BAB III PEMBAHASAN
3.3 Sistem Dynkin Terkecil
semesta π = {π, π, π, π}. Diberikan himpunan πΈ = {π, π}, π· = {π, π} dengan π·, πΈ β π dan π = β , π, π , π, π , π , akan dibuktikan π· β πΈ β π.
Perhatikan bahwa π·, πΈ β π, π·βπΈ = π, π β π, π = β , karena irisan dari himpunan π· dan himpunan πΈ adalah himpunan kosong, maka disjoint union dari himpunan πΈ dan π· elemen dari sistem Dynkin π yaitu π·β¨πΈ = π, π, π, π = π β π dan β β π.
3.3 Sistem Dynkin Terkecil
Pada teorema 2.5.4 telah dibuktikan bahwa dalam sembarang Ο-aljabar terdapat Ο-aljabar terkecil dan ternyata hal ini juga berlaku pada sistem Dynkin yang akan dibuktikan pada proposisi di bawah.
Proposisi 3.1 Diberikan sistem himpunan π’ β π« π , terdapat sistem Dynkin
terkecil πΏ(π’) yang memuat π’. Sehingga πΏ(π’) dikatakan sistem Dynkin yang
diperumum oleh π’ dan juga π’ β πΏ(π’) β π(π’). Bukti:
Misalkan π ={ β¬ | β¬ sistem Dynkin yang memuat π’}. Dibentuk π = ββ¬, β¬ β π. Dari definisi sistem Dynkin, Jika π΄ β β¬ maka π΄πΆ β β¬, untuk setiap β¬ β π, karena π = ββ¬ maka π΄ β π dan π΄πΆ β π. Jika π΄π β β¬, βπ β β maka βπββπ΄π β β¬, karena π = ββ¬ maka β¨πββπ΄π β π. Jadi π adalah sistem Dynkin yang memuat π’, π dapat di lambangkan dengan πΏ(π’). Jika Ο(π’) adalah sembarang sistem Dynkin yang memuat π’, maka Ο(π’) β π sehingga πΏ(π’) β
35
Hal ini penting untuk mengetahui ketika sistem Dynkin sudah menjadi Ο-Aljabar.
Contoh:
Diberikan himpunan π’ = {π} dan himpunan kuasa
π« π = {β , π , π , π , π, π , π, π , π, π , {π, π, π}} dengan himpunan semesta π = {π, π, π} diketahui π’ β π« π , maka terdapat sistem Dynkin terkecil yang memuat π’.
Bukti:
Misalkan sistem Dynkin yang memuat π’ adalah πΏ(π’), sesuai definisi sistem Dynkin, keluarga πΏ π’ harus memenuhi 3 aksioma, yaitu:
(1). Menurut aksioma pertama πΏ(π’) harus memuat himpunan π dan himpunan kosong β .
(2). Menurut definisi sistem Dynkin aksioma kedua, setiap elemen himpunan-himpunan pada πΏ π’ , komplemennya juga elemen dari keluarga πΏ(π’). Diketahui π’ = π β πΏ(π’) maka π’πΆ = π, π, π β πΏ(π’).
(3). Ambil himpunan π , π, π, π β πΏ(π’), diketahui himpunan π dan π, π, π adalah himpunan-himpunan yang saling asing, maka aksioma ketiga pada definisi sistem Dynkin secara otomatis telah berlaku yaitu π β© π, π, π = β dan π βͺ π, π, π = π, π, π, π = π β πΏ(π’). Diperoleh sistem Dynkin πΏ(π’) yaitu:
πΏ(π’) = β , π , π, π, π , π dengan himpunan semesta π = {π, π, π, π} dan π’ β πΏ(π’). Dengan demikian diperoleh πΏ(π’) sistem Dynkin terkecil yang memuat π’.
36
3.4 β-Stabil Sistem Dynkin
Sistem Dynkin jika dipandang dari ketiga aksiomanya hampir sama dengan Ο-aljabar namun sistem Dynkin anggotanya adalah himpunan-himpunan yang saling asing, tapi bisa saja sistem Dynkin termasuk Ο-aljabar jika dan hanya jika sistem Dynkin termasuk irisan stabil yang berhingga.
Lema 3.1 Sistem Dynkin π juga temasuk Ο-Aljabar jika dan hanya jika π irisan
stabil yang berhingga (β-stabil). Bukti:
Menurut Rene (2005:32) irisan stabil yang berhingga (β-stabil) pada sistem Dynkin yaitu untuk sembarang dua himpunan πΈ, π· β π maka irisan dari himpunan πΈ dan π· juga elemen dari sistem Dynkin π. Secara simbolik dapat ditulis
π·, πΈ β π β π· β© πΈ β π
Pada uraian di atas telah dijelaskan β-stabil, tetapi hanya diterapkan pada dua himpunan. Karena β-stabil membahas tentang operasi irisan yang berhingga, maka operasi tersebut dapat diperluas untuk tiga himpunan atau lebih dengan menggunakan sifat assosiatif. Ambil π·, πΈ, πΉ β π maka π· β© πΈ β© πΉ = (π· β© πΈ) β© πΉ β π selanjutnya operasi irisan tersebut ditulis dengan menghilangkan tanda kurung, yaitu π· β© πΈ β© πΉ = π· β© πΈ β© πΉ = π· β© πΈ β© πΉ, jika operasi irisan tersebut dilakukan berulang dengan memperluas sifat assosiatif kepada sejumlah himpunan yang banyaknya berhingga sesuai definisi β-stabil yang termuat dalam kelas himpunan π·π πβπΌ dengan πΌ = {1,2,3, β¦ , π} maka didefinisikan β-stabil yang diperumum sebagai berikut:
37 π·π πβπΌ β π β β π·πβπΌ π β π dengan πΌ = {1,2,3, β¦ , π}
(β). Diketahui sistem Dynkin π termasuk Ο-Aljabar, akan dibuktikan sistem
Dynkin π adalah β-stabil: π·π πβπΌ β π β β π·πβπΌ π β π dengan πΌ = {1,2,3, β¦ , π}. Untuk membuktikannya ambil sebarang π·π β π untuk setiap π β πΌ, karena sistem Dynkin π adalah Ο-Aljabar, maka dapat menggunaka definisi Ο-Aljabar aksioma kedua yaitu:
π·π β π β π·ππΆ β π
Selanjutnya digunakan definisi aljabar aksioma ketiga: π·ππΆ
πβπΌ β π β π·ππΆ β π
πβπΌ
Digunakan kembali definisi aljabar aksioma kedua:
π·ππΆ β π πβπΌ β π·ππΆ πβπΌ πΆ β π
dengan menggunakan hukum de Morganβs yang diperumum maka persamaan β π·ππΆ πβπΌ πΆ menjadi: π·ππΆ πβπΌ = π·π πβπΌ πΆ β π π·ππΆ πβπΌ πΆ = π·π πβπΌ πΆ πΆ = π·π πβπΌ β π sehingga diperoleh: π·ππΆ πβπΌ πΆ = π·π πβπΌ β π
38
Dengan demikian terbukti bahwa sistem Dynkin yang termasuk Ο-aljabar adalah β-stabil.
(β). Diketahui sistem Dynkin π adalah irisan stabil yang berhingga (β-stabil): π·π πβπΌ β π β β π·πβπΌ π β π dengan πΌ = {1,2,3, β¦ , π}. Akan dibuktikan apakah π juga Ο-aljabar.
Definisi sistem Dynkin aksioma pertama: π β π
hal ini juga belaku pada definisi Ο-aljabar aksioma pertama. Selanjutnya definisi sistem Dynkin aksioma kedua:
π· β π β π·πΆ β π
untuk Ο-aljabar aksioma kedua juga berlaku hal tersebut. Selanjutnya untuk membuktikan aksioma ketiga pada Ο-aljabar, diketahui sistem
Dynkin adalah β-stabil, yaitu:
π·π πβπΌβ π β β π·πβπΌ π β π dengan πΌ = 1,2,3, β¦ , π Menurut sistem Dynkin aksioma kedua:
π·π πβπΌ β π β π·π πβπΌ πΆ β π.
Selanjutnya dengan menggunakan hukum de Morganβs yang di perumum diperoleh: π·π πβπΌ πΆ = π·ππΆ πβπΌ β π π·π πβπΌ πΆ πΆ = π·ππΆ πβπΌ πΆ β π
39 π·π πβπΌ = π·ππΆ πβπΌ πΆ β π menurut definisi sistem Dynkin aksioma kedua:
π·ππΆ πβπΌ πΆ β π β π·ππΆ πβπΌ β π
karena π·ππΆ β π β π·ππΆ πΆ = π·π β π untuk πΌ = 1,2,3, β¦ , π . Sehingga aksioma ketiga Ο-aljabar berlaku:
π·π πβπΌ β π β π·π
πβπΌ
β π
Terbukti bahwa sistem Dynkin yang β-stabil (irisan stabil berhingga)
termasuk Ο-aljabar.
Contoh:
(1). Diberikan sistem Dynkin π = β , π , π, π , π , π β π« π
dengan himpunan semesta π = π, π, π dan himpunan kuasa π« π = β , π , π , π , π, π , π, π , π, π , π . Akan dibuktikan sistem Dynkin π termasuk Ο-aljabar.
Bukti:
Untuk membuktikan keluarga sistem Dynkin π termasuk Ο-aljabar cukup dengan membuktikan sistem Dynkin π termasuk β-stabil yaitu:
Ambil π , π, π β π dan π β© π, π = β β π. Maka terbukti sesuai definisi β-stabil: π·, πΈ β π β π· β© πΈ β π. Dapat disimpulkan bahwa sistem
40
(2). Diberikan sistem Dynkin yang termasuk Ο-aljabar yaitu π = β , π·, π·πΆ, π dengan sembarang himpunan semesta π dan himpunan kuasa π« π . Akan dibuktikan sistem Dynkin π adalah β-stabil: π·, πΈ β π β π· β© πΈ β π.
Bukti:
Ambil sebarang π·, π·πΆ β π dan π· β© π·πΆ = β , diketahui β β π. Terbukti sistem Dynkin π adalah β-stabil.
Lema 3.1 di atas tidak berlaku untuk sistem Dynkin yang diperumum oleh π’. Teorema berikutnya adalah teorema yang penting untuk memperluas Lema 3.1 ke dalam aturan yang lebih baik untuk sistem Dynkin yang diperumum oleh π’.
Teorema 3.1 Jika π’ β π« π irisan stabil yang berhingga (β-stabil), maka πΏ π’ = π(π’).
Bukti:
Untuk membuktikan πΏ π’ = π(π’) harus menunjukkan πΏ π’ β π(π’) dan π(π’) β πΏ π’ . Dari proposisi 3.1 Telah diperoleh πΏ π’ β π(π’). Sekarang akan ditunjukkan bahwa π π’ β πΏ π’ , jika π π’ Ο-aljabar yang memuat π’, dengan π π’ β π. Maka π π’ adalah Ο-aljabar yang diperumum oleh π’. Misalkan πΏ π’ sembarang Ο-aljabar yang memuat π’, maka πΏ π’ β π sehingga π π’ β πΏ π’ . Dengan demikian terbukti bahwa πΏ π’ = π(π’).
Diketahui πΏ π’ adalah β©-stabil sesuai dengan yang ditunjukkan Lema 3.1. Untuk memperbaiki π· β πΏ π’ dan memperkenalkan keluarga
ππ· = π β π βΆ π β© π· β πΏ π’ .
Memeriksa ππ· sistem Dynkin: untuk definisi Dynkin aksioma 1 jelas benar., dan untuk definisi Dynkin aksioma 2: mengambil π β ππ· maka
41
ππΆβ© π· = ππΆβͺ π·πΆ β© π· = π β© π· πΆβ© π· = π β© π· β¨π·πΆ πΆ, π β© π· β πΏ π’ , π·πΆ β πΏ π’
dan disjoint unions dari himpunan πΏ π’ masih element dari πΏ π’ . Sehingga ππΆ β ππ·, jadi definisi sistem Dynkin aksioma 2 terbukti selanjutnya untuk membuktikan definisi sistem Dynkin aksioma 3: diberikan ππ π ββ suatu urutan himpunan-himpunan yang saling asing dari keluarga ππ·. Menurut definisi, ππ β© π· π ββ adalah urutan beririsan di πΏ π’ dan untuk sistem Dynkin πΏ π’
ππ
π ββ
β© π· = (ππ
π ββ
β© π·) β πΏ π’ , yang berarti bahwa β¨π ββππ β ππ·.
Karena π’ β πΏ π’ dan π’ adalah β©-stabil, didapatkan π’ β ππΊ untuk setiap πΊ β π’. Tapi ππΊ sistem Dynkin jadi πΏ π’ β ππΊ untuk setiap πΊ β π’. Akibatnya, jika π· β πΏ π’ , πΊ β π’ didapatkan πΏ π’ β ππΊ dan definisi paling tepat dari ππΊ yaitu:
πΊ β© π· β πΏ π’ β πΊ β π’, βπ· β πΏ π’ jadi π’ β ππ· βπ· β πΏ π’
dan πΏ π’ β ππ· βπ· β πΏ π’ .
Ini hanya untuk mengatakan bahwa πΏ π’ adalah irisan stabil yang berhingga (β-stabil) dengan π· β πΏ π’ . Menurut lema 3.1 πΏ π’ adalah Ο-aljabar.
Contoh:
Diberikan himpunan π’ = {π, π} dan himpunan kuasa π« π = β , π , π , π , π, π , π, π , π, π , π, π, π dengan himpunan semesta π =
42 {π, π, π} diketahui π’ β π« π , jika keluarga yang memuat π’ adalah irisan stabil yang terbatas maka ada keluarga π(π’) dan πΏ π’ yang memuat π’ adalah keluarga yang sama π π’ = πΏ π’ .
Bukti:
Sistem Dynkin yang memuat π’ = {π, π}, sesuai definisi aksioma pertama harus memuat π dan β , sehingga π, β β π π’ dan π, β β πΏ π’ . Aksioma kedua yaitu untuk π’ = {π, π} β π π’ dan π’ = {π, π} β πΏ π’ maka π’πΆ = π β π π’ , πΏ π’ . Untuk aksioma ketiga karena π’ dan π’πΆ adalah himpunan yang saling maka secara otomatis aksioma ketiga berlaku. Jadi terbukti bahwasannya π π’ = πΏ π’ = β , π , π, π , π .