• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : KERANGKA TEORI

B. Kerangka Teori

1. Sistem Informasi Manajemen

E. DEFINISI KONSEP

Definisi konsep dimaksudkan untuk menghindari ambiguitas pada pemahaman beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah beberapa definisi konsep :

1. Sistem

Kata sistem secara history berasal dari bahasa yunani yaitu “sistema”yang berarti kesatuan, yakni keseluruhan dari bagian – bagian yang memiliki hubungan satu dengan yang lainnya.5 Pada akhirnya kata “sistema”

berkembang menjadi beberapa definisi sesuai dengan bidang kajian ilmu pengetahuan yang sudah ada. Pada intinya dari definisi sistem masih tetap sama, yakni kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan dan kerja sama.

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub-sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan dalam ruang lingkup yang kompleks.6 Adanya beberapa komponen di sini dapat diartikan sebagai bagian. Jadi dengan adanya beberapa bagian dan hubungan antar bagian ini menunjukkan kompleksitas dari sistem kerja sama antara bagian yang terkait satu sama lain. Dengan kata lain, sistem adalah pola untuk usaha mencapai tujuan. Pencapaian tujuan ini menimbulkan

5Roh at Taufi , “T., M.Ko “iste I fo asi Ma aje e Yogyaka ta : G aha Il u :

6Eti R, Faizal R ), Tupi “. “iste I fo asi Ma aje e -Edisi Jaka ta : Mit a Wa a a Media,

11

beberapa dinamika yang mengarah pada perubahan – perubahan yang harus dikendalikan dan dikembangkan.

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (Subsystem). Masing-masing subsitem juga dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi. Subsistem-subsistem akan saling berinteraksi dan saling berhubungan dan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan atau sasaran sistem tersebut. Sebuah sistem akan berjalan dengan baik jika semua unsur subsistemnya lengkap, yang terpadu atau terintegrasi.

Menurut jenisnya, sistem dapat dibagi menjadi dua, yakni dari sudut prosedurnya (sistem abstrak) maupun dari sudut komponennya (sistem fisik) :

a. Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara kasat mata, namun proses dari langkah-langkahnya serta hasilnya dapat dimengerti. Sistem abstrak juga dibentuk akibat ketergantungan ide dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata. Seperti sistem filsafat agama, yakni hubungan antara manusia dengan Tuhan.7

b. Sistem fisik merupakan sistem yang dapat dilihat secara fisik. Sistem fisik juga merupakan kumpulan unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama lain, secara fisik dan dapat diidentifikasikan secara nyata. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, elemen : peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk menjalankan pengolahan data.

7M. Faisal, MT. “iste I fo asi Ma aje e Ja i ga Mala g : UIN Mala g P ess, hl

12

Ada pun model umum dari sistem antara lain :

shhsaaaaaaaaaaaa

Gambar 1.1

Model di atas, merupakan bentuk dari sistem yang paling sederhana. Sistem akan memperoses input secara efektif dan efisien sesuai dengan output yang diharapkan. Kunci dari berjalannya suatu sistem, jika inputan yang dinilai penting dan sesuai, akan diproses secara efektif dan efisien agar mudah mengeluarkan output atau hasil dari input yang memuaskan.

2. Informasi

Informasi merupakan bagian terpenting yang harus dimiliki bagi setiap perusahaan atau organisasi. Kemajuan sebuah perusahaan atau organisasi terletak pada tingkat akurasi informasi dan kualitasnya. Akan menjadi suatu kemunduran jika sebuah perusahaan atau organisasi tidak memiliki informasi yang tidak akurat dan tidak berkualitas. Oleh karena itu, agar menjadi informasi yang benar, akurat dan berkualitas, perlu adanya pengelolaaan informasi yang baik.

Menurut Gordon B. Davis, “ Information is data that has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived

value in current or prospective decisions.” 8

(Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan

8Go do B. Davis Management Information System : Conceptual Foundation, Structure, and

Develop e t USA:M Gra Hill, 974, hl

13

mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan-keputusan-keputusan yang akan datang) 9 Tidak bisa dipungkiri bahwa kini kita berada dalam era informasional. Informasi tersebar ke semua elemen kehidupan. Informasi merupakan produk akhir dari suatu sistem. Informasi juga merupakan hasil dari pengolahan data. Dalam pengelolaan sistem sudah pasti diperlukan data-data yang bisa diolah, diproses, dan diinterpretasikan menjadi suatu yang bermakna. Sehingga menjadi informasi yang berkualitas, salah satunya yaitu berupa data matematis yang dijadikan dasar pengambilan keputusan bagi pimpinan dalam melangkah jauh ke depan.

Data bisa dianalogikan sebagai sesuatu yang masih mentah, baik data-data di komputer (softcopy) maupun hasil print, buku, fotocopy (hardcopy). Adapun data merupakan representasi dari fakta atau gambaran mengenai suatu obyek atau kejadian. Contoh data yang masih mentah adalah biodata mahasiswa berupa nama, NIM, jenis kelamin, dan usia. Agar menjadi informasi yang akurat, maka data itu akan diproses sesuai yang diinginkan seperti jumlah mahasiswa keseluruhan, jumlah masing-masing mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan, jumlah mahasiswa yang usianya di atas 20, dan informasi yang lain.

3. Manajemen

Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.10 Definisi dari manajemen merupakan proses

14

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan antar anggota organisasi perusahaan dengan menggunakan seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif.

Pada hakekatnya, manajemen secara relatif yaitu sebuah aktivitas bisa berjalan lebih teratur berdasarkan prosedur dan proses. Aktivitas dasar dari proses manajemen adalah perencanaan dan pengambilan keputusan (menentukan tindakan yang lebih nyata), pengorganisasian (mengkoordinir aktivitas dan sumber daya), kepemimpinan (memotivasi dan mengelola orang lain), dan pengendalian (memonitor dan mengevaluasi seluruh aktivitas). Aktivitas – aktivitas tersebut tidak semata-mata dapat dilakukan secara sistematis dan jadwal yang bisa diramalkan saja.

Praktik manajemen yang efektif memerlukan suatu sintesi antara pengetahuan dan seni, yaitu suatu campuran dari objektivitas rasional dan pandangan intuitif. Kebanyakan dari manajer memperoleh keahlian dan posisi mereka melalui kombinasi dari pendidikan dan pengalaman. Proses manajemen dapat diterapkan dalam banyak organisasi, dimulai dari organisasi pencari laba (perusahaan besar, kecil, menengah) dan organisasi nirlaba (organisasi pemerintahan, organisasi pendidikan, fasilitas perawatan kesehatan).11

10M. A d e Ma ti Ka us Bahasa I do esia “u a aya : Ka i a hl

11

15

4. Sistem Informasi Manajemen

Berdasarkan pembahasan satu per satu yaitu sistem, informasi, dan manajemen. Jika di gabungkan menjadi satu kesatuan menjadi sistem informasi manajemen, yang memiliki definisi sendiri. Definisi dari sistem informasi manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data sehingga menghasilkan informasi baik intern maupun ekstern yang akan digunakan pihak manajerial untuk pengambilan keputusan.

SIM diharapkan sangat bermanfaat tidak hanya sebagai pengambilan keputusan saja, tetapi sangat berguna bagi masyarakat yang merupakan salah satu sub sistem dan control society, terutama dalam proses operasional perusahaan yang menawarkan produk-produk baik dari barang maupun jasa yang berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan.

5. Pengelolaan SDM

` Menurut Jeffrey yang permuataannya dikutip dalam buku manajemen sumber daya manusia karya Edy Sutrisno menjelaskan bahwa, sumber daya manusia adalah sumber keunggulan utama dalam daya saing perusahaan atau organisasi agar mampu berkembang untuk menghadapi berbagai tantangan dalam perkembangan teknologi yang sudah semakin modern.12

12P of. DR. H. Edy “ut is o, M.“I. Ma aje e “u e Daya Ma usia Jaka ta: Ke a a,

16

Makin kompleks tantangan yang dihadapi oleh perusahaan, maka makin rumit pula jawaban yang harus diselesaikan oleh perusahaan. Ada pun satu bidang yang menempati kerumitan dalam sebuah perusahaan yaitu bidang yang bersangkutan dengan pengelolaan sumber daya manusia. Bidang-bidang itu biasa disebut HRD (human resource development ), atau personalia. Pengelolaan SDM sendiri memiliki tingkat kerumitan dibandingkan pengelolaan bukan sumber daya bukan manusia. Faktor utamanya terletak pada perbedaan dalam berbagai aspek sumber daya manusia.

Di sisi lain, kompetensi manajerial merupakan salah satu bentuk pertahanan yang harus dimiliki sumber daya manusia. Secara terminologi kompetensi manajerial dapat dijelaskan sebagai kemampuan untuk merumuskan visi dan strategi perusahaan serta kemampuan untuk mendapat dan mengarahkan sumber daya-sumber daya lainnya dalam rangka untuk mewujudkan visi dan menjalankan strategi perusahaan.13Dalam rangka operasionalnya, diharapkan sumber daya manusia mampu menggali potensi sumber daya-sumber daya lainnya yang dimiliki perusahaan. Pada akhirnya semua ini memberi nilai tambah bagi perusahaan guna meningkatkan daya saingnya.

Tidak berhenti sampai di situ saja, kompetensi manajerial harus diciptakan khususnya melalui pengelolaan SDM yang efektif dan efisien. Pengelolaan yang dimaksud didasarkan pada tiga prinsip diantaranya:

13 Ibid

17

a.) Prinsip pertama, adalah pengelolaan dengan orientasi pada layanan

b.) Prinsip kedua, adalah pengelolaan yang memberikan ruang seluas-luasnya kepada sumber daya manusia untuk berperan secara aktif di dalam perusahaan. Tujuannya adalah untuk memotivasi dan mendorong semangat kinerja sumber daya manusia supaya secara terus menerus menyempurnakan hasil kerja yang memuaskan bagi perusahaan.

c.) Prinsip ketiga, adalah pengelolaan sumber daya manusia yang mampu menumbuhkembangkan jiwa entrepreneur dalam diri individu perusahaan.14

F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika penulisan atau pembahasan terdiri dari lima bab yang terperinci sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini terdiri dari sembilan sub bab, antara lain konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian penelitian terdahulu, defenisi konsep, kerangka pikir penelitian, dan sistematika pembahasan.

14

18

BAB II : Kerangka Teoritik

Pada bab ini menguraikan penjelasan tentang kerangka teoritik yang meliputi, pembahasan penelitian terdahulu yang relevan, kajian teoritik yang berkaitan dengan Sistem Informasi Manajemen, Manajemen Sumber Daya Manusia, dan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM), dan meninjau kerangka teoritik dalam perspektif Islam.

BAB III : Metodologi Penelitian

Pada bab ini berisikan tentang setting penelitian yakni meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, tahapan-tahapan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validasi data, dan teknik analisis data. Sehingga mempermudah peneliti dalam menyusun skripsi dengan persetujuan dosen pembimbing.

BAB IV : Analisa Data

Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum obyek penelitian, visi misi perusahaan, dan disambung penyajian data yang terdiri dari data penelitian (berupa hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi), relevansi teori dengan temuan di lapangan dan data tersebut kemudian di analisis yang tercantum pada pembahasan hasil penelitian dan dicocokan dengan teori yang digunakan pada bab sebelumnya.

19

BAB V : Penutup

Bab ini merupakan bab terakhir yang nantinya akan memuat kesimpulan dari hasil penelitian, saran, rekomendasi, dan keterbatasan penelitian.

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Penelitian yang mengkaji tentang keberagaman sistem informasi manajemen, yang mempunyai ruang lingkup luas, dalam impelementasinya di dunia organisasi/ lembaga / perusahaan telah banyak dilakukan. Diantaranya sebagai berikut :

1. Sukri Achmad melakukan penelitian pada tahun 2007 dengan lokasi di Surabaya yakni tentang “Sistem Informasi Manajemen dalam

Pengelolaan Zakat di Rumah Zakat Indonesia Cabang Surabaya” yang

dilakukan oleh mahasiswa manajemen dakwah. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

a. Rumah zakat Indonesia cabang Surabaya yang bergerak di bidang pengelolaan zakat secara profesional, karena menerapkan sistem informasi manajemen. Sehingga dalam pelaksanaannya, dapat mentransformasikan data menjadi suatu informasi untuk disampaikan kepada pimpinan.

b. Rumah zakat Indonesia cabang Surabaya dalam menjalankan sistem informasi, didukung dengan menggunakan perangkat komputer dan juga sumber daya manusia yang dimiliki, sehingga dalam

pelaksanaan pengelolaan zakat dapat berjalan dengan efektif dan efesien.1

Sukri Achmad menyatakan bahwa pelaksanaan sistem informasi manajemen di suatu lembaga, dapat mengelola seluruh unsur-unsur penting, termasuk sumber daya manusia. Adanya kesinambungan antara sistem informasi dengan sumber daya manusia sehingga dapat berdaya guna dalam pengelolaan zakat. Penelitian Sukri Achmad, tidak secara menyeluruh fokus ke dalam sumber daya manusia. Meski secara tersirat, pelaksanaan sistem informasi manajemen berjalan selaras dengan fungsi dari sumber daya manusia di dalam suatu organisasi. Namun fokus dari penelitian ini adalah tetap pada pengelolaan zakatnya.

Hal ini berbeda dengan penelitian ini. Jika penelitian di atas fokusnya pada pelaksanaan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan zakat, maka penelitian ini lebih fokus pada pelaksanaan sistem informasi SDM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk atau pola dari pelaksanaan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan sumber daya manusia, apakah sudah berjalan secara efektif dan efisien di lembaga / perusahaan.

2. Mufarrochah melakukan penelitian di PT Bank Negara Indonesia di tahun 2010, tentang “ Analisis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM)

pada PT Bank Negara Indonesia Tbk. Kantor Cabang Syariah

1“ukri A h ad. 7. “iste Infor asi Manajemen dalam Pengelolaan Zakat di Rumah Zakat

Pekanbaru”. Penelitian Mufarrochah bertujuan untuk mengetahui efektifitas sistem informasi sumber daya manusia pada PT Bank Negara Indonesia Tbk. Kantor Cabang Syariah Pekanbaru. 2

Hal yang membedakan penelitian Mufarrochah dengan penelitian ini terletak pada obyek penelitian. Adapun kesimpulan dari penelitiannya, bahwa penerapan sistem informasi SDM dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu pemanfaatan data, pemeliharaan data, dan evaluasi data. Penerapan sistem informasi SDM pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Pekanbaru menunjukkan kategori yang sangat baik. Artinya sudah berjalan dengan efektif, yaitu dengan menggunakan sistem informasi SDM yang dapat mempermudah pekerjaan sesuai dengan target yang ditetapkan; informasi yang dihasilkan sesuai dengan fakta dan dapat diperoleh dengan cepat dan tepat sesuai waktu yang ditentukan; kualitas kerja karyawan dalam bekerja pun meningkat.

Ada satu titik poin yang berbeda dari fokus penelitian Mufarrochah dengan penelitian ini. Meski penerapan sistem informasi SDM telah berjalan secara efektif, namun belum tentu berjalan secara efisien. Dalam penelitian ini, penerapan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan SDM harus berjalan secara efektif dan efisien. Karena pada dasarnya sistem informasi SDM mendapat perhatian yang cukup penting dalam pengelolaan sumber daya manusia di suatu organisasi/perusahaan. Dengan

2

Mufarrochah. 2010. Analisis Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) pada PT Bank Negara Indonesia Tbk. Kantor Cabang Syariah Pekanbaru. Skripsi, Jurusan Manajemen di Universitas Islam Riau, Pekanbaru

adanya penerapan sistem informasi SDM yang berjalan secara efektif dan efisien, maka perusahaan berusaha meningkatkan kualitas SDM sejalan dengan pencapaian tujuan perusahaan.

3. Farchatuz Zahro melakukan penelitian pada tahun 2005 di Surabaya. Penelitian tentang sistem informasi manajemen yang berjudul “ Sistem Informasi Manajemen Dalam Merekrut Nasabah di Asuransi Syari’ah Takaful Surabaya”. Penelitiannya bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan sistem informasi manajemen berjalan memenuhi standar efesiensi dan efektifitas. 3

Hal yang membedakan penelitian Farchatuz dengan penelitian ini terletak pada fokus penelitian dan lokasi penelitian. Farchatuz Zahro memiliki fokus penelitian pada penerapan sistem informasi manajemen terhadap rekrutmen nasabah asuransi, sedangkan penelitian ini adalah sistem informasi sumber daya manusia. Lokasi yang dipilih oleh Farchatuz adalah di Asuransi Syariah Takaful Surabaya sedangkan penelitian ini di Rumah Sakit Islam Surabaya. Persamaan dengan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

4. Lena Ellitan melakukan penelitian terhadap praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia tahun 2002 , di kota Surabaya yang berjudul “Praktik-Praktik Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan”. Penelitiannya bertujuan untuk mengetahui

3 Farchatuz Zahro. 2005. “iste Infor asi Manaje en Dala Merekrut Nasabah di Asuransi “yari’ah Takaful “urabaya . Skripsi, jurusan manajemen dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya

bahwa praktik-praktik manajemen sumber daya manusia yang diperkirakan dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan adalah kepastian kerja, selektivitas dalam rekrutmen, upah tinggi, upah insentif, kepemilikan karyawan, pembagian informasi, keterlibatan dan pemberdayaan, tim-tim yang diatur sendiri, pelatihan dan pengembangan ketrampilan, penggunaan dan pelatihan silang, kesamaan semua orang, upah/gaji tidak jauh selisihnya, serta kenaikan pangkat bagi orang dalam.4

Hal yang membedakan dengan penelitian ini adalah fokus penelitian. Lena Ellitan memiliki fokus penelitian seputar manajemen sumber daya manusia yang dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif. Sedangkan penelitian ini, fokusnya lebih pada penerapan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan sumber daya manusia berjalan secara efektif dan efisien.

5. Novi Eka Setyorini melakukan penelitian pada tahun 2007 di Surabaya, penelitiannya berjudul “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Di Perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya”. Penelitiannya bertujuan untuk mengetahui konsep dasar sistem informasi manajemen, pengelolaan perpustakaan, dan implementasi

4Lena Ellitan. . Praktik-Praktik Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Keunggulan

Ko petitif Berkelanjutan Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 4, No. 2, September 2002: 65

sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan di perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya. 5

Hal yang membedakan dengan penelitian ini adalah fokus penelitian dan lokasi penelitian. Novi Eka Setyorini memiliki fokus penelitian yaitu implementasi sistem informasi manajemen terhadap pengambilan keputusan dan lokasi yang dipilih adalah perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya. Sedangkan penelitian ini, fokus penelitiannya yaitu sistem informasi manajemen dalam pengelolaan sumber daya manusia dan lokasi yang diambil adalah di Rumah Sakit Islam Surabaya. Persamaannya dengan penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.

B. Kerangka Teori

1. Sistem Informasi Manajemen

a. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen mulai berkembang pada tahun 1960-an sebagai akibat makin meningkatnya kecepatan dan kekuatan komputer. Situasi yang seperti itu membuat para manajer untuk tidak hanya menggunakan komputer sebagai alat mempercepat dan meningkatkan akurasi pengolahan data, tetapi agar para manajer cepat memutar otak dan berpikir bahwa kecepatan dan akurasi bukanlah segalanya. Yang terpenting adalah

5No i Eka “etyorini. 7. I ple entasi “iste Infor asi Manaje en Dala Penga bilan Keputusan di Perpustakaan IAIN “unan A pel “urabaya . “kripsi, jurusan Kependidikan Isla di

informasi yang dihasilkan harus berkualitas dan dapat digunakan secara efektif.6

Usaha awal adanya SIM yaitu bermula dari sistem informasi akuntansi yang berperan besar di departemen akuntansi perusahaan. Tugas-tugas sistem informasi akuntansi terpaparkan dengan baik dalam melaksanakan pengolahan data perusahaan. Namun, output dari SIA masih terbuka cukup luas. Selama bertahun-tahun dari teknologi yang ada, seperti keydriven & punched card machines masih tidak mampu menyediakan informasi manajemen.

Ada dua permasalahan yang menjadi penghalang pada percobaan pertama SIM di beberapa perusahaan. Permasalahan tersebut ada pada manajer dan spesialis informasi. Manajer merupakan salah satu sumber daya manusia yang dapat diandalkan perusahaan, namun pada era itu mereka sama sekali tidak mengerti tentang komputer. Manajer mengetahui tugas mereka dengan baik, menjalankan tugas dengan mengembangkan beberapa pendekatan dalam memecahkan suatu masalah. Meski demikian, manajer menyadari bahwa mereka tidak memikirkan peran informasi dalam menjalankan tugas mereka. Pada akhirnya, para manajer kesulitan untuk menyampaikan secara tepat apa yang diperlukan dari SIM.

6Dr. Deni Dermawan dan Kunkun Nur Fauzi.“ Siste I for asi Ma aje e (Bandung : Rosda, 2013) hlm 19

Begitu pula sebaliknya, spesialis informasi yang ahli dalam bidang teknologi yaitu komputer, tidak mengerti tentang manajemen. Spesialis informasi memutuskan untuk merancang sistem sebagai wadah untuk menghasilkan informasi-informasi yang diperlukan oleh para manajer. Akan tetapi hal ini tidak berjalan sesuai yang diharapkan.7

Perusahaan melihat bahwa urgensi penggunaan SIM sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, perusahan terus mencari solusi dari permasalahan ini. Para manajer memiliki sifat-sifat pribadi yang mempengaruhi sikap mereka terhadap sistem informasi. Ciri lain dari para manajer berorientasi pada manusia. Mereka lebih memilih berienteraksi dengan manusia lain ketimbang dengan mesin atau teknologi. Di sisi lain, perusahaan telah menyediakan SIM berbasis komputer untuk mempermudah kinerja para manajer. Untuk itu sudah selayaknya para manajer didorong agar mau memahami dan mempelajari sistem komputer. Sistem komputer dibuat sesederhana mungkin agar mempermudah pemahaman para manajer. Sehingga, SIM dirancang ulang sebagai kebutuhan manajer dalam mengolah informasi.

b. Definisi Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli

7Ray ond M Leod, Jr. “iste Infor asi Manaje en Edisi Bahasa Indonesia Jilid II

Menurut Moekijat, sistem informasi manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatau organisasi/perusahaan dan disatukan, dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu yang diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun bersifat ekstern, untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Secara otomatis data tersebut akan diolah terlebih dahulu oleh manajemen sehingga menjadi informasi.8

Management Information System deals with behavioral issues as well as technical issues surrounding the development, use, and impact of information systems used by managers and employees by a firm9 (Sistem informasi manajemen merupakan persoalan tentang masalah perilaku serta masalah teknis seputar

Dokumen terkait