• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan analisa dan perancangan yang telah dilakukan atas sistem informasi koperasi simpan pinjam pada Koperasi Kopda Jaksel, permasalahan pemecahan masalah pada proses bisnisnya dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sulitnya mencari data transaksi yang dibutuhkan oleh petugas ketika

melaksanakan suatu proses pekerjaan dalam koperasi, kadang mengharuskan petugas untuk membuka arsip-arsip lama untuk menemukan data yang sesuai sehingga beberapa proses mengalami keterlambatan maupun penundaan yang dapat berdampak pada proses-proses selanjutnya. Oleh karena itu, dengan adanya sistem informasi koperasi simpan pinjam yang terintegrasi diharapkan dapat meminimalisir waktu terbuang dalam proses pencarian data dan seluruh sumber data dapat tersimpan dengan baik dan rapi sehingga dapat diakses secara cepat dan mudah,

2. Banyak data-data koperasi yang berbentuk fisik sudah berusia cukup lama,

dan rapuh, sehingga sangat rentan terjadinya kerusakan bahkan terkadang ada beberapa data-data yang hilang ataupun tercecer. Oleh karena itu, dengan sistem informasi koperasi yang sudah terintegrasi yang dimana seluruh basis datanya terstruktur secara baik akan dapat meminimalisir terjadinya data hilang maupun rusak,

3. Sering terjadinya kesalahan dalam pencatatan maupun perhitungan data

transaksi simpan pinjam anggota merupakan salah satu penyebab tingginya ketidak-akuratan data di dalam proses penagihannya kelak, hal ini dapat menyebabkan kerugian yang dapat diderita oleh para anggotanya, maupun koperasi itu sendiri. Oleh karena itu, dengan adanya sistem ini diharapkan dapat membantu para petugas dalam proses pencatatan, perhitungan maupun

penagihannya kelak, karena sistem ini menyediakan proses konfirmasi dan verifikasi untuk menjaga kebenaran data,

4. Minimnya jumlah petugas yang dimiliki oleh Koperasi Kopda Jaksel tidak

sebanding dengan banyaknya jumlah anggota dan proses bisnis yang harus dikerjakan. Hal ini terkadang membuat beberapa proses tidak dapat dikerjakan atau terlewat untuk dikerjakan, seperti beberapa pengajuan pinjaman yang seringkali mengalami penundaan proses persetujuan yang dikarenakan banyaknya proses pengajuan yang masuk. Oleh karena itu, dengan pembuatan sistem informasi koperasi simpan pinjam ini, data-data pendaftaran pinjaman selalu dapat tersimpan di dalam database sistem sehingga dapat memudahkan petugas untuk proses pengecekan data pinjaman atau dalam proses persetujuan sekalipun, selain itu anggota tidak perlu lagi harus datang langsung ke koperasi hanya untuk meminta persetujuan atas pengajuan pinjamannya, mereka dapat langsung mengakses sistem ini setiap waktu untuk mengetahui perkembangan dari pengajuan pinjamannya, dan bagi para petugas yang memiliki otoritas dalam memberikan persetujuan pinjaman juga tidak perlu repot untuk melakukan proses persetujuan, karena sistem ini sudah menyediakan menu persetujuan yang dapat mengakomodir kegiatan persetujuan petugas,

5. Lambatnya proses yang dilakukan oleh petugas untuk pembuatan laporan

keuangan yang disebabkan oleh waktu yang terpakai untuk mengumpulkan, menklasifikasikan, memisahkan dan meyusun seluruh arsip-arsip transaksi yang dibutuhkan, hal ini dapat berdampak kepada penyajian laporan keuangan yang akan digunakan oleh pengurus dalam pengambilan keputusan mengalami penundaan. Oleh karena itu, dengan adanya sistem informasi koperasi yang sudah terintegrasi, diharapkan dapat mengakomodir koperasi dalam proses penyajian laporan keuangan yang cepat, akurat dan akuntabel,

6. Sistem informasi koperasi simpan pinjam yang diusulkan diharapkan dapat

meningkatkan pengendalian internal dalam koperasi di setiap proses bisnisnya. Dengan adanya sistem ini, seluruh proses simpan pinjam dapat terekam dan terintegrasi dengan baik sehingga memudahkan pengurus dalam

pengawasan jalannya koperasi, selain itu untuk meminimalisir terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh petugas, maka diberlakukan adanya pembatasan hak akses di dalam sistem ini, sehingga, petugas tetap memiliki otoritasnya masing-masing sesuai dengan bidang kerjanya,

7. Kesulitan dalam penyampaian informasi mengenai koperasi kepada

anggota-anggotanya kerap mengurangi tingkat kredibilitas koperasi di hadapan para anggotanya. Dengan adanya sistem informasi koperasi simpan pinjam, seluruh data transaksi anggota dapat tersimpan dengan baik, dan dapat tersajikan secara utuh dan terperinci kepada para anggota, hal ini dapat mengubah cara pandang para anggota terhadap koperasi selama ini.

8. Sistem informasi koperasi simpan pinjam ini dibuat berbasis web

dikarenakan untuk memudahkan pengaksesannya karena sistem ini terhubung langsung dengan website Kementrian Agama yang dimana seluruh pegawai Kementrian Agama sudah memiliki account untuk masuk ke dalam website tersebut. Sistem ini pun dirancang dengan tampilan yang sederhana dan menggunakan bahasa yang informatif serta toolsnya yang

user-friendly sehingga memudahkan para pengguna untuk menggunakannya.

Saran

Berdasarkan analisa dan perancangan yang telah dilakukan atas sistem informasi koperasi simpan pinjam, berikut adalah beberapa saran yang dapat diberikan untuk memaksimalkan kinerja dari sistem yang digunakan:

1.Melakukan pelatihan kepada para petugas dalam menggunakan sistem

informasi koperasi simpan pinjam agar sistem yang diterapkan dapat berjalan dengan lancar dan berfungsi secara maksimal,

2.Melakukan maintenance sistem secara berkala untuk menghindari

apabila terjadi kerusakan ataupun kehilangan data, selain itu tidak memberikan dampak yang cukup besar bagi koperasi nantinya,

3.Melakukan back-up data untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diiingkan seperti data corrupt atau pun data hilang secara tiba-tiba,

4. Menggunakan fiture-fiture di dalam sistem secara tepat guna, dan sesuai

dengan kebutuhan, hal ini untuk menjaga keamanan data dan privasi data dari para penggunanya serta menghindari adanya penyalahgunaan wewenang yang dimiliki pengguna terhadap sistem,

5. Pengguna sistem diharapkan dapat saling bekerjasama dengan sistem

secara baik, agar sistem dapat bekerja lebih optimal dan sesuai dengan harapan bersama,

6. Mengevaluasi sistem secara berkala untuk mengetahui apakah segala

kebutuhan dari para penggguna sudah terjawab dengan adanya sistem ini, atau sistem ini membutuhkan pengembangan guna kebutuhan di masa depan.

REFERENSI

Gelinas,Ulric J., Dull, Richard B. (2008).Accounting Information System (eight edition). Canada,USA: South Western.

Hall, J.A. (2008). Accounting Information System (sixth edition). Ohio: South Western.

Mcleod, Raymond, Jr. dan Schell, George alih bahasa oleh Teguh, H. (2004). Sistem

Informasi Manajemen (edisi kedelapan). Jakarta: Indeks.

Rama, D., Jones, F. (2006). Accounting Information System (first edition). Canada,USA: Thomson South Western.

Romney, M.B & Steinbart, P.J. (2006). Accounting Information System (tenth edition). Canada, USA: Thomson South Western.

Satzinger, J.W., Jakson, R.B., Burd, S.D. (2005). Object-Oriented Analysis and Design

with the Unified Process. Boston: Course Technology.

Subandi. (2010). Ekonomi Koperasi (teori dan praktik). Bandung: Alfabeta.

Turban, Efraim., Rainer, R, K., & Potter, R, E. (2004). Introduction To Information

Technology 3th (edisi bahasa Indonesia). Jakarta: Salemba Infotek

Whitten, J.L., Bentley, L.D. (2007). System Analysis & Design Method (seventh edition). New York: McGraw-Hill.

Dokumen terkait