• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk sistem jaringan drainase yang ada dikabupaten Mahakam Ulu sampai saat ini masih dalam proses pembuatan drainase diseluruh kampung, karena untuk saluran drainase primer, skunder maupun tersier kabupaten Mahakam Ulu masih sanggat minim sehingga masih memerlukan pembangunan dan pemeliharaan saluran drainase yang telah dibangun sebelumnya.

Jaringan drainase primer berupa jaringan Sungai Mahakam dan jaringan anak-anak sungai, tersebar pada Kecamatan Long Apari, Kecamatan Long Pahangai, Kecamatan Long Bagun, Kecamatan Laham, dan Kecamatan Long Hubung.

Jaringan drainase sekunder berupa saluran drainase dari pusat-pusat kegiatan menuju jaringan drainase primer; dan sumur resapan pada wilayah terbangun

Tabel 7.16 Cakupan Drainase

No Lokasi Genangan

Wilayah Genangan Infrastruktur*

Luas (Ha) Ketinggian (m) Lama (jam/hari) Frekuensi

(kali/tahun) Penyebab*** Jenis Ket. **

1 Kecamatan Long Hubung

50cm 2jam 2x Banjir Air

Rob

Data belum tersedia 2 Kecamatan

Laham

50cm 2jam 2x Banjir Air

Rob

Data belum tersedia 3 Kecamatan

Long Bagun

50cm 2jam 2x Banjir Air

Rob

Data belum tersedia 4 Kecamatan

Long Pahangai

50cm 2jam 2x Banjir Air

Rob

Data belum tersedia 5 Kecamatan

Long Apari

50cm 2jam 2x Banjir Air

Rob

Data belum tersedia

Table 7.17 Prasana Dan Sarana Drainase

No Jenis Prasarana / Sarana Satuan Bentuk Penam-pang Saluran* Dimensi Kondisi Frekuensi Pemeli-haraan(kali/tahun) B** H*** Berfungsi Tdk berfungsi 1 - S. Primer A m

No Jenis Prasarana / Sarana Satuan Bentuk Penam-pang Saluran* Dimensi Kondisi Frekuensi Pemeli-haraan(kali/tahun) B** H*** Berfungsi Tdk berfungsi - Saluran Sekunder m A1 - Saluran Sekunder m A2 - Saluran Tersier A1 m Bangunan Pelengkap

- Rumah Pompa unit - - - - -

-- Pintu Air unit - - - - -

-- Kolam retensi unit - - - - -

-- Trash rack/ unit - - - - - -saringan sampah 2 - S. Primer B m - Saluran Sekunder m B1 - Saluran Tersier B1 m Bangunan Pelengkap

- Rumah Pompa unit - - - - -

-- Pintu Air unit - - - - -

-- Kolam retensi unit - - - - -

-- Trash rack/

unit - - - - -

-saringan sampah

Permasalahan mendesak sanitasi untuk Kabupaten Mahakam Ulu masih sangat banyak karena kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Kabupaten Mahakam Ulu sebagai kabupaten yang masih terbilang baru terbentuk pada tahun 2013 lalu sehingga masih memerlukan pembangunan diseluruh sub sektor khususnya dibidang sanitasi karena untuk sektor sanitasi dapat dibilang masih kosong karena ketidak tersedianya sarana dan prasarana pengolahan air limbah, persampahan bahkan untuk drainase masih sangat minim. Hal ini dapat dilihat dari tabel permasalahan mendesak yang diambil dari diagram sistem sanitasi Kabupaten Mahakam Ulu sebagai berikut:

No Permasalahan Mendesak Air Limbah Domestik

1. Aspek Teknis: Pengembangan Sarana dan Prasarana (user interface-pengolahan awal-pengangkutan-pengolahan akhir- pembuangan akhir) serta Dokumen Perencanaan Teknis.

BABS : 87,4% dan Non BABS 12,6%

Jumlah KK yang BABS : 51,6% (3.886 KK), mengunakan cubluk/tangki septik belum aman : 35,8% (2.696 KK), Tangki Septik 12,6% (949KK)

BAB 7 RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA

No Permasalahan Mendesak Air Limbah Domestik

Belum memiliki sarana dan sarana pengelolaan air limbah Belum ada instansi pengelolaan air limbah

Belum ada pengolahan akhir air limbah

Belum memiliki Masterplan Pengelolaan Air Limbah

2. Aspek Non Teknis: Pendanaan, kelembagaan, Peraturan dan

Perundang-undangan, Peran serta Masyarakat dan Dunia Usaha/Swasta, Komunikasi Belum adanya peraturan daerah mengenai pengelolaan air limbah

Belum tersedianya anggaran dana sub sektor air limbah belum terbentuknya lembaga pengolahan air limbah

kurangnya peran serta masyarakat dan pihak swasta dalam pengolahan air limbah

No Permasalahan Mendesak Persampahan

1. Aspek Teknis: Pengembangan Sarana dan Prasarana (user interface-pengolahan awal-pengangkutan-pengolahan akhir- pembuangan akhir) serta Dokumen Perencanaan Teknis

25% (1.883KK) sampah rumah tangga yang terangkut, 75% (5.648KK) sampah belum tertangani

54,4% (4.097KK) dibakar, 32,5% (2.448KK) buang ke sungai, 10,3% (776KK) kelahan kosong, 2,8% (211KK) menjadi kompos dan kerajinan

Belum semua kampung memiliki TPS

Belum memiliki sarana dan sarana pengelolaan Persampahan Belum ada instansi pengelolaan Sampah

Belum memiliki TPA

2. Aspek Non Teknis: Pendanaan, kelembagaan, Peraturan dan Perundang-undangan, Peran serta Masyarakat dan Dunia Usaha/Swasta, Komunikasi

Belum adanya peraturan daerah mengenai Persampahan Belum tersedianya anggaran dana sub sektor persampahan belum terbentuknya lembaga pengolahan Sampah

kurangnya peran serta masyarakat dan pihak swasta dalam pengolahan Persampahan

No Permasalahan Mendesak Drainase

1. Aspek Teknis: Pengembangan Sarana dan Prasarana (user interface-pengolahan awal-pengangkutan-pengolahan akhir- pembuangan akhir) serta Dokumen Perencanaan Teknis

Banjir air Rob

65% daerah terbangun menjadi daerah rawan genangan Belum semua kampung memiliki drainase pemukiman(skunder) seluruh daerah hunian ada di pinggir sungai Mahakam

Luas area genangan belum teridentifikasi Belum Memiliki Drainase primer

2. Aspek Non Teknis: Pendanaan, kelembagaan, Peraturan dan Perundang-undangan, Peran serta Masyarakat dan Dunia Usaha/Swasta, Komunikasi

No Permasalahan Mendesak Drainase

kurangnya peran serta masyarakat dan pihak swasta dalam pengolahan Drainase

Sedangkan untuk tantangan pengembangan permukiman yaitu: 1. Percepatan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

2. Pencapaian target/sasaran pembangunan dalam Rencana Strategis Ditjen Cipta Karya sektor Pengembangan Permukiman.

3. Perhatian pemerintah daerah terhadap pembangunan bidang Cipta Karya khususnya kegiatan Pengembangan Permukiman yang masih rendah

4. Memberikan pemahaman kepada pemerintah daerah bahwa pembangunan infrastruktur permukiman yang saat ini sudah menjadi tugas pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota. 5. Penguatan Sinergi RP2KP/SPPIP/RP2KPKP/RTBL KSK dalam Penyusunan RPIJM bidang Cipta

Karya pada Kabupaten/Kota.

6. Pengembangan kawasan permukiman di perbatasan yang merupakan kawasan strategis nasional. 7.4.2 Sasaran Program

Sasaran program merupakan tahapan selanjutnya dari identifikasi kondisi eksisting. Sasaran program mengaitkan kondisi eksisting dengan target kebutuhan yang harus dicapai. Terdapat arahan kebijakan yang menjadi acuan penetapan target pembangunan bidang Cipta Karya khususnya sektor pengembangan PLP baik di tingkat Pusat maupun di tingkat kabupaten/kota.

Tabel 7.18 Sasaran Program Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Tahun 2016-2020 No. Uraian Sasaran Program Kondisi

Eksisting

Sasaran Program

2016 2017 2018 2019 2020

1. Sistem Pengolahan Air

Limbah 11,02% 23,4% 30% 36,6% 57,2%

Cakupan Pelayanan SPAL

Terpusat … % 10 % 20 % 25 % 50 %

Cakupan Pelayanan SPAL

Setempat … % 10 % 30 % 35 % 50 % Kapasitas IPLT ….M3 2. Pengelolaan Persampahan Cakupan Pelayanan Persampahan … % 25% 35% 40% 47,5% 58,7%

Jumlah sampah diolah dari

sumber (3R) ….M3

Jumlah sampah diolah di

akhir (TPA) ….M3

3. Drainase Permukiman

Luas genangan di

BAB 7 RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA 7.4.3 Usulan Kebutuhan Program

Usulan program pengembangan sistem penyehatan lingkungan permukiman yang direncanakan di Kabupaten Mahakam Ulu tahun 2016-2020 yaitu :

Tabel 7.19 Matrik Usulan Progam Sub Bidang Persampahan

No Uraian Sat Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 I. PELAYANAN PERSAMPAHAN PERKOTAAN

1.1 Jumlah Penduduk Perkotaan (Jiwa) 1.828 1.864 12.295 16.940 17.275

1.2 Produksi Sampah Perkotaan (ton) - 2,5 kg/jiwa 5 5 31 42 43

1.3 Sasaran pelayanan persampahan perkotaan 25% 35% 40% 47,50% 58,70%

1.4 Produksi Sampah Perkotaan yang akan ditangani (ton) Unit 1 2 12 20 25 1.5 TotalKebutuhan Gerobag Sampah/Motor Sampah, @

kap. 0,35 ton/hari/rit Unit 1 1 7 11 14

1.6 TotalKebutuhan TPS (TPS biasa & Kontainer), @ kap.

xxx ton/hari Unit 0 0 2 3 4

1.7 Total Kebutuhan alat angkut (truk sampah & Amroll), kap.

Xx ton/hr - per unit Unit 0 0 1 1 2

II. PELAYANAN PERSAMPAHAN PEDESAAN

2.1 Jumlah Penduduk Pedesaan (Jiwa) 28.894 29.467 19.658 15.646 15.956

2.2 Produksi Sampah Pedesaan (ton) 72 74 49 39 40

2.3 Sasaran pelayanan persampahan pedesaan 25% 35% 40% 47,50% 58,70%

2.4 Produksi Sampah Pedesaan yang akan ditangani (ton) 18 26 20 19 23

2.5 TotalKebutuhan Gerobag Sampah/Motor Sampah, @

kap. 0,35 ton/hari/rit Unit 12 17 13 12 16

2.6 TotalKebutuhan TPS (TPS biasa & Kontainer), @ kap.

xx ton/hari Unit 3 4 3 3 4

2.7 Total Kebutuhan alat angkut (truk sampah & Amroll), kap.

Xx ton/hr - per unit Unit 1 2 1 1 1

Sumber: Hasil Analisa

Tabel 7.20 Matrik Usulan Progam Kebutuhan Truk Tinja

Uraian Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

Dokumen terkait