• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simulasi Virtual

Dalam dokumen Praktikum Siumlasi Berbasis Website (Halaman 63-70)

Simulasi komputer adalah sebuah bentuk yang dihasilkan oleh komputer dari objek dunia nyata atau proses yang dapat disajikan secara 2-dimensi, dalam bentuk format teks atau bahkan secara 3-dimensi dalam format multimedia. Simulasi komputer memberikan berbagai bentuk, mulai dari proses rendering bentuk geometris 3-dimensi sampai kepada eksperimen laboratorium melalui komputer yang sangat interaktif. Disisi lain Virtual Reality (VR) adalah teknologi yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi dan memanipulasi dihasilkan komputer, lingkungan multimedia 3- dimensi secara real time. Salah satu bentuk metodologi utama yang digunakan dalam VR adalah simulasi dan pemodelan (Van Weert, 1995). Simulasi komputer pendidikan didasarkan pada dinamika interaksi antara pebelajar dan program komputer dapat dianggap sebagai bagian dari proses pemodelan yang melibatkan peran serta pelajar dari model. Eksperimen yang dilakukan oleh pelajar simulasi terhadap suatu kejadian dengan melakukan pengamatan dan

menganalisis interaksi antara siswa/dirinya dan fenomena

dimodelkan. dalam sistem simulasi, pelajar memasuki lingkungan belajar yang ketat dan terlibat dalam siklus suatu ekspresi, evaluasi dan refleksi. Dengan perubahan desain, program berbasis simulasi dapat menjadi program berbasis VR.

52

Selanjutnya Harms (2000: 26) menyatakan bahwa sebuah simulasi komputer yang memungkinkan fungsi-fungsi penting dari percobaan laboratorium untuk dilaksanakan pada komputer disebut laboratorium virtual (virtual laboratory) seperti disajikan pada Gambar 6. Konsep virtual laboratory dapat dibedakan menjadi dua konsep utama, yaitu: 1) konstelasi percobaan diganti dengan model komputer dalam bentuk simulasi. Simulasi yang mewakili percobaan laboratorium riil dalam bentuk semirip mungkin disebut virtual labs. 2) eksperimen laboratorium dapat disebut virtual ketika percobaan dikendalikan tidak dengan manipulasi langsung dari peralatan laboratorium, tetapi melalui komputer, yang dihubungkan ke peralatan laboratorium yang sebenarnya melalui jaringan. Jenis virtual laboratory seperti ini disebut remote lab.

Berkaitan dengan hal laboratorium virtual lebih lanjut Rebecca (2003:235) memberikan didefinisikan:

Virtual labs use the power of computerized models and simulations and a variety of other instructional technologies to replace face-to-face lab activities. An example of virtual lab is a collection of digital simulations supported by discussion forums, video demonstrations, hyperlinked glossaries, and e-mail list organized in world wide web produced by authoring language such as Authorware or director. The most indicate virtual labs include highly interactive virtual reality simulations of lab exercises

Dr. Hj. Purnamawati, M.Pd

53

Gambar 6

Laboratorium Virtual (Mahdavi, 2002:282)

Laboratorium virtual adalah sebuah perangkat dengan menggunakan model dan simulasi yang terkomputerisasi dan juga merupakan salah satu bentuk teknologi pembelajaran yang

memungkinkan untuk menggantikan tatap muka kegiatan

laboratorium. Salah satu contoh laboratorium virtual terdiri dari sekumpulan simulasi digital yang difasilitasi forum diskusi,

54

demonstrasi video, daftar glosarium yang bersifat hyperlink, dan daftar

e-mail dalam sebuah website yang dihasilkan melalui bahasa

pemrograman authoring language misalnya Authorware atau director. Ciri terpenting dari laboratorium virtual adalah simulasi realitas kenyataannya (virtual reality) yang sangat interaktif terhadap kegiatan di laboratorium.

Selanjutnya Miarso (2009:2) mengemukakan bahwa fungsi laboratorium virtual adalah: 1) menyediakan petunjuk bagaimana melakukan eksperimen laboratorium; 2) presentasi atau demontrasi berbagai macam ekperimen yang dapat dipresentasikan dalam bentuk CD Interaktif. Keselamatan kerja perlu diberikan sebelum melakukan praktek secara virtual agar dalam menghadapi peralatan sebenarnya sis wa tidak merasa kaku dan hal-hal yang beresiko tidak akan terjadi karena sudah terdapat informasi awal di laboratorium virtual. Begitupula sebelum proses praktikum virtual perlu diberikan secara rinci mengenai petunjuk penggunaan peralatan, fungsi peralatan dan keamanan peralatan.

Sementara itu simulasi laboratorium virtual menurut Josephsen (2006) adalah sebuah simulasi komputer tugas laboratorium yang interaktif dan dibangun untuk digunakan sendiri. Simulasi Laboratorium Virtual memberikan sebuah tugas untuk pengguna dan memberikan alat-alat yang persis seperti pada prosedur laboratorium untuk memudahkan mereka memecahkan masalah. Simulasi Laboratorium memberikan kesempatan bagi siswa melatih pengetahuan deklaratif yang dibutuhkan dalam bagian teoritis perkuliahan dalam konteks tugas pemecahan masalah yang realistis. Adanya simulasi laboratorium virtual membantu keberhasilan proses tersebut dalam hal membantu mahasiswa menyimpan informasi baru dengan lebih mudah. Pengalaman belajar yang lebih bermakna dan menyenangkan, menghasilkan ingatan lebih baik terhadap konsep- konsep yang dipelajari sehinga proses recall lebih efisien.

Saat ini telah banyak pembelajaran yang menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran khususnya komputer. Tujuan dari pemakaian komputer didalam pembelajaran adalah sebagai berikut: (1). Untuk tujuan kognitif, yaitu komputer dapat dipakai

Dr. Hj. Purnamawati, M.Pd

55

untuk mengajarkan konsep-konsep, aturan, langkahlangkah, proses dan kalkulasi yang kompleks. Konsep-konsep tersebut dijelaskan secara sederhana dengan menggabungkan visual dan audio yang dianimasikan sehingga cocok untuk kegiatan belajar mandiri. (2).

Untuk tujuan psikomotor, komputer digunakan dengan

menggunakan pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games dan simulasi. (3). Untuk tujuan afektif, komputer dapat digunakan.

Media Simulasi Virtual merupakan program yang

menyediakan suasana pembelajaran yang menyerupai keadaan atau fenomena yang sebenarnya (Rochman, 2007:38). Komputer akan memberikan satu visual atau penjelasan tentang suatu situasi dan siswa berpeluang berinteraksi untuk menanggapi keadaan tersebut. Program simulasi memuat teks, grafik, animasi, bunyi dan permasalahan yang sesuai serta bermakna bagi siswa. Program jenis simulasi berguna untuk mengganti situasi yang sebenarnya yang tidak mungkin dihadirkan

dalam kelas.

Laboratorium ini berupa pengoperasian perangkat lunak yang dijalankan oleh sebuah komputer. Semua peralatan yang diperlukan oleh sebuah laboratorium virtual terdapat di dalam software tersebut. Dengan memiliki sebuah laboratorium komputer dan berbagai software simulasi praktikum maka sekolah tersebut sama saja dengan memiliki berbagai laboratorium lain yang sifatnya maya, misalnya laboratorium fisika, kimia, biologi, matematika, bahasa, seni rupa dan lain-lain tergantung kepada macam software yang dimiliki (Suyatna, 1997).

Simulasi dalam komputer yang digunakan di dalam

pembelajaran merupakan media yang sangat baik untuk

meningkatkan proses belajar dengan memberikan kesempatan bagi para siswa untuk mengembangkan keterampilan di

dalam mengidentifikasi masalah, mengorganisasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi (Lee, 1992).

Simulasi laboratorium atau sering disebut “Simulasi

Komputer” untuk menyajikan fenomena alam memegang peranan

56

khususnya pembelajaran di laboratorium. Simulasi laboratorium ini biasa disebut dengan Virtual-Lab, dimana virtual-lab ini dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep- konsep pembelajaran melalui aktivitas praktikum virtual dan visualisasi yang disediakan, termasuk simulasi dan animasi yang ada (Puspita dan Yamin, 2008). Akpan (2002) menyatakan teknologi multimedia merupakan media yang sangat kuat untuk meningkatkan belajar dengan memberikan kesempatan bagi para siswa untuk mengembangkan keterampilan dalam mengidentifikasi masalah,

mencari, mengorganisasi, menganalisis, mengevaluasi, dan

mengkomunikasikan informasi.

Pemanfaatan simulasi laboratorium ini juga ditujukan sebagai alternatif pemecahan masalah-masalah dalam pelaksanaan praktikum konvensional yang sering dihadapi oleh guru, siswa dan lingkungan sekolah. Dari segi pemanfaatannya ini, simulasi laboratorium interaktif sebagai alternatif pelaksanaan praktikum konvensional memiliki keistimewaan dan kekurangan dalam pemanfaatnya.

Kelebihan dan kekurangan ini sekaligus menjadi dasar perbaikan dan pengembangan versi lanjutan simulasi laboratorium interaktif yang telah ada. Kelebihan simulasi laboratorium interaktif sebagai alternatif praktikum, dapat dilihat dari kemampuannya untuk mensolusikan kendala-kendala pelaksanaan praktikum yang ada, yaitu kendala tempat, kendala biaya, dan kendala operator (laboran dan teknisi). Selain itu, simulasi laboratorium interaktif memiliki kemampuan untuk membuat pembelajaran menjadi menarik dan memotivasi siswa untuk menyenangi pembelajaran yang dilaksanakan (Puspita dan Yamin, 2008). Dengan adanya penggunaan animasi dan simulasi dalam courseware tersebut, kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan variasi aktivitas dan tidak monoton dalam penyajiannya. Disamping itu, literasi terhadap penggunaan dan pemanfaatan komputer dalam pembelajaran semakin meluas, utamanya di kalangan siswa dan guru, sehingga terciptanya korelasi antar ilmu pengetahuan dengan teknologi secara sinergi dan terarah secara positif.

Dr. Hj. Purnamawati, M.Pd

57

Meski memiliki kelebihan yang lebih, simulasi laboratorium interaktif ini juga tetap memiliki kekurangan yang masih perlu dicarikan solusi pemecahan masalahnya, yaitu adanya keterbatasan kemampuan komputer dalam hal mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh siswa secara individual dalam proses

pembelajaran. Hal lainnya, program komputer tidak dapat menjangkau aspek psikomotorik dari ranah pembelajaran sehingga penguasaan keterampilan praktis

siswa perlu diarahkan tersendiri selama pembelajaran berlangsung. Dari segi perangkat medianya, perangkat lunak sebuah komputer seringkali tidak dapat digunakan pada komputer yang spesifikasinya tidak sama.

Namun demikian, jika mencermati dari esensi praktikum elektronika digital secara garis besar sebenarnya representasi praktikum melalui simulasi laboratorium interaktif ini, telah cukup terwakili. Hal ini dikarenakan oleh adanya beberapa keterampilan pragmatis seperti keterampilan mengamati dan menganalisis data yang merupakan salah satu bagian terpenting yang dapat diperoleh dari simulasi laboratorium bersifat interaktif.

58

BAB 4

Dalam dokumen Praktikum Siumlasi Berbasis Website (Halaman 63-70)

Dokumen terkait