• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1.4. Sistem Informasi Berbasis Web

Menurut Juansyah (2013), sistem Informasi Berbasis Web adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain dan bekerja bersama-sama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarluaskan informasi guna mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, kontrol, analisis dan visualisasi yang distimulisasikan melalui media Web.

2. 2. MySQL

2. 2.1. Pengertian MySQL

MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database Management System DBMS) yang sangat popular di kalangan pemrograman web, terutama di lingkungan

15 Linux. MySQL digunakan sebagai database untuk sumber dan pengelola datanya (Bertha). Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena mudah untuk digunakan, cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan-perusahaan skala kecil sampai menengah. MySQL telah digunakan sebagai database oleh situs-situs terkemuka di internet untuk menyimpan datanya.

MySQL tersedia secara bebas dan boleh digunakan oleh setiap orang. Saat ini diperkirakan lebih dari 3 juta pemakai di seluruh dunia, dengan lebih dari setengah juta server yang memasangnya termasuk di dalamnya Yahoo!, MP3.com, Motorola, NASA, Silicon Graphics, HP, Xerox, Cisco dan Texas Instruments.

2. 2.2. Perintah-perintah MySQL

Secara garis besar perintah dalam SQL dibagi menjadi dua bentuk perintah, yaitu : 1. DDL (Data Definition Language)

Adalah bentuk bahasa yang digunakan untuk pendefinisian data. Contohnya : CREATE, DROP, ALTER.

2. DML (Data Manipulation Language)

Adalah suatu bahasa yang digunakan untuk memanipulasi data. Contohnya: SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE.

2. 2.3. Komponen-komponen dalam MySQL

Terdapat beberapa komponen penting dalam MySQL, yaitu :

a. Database, obyek-obyek yang digunakan untuk mewakili, menyimpan dan mengakses data.

16 b. Tabel, menyimpan record-record data dan hubungannya dengan tabel lain.

c. Indexs, file-file tambahan yang meningkatkan kecepatan akses dari record-record tabel.

d. View, menyediakan cara melihat data yang berbeda di dalam satu atau lebih tabel. e. Stored Procedure, program-program Transact-SQL yang disimpan di dalam

server yang menjalankan tugas-tugas yang telah ditemukan.

f. Trigger, sebuah jenis prosedur tersimpan khusus yang secara otomatis dijalankan apabila operasi tertentu dilakukan dalam tabel.

2. 3. SMS Gateway

2. 3. 1. SMS

Short Message Service (SMS) merupakan sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk alphanumeric antara terminal pelanggan atau antara terminal pelanggan dengan sistem eksternal seperti email, paging, voice mail, dan lain-lain (Andri). Isu SMS pertama kali tampil di belahan Eropa pada sekitar tahun 1991 bersama sebuah teknologi komunikasi wirelessi yang saat ini cukup banyak penggunanya, yaitu Global System for Mobile Communication (GSM). Dipercaya bahwa pesan pertama yang dikirimkan menggunakan SMS dilakukan pada bulan Desember 1992, dikirimkan dari sebuah Personal Computer (PC) ke sebuah telepon seluler dalam jaringan GSM milik Vodafone Inggris. Perkembangannya kemudian menambah ke benua Amerika, dipelopori oleh beberapa operator komunikasi bergerak berbasis digital seperti BellSouth Mobility, PrimeCo, Nextel, dan beberapa operator

17 lain. Teknologi digital yang digunakan bervariasi dari yang berbasis GSM, Time Division Multiple Access (TDMA) hingga Code Division Multiple Access (CDMA).

Dalam sistem SMS, mekanisme utama yang dilakukan dalam sistem adalah melakukan pengiriman short message dari satu terminal pelanggan ke terminal lain. Hal ini dapat dilakukan berkat adanya sebuah entitas dalam sistem SMS yang bernama Short Message Service Centre (SMSC). SMSC merupakan sebuah perangkat yang melakukan tugas store dan forward trafik pesan. Di dalamnya termasuk penentuan atau pencarian rute tujuan akhir dari pesan. Sebuah SMSC biasanya didesain untuk dapat menangani pesan dari berbagai sumber seperti Voice Mail System (VMS), Web-based messaging, Email Integration, External Short Messaging Entitites (ESME) dan lain-lain. dalam interkoneksi dengan entitas dalam jaringan komunikasi wireless seperti Home Location Register (HLR) dan Mobile Switching Centre (MSC), SMSC biasanya selalu menggunakan Signal Transfer Point (STP).

2. 3. 2. SMS Gateway

SMS Gateway merupakan sebuah sistem aplikasi yang digunakan untuk mengirim dan atau menerima SMS, dan biasanya digunakan pada aplikasi bisnis, baik untuk kepentingan broadcast promosi, servis informasi terhadap pengguna, penyebaran content produk atau jasa dan lain-lain (Andri). Fitur SMS Gateway dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. Fitur-fitur yang pada umumnya dikembangkan dalam aplikasi SMS Gateway:

a. Auto Reply

b. Pengiriman massal (broadcast message). c. Pengiriman terjadwal.

18 Untuk membuat sebuah SMS Gateway, terdapat hal-hal berhubungan dengan SMS Gateway itu sendiri. Hal yang memegang peranan penting dalam pengiriman SMS adalah SMSC (Short Message Service Centre) yang merupakan jaringan telepon seluler yang menangani pengiriman SMS. Jika ada pengiriman sebuah pesan, SMSC yang bertugas mengirimkan pesan tersebut ke nomor tujuan. Jika nomor tujuan tidak aktif, maka SMSC akan menyimpan pesan tersebut dalam jangka waktu tertentu. Jika SMS tetap tidak dapat terkirim dalam jangka waktu tersebut, maka SMS akan dihapus dari penyimpanan SMSC.

Terdapat alternatif infrastruktur yang lebih sederhana dan mudah didapatkan, yaitu membuat SMS Gateway yang menggunakan ponsel ataupun modem GSM/CDMA sebagai media pengiriman atau penerima SMS dimana ponsel atau modem tersebut terpasang pada sebuah komputer. SMS akan tetap terkirim melalui SMSC, hanya saja melalui rute yang lebih panjang karena tidak memiliki koneksi langsung ke SMSC. Karena itu, kapasitan dan kecepatan pengirimannya tidak sebaik performa jika langsung menggunakan jalur SMSC. Cara kerja modem GSM/CDMA mirip dengan modem dial-up yang biasa digunakan untuk koneksi internet melalui line telepon. Perbedaannya adalah modem dial-up mengirim dan menerima data melalui line telepon, sedangkan modem GSM/CDMA mengirim dan menerima data melalui gelombang radio.

19 Gambar 2. 1 Cara kerja SMS Gateway

2. 3. 3. Contoh Aplikasi SMS Gateway

Contoh-contoh penggunaan aplikasi SMS Gateway (Romzi) : 1) Informasi Tagihan

Konsumen dapat mengetahui informasi tagihan seperti tanggal jatuh tempo, jumlah tagihan, cara pembayaran dan Contact Center yang dapat dihubungi untuk informasi lebih lanjut. Hal ini sangat berguna untuk jenis usaha yang menerima pembayaran tagihan secara teratur, seperti Leasing, Finance, Building management, dan lain-lain.

2) Check point SMS

Member dapat melakukan cek point melalui SMS dan sistem akan memberitahukan point member secara real-time, hadiah yang didapat, atau dapat juga mengingatkan sisa poin untuk mencapai hadiah atau level tertentu. Sistem SMS Gateway seperti ini dapat digunakan untuk perusahaan MLM.

20 Karyawan atau kantor cabang dapat mengirimka laporan penjualan atau tagihan harian melalui SMS dengan format tertentu ke SMS Center perusahaan, dan selanjutnya data ini hanya dapat diakses oleh management perusahaan. Laporan yang dihasilkan sangat berguna untuk industri retail yang umumnya memiliki banyak cabang ataupun perusahaan multinasional. 4) Real-time information

Perusahaan dapat memberikan kemudahan bagi karyawan maupun konsumennya dalam mengakses informasi yang dibutuhkan secara cepat, relevan, dan real-time. Misalnya adalah cek posisi saham untuk perusahaan securitas, cek tanggal jatuh tempo untuk perusahaan finance, cek jadwal kapal atau tracking cargo untuk perusahaan shipping, dan sebagainya. 5) Internal Alerts

SMS Gateway juga dapat digunakan untuk kebutuhan internal perusahaan, seperti memberikan peringatan kepada karyawan mengenai jadwal meeting, event, appointment, dan sebagainya

6) SMS Quiz

Dengan membuat SMS Quiz, maka akan terjalin hubungan yang lebih interaktif antara perusahaan dengan konsumen. Konsumen yang hendak berpartisipasi dapat mengirimkan SMS registrasi dengan kode-kode tertentu

2. 3. 4. SMSLib

SMSLib adalah library untuk pengiriman SMS . SMSLib menyediakan API (Application Programming Interface) yang dapat digunakan untuk mengirimkan dan menerima SMS dari modem GSM.

21 SMSLib tersedia untuk Java dan Microsoft .NET Framework. Website dari SMSLib adalah http://smslib.org/

2. 4. Notasi Pemodelan Sistem

2. 4. 1. Use Case Diagram

Use case diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dan eksternal sistem serta user. Dengan kata lain, use case diagram mendeskripsikan perilaku sistem, subsistem atau external user. Use case merupakan hasil dari pencarian kebutuhan user. Use case harus dibuat dari sudut pandang kebutuhan user.

2. 4. 1. 1. Simbol Use Case dan Aktor

Use case digambarkan secara grafik dengan bentuk elips horizontal dengan nama dari user case tertera di bawah atau di dalam elips.

Gambar 2. 2 Simbol Use Case

Aktor merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan sistem untuk mengubah informasi. Aktor dapat berupa

22 orang, organisasi atau sistem informasi yang lain atau juga mungkin adalah suatu waktu kejadian.

Gambar 2. 3 Simbol Aktor

2. 4. 1. 2. Relasi (Relationship)

Relasi digambarkan dengan sebuah garis di antara dua simbol di dalam use case diagram. Arti relasi dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung pada bagaimana cara garis digambar dan tipe simbol apa yang disambungkan.

Ada beberapa jenis realsi yang digunakan untuk menggambarkan use case diagram yaitu :

1. Association adalah relasi antara aktor dan sebuah use case dimana terjadi interaksi di antara keduanya.

2. Extends yaitu sebuah relasi antara extension use case dan use case yang di-extend. Extension use case adalah sebuah use case yang berisi langkah-langkah yang diekstrak dari sebuah use case yang lebih kompleks agar menjadi use case yang lebih sederhana dan kemudian diberikan tambahan fungsinya.

23 3. Uses atau includes yaitu sebuah relasi antara abstract use case dan use case yang mengurangi redundansi antara satu atau lebih use case dengan cara mengkombinasikan langkah-langkah yang umum ditemukan dalam case-nya.

4. Depend on yaitu sebuah relasi use case yang menentukan bahwa use case yang lain harus dibuat sebelum current use case dan dapat menentukan urutan dimana use case perlu untuk dikembangkan.

Digambarkan sebagai garis anak panah yang dimulai dari satu use case dan menunjuk ke use case yang bergantung padanya. Setiap relasi depends on diberi label "< < depends on> >" 5. Inheritance yaitu sebuah relasi use case yang tingkah laku pada

umumnya menggambarkan dua aktor yang menginisiasi use case yang mana akan ditugaskan dan diektrapolasi dalam abstrak aktor yang baru untuk mengurangi redundansi. Aktor yang lain dapat menurunkan interaksi dari abstrak aktor. Relasi ini digambarkan dengan garis anak panah yang dimulai pada satu aktor dan menunjuk ke abstrak aktor yang memiliki interaksi dengan turunan dair aktor yang pertama.

2. 4. 2. Database Conceptual Design

Hasil dari fase ini disebut sebagai conceptual schema dan dinyatakan dalam conceptual data model yang mengguanakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD merupakan alat yang digunakan untuk membantu dalam proses pemodelan data. Dua komponen utama pembentuk ERD adalah entitas dan relasi. Entitas adalah sebuah objek yang nyata ada dan dibedakan dari

24 sesuatu yang lain. Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Sedangkan relasi adalah hubungan antara entitas. Ada beberapa macam relasi yang dapat digambarkan dalam ERD yaitu: 1) Relasi Satu lawan Satu (One to One Relationship)

Relasi ini terjadi bila tiap anggota entiti A hanya boleh berpasangan dengan tepat satu anggota entiti B. Hubungan 1 : 1 mencakup juga relasi 1 : 0 dan 0 : 1

2) Relasi satu lawan banyak (One to Many Relationship)

Relasi ini terjadi bila tiap anggota entiti A berpasangan lebih dari satu anggota entiti B. Hubungan one to many mencakup relasi 1 : 1, 0 : 1, 1 : 1 3) Relasi banyak lawan banyak (Many to Many Relationship)

Relasi ini terjadi bila tiap anggota entiti A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entiti B, begitu juga sebaliknya tiap anggota B boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entiti A. Relasi ini mencakup 1 : *, 1 : 1, 1: 0, 0 : 1

25 Gambar 2. 4 Notasi dalam ERD

2. 4. 3. Database Logical dan Physical Design

Dalam fase logical design ini dilakukan proses translasi dari conceptual schema yang sudah dibuat pada fase sebelumnya. Hasil dari fase ini disebut sebagai logical schema dan dinyatkaan dalam logical data model yang digambarkan menggunakan relational model. Dalam fase ini harus dilakukan beberapa optimalisasi terhadap operasi-operasi yang akan dilakukan terhadap data-data yang ada. Teknik yang biasa digunakan untuk melakukan optimalisasi ini dinamakan normalisasi.

Normalisasi adalah suatu proses pengelompokan elemen data ke dalam sejumlah tabel yang mempresentasikan sejumlah entitas dan relasinya. Langkah normalisasi bertujuan :

26 1) Sebagai alat penolong dalam proses perancangan database.

2) Untuk meminimalkan grup elemen data yang sama dan berulang-ulang (redundansi) dalma database karena hal tersebut menyebabkan akses menjadi lambat dan memboroskan tempat penyimpanan.

3) Untuk memudahkan proses penyisipan, penghapusan, dan pengembangan database.

Sedangkan untuk fase physical design harus dipastikan bahwa logical schema yang sudah dibuat pada fase sebelumnya dilengkapi dengan detail-detail yang diperlukan untuk pengimplementasian secara fisik pada Database Management System (DBMS) yang akan digunakan. Hasil dari fase ini disebut sebagai physical schema.

2. 4. 4. Pemodelan Proses

Pemodelan proses (Whitten et.al, 2004) adalah teknik yang digunakan untuk mengorganisasikan dan mendokumentasikan proses dari sistem. Data Flow Diagram (DFD) merupakan sebuah model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data yang melalui sebuah sistem dan proses yang dibentuk oleh sistem. Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan dalam DFD :

1. Kesatuan luar (external agent / enternal entity), merupakan suatu kesatuan yang berada di luar sistem yang sedang dikembangkan yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan notasi kotak bujur sangkar.

27 Gambar 2. 5 Simbol kesatuan luar / external agent

2. Arus data (data flow), yang mengalir di antara proses, penyimpanan data dan kesatuan luar. Arus data adalah data yang menjadi input ke proses atau output dari sebuah proses. Arus data dapat berbentuk formulir atau dokumen yang digunakan oleh perusahaan, laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem, tampilan atau output di layar komputer, surat/memo, blangko isian, transmisi data. Arus data diberi simbol garis dengan anak panah.

Gambar 2. 6 Simbol arus data

3. Proses, merupakan kegiatan atau kerja yang dilakukan orang, mesin atau komputer dari suatu hasil arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan denga simbol persegi panjang dengan sudut-sudut yang tumpul.

28 4. Simpanan data, (Data Store), dapat berupa file / database di sistem komputer,

arsip / catatan manual, tabel acuan, agenda buku. Dinamai dengan kata benda.

Gambar 2. 8 Simbol simpanan data

2. 5. QR (Quick Response) Code

QR Code adalah sebuah kode matriks atau barcode 2 dimensi . QR code adalah bentuk evolusi dari kode batang (barcode) yang berbentuk 1 dimensi. Disebut berevolusi dikarenakan QR code dapat menampung data yang lebih besar daripada kode batang (barcode). Hal ini dapat dilakukan karena QR code menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal. QR merupakan singkatan dari Quick Response yang berarti respon cepat, dengan tujuan menyampaikan secara cepat dan mendapatkan respon yang cepat pula (Ridwanaz, 2011).

QR code pertama kali dibuat oleh sebuah perusahaan di Jepang yaitu Denso Corporation dan dipublikasikan pada tahun 1994. Kini penggunaan QR code sudah berkembang sebagai alat tambahan dalam program promosi produk bagi sebagian besar perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan maupun bidang jasa.

QR sudah sangat lazim di Jepang, karena kemampuannya menyimpan data yang lebih besar daripada kode batang sehingga mampu mengkodekan informasi dalam bahasa Jepang sebab dapat menampung huruf kanji. QR code telah mendapatkan standarisasi internasional dan standarisasi dari Jepang berupa ISO/IEC18004 dan JIS-X-0510 dan telah digunakan secara luas melalui ponsel di Jepang.

29 QR code berfungsi sebagai "jembatan" penghubung secara cepat antara konten offline dan online. QR code memungkinkan interaksi antara media yang ditempelinya melalui ponsel atau webcam secara efektif dan efisien. QR code bertindak sebagai hyperlink fisik yang dapat menyimpan alamat web (URL), nomor telepon, teks dan SMS.

QR code memiliki kapasitas tinggi dalam data pengkodean, yaitu mampu menyimpan semua jenis data, seperti data numerik, data alphabetis, kanji, kana, hiragana simbol,dan kode biner. Secara spesifik, QR code mampu menyimpan data jenis numerik sampai dengan 7.089 karakter, data alphanumerik sampai dengan 4.296 karakter, kode biner sampai dengan 2.844 byte, dan huruf kanji sampai dengan 1.817 karakter. Selain itu QR code memiliki tampilan yang lebih kecil daripada kode batang. Hal ini dikarenakan QR code mampu menampung data secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis ukuran dari tampilannya gambar QR code bisa hanya seperspuluh dari ukuran sebuah kode batang. Tidak hanya itu QR code juga tahan terhadap kerusakan, karena QR code mampu memperbaiki kesalahan sampai dengan 30%. Oleh karena itu, walaupun sebagian simbol QR code kotor ataupun rusak, data tetap dapat disimpan dan dibaca. Tiga tanda berbentuk persegi di tiga sudut memiliki fungsi agar simbol dapat dibaca dengan hasil yang sama dari sudut manapun sepanjang 360 derajat.

Salah satu perusahaan yang menyediakan aplikasi generator untuk QR Code adalah

BarcodeLib. Tersedia generator untuk Java dan .NET secara gratis untuk para developer. Website dari perusahan BarcodeLib adalah http://www.barcodelib.com/

30 Gambar 2. 9 Contoh QR Code

2. 6. Java Server Page (JSP)

Java Server Pages (JSP) merupakan sebuah pemrograman web yang berjalan pada sisi server bukan pada sisi client seperti Java Script, VB Script maupun HTML. Bahasa pemrogramannya pun sama seperti pemrograman Java pada desktop ataupun pada console dos/prompt biasa.

JSP masih dikategorikan sebagai bahasa pemrograman web terbaru dibandingkan dengan CGI / Perl, ASP, CFML dan PHP. JSP dapat dikatakan sebagai bahasa pemrograman web yang cukup tangguh, kuat dan cocok untuk aplikasi yang besar.

2. 7. Metodologi FAST (Framework for The Application of System Technique)

FAST (Framework for the Application of Systems Technique) adalah kerangka cerdas yang cukup fleksibel untuk menyediakan tipe-tipe berbeda proyek dan strategi. Dalam merancang, membuat, dan menyelesaikan sistem informasi ini, digunakan metodologi FAST. Hal ini dikarenakan metodologi ini merupakan metodologi yang sesuai dengan rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan secara terstruktur. Metodologi FAST memiliki fase-fase sebagai berikut (Whitten, 2004) :

31 a. Scope Definition Phase

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi yang akan diteliti tingkat feasibility dan ruang lingkup proyek yaitu dengan menggunakan kerangka PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service). Hal ini dilakukan untuk menemukan inti dari masalah-masalah yang ada, kesempatan untuk meningkatkan kinerja organisasi, dan kebutuhan-kebutuhan baru. Pada tahap ini juga ditentukan apa masalah yang sedang dihadapi sehingga harus diselesaikan.

b) Problem Analysis Phase

Pada tahap ini akan diteliti masalah-masalah yang muncul pada sistem lama. Hasil dari tahap ini adalah peningkatan performa sistem yang akan memberikan keuntungan dari segi bisnis perusahaan. Hasil lain dari tahapan ini adalah sebuah laporan yang menerangkan tentang problems, causes, effects, dan solution benefits.

c) Requirement Analysis Phase

Pada tahap ini akan dilakukan pengurutan prioritas dari kebutuhan-kebutuhan bisnis yang ada. Tujuan dari tahapan ini adalah mengidentifikasi data, proses dan antarmuka yang diinginkan pengguna dari sistem yang baru. Alat bantu untuk memahami kebutuhan bisnis yang ada adalah dengan pemodelan use case.

d) Logical Design Phase

Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan kebutuhan-kebutuhan bisnis dari fase requirement analysis ke sistem model yang akan dibangun

32 nantinya. Dengan kata lain pada fase ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar penggunaan teknologi (data, process, interface) yang menjamin usability, reliability, completeness, performance, dan quality yang akan dibangun di dalam sistem. Tahap ini meliputi 2 langkah, yaitu :

1) Data Modelling, yaitu memodelkan tabel-tabel yang akan digunakan untuk menyimpan data-data di dalam database. Untuk menyelesaikan tahapan ini digunakan Entity Relationship diagram (ER Diagram).

2) Process Modelling, yaitu memodelkan proses-proses yang akan terjadi dalam suatu sistem. Untuk menyelesaikan tahapan ini digunakan data flow diagram (DFD).

e) Decision Analysis Phase

Pada tahap ini akan dipertimbangkan beberapa kandidat dari perangkat lunak dan keras yang nantinya akan dipilih dan dipakai dalam implementasi sistem sebagai solusi atas problems dan requirements yang sudah didefiniskan pada tahapan-tahapan sebelumnya.

f) Physical Design and Integration Phase

Tujuan dari tahapan ini adalah mentransfromasikan kebutuhan bisnis yang direpresentasikan sebagai logical design menjadi physical design yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam membuat sistem yang akan dikembangkan. Jika di dalam logical design tergantung kepada berbagai solusi teknis, maka physical design merepresentasikan solusi teknis yang lebih spesifik.

33 g) Construction and Testing Phase

Setelah membuat physical design, maka akan dimulai untuk mengkonstruksi dan melakukan tahap uji coba terhadap sistem yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis dan spesifikasi desain. Basis data, program aplikasi dan antarmuka akan mulai dibangun pada tahap ini. Setelah dilakukan uji coba terhadap keseluruah sistem desain.

h) Installation and Delivery Phase

Kegiatan yang dilakukan pada fase ini adalah instalasi sistem, training user, manual sistem, mengkonversi file dan database yang ada ke dalam database yang baru, final testing dan menyiapkan prosedur konversi.

34

Dokumen terkait