• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

V. Bidang Pengawasan

3. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Prestasi Kerja

4.4 Hasil Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)

4.4.3 Uji Simultan/Serempak (Uji F)

Uji signifikansi simultan (Uji-F) dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama/serentak. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari pendelegasian wewenang dan komitmen organisasi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni Prestasi Kerja

Pada penelitian ini nilai Fhitung akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat signifikan (

) = 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah:

1. Fhitung≤ Ftabel maka H0 diterima atau Ha ditolak. 2. Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak atau Ha diterima.

Nilai Ftabel akan diperoleh dengan menggunakan bantuan Ms.Excel. Untuk menentukan nilai Ftabel, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut :

df (pembilang) = k-1 df (penyebut) = n-k

152

Keterangan :

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 47 orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh:

1) df (pembilang) = 3-1 = 2 2) df ( penyebut) = 47- 3 = 44

Tabel 4.14

Hasil Uji Simultan (uji F) ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 223.516 2 111.758 29.017 .000b

Residual 169.463 44 3.851 Total 392.979 46

a. Dependent Variable: Prestasi_Kerja

b. Predictors: (Constant), Komitmen_Organisasi, Pendelegasian_wewenang

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Hasil uji F pada Tabel 4.14 terlihat bahwa nilai Fhitung pada kolom F adalah sebesar 29,017 dengan tingkat signifikansi 0,000 (≤ 0,05). Dengan menggunakan tabel F diperoleh nilai Ftabel sebesar 3,2. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel dimana 29,017 > 3,2 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima, artinya secara simultan atau serempak variabel bebas yakni pendelegasian wewenang dan komitmen organisasi mempunyai pengaruh secara bersama-sama/serentak terhadap Prestasi Kerja karyawan Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara

4.4.4 Uji Parsial (Uji t)

Uji Parsial (Uji t) dilakukan untuk menguji secara parsial/individual apakah variabel bebas yang terdiri dari pendelegasian wewenang dan komitmen

153

organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yakni Prestasi Kerja.

Pada penelitian ini nilai thitung akan dibandingkan dengan ttabel pada tingkat signifikan (�) = 5%. Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis secara parsial pada uji-t ini adalah:

1. Jika Sig > 0,05 dan thitung < ttabel maka H0 diterima atau Ha ditolak. 2. Jika Sig < 0,05 dan thitung > ttabel maka H0 ditolak atau Ha diterima.

Nilai ttabel akan diperoleh dengan menggunakan bantuan Ms.Excel. Derajat nilai ttabel diperoleh dari :

penyebut : (df) = n-k.

Jumlah sampel (n) adalah sebanyak 47 orang dan jumlah variabel penelitian (k) adalah sebanyak 3. Jadi, df = (47 – 3) = 44. Dengan demikian, nilai ttabel 2,02. Uji Parsial (Uji-t) dapat dijelaskan pada tabel 4.15 berikut:

Tabel 4.15 Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.633 2.433 2.727 .009 Pendelegasian_wewen ang .302 .127 .333 2.377 .022 Komitmen_Organisasi .463 .135 .480 3.426 .001 a. Dependent Variable: Prestasi_Kerja

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan hasil pengolahan uji t yang tertera pada Tabel 4.15, maka dapat dijelaskan hasil pengujian sebagai berikut :

154

a. Variabel pendelegasian wewenang (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan Perum Bulog Divre Sumut. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi (0,022) < (0,05) dan nilai thitung (2,377) > ttabel

(2,02), artinya jika variabel pendelegasian wewenang (X1) ditingkatkan sebesar satu satuan maka prestasi kerja karyawan Perum Bulog Divre Sumut akan mengalami peningkatan sebesar 0.302 satuan.

b. Variabel komitmen organisasi (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan Perum Bulog Divre Sumut. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi (0,001) < (0,05) dan nilai thitung (3,426) > ttabel (2,02), artinya jika variabel komitmen organisasi ditingkatkan sebesar satu satuan maka prestasi kerja karyawan Perum Bulog Divre Sumut akan mengalami peningkatan sebesar 0.463 satuan.

4.5 Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendelegasian wewenang dan komitmen organisasi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada Perum Bulog Divre Sumut. Pendelegasian wewenang adalah kegiatan seseorang untuk menugaskan stafnya/bawahannya untuk melaksanakan bagian dari tugas manajer yang bersangkutan dan pada waktu bersamaan memberikan kekuasaan kepada staf/bawahan tersebut, sehingga bawahan itu dapat melaksanakan tugas-tugas itu sebaik baiknya serta dapat mempertanggung jawabkan hal hal yang didelegasikan kepadanya. Jelas manfaat pendelegasian wewenang sangat menentukan terselenggaranya usaha yang telah

155

diprogramkan untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam hal pencapaian prestasi kerja karyawan. Pendelegasian wewenang yang buruk akan menyebabkan terhambatnya target yang telah ditetapkan yang sehingga dapat berdampak pada penurunan prestasi kerja karyawan.

Dapat dilihat dalam penelitian ini bahwa pendelegasian wewenang berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan Perum Bulog Divre Sumut. Maksudnya adalah pendelegasian wewenang yang baik akan memberikan arahan dan kepercayaan kepada karyawan dalam penyelesaian tugas-tugas karyawan sehingga dapat menyebabkan produktivitas karyawan dalam bekerja semakin meningkat. Adanya hal tersebut maka secara otomatis prestasi kerja juga akan meningkat dan akan berdampak baik pula terhadap jalannya suatu perusahaan.

Tanggung jawab yang dimiliki karyawan dalam hal keputusan yang diambilnya merupakan pernyataan pendelegasian wewenang yang paling dominan sangat disetujui karyawan. Hal ini berarti bahwa setiap keputusan yang diambil karyawan menuntut tanggung jawab dari karyawan itu sendiri. Oleh karena itu, dengan tanggung jawab yang besar yang harus diemban, maka karyawan akan melaksanakan sebaik mungkin tugas yang dipercayakan kepadanya dan lebih berhati-hati dalam pelaksanaan tugas untuk menghindari risiko yang mungkin terjadi. Hal ini lah yang akan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Karyawan yang memiliki rasa tanggung jawab yang besar tentu mengutamakan tercapainya target dan tujuan yang ditetapkan perusahaan sehingga pencapaian yang dilakukan akan memberikan dampak terhadap peningkatan prestasi kerja.

156

Selain itu, pelaksanaan tugas sesuai dengan jabatan juga salah satu hal yang dominan dalam pendelegasian wewenang. Karyawan merasa senang jika tugas yang diberikan sesuai dengan job description sehingga karyawan tidak merasa terbebani oleh tugas yang bukan merupakan tugas nya. Hal tersebut akan membuat karyawan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan akan meningkatkan prestasi kerja karyawan.

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Andi Arief (2007) yang menyatakan bahwa sistem pendelegasian wewenang mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Satuan Harapan (Samudra Indonesia Group) Belawan.

Variabel Komitmen organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan Perum Bulog Divre Sumut. Sehingga dapat dikatakan semakin tinggi atau semakin baik komitmen organisasi yang dikelola oleh pegawai maka prestasi kerja karyawan akan semakin baik pula. Dengan kata lain, apabila komitmen organisasi tinggi akan membuat karyawan berprilaku setia pada pekerjaannya dan mempertahankan posisi nya atau jabatannya untuk dapat meningkatkan prestasi kerjanya pada instansi tersebut.

Komitmen merupakan suatu bentuk identifikasi, loyalitas, dan keterlibatan yang diekspresikan oleh karyawan terhadap organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen terhadap organisasi, akan menunjukkan perilaku dan sikap yang positif terhadap organisasinya, sehingga merasa senang dalam bekerja, karyawan akan

157

melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik yang akhirnya diharapkan dapat memberikan prestasi kerja yang baik.

Pada Perum Bulog Divre Sumut, komitmen organisasi yang dimiliki sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang dominan menyatakan merasa senang bekerja dalam Perum Bulog Divre Sumut. Hal ini dikarenakan karyawan merasa menjadi bagian organisasi dan merasa memiliki organisasi sehingga membuat karyawan bekerja lebih giat dan menghindari prilaku yang kurang produktif yang akhirnya dapat mencapai prestasi kerja. Selain itu, hal ini didukung oleh jawaban dominan karyawan yang menyatakan tidak merasa mengalami kerugian jika meninggalkan organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bertahan dan tidak meninggalkan organisasi bukan hanya karena finansial melainkan karena adanya ikatan dengan organisasi yang dirasakan sendiri oleh karyawan. Hal ini akan membawa dampak positif pada karyawan dikarenakan dalam melaksanakan tugas karyawan bersungguh-sungguh untuk keberhasilan organisasi dan akhirnya mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Hal tersebut menunjukkan bahwa komitmen karyawan khususnya komitmen afektif pada Perum Bulog Divre Sumut cukup tinggi.

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ridly Kesumanjaya (2010) yang menyatakan bahwa Pendelegasian wewenang dan Komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.

158

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diketahui bahwa nilai R sebesar 0,754 yang berarti hubungan antara variabel pendelegasian wewenang dan komitmen organisasi terhadap prestasi kerja adalah sebesar 75,4% artinya memiliki hubungan yang erat. Nilai R-Square adalah sebesar 0,569 yang berarti 56,9% faktor yang berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan dapat dijelaskan oleh pendelegasian wewenang dan komitmen organisasi. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 43,1% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

159 BAB V

Dokumen terkait