VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.4. Simulasi Querying Sistem Informasi LPD Kedonganan
Untuk memastikan skema dan data kowledge base dari rancangan RDF/RDFS sistem informasi LPD Kedonganan sudah tersimpan dengan benar, dilakukan proses querying menggunakan bahasa SPARQL. Skenario dari beberapa pegujian skema dan kowledge base dari rancangan RDF/RDFS sistem informasi LPD Kedonganan ditampilkan pada Tabel 6.1.
6.4.1. Uji Skema RDF
Seperti bisa dilihat pada Tabel 6.1 dan Gambar 6.6, Gambar 6.7, dan Gambar 6.8, terdapat tiga pengujian utama dari skema RDF yang dilakukan. Terdapat satu pengujian yang hasilnya tidak sesuai harapan, yaitu pengujian A2 (yaitu, uji object property dengan domain dan range-nya, lihat Gambar 6.7). Pada pengujian ini, list yang muncul dari hasil SPARQL
Tabel 6.1 Skenario pegujian rancangan RDF/RDFS LPD Kedonganan
Jenis No Query Hasil dari sistem
Sesuai harapan (ya/tidak) A. Uji skema RDF
A1 List semua kelas dengan sub-kelas-nya Lihat Gambar 6.6 ya A2 List semua object property dengan domain
dan range-nya
Lihat Gambar 6.7 tidak A3 List semua datatype property dengan domain
dan range-nya
Lihat Gambar 6.8 ya B. Uji data
type property
B1 List semua costumer dengan username dan password
Lihat Gambar 6.9 ya B2 List semua artikel dengan atribut judul, isi dan
date
Lihat Gambar 6.10 ya
C. Uji object property
C1 List semua artikel (judul, isi, dan date) beserta dengan komentarnya (isi dan date)
Lihat Gambar 6.11 ya
C2
List semua konsultasi (isi dan date) beserta dengan admin (username) yang memberi tanggapan, dan tanggapannya (isi dan date)
Lihat Gambar 6.12 ya
D. Uji kombinasi
D1
List dari costumer (username) yang
mengomentari artikel terkategori ke kategori “berita” beserta isi dan tanggal komentar
Lihat Gambar 6.13 ya
D2
List dari costumer (username) yang mengomentari artikel dengan judul “sosialisasi pararem LPD” beserta isi dan tanggal komentar
Lihat Gambar 6.14 ya
E. Uji iteroperab ility E1
List semua customer yang sudah memberikan komentar ke artikel, listnya meliputi atribut username dan judul artikel yang dikomentari (dari ontology LPD), nama dan alamat customer (dari ontology Desa)
Lihat Gambar 6.15 ya
E2
List dari customer yang mengambil kredit di LPD listnya meliputi atribut username (dari ontologi lpd), nama, alamat, dan penghasilan (dari ontology Desa).
24
Gambar 6.6 Uji A1
Gambar 6.7 Uji A2
untuk nama object property yang sama adalah semua susunan yang mungkin dari domain – range. Sebagai contoh, object property isPostedBy, mempunyai 5 domain dan 3 range, maka jumlah semua susunan domain – range-nya adalah 15. Sedangkan jumlah yang sebenarnya adalah 5. Hal ini tidak bisa diperbaiki, kecuali 5 pasang domain-range tersebut menggunakan nama object property yang berbeda, atau domain atau range-nya sama.
Sedangkan pengujian yang lain (yaitu pengujian kelas dengan sub-kelasnya dan datatype property dengan domain – range-nya) memberikan hasil sesuai harapan. Hal ini disebabkan pada pendefinisian, kelas dan sub-kelas menggunakan nama berbeda. Pada datatype property, walaupun berbeda domain tetapi selalu mempunyai range yang sama.
25
Gambar 6.8 Uji A3
6.4.2. Uji Datatype Property
Uji datatype property, lihat Gambar 6.8, bertujuan untuk mengetahui apakah pedefinisian dari atribut (datatype property) dari masing-masing kelas sudah berjalan benar. Seperti bisa dilihat pada Table 6.1 dan Gambar 6.9, dilakukan pengujian untuk atribut-atribut dari kelas Customer, yaitu username dan password. Sedangkan pengujian yang lain adalah pengujian untuk atribut dari kelas Artikel, dimana terdapat 3 atribut yaitu, judul, isi, dan
date. Kedua pengujian tersebut sudah berjalan sesuai harapan.
26
Gambar 6.10 Uji B2
6.4.3. Uji Object Property
Uji object property bertujuan untuk menguji relasi antar individu dari kelas yang berbeda, lihat Tabel 6.1, Gambar 6.11 dan Gambar 6.12. Gambar 6.11 menyajikan query SPARQL dan hasil eksekusinya untuk menguji relasi antara individu dari kelas Artikel dan kelas Komentar. Informasi yang diminta untuk ditampilkan adalah artikel dan komentarnya, dimana object property yang menghubungkan kedua kelas tersebut adalah isPostedInto.
Sedangkan pengujian yang lain (lihat Gambar 6.12) adalah untuk menguji relasi atau object property antara kelas Konsultasi, Admin, dan TanggapanKonsultasi. Informasi yang diminta untuk ditampilkan adalah tentang konsultasi, petugas yang menanggapi, dan tanggapannya. Object property yang terlibat adalah: isRespodedBy
(Konsultasi-TanggapanKonsultasi) dan isPostedBy (TanggapanKonsultasi-Admin).
27
Gambar 6.12 Uji C2
6.4.4. Uji Kombinasi
Uji kombinasi bertujuan untuk menguji atribut dari kelas dan dikombinasikan dengan relasi antar individu dari kelas yang berbeda, lihat Tabel 6.1, Gambar 6.13 dan Gambar 6.14. Gambar 6.13 menyajikan query SPARQL dan hasil eksekusinya untuk menguji relasi antara individu kelas Customer dan Konsultasi. Informasi yang diminta untuk ditampilkan adalah tentang username dari customer yang memposting kosultasi setelah tanggal 12 Januari 2017, isi konsultasi, dan tanggal memposting. Object property yang terlibat adalah:
isPostedBy (Konsultasi-Customer), dimana datatype property date dari kelas Konsultasi
dipakai untuk mem-filter informasi.
28
Pengujian yang lain adalah untuk menguji relasi antara individu kelas Artikel,
Kategori, Komentar, dan Customer (lihat Gambar 6.14). Informasi yang diminta untuk
ditampilkan adalah tentang username dari customer yang memposting komentar ke artikel dengan kategori berita, isi komentar, dan tanggal diposting. Object property yang terlibat adalah: isCategorizedInto (Artikel-Kategori ), isPostedInto(Komentar-Artikel), dan isPostedBy (Komentar-Customer),dimana datatype property nama dari kelas Kategori digunakan untuk mem-filter informasi.
Gambar 6.14 Uji D2
6.4.5. Interoperability Antara Sistem Informasi yang Berbeda
Salah satu keunggulan utama dari teknologi semantic web adalah kemampuan interoperability antar dua atau lebih sistem informasi dengan skema yang berbeda. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan fitur import di Protégé dan elemen owl:sameAs. Elemen owl:sameAs digunakan untuk menyatakan bahwa dua individu (dari skema yang sama atau berbeda) adalah sama.
Untuk melakukan pengujian kemampuan interoperability, pada penelitian ini dibangun juga OWL dan RDF/RDFS dari sistem informasi yang lain, yaitu sistem informasi desa. Dalam sistem informasi desa ini, ada kelas Penduduk yang diasumsikan adalah costumer dari LPD Kedonganan. Kelas Penduduk ini mempunyai atribut (datatype property) yang cukup lengkap yaitu: NIK, nama, alamat, penghasilan, dan lainnya.
Pengujian dilakukan dengan melakukan beberapa proses querying yang memerlukan data dari kedua sistem informasi (LPD dan desa), seperti bisa dilihat pada Tabel 6.1 bagian E1
29
dan E2. Query SPARQL dan hasil eksekusinya bisa dilihat pada Gambar 6.15 dan Gambar 6.16. Pengujian pertama dilakukan untuk memperoleh informasi username, nama lengkap dan alamat customer yang sudah memberi komentar ke artikel (lihat Gambar 6.15). Hanya data username yang bisa diperoleh dari RDF LPD sedangkan data nama lengkap dan alamat dari customer diperoleh dari RDF desa.
Pengujian yang lain yaitu untuk memperoleh informasi nama lengkap, alamat, dan penghasilan dari customer yang punya kredit di LPD (lihat Gambar 6.16). Semua informasi yang ditampilkan berasal dari RDF desa. Hanya data username dan password customer yang mempunyai kredit di LPD tersedia pada RDF LPD. Dengan asumsi admin LPD mengetahui data customer LPD yang berkorespondensi dengan data penduduk desa, maka proses interoperability antara sistem informasi LPD dan desa bisa dilakukan.
Gambar 6.15 Uji E1
30