guru dengan
memfasilitasi pembelajaran yang melibatkan peran aktif siswa, baik dalam hal teknis maupun nonteknis.
b. Sekolah hendaknya selalu melaksanakan monitoring atau pengawasan
terhadap proses pembelajaran guru agar dapat dapat diketahui tingkat ketercapaian proses pembelajaran dan kendala dalam pelaksanaanya mampu diatasi dengan baik.
c. Sekolah hendaknya terus mempertahankan dan meningkatkan efektifitas program yang telah dirancang sebagai upaya peningkatan kompetensi dan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaraan dengan pendekatan ilmiah (scientific approach).
2. Bagi Guru
a. Guru hendaknya terus meningkatkan strategi pembelajaran yang dilakukan
agar dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. b. Guru hendaknya lebih memahami arah minat dan keinginan siswa siswa
dalam belajar agar siswa mampu melaksanakan pembelajaran yang aktif dan mandiri.
c. Guru hendaknya selalu memberikan contoh sikap dan nilai yang baik kepada siswa, melalui keteladanan dan pembiasaan, dimana hal ini sejalan dengan kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran menggunakan pendekaatan ilmiah (scientific approach) yang mencakup pengembangan ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
99
Apriyani Eka Safitri, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN ILMIAH (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM MATA PELAJARAN PPKN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
3. Bagi Siswa
a. Siswa hendaknya lebih memahami adanya tuntutan untuk belajar secara mandiri dan aktif dalam pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (scientific approach).
b. Siswa hendaknya meningkatkan kompetensi dan keterampilan dengan
terus menggali informasi dan pengetahuan dari berbagi sumber.
c. Siswa hendaknya mampu menginternalisasi nilai-nilai yang didapatkan dari proses pembelajaran melalui perubahan perilaku dan karakter yang lebih baik.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya hendaknya dapat melakukan penelitian terkait implementasi pendekatan ilmiah (scientific approach) pada sekolah yang belum memiliki pemahaman yang baik terkait pendekatan ilmiah (scientific approach).
100
Apriyani Eka Safitri, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN ILMIAH (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM MATA PELAJARAN PPKN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, S. (2012). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bungin, B. (2010). Metode penelitian kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Danial, E. dan Wasriah. (2009). Metode penulisan karya ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.
Fathurrohman, dan Sobry. (2009). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama.
Hamalik, O. (2002). Psikologi belajar dan mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Hamalik, O. (2003). Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hosnan, M. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Isjoni, dkk. (2007). Pembelajaran Visioner. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
Meleong, L. (2014). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution, S. (2003). Metode penelitian naturalistik kualitatif. Bandung:
PT.Tarsito.
Rohani, A. (2004). Pengelolaan pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Riduwan. (2011). Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Saminanto. (2013). Mengembangkan RPP PAIKEM scientific kurikulum 2013.
Semarang: RaSAIL.
Sardiman. A. (2014). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Solihatin, E. (2012). Strategi pembelajaran ppkn. Jakarta: Bumi Aksara. Somantri, N. (1976). Metode mengajar civics. Jakarta: Erlangga.
101
Apriyani Eka Safitri, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN ILMIAH (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM MATA PELAJARAN PPKN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syaifurahman, dan Ujiati. (2013). Manajemen dalam pembelajaran. Jakarta: Indeks.
Uno, H. (2009). Teori motivasi dan pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Universitas pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: UPI PERSS.
Wahab, A dan Sapriya. Teori dan landasan pendidikan kewarganegaraan.
Bandung: Alfabeta.
Warsono, dan Hariyanto. (2012). Pembelajaran aktif teori dan asesmen. Bandung: Rosda.
Winardi. (2001). Motivasi dan pemotivasian dalam manajemen. Jakarta: Rajawali Perss.
Winarno. (2013). Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Winataputra, U. (2014). Kurikulum 2013: sebagai wahana untuk mendidik
generasi emas Indonesia. Disajikan dalam Seminar Sosialisasi Kurikulum 2013, FPIPS, UPI. Bandung
Wuryan, S dan Syaifullah. (2008). Ilmu kewarganegaraan (Civics). Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Sumber Publikasi Departemen atau Lembaga Pemerintah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Modul pelatihan implementasi kurikulum 2013. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 78 Tahun 2009 Tentang Pemberian Bantuan kepada Lembaga Pendidikan Nonformal dan Informal.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Kelulusan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.
102
Apriyani Eka Safitri, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN ILMIAH (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM MATA PELAJARAN PPKN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Sumber dari internet
Atsnan, dan Rahmita Yuliana. (2013). Penerapan pendekatan scientific dalam pemebelajaran matematika SMP kelas VII materi bilangan (pecahan). Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema ”Penguatan Peran Matematika dan Pendidikan Matematika untuk Indonesia yang Lebih Baik" Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA, UNY. [Online].
Tersedia:http://eprints.uny.ac.id/10777/1/P%20-%2054.pdf. (13 Maret