• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelepasan beban 10%, beban yang dilepaskan sebesar 4,23 MVA dari operasi membukanya CB penyulang BG2 dari TD1 dan BN1 dari TD2 secara bersamaan. Galat simulasi ini adalah 0,4706%. Pada detik ke 0,15 reaktor shunt dihubungkan pada sistem sebelum beban dilepas. Kurva pada Gambar 5.11 menunjukkan dengan pemasangan reaktor shunt , tegangan puncak dapat diturunkan menjadi 262,54 kV yaitu pada detik ke 0,295 sesaat sebelum CB kembali menutup.

Pelepasan beban 20%, beban yang dilepaskan sebesar 8,53 MVA dari operasi membukanya CB penyulang BN3 dari TD2 dan MG2, MG3 dari TD3 secara bersamaan. Galat simulasi ini adalah 0,3529%. Pada detik ke 0,15 reaktor shunt dihubungkan pada sistem sebelum beban dilepas. Kurva pada Gambar 5.12 menunjukkan dengan pemasangan reaktor shunt, tegangan puncak dapat diturunkan menjadi 263,75 kV yaitu pada detik ke 0,295 sesaat sebelum CB kembali menutup.

Pelepasan beban 30%, beban yang dilepaskan sebesar 12,82 MVA dari operasi membukanya CB penyulang BG3 dari TD1 dan BN2,

77

Universitas Sumatera Utara BN3, BN4 dari TD2 secara bersamaan. Galat simulasi ini adalah 0,549%. Pada detik ke 0,15 reaktor shunt dihubungkan pada sistem sebelum beban dilepas. Kurva pada Gambar 5.13 menunjukkan dengan pemasangan reaktor shunt, tegangan puncak dapat diturunkan menjadi 264,96 kV yaitu pada detik ke 0,295 sesaat sebelum CB kembali menutup.

Pelepasan beban 40%, beban yang dilepaskan sebesar 17,09 MVA dari operasi membukanya CB penyulang BG1, BG4 dari TD1, BN5 dari TD2 dan MG2, MG5 dari TD3 secara bersamaan. Galat simulasi ini adalah 0,3765%. Pada detik ke 0,15 reaktor shunt dihubungkan pada sistem sebelum beban dilepas. Kurva pada Gambar 5.14 menunjukkan dengan pemasangan reaktor shunt, tegangan puncak dapat diturunkan menjadi 266,17 kV yaitu pada detik ke 0,295 sesaat sebelum CB kembali menutup.

Pelepasan beban 50%, beban yang dilepaskan sebesar 21,33 MVA dari operasi membukanya CB penyulang BG4 dari TD1, BN1, BN3, BN4, BN5 dari TD2 dan MG3, MG5, MG7 dari TD3 secara bersamaan. Galat simulasi ini adalah 0,3765%. Pada detik ke 0,15 reaktor shunt dihubungkan pada sistem sebelum beban dilepas. Kurva pada Gambar 5.15 menunjukkan dengan pemasangan reaktor shunt, tegangan puncak dapat diturunkan menjadi 267,45 kV yaitu pada detik ke 0,295 sesaat sebelum CB kembali menutup.

78

Universitas Sumatera Utara Pelepasan beban 60%, beban yang dilepaskan sebesar 25,67 MVA dari operasi membukanya CB penyulang BG3 dari TD1, BN2, BN4, BN5 dari TD2 dan MG2, MG3, MG6, MG7 dari TD3 secara bersamaan. Galat simulasi ini adalah 0,6667%. Pada detik ke 0,15 reaktor shunt dihubungkan pada sistem sebelum beban dilepas. Kurva pada Gambar 5.16 menunjukkan dengan pemasangan reaktor shunt, tegangan puncak dapat diturunkan menjadi 268,60 kV yaitu pada detik ke 0,295 sesaat sebelum CB kembali menutup.

Pelepasan beban 70%, beban yang dilepaskan sebesar 29,97 MVA dari operasi membukanya CB penyulang BG1, BG2, BG3, BG4 dari TD1, BN1, BN2, BN4 dari TD2 dan MG3, MG5, MG7 dari TD3 secara bersamaan. Galat simulasi ini adalah 0,7395%. Pada detik ke 0,15 reaktor shunt dihubungkan pada sistem sebelum beban dilepas. Kurva pada Gambar 5.17 menunjukkan dengan pemasangan reaktor shunt, tegangan puncak dapat diturunkan menjadi 269,75 kV yaitu pada detik ke 0,295 sesaat sebelum CB kembali menutup.

Pelepasan beban 80%, beban yang dilepaskan sebesar 34,02 MVA dari operasi membukanya CB penyulang BG1, BG2, BG3, BG4 dari TD1, BN1, BN2, BN4, BN5 dari TD2 dan MG5, MG6, MG7 dari TD3 secara bersamaan. Galat simulasi ini adalah 0,0588%. Pada detik ke 0,15 reaktor shunt dihubungkan pada sistem sebelum beban dilepas. Kurva pada Gambar 5.18 menunjukkan dengan pemasangan

79

Universitas Sumatera Utara reaktor shunt, tegangan puncak dapat diturunkan menjadi 270,93 kV yaitu pada detik ke 0,295 sesaat sebelum CB kembali menutup.

Pelepasan beban 90%, beban yang dilepaskan sebesar 38,28 MVA dari operasi membukanya CB penyulang BG1, BG2, BG3, BG4 dari TD1, BN1, BN2, BN4, BN5 dari TD2 dan MG2, MG3, MG5, MG6 dari TD3 secara bersamaan. Galat simulasi ini adalah 0,0784%. Pada detik ke 0,15 reaktor shunt dihubungkan pada sistem sebelum beban dilepas. Kurva pada Gambar 5.19 menunjukkan dengan pemasangan reaktor shunt, tegangan puncak dapat diturunkan menjadi 272,14 kV yaitu pada detik ke 0,295 sesaat sebelum CB kembali menutup.

Pelepasan beban 100%, beban yang dilepaskan sebesar 42,55 MVA dari operasi membukanya semua CB penyulang, yaitu BG1, BG2, BG3, BG4 dari TD1, BN1, BN2, BN4, BN5 dari TD2 dan MG2, MG3, MG5, MG6, MG7 dari TD3 secara bersamaan. Galat simulasi ini adalah 0%. Pada detik ke 0,15 reaktor shunt dihubungkan pada sistem sebelum beban dilepas. Kurva pada Gambar 5.20 menunjukkan dengan pemasangan reaktor shunt, tegangan puncak dapat diturunkan menjadi 273,32 kV yaitu pada detik ke 0,295 sesaat sebelum CB kembali menutup.

Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dilihat bahwa profil tegangan pada sisi penerima SUTET 275 kV Pangkalan Susu-Binjai, yaitu pada GI 275 kV

80

Universitas Sumatera Utara Binjai berbeda sebelum dan sesudah dipasang reaktor shunt. Sebelum dipasang reaktor shunt tegangan yang muncul melebihi tegangan kerja. Sedangkan ketika sudah dipasang reaktor shunt tegangan berada di bawah tegangan kerja. Tegangan yang timbul melebihi tegangan kerja hanya terjadi pada saat pelepasan beban 100%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh pemasangan reaktor shunt mengurangi kelebihan daya reaktif kapasitif yang timbul akibat beban ringan sehingga mengurangi tegangan lebih transien yang terjadi.

Setiap tahapan pelepasan beban terdapat kenaikan tegangan pada sisi penerima saluran transmisi Pangkalan Susu – Binjai 275 kV. Persentase kenaikan tengan dapat dilihat pada Tabel 5.6 berikut.

Tabel 5.6 Besar Tegangan Lebih Transien pada Saat Pelepasan Beban di Tragi Binjai Tanpa Reaktor Shunt

Tahapan Tegangan kerja (kV) Tegangan lebih yang timbul (kV) Persentase kenaikan tegangan Pelepasan Beban 10% 271,34 272,52 100,43% 20% 271,34 273,70 100,87% 30% 271,34 274,89 101,31% 40% 271,34 276,07 101,74% 50% 271,34 277,31 102,20% 60% 271,34 278,43 102,61% 70% 271,34 279,62 103,05% 80% 271,34 280,72 103,46% 90% 271,34 281,87 103,88% 100% 271,34 283,01 104,30%

Dengan pemasangan reaktor shunt dapat menurunkan tegangan lebih yang terjadi pada setiap tahapan pelepasan beban. Besar persentasi penurunan tegangan dapat dilihat pada Tabel 5.7.

81

Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7 Besar Tegangan Lebih Transien pada Saat Pelepasan Beban di Tragi

Binjai dengan Terpasang Reaktor Shunt Tahapan Tegangan awal (kV) Tegangan lebih yang timbul (kV) Persentase kenaikan tegangan Pelepasan Beban 10% 271,34 262,54 96,76% 20% 271,34 263,75 97,20% 30% 271,34 264,96 97,65% 40% 271,34 266,17 98,09% 50% 271,34 267,45 98,57% 60% 271,34 268,06 98,99% 70% 271,34 269,75 99,41% 80% 271,34 270,93 99,85% 90% 271,34 272,14 100,29% 100% 271,34 273,32 100,73%

Dengan pemasangan reaktor shunt, nilai persentase kenaikan tegangan juga masih berada pada nilai yang diizinkan PT PLN (Persero) yaitu di bawah 105% dan di atas 95% dari tegangan kerja. Namun dari simulasi ini dapat dilihat pengaruh pemsangan reaktor shunt pada sistem, yaitu untuk menurunkan tegangan. Dari Tabel 5.6 dan 5.7 dapat dihitung nilai kompensasi akibat pemsangan reaktor shunt.

Pada pelepasan beban 10%, yaitu 4,23 MVA persentase kenaikan tegangan yang timbul sebelum dipasang reaktor shunt adalah 100,43% dan setelah dipasang reaktor shunt menjadi 96,76%, terjadi penurunan persentase kenaikan tegangan.

Dapat dirumuskan bahwa “Persentase penurunan tegangan akibat pemasangan

reaktor shunt adalah nilai kenaikan sebelum pemasangan reaktor shunt dikurang nilai kenaikan sesudah tegangan sesudah pemasangan reaktor shunt”. Penurunan

persentase kenaikan tegangan akibat pemasangan reaktor shunt dapat dilihat pada tabel berikut.

82

Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8 Persentase Penurunan Kenaikan Tegangan Lebih Akibat Pemasangan

Reaktor Shunt

Tahapan Persentase kenaikan tegangan Besar Penurunan

Tegangan Pelepasan Tanpa Reaktor

Shunt

Dokumen terkait