• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simulasi CFD pada Gubahan Massa Gubahan Massa A

Dalam dokumen BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN (Halaman 52-66)

4.5 Simulasi Computational Fluid Dynamics(CFD)Tahap 1

4.5.2 Simulasi CFD pada Gubahan Massa Gubahan Massa A

Gambar 4.46 Gubahan Massa A

Bentuk bujur sangkar merupakan bentuk dasar dari analisis simulasi CFD ini.

Berikut adalah Simulasi CFD pada Gubahan Massa A (bentuk bujur sangkar) dengan Arah datang angin dari Timur Laut (sudut 72o) dan kecepatan angin 11,6 km/h (3,22 m/s)

Tabel 4.15 Simulasi Gubahan Masa A (Sudut 72o/252o)

Arah datang angin dari Timur Laut /Barat Daya (sudut 72o/252o)

Gubahan Massa A Keterangan

Zone 1 ±10 m Zone 2 ±30 m 72o 252o

Arah datang angin dari Timur Laut /Barat Daya (sudut 72 /252 )

Gubahan Massa A Keterangan

Zone 3

±50 m

Orientasi / tata letak massa bangunan dengan kemiringan 72o/252o supaya angin yang dari arah timur laut / barat daya (sudut 720/252o) bisa memasuki ruang koridor.

Dari hasil simulasi, area Timur laut bangunan terdapat tekanan angin yang tinggi dan pada area barat daya bangunan terdapat tekanan angin yang rendah

Bangunan berbentuk bujur sangkar memiliki koridor yang panjang sehingga diperlukan bukaan pada pertengahan bangunan supaya aliran angin bisa mengalir di sepanjang koridor. Arah Angin Side View Pers pec tive

Berikut adalah Simulasi CFD pada Gubahan Massa A (bentuk bujur sangkar) dengan Arah datang angin dari Selatan (sudut 180o) dan kecepatan angin 16,7 km/h (4,63 m/s)

Tabel 4.16 Simulasi Gubahan Masa A (Sudut 180) Arah datang angin dari Selatan (sudut 180o)

Gubahan Massa A Keterangan

Zone 1

±10 m

Dari hasil simulasi, area selatan bangunan terdapat tekanan angin yang tinggi dan pad30a area utara bangunan terdapat tekanan angin yang rendah

Bangunan berbentuk bujur sangkar memiliki koridor yang panjang sehingga diperlukan bukaan pada pertengahan bangunan supaya aliran angin bisa mengalir di sepanjang koridor. Dengan adanya aliran angin yang datang dari arah selatan bisa memaksimal aliran udara pada koridor dengan membuat bukaan pada area selatan bangunan.

Aliran angin mengalir langsung menghadapi unit-unit apartemen yang menghadap sisi selatan, namun pada sisi sebaliknya aliran angin

Zone 2 ±30 m Zone 3 ±50 m Arah Angin Side View 180o

Arah datang angin dari Selatan (sudut 180 )

Gubahan Massa A Keterangan

Pers pec tive

menjadi pelan.

Berdasarkan hasil simulasi diatas bentuk bujur sangkar (gubahan massa A) memiliki potensi untuk aliran angin yang baik. Tetapi orientasi bangunan bujur sangkar pada lahan tapak tersebut adalah kurang baik/tidak cocok dan pada unit apartemen yang saling berhadapan tidak mendapat view.

Gubahan Massa B

Gambar 4.47 Gubahan Massa B

Berikut adalah Simulasi CFD pada Gubahan Massa B (bentuk Ellipse) dengan Arah datang angin dari Timur Laut (sudut 72o/252o) dan kecepatan angin 11,6 km/h (3,22 m/s):

Tabel 4.17Simulasi Gubahan Masa B (Sudut 72o/252o) Arah datang angin dari Timur Laut / Barat Daya(sudut 72o/252o)

Gubahan Massa B Keterangan

Zone 1

±10 m 72o

Arah datang angin dari Timur Laut / Barat Daya(sudut 72 /252 )

Gubahan Massa B Keterangan

Zone 2

±30 m

Orientasi / tata letak massa bangunan dengan kemiringan 72o/252o supaya angin yang dari arah Timur laut / barat daya (sudut 720/252o) bisa memasuki ruang koridor.

Dari hasil simulasi, area Timur laut bangunan terdapat tekanan angin yang tinggi dan pada area barat daya bangunan terdapat tekanan angin yang rendah

Bangunan berbentuk bujur sangkar memiliki koridor yang panjang sehingga diperlukan bukaan pada pertengahan bangunan supaya aliran angin bisa mengalir di sepanjang koridor.

Aliran angin pada area barat daya menjadi lebih baik karena area biru lebih sempit pada hasil simulasi.

Zone 3 ±50 m Arah Angin Side View Pers pec tive

Berikut adalah Simulasi CFD pada Gubahan Massa B (bentuk Ellipse) dengan Arah datang angin dari selatan (sudut 180o) dan kecepatan angin 16,7 km/h (4,63 m/s):

Tabel 4.18 Simulasi Gubahan Masa B (Sudut 180) Arah datang angin dari Selatan (sudut 180o)

Gubahan Massa B Keterangan

Zone 1

±10 m

Dari hasil simulasi, area selatan bangunan terdapat tekanan angin yang tinggi dan pada area utara bangunan terdapat tekanan angin yang rendah.

Dengan adanya aliran angin yang datang dari arah selatan bisa memaksimal aliran udara pada koridor dengan membuat bukaan pada area selatan bangunan.

Aliran angin pada area utara menjadi lebih baik karena area biru lebih sempit pada hasil simulasi.

Aliran angin mengalir langsung menghadapi unit-unit apartemen yang menghadap sisi selatan, namun pada sisi

Zone 2 ±30 m Zone 3 ±50 m Arah Angin Side View 180o

Arah datang angin dari Selatan (sudut 180 )

Gubahan Massa B Keterangan

Pers pec tive

sebaliknya aliran angin menjadi pelan.

Berdasarkan hasil simulasi diatas bentuk ellipse (Gubahan Massa B) memiliki potensi untuk aliran angin yang lebih baik dibandingkan bentuk bujur sangkar. Orientasi bangunan ellipse pada lahan tapak tersebut adalah baik. Tetapi pada unit apartemen yang saling berhadapan tidak mendapat view.

Gubahan Massa C

Gambar 4.48 Gubahan Massa C

Bentuk hasil offset dari bentuk lahan tapak dilakukan untik membuat bentuk yang unik. Dengan bentuk seperti di atas dapat memaksimalkan unit apartemen.

Berikut adalah Simulasi CFD pada Gubahan Massa C (bentuk tapak) dengan Arah datang angin dari Timur Laut (sudut 72o) dan kecepatan angin 11,6 km/h (3,22 m/s):

Tabel 4.19Simulasi Gubahan Masa C (Sudut 72) Arah datang angin dari Timur Laut (sudut 72o)

Gubahan Massa C Keterangan

Zone 1

±10 m

Dari hasil simulasi, area Timur laut bangunan terdapat tekanan angin yang tinggi dan pada area barat daya bangunan dan void bangunan terdapat tekanan angin yang rendah

Unit apartemen yang menghadap void mendapat aliran angin yang dikit dan pelan.

Sehingga diperlukan bukaan pada bangunan untuk mengalirkan angin pada seluruh bangunan. Zone 2 ±30 m Zone 3 ±50 m Arah Angin Side View Pers pec tive

Berikut adalah Simulasi CFD pada Gubahan Massa C (bentuk tapak) dengan Arah datang angin dari selatan (sudut 180o) dan kecepatan angin 16,7 km/h (4,63 m/s):

Tabel 4.20Simulasi Gubahan Masa C (Sudut 180) Arah datang angin dari Selatan (sudut 180o)

Gubahan Massa C Keterangan

Zone 1

±10 m

Dari hasil simulasi, area selatan bangunan terdapat tekanan angin yang tinggi dan pada area utara bangunan dan

void bangunan terdapat tekanan

angin yang rendah.

Unit apartemen yang menghadap void mendapat aliran angin yang dikit dan pelan.

Sehingga diperlukan bukaan pada bangunan untuk mengalirkan angin pada seluruh bangunan. Zone 2 ±30 m Zone 3 ±50 m Arah Angin Side View 180o

Arah datang angin dari Selatan (sudut 180 )

Gubahan Massa C Keterangan

Pers pec tive

Berikut adalah Simulasi CFD pada Gubahan Massa C (bentuk tapak) dengan Arah datang angin dari Barat daya (sudut 252o) dan kecepatan angin 11 km/h (3,05 m/s):

Tabel 4.21Simulasi Gubahan Masa C (Sudut 252o) Arah datang angin dari Barat Daya (sudut 252o)

Gubahan Massa C Keterangan

Zone 1

±10 m

Dari hasil simulasi, area barat daya bangunan terdapat tekanan angin yang tinggi dan pada area barat daya bangunan dan void bangunan terdapat tekanan angin yang rendah

Unit apartemen yang menghadap void mendapat aliran angin yang dikit dan pelan.

Sehingga diperlukan bukaan pada bangunan untuk

Zone 2 ±30 m Zone 3 ±50 m Arah Angin Side View 252o

Arah datang angin dari Barat Daya (sudut 252 )

Gubahan Massa C Keterangan

Pers pec tive

mengalirkan angin pada seluruh bangunan.

Berdasarkan hasil simulasi diatas bentuk tapak (gubahan massa C) aliran angin pada bangunan kurang baik karena unit apartemen yang menghadap ke area void. Orientasi bangunan dari gubahan massa C pada lahan tapak tersebut adalah baik.

Gubahan Massa D

Gambar 4.49 Gubahan Massa D

Berikut adalah Simulasi CFD pada Gubahan Massa D (bentuk tapak ke dua) dengan Arah datang angin dari Timur Laut (sudut 72o) dan kecepatan angin 11,6 km/h (3,22 m/s)

Tabel 4.22Simulasi Gubahan Masa D (Sudut 72o) Arah datang angin dari Timur Laut (sudut 72o)

Gubahan Massa D Keterangan

Zone 1

±10 m 72

Arah datang angin dari Timur Laut (sudut 72 )

Gubahan Massa D Keterangan

Zone 2

±30 m

Dari hasil simulasi, area Timur laut bangunan terdapat tekanan angin yang tinggi dan pada area barat daya bangunan terdapat tekanan angin yang rendah

Pada bentuk bangunan ini, pada area Timur laut bangunan mengumpulkan aliran angin dan membuat tekanan angin yang tinggi pada bangunan telihat pada hasil simulasi.

Sehingga diperlukan bukaan pada bangunan untuk mengalirkan angin pada seluruh bangunan dengan tujuan mengurangi tekanan yang tinggi akibat bentuk bangunan tersebut. Pada bentuk bangunan ini semua unit apartemen dapat mendapat aliran angin yang baik dengan mendesain bukaan yang ideal.

Zone 3 ±50 m Arah Angin Side View Pers pec tive

Berikut adalah Simulasi CFD pada Gubahan Massa D (bentuk tapak ke dua) dengan Arah datang angin dari selatan (sudut 180o) dan kecepatan angin 16,7 km/h (4,63 m/s):

Tabel 4.23Simulasi Gubahan Masa D (Sudut 180) Arah datang angin dari Timur Laut (sudut 180o)

Gubahan Massa D Keterangan

Zone 1

±10 m

Dari hasil simulasi, area selatan bangunan terdapat tekanan angin yang tinggi dan pada area utara bangunan terdapat tekanan angin yang rendah.

Lekukan pada bentuk tapak terjadi pengaliran udara yang pelan dan tekanan angin yang minim.

Sehingga diperlukan bukaan pada bangunan untuk mengalirkan angin pada seluruh bangunan dengan tujuan mengurangi tekanan yang tinggi akibat bentuk bangunan tersebut. Pada bentuk bangunan ini semua unit apartemen dapat mendapat aliran angin yang

Zone 2 ±30 m Zone 3 ±50 m Arah Angin Side View 180o

Arah datang angin dari Timur Laut (sudut 180)

Gubahan Massa D Keterangan

Pers pec tive

baik dengan mendesain bukaan yang ideal.

Berikut adalah Simulasi CFD pada Gubahan Massa D (bentuk tapak) dengan Arah datang angin dari Barat daya (sudut 252o) dan kecepatan angin 11 km/h (3,05 m/s):

Tabel 4.24Simulasi Gubahan Masa D (Sudut 252o) Arah datang angin dari Barat Daya (sudut 252o)

Gubahan Massa D Keterangan

Zone 1

±10 m

Dari hasil simulasi, area barat daya bangunan terdapat tekanan angin yang tinggi dan pada area barat daya bangunan dan void bangunan terdapat tekanan angin yang rendah

Pada bentuk bangunan ini semua unit apartemen dapat mendapat aliran angin yang baik dengan mendesain bukaan yang ideal. Zone 2 ±30 m Zone 3 ±50 m Arah Angin Side View 252o

Arah datang angin dari Barat Daya (sudut 252 )

Gubahan Massa D Keterangan

Pers pec tive

Berdasarkan hasil simulasi diatas bentuk tapak ke dua (gubahan massa D) aliran angin pada bangunan termasuk baik, walaupun ada sebagian bangunan yang tidak mendapat aliran udara, bisa ditangani dengan menbuat bukaan pada bangunan tersebut. Orientasi bangunan dari gubahan massa D pada lahan tapak tersebut adalah baik.

4.5.3 Simulasi CFD padaUnit Apartemen

Dalam dokumen BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN (Halaman 52-66)

Dokumen terkait