BAB II LANDASAN TEORI
D. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
Pertama yaitu pengeluaran dengan menggunakan cek (bank). Biasanya
pengeluarana cek digunakan untuk transaksi yang relatif besar.
Pengeluar cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian internnya
yaitu:
a. Dengan menggunakan cek atas nama, pengeluaran cek hanya dapat
diterima atau diuangakan oleh orang yang namanya tertera di dalam cek
tersebut.
b. Adanya keterlibatan pihak luar yaitu bank. Sehingga pengeluaran kas tidak
hanya direkam oleh bagian akuntansi melainkan juga oleh pihak bank
yang setiap periodik dilaporkan dalam rekening koran. Dengan
menggunakan rekening Koran perusahaan dapat mengecek ketelitian
pencatatan transaksi kas perusahaan yang direkam dalam jurnal
penerimaan dan pengeluaran kas.
c. Apabila sistem perbankan mengembalikan cancelled check kepada check
issuer, pengeluaran kas dengan cek memberikan manfaat tambahan bagi
perusahaan yang mengeluarkan cek dengan dapat digunakannya cancelled
check sebagai bukti penerimaan kas dari pihak yang menerima
terkait pihak bank yang merupakan pihak yang independen bagi pembayar
maupun bagi penerima.
Sedangkan yang kedua adalah pengeluaran dana kas kecil. Pengeluaran
menggunakan dana kas kecil digunakan untuk transaksi yang relatif kecil
karena tidak memungkinkan transaksi tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan cek.
Penyelenggaraan dana kas kecil dapat diselenggarakan dengan dua
cara yaitu sistem saldo berfluktuasi (fluctuating fund-balance system) dan
imprest system. Dalam sistem saldo berfluktuasi penyelenggaraan dana kas
kecil dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
a. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening dana kas
kecil.
b. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening dana kas
kecil, sehingga setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi.
c. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan
keperluan, dan dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil. Dalam
sistem ini, saldo rekening dana kas kecil berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Dalam imprest system, penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan
sebagai berikut:
a. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan
mendebet rekening dana kas kecil. Saldo rekening dana kas kecil tidak
b. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal. Bukti-bukti
pengeluaran dana kas kecil dikumpulkan dalam arsip sementara yang
dilakukan oleh pemegang dana kas kecil.
c. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah yang tercantum
dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian kembali dana kas
kecil dilakukan dengan menggunakan cek dan dicatat dengan mendebit
rekening biaya dan mengkredit rekening kas. Rekening dana kas kecil
tidak terpengaruh dengan pengeluaran dana kas kecil.
2. Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran cek (bank)
yaitu:
a. Fungsi yang memerlukan pengeluaran dana.
Jika suatu fungsi memerlukan pengeluran dana, fungsi yang
bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi akuntansi (bagian
utang). Permintaan cek ini harus mendapatkan persetujuan dari kepala
fungsi yang bersangkutan.
b. Fungsi kas
Dalam sistem akuntansi pengeluaran cek, fungsi ini bertanggung
jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan mengirimkan
c. Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas: pencatatan pengeluaran
dana yang menyangkut biaya dan persediaan, pencatatan transaksi
pengeluaran dana dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek, dan
pembuatan bukti kas keluar yang emberikan otorisasi kepada fungsi kas
dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
d. Fungsi pemeriksa intern
Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan kas
secara periodik dan mencocokkan hasil perhitungannya dengan saldo kas
menurut catatan akuntansi dalam rekening kas di buku besar. Selain itu,
juga bertanggung jawab melakukan pemeriksaan secara mendadak terhadap
saldo kas yang ada di tangan dan membuat rekonsiliasi bank secara
periodik.
Sedangkan fungsi yang terkait dalam sistem dana kas kecil adalah:
a. Fungsi kas
Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan
otorisasi cek, dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada
saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas
kecil.
b. Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab atas:
1) Pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya dan
2) Pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil.
3) Pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal
pengeluaran kas atau register cek.
4) Pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal
pengeluaran dana kas kecil.
5) Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada
fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum
dalam dokumen tersebut. Selain itu juga bertanggung jawab
untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan kesahihan
dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan
bukti kas keluar.
c. Fungsi pemegang dana kas kecil
Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil,
pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu
yang ditunjuk, dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.
d. Fungsi yang memerlukan pembayaran tunai
Jika ada salah satu fungsi yang memerlukan pengeluaran kas secara
tunai maka fungsi yang memerlukan pembayaran tunai membuat dokumen
permintaan pengeluaran kas kecil yang akan diserahkan kepada pemegang
dana kas kecil.
e. Fungsi pemeriksa intern
Fungsi ini bertanggung jawab untuk perhitungan dana kas kecil
Selain itu, bertanggung jawab juga atas pemeriksaan mendadakk terhadap
saldo dana kas kecil yang ada di tangan pemegang dana kas kecil.
3. Informasi yang dibutuhkan oleh Manajemen 4. Dokumen yang digunakan
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi
pengeluaran cek antara lain yaitu:
a. Bukti kas keluar. Dokumen ini berfungsi sebagai perintah
pengeluaran dana kepada bagian kasir sebesar yang tercantum
dalam dokumen tersebut.
b. Cek. Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk
memerintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah uang
kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum pada cek.
Gambar 1: Cek atas nama
Gambar 2: Cek atas tunjuk
Sumber: Mulyadi (2008: 511)
c. Permintaan cek (Check Request). Dokumen ini berfungsi sebagai
permintaan dari fungsi yang memerlukan pengeluaran dana kepada
Gambar 3: permintaan cek
Sumber: Mulyadi (2008: 512)
Dalam dana kas kecil, dokumen yang digunakan adalah:
a. Bukti kas keluar
Dokumen ini dugunakan saat pembentukan dana kas kecil dan saat
pengisian kembali dana kas kecil karena dokumen ini dipakai
sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi kepada
b. Cek
Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan
bank melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau
organisasi yang namanya tercantum pada cek.
c. Permintaan pengeluaran kas kecil
Dokumen ini dugunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk
meminta uang ke pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana
kas kecil dokumen ini berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya
kas kecil.
Gambar 4: permintaan pengeluaran kas
d. Bukti pengeluaran kas kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk
mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil yang
dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan
oleh pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil.
Dalam imprest system tidak dilakukan pencatatan bukti
pengeluaran kas kecil dalam akuntansi. Sedangkan, dalam
fluctuating-fund-balance system, bukti pengeluaran kas kecil
dilampiri dokumen pendukungnya diserahkan oleh pemegang dana
kas kecil kepada fungsi akuntansi untuk dicatat dalam jurnal
pengeluaran dana kas kecil.
Gambar 5: bukti pengeluaran kas kecil
e. Permintaan pengisian kembali kas kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta
kepada bagian utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna
pengisian kembali dana kas kecil. Dalam imprest system, jumlah
yang diminta untuk pengisian kembali dana kas kecil adalah
sebesar jumlah uang tunai yang telah dikeluarkan sesuai yang
tercantum dalam bukti pengeluaran kas kecil yang dikumpulkan
dalam arsip pemegang dana kas kecil. Sedangkan dalam
fluctuating-fund-balance system, pengisian kembali dana kas kecil
sesuai dengan kebutuhan pengeluaran uang tunai yang diperkirakan
oleh pemegang dana kas kecil.
5. Catatan akuntansi yang digunakan
Dalam melakukan pencatatan, catatan akuntansi yang digunakan dalam
sistem dana kas kecil adalah:
a. Jurnal pengeluaran kas (cash disbursement journal).
Dalam kas kecil, jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat
pengeluaran kas dalam pembentukan dana kecil dan dalam
pengisian kembali dana kas kecil. Dokumen sumber yang dipakai
adalah jurnal pengeluaran kas.
b. Register cek (check register).
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat cek perusahaan
yang dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana
kas kecil
c. Jurnal pengeluaran dana kas kecil.
Dalam mencatat transaksi pengeluaran kas kecil diperlukan jurnal
khusus yang berfungsi sebagai alat distribusi pencebitan yang
Gambar 7: Jurnal pengeluaran dana kas kecil
Sumber: Mulyadi (2008: 534)
Sedangkan, catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi
pengeluaran cek adalah:
a. Jurnal pengeluaran kas
Dalam pencatatan ke dalam jurnal pengeluaran kas dokumen
sumber yang yang dijadikan dasar adalah faktur dari pemasok yang
telah dicap “lunas” oleh fungsi bagian kasir.
b. Register cek (check register)
Register cek digunakan mencatat cek-cek yang dikeluarkan
perusahaan untuk melakukan pembayaran kepada pihak-pihak
untuk mencatat cancelled check yang telah dilakukan endorsement
oleh penerima pembayaran.
6. Jaringan prosedur yang membentuk sistem
Sedangkan jaringan prosedur yang membentuk sistem pengeluaran cek
(bank) meliputi:
a. Prosedur permintaan cek
Bagian yang memerlukan pengeluran dana mengajukan permintaan
pengeluaran dana dengan membuat atau mengisi permintaan cek.
Kemudian dimintakan otorisasi kepada bagian yang bersangkutan
dan dikirim ke bagian utang.
b. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Berdasarkan permintaan cek yang diterima oleh bagian utang,
bagian utang membuat bukti kas keluar, yang berfungsi sebagai
perintah untuk membuat cek berdasarkan nominal dan nama yang
ditujukan dalam bukti kas keluar.
c. Prosedur pembayaran kas
Bagian kas mengisi cek dan meminta tanda tangan atas cek kepada
pejabat yang berwenang, dan mengirim cek tersebut kepada orang
yang namanya tercantum di dalam cek sebagai penerima.
d. Prosedur mencatat pengeluaran kas
Bagian akuntasi mencatat pengeluaran kas di dalam jurnal
Dalam sistem dana kas kecil prosedur-prosedur yang membentuknya
antara lain:
a. Prosedur pembentuk dana kas kecil
Prosedur pembentukan dana kas kecil dengan menggunakan
imprest system dan fluctuating-fund-balance system tidaklah
berbeda. Bagian utang mencatat pembentukan dana kas kecil di
dalam register bukti kas keluar. Bukti kas keluar dilapiri dengan
surat keputusan pembentukan dana kas kecil diserahkan oleh
bagian utang ke bagian kasa. Kemudian bagian kasa membuat cek
atas nama dan memintakan tanda tangan otorisasi atas cek. Cek
diserahkan kepada pemegang dana kas kecil dan bukti kas keluar
diserahkan kepada bagian jurnal atau bagian akuntansi setelah
dibubuhi cap lunas oleh bagian kasa.
b. Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana
kas kecil
Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana
kas kecil antara imprest system dengan fluctuating-fund-balance
system tidaklah sama. Dalam imprest system pengeluaran dana kas
kecil tidak dicatat dalam catatan akuntansi. Pemegang dana kas
kecil hanya mengarsipkan dokumen permintaan pengeluaran kas
kecil. Jika pengeluaran dana kas kecil telah
dipertanggungjawabkan oleh pemakai dana kas kecil, pemegang
dilampiri dengan permintaan pengaluaran kas kecil dan dokumen
pendukungnya. Dokumen-dokumen ini dikumpulkan untuk dipakai
sebagai dasar permintaan pengisian kembali dana kas kecil sebesar
jumlah dana yang telah dikeluarkan.
Dalam sistem dana kas kecil dengan fluctuating-fund-balance
system, saldo rekening dana kas kecil di dalam buku besar
dibiarkan berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian dan
pemakaian dana kas kecil. Setelah pemegang dana kas kecil
menyerahkan uang tunai kepada pemakai dana kas kecil (dilampiri
permintaan pengeluaran kas kecil), pemegang dana kas kecil
menyerahkan bukti pengeluaran kas kecil beserta dokumen
pendukungnya ke bagian jurnal. Bagian jurnal mencatat
pengeluaran dana kas kecil di dalam jurnal khusus (jurnal
pengeluaran dana kas kecil). Karena jumlah setiap transaksi
pengeluaran kas melalui dana kas kecil relatif kecil, maka
pencatatan transaksi pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal
pengeluaran dana kas kecil tidak dilaksanakan dengan mencatat
satu persatu bukti pengeluaran kas kecil, namun satu kelompok
dokumen tersebut selama jangka waktu tertentu (harian atau
mingguan). Bagian juranal kemudian menyerahkan bukti
pengeluaran kas kecil kepada bagian kartu biaya. Bagian kartu
biaya mencatat rincian biaya yang dikeluarkan dari dana kas kecil
c. Prosedur pengisian kembali dana kas kecil
Pengisian kembali dana kas kecil dalam imprest system didasarkan
atas jumlah uang tunai yang telah dikeluarkan menurut bukti
pengeluaran kas kecil, sedangkan dalam fluctuating-fund-balance
system didasarkan atas taksiran jumlah uang tunai yang diperlukan
oleh pemegang dana kas kecil.
Dalam imprest system permintaan pengisian kembali dana kas kecil
dilakukan oleh pemegang dana kas kecil dengan menggunakan
formulir permintaan pengisian kembali kas kecil. Dokumen ini
dilampiri oleh pemegang dana kas kecil kepada bagian utang.
Bagian utang membuat bukti kas keluar sebesar jumlah rupiah
yang dicantumkan dalam permintaan pengisian kembali kas kecil.
Bukti kas keluar dicatat dalam register bukti kas keluar oleh bagian
utang. Bukti kas keluar lembar yang lain diserahkan oleh bagian
utang ke bagian kartu biaya untuk kepentingan pencatatan rincian
biaya overhead pabrik, biaya administrasi dan umum, dan biaya
pemasaran dalam kartu biaya yang bersangkutan. Bukti kas keluar
dilampiri dengan dokumen pendukungnya diserahkan oleh bagian
utang ke bagian kasa. Bagian kasa membuat cek atas nama dan
memintakan tanda tangan otorisasi atas cek. Cek diserahkan
kepada pemegang dana kas kecil dan bukti kas keluar diserahkan
Dalam sistem dana kas kecil dengan fluctuating-fund-balance
system, permintaan pengisian kembali dana kas kecil dilakukan
oleh pemegang dana kas kecil juga dengan menggunakan formulir
permintaan pengisian kembali kas kecil. Namun, dokumen ini tidak
dilampiri dengan bukti pengeluaran kas kecil dan dokumen
pendukungnya karena dalam fluctuating-fund-balance system,
dokumen pendukung (bukti pengeluaran kas kecil dan dokumen
pendukungnya) telah diserahkan oleh pemegangng dana kas kecil
kepada bagian jurnal untuk kepentingan pencatatan pengeluaran
kas kecil. Permintaan pengisian kembali kas kecil yang dibuat oleh
pemenga dana kas kecil diserahkan kepada bagian utang tanpa
dilampiri dengan dokumen pendukung. Bagian utang mencatat
bukti kas keluar di dalam register bukti kas keluar.
7. Unsur pengendalian intern
Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dan
bank dengan cek dirancang dengan merinci unsur organisasi, sistem otorisasi, dan
prosedur pencatatan, serta praktik yang sehat:
Organisasi
a. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
b. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan
sendiri oleh Bagian Kasa sejakawal sampai akhir, tanpa campur tangan
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang.
b. Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan
dari pejabat yang berwenang
c. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (atau dalam metode pencatatan
tertentu dalam register cek) harus didasarkan bukti kas keluar yang telah
mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri
dengan dokumen pendukung lengkap.
Praktik yang Sehat
a. Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan
pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya.
b. Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus
dibubuhi cap “lunas” oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas
dilakukan,
c. Penggunaan rekening Koran, yang merukpakan informasi dari pihak
ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksa intern
yang merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan
penyimpanan kas.
d. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan
e. Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil, pengeluaran
ini dilakukan sistem akuntansi pengeluaran kas melalui dana kas kecil,
yang akuntansinya diselelnggarakan dengan imprest system.
f. Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan
dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi.
g. Kas yang ada di tangan dan kas yang ada di perjalanan diasuransikan dari
kerugian.
h. Kasir diasuransikan.
i. Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian
terhadap kas yang ada di tangan.
j. Semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh bagian kasa.
8. Bagan Alir Dokumen (Flowchart)
Flowchart digunakan untuk menggambarkan proses kegiatan dalam
suatu organisasi secara manual. Flowchart berupa bagan untuk keseluruhan
sistem termasuk kegiatan-kegiatan manual dan aliran atau arus dokumen yang
dipergunakan dalam suatu sistem. Berikut simbol-simbol standar yang
Tabel 1: Simbol Pembuatan Bagan Alir Dokumen
Dokumen. Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan semua jenis dokumen yang
merupakan formulir yang digunakan untuk
merekam data terjadinya suatu transaksi.
Catatan. Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan catatan akuntansi yang
digunakan untuk mencatat data yang direkam
sebelumnya di dalam dokumen atau formulir.
Penghubung pada halaman yang sama
(on-page connector). Karena keterbatasan ruang
halaman kertas untuk menggambar, maka
diperlukan simbol penghubung untuk
memungkinkan aliran dokumen berhenti di
suatu lokasi pada halaman tertentu dan
kembali berjalan di lokasi lain pada halaman
Tabel 1: Simbol pembuatan bagan alir dokumen (lanjutan)
Penghubung pada halaman yang berbeda
(off-page connector). Dalam simbol penghubung
ini bertujuan uuntuk menunjukkan bagaimana
bagan alir yang tercantum pada halaman
tertentu terkait dengan bagan alir yang
tercantum pada halaman lain.
Kegiatan manual. Digunakan untuk
menggambarkan kegiatan manual seperti
menerima order dari pembeli, mengisi
formulir, membandingkan, memeriksa, dan
berbagai jenis kegiatan klerikal yang lain.
Keterangan atau komentar. Simbol ini
memungkinkan para ahli sistem menambahkan
keterangan untuk memperjelas pesan yang
disampaikan dalam bagan alir.
Arsip sementara. Tempat penyimpanan
dokumen yang dokumennya akan diambil
kembali dari arsip tersebut di masa yang akan
datang untuk pengolahan lebih lanjut di masa
Tabel 1: Simbol pembuatan bagan alir dokumen (lanjutan)
Arsip permanen. Menggambarkan tempet
penyimpanan dokumen yang tidak akan
diproses lagi dalam sistem akuntansi yang
bersangkutan.
On-line computer process. Menggambarkan
pengolahan data menggunakan komputer
secara on-line.
Keying (typing, verifying). Menggambarkan
pemasukan data ke dalam komputer melalui
on-line terminal.
Pita magnetik (magnetic tape). Arsip komputer
yang berbentuk pita magnetik. Nama arsip
ditulis dalam simbol.
On-line storage. Arsip komputer yang
berbentuk on-line (di dalam memory
komputer).
Keputusan. Menggambarkan keputusan yang
Tabel 1: Simbol pembuatan bagan alir dokumen (lanjutan)
Garis alir. Menggambarkan arah proses
pengolahan data. Anak panah tidak
digambarkan jika arus dokumen mengarah ke
bawah dan ke kanan. Jika arus dokumen
mengalir ke atas atau ke kiri, anak panah perlu
dicantumkan.
Persimpangan garis alir. Jika dua garis
bersimpangan, untuk menunjukkan arah
masing-masing garis, salah satu garis dibuat
sedikit melengkung tepat pada persimpangan.
Pertemuan garis alir. Jika dua garis alir
bertemu dan salah satu garis mengikuti arus
garis lainnya.
Mulai atau berakir (terminal). Simbol ini
menggambarkan awal atau akhir suatu sistem
akuntansi.
Dari pemasok Masuk ke sistem. Karena kegiatan di luar
sistem tidak perlu digambarkan maka
diperlukan simbol untuk menggambarkan
masuk ke sistem digambarkan dalam bagan
alir.
Tabel 1: Simbol pembuatan bagan alir dokumen (Lanjutan)
Ke sistem penjualan
Keluar ke sistem lain. Karena kegiatan di luar
sistem tidak perlu digambarkan maka
diperlukan simbol untuk menggambarkan
keluar ke sistem lain.
Sumber: Mulyadi (2008: 60-63)
Penggambaran flowchart harus menggunakan cara-cara dan
ketentuan-ketentuan sistem akuntansi yang berlaku secara lazim, sehingga tidak
menimbulkan kebebasan yang tidak mempunyai standar dalam
menggambarkan sistem. Hal ini dilakukan dengan tujuan mempermudah
gambaran dan menyelaraskan pemahaman pengguna flowchart.
Dalam menyusun flowchart perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Flowchart dibagi menjadi beberapa kolom sesuai dengan
banyaknya entitas (bagian/departemen) yang terlibat dalam proses.
Setiap kolom tersebut diberi judul nama dari entitas tersebut.
b. Logika flowchart dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
c. Jika flowchart tidak cukur dari atas ke bawah, gunakan konektor
on-page.
d. Jika flowchart lebih dari satu halaman, gunakan konektor off-page.
Bagan alir dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu:
a. Bagan alir sistem yaitu bagan alir yang menunjukkan arus