• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Linier Homogen

Dalam dokumen Persamaan Diferensial Biasa. Rippi Maya (Halaman 82-91)

yn0 = an1(t)y1+ ::: + ann(t)yn+ gn(t):

Dalam bentuk vektor, persamaan (4.9) menjadi

!y0= A!y + !g (4.10)

Sistem ini disebut homogen bila !g = !0 ; sehingga

!y0= A!y : (4.11)

Jika !g 6=!0 ; maka persamaan (4.10) disebut nonhomogen.

Theorem 10 : Keujudan dan ketunggalan pada kasus linier

Misalkan ajk dan gj pada persamaan (4.10) adalah fungsi dari t yang kontinu pada selang terbuka < t < yang memuat titik t = t0: Maka persamaan (4.10) mempunyai solusi y(t) pada selang yang memenuhi (4.8), dan solusinya tunggal.

Theorem 11 : Prinsip Superposisi atau Kelinieran

Jika y(1) dan y(2) adalah solusi dari sistem linier homogen (4.11) pada suatu selang, maka demikian pula dengan kombinasi liniernya, yaitu y = c1y(1)+ c2y(2):

Pada sub bab ini kita akan membahas sistem linier homogen

y0 = Ay (4.12)

Asumsikan matriks A = [ajk] ukuran nxn adalah konstan. Akan dicari solusi dari (4.12). Dari bab I yang lalu, diketahui bahwa persamaan y0 = ky mem-punyai solusi y = Cekt: Untuk mencari solusi (4.12) tersebut, digunakan cara seperti pada persamaan orde I tersebut (bab I).

Ambil

y= xe t; (4.13)

dan substitusikan persamaan tersebut ke dalam persamaan (4.12), sehingga diperoleh hasil:

y0= xe t= Ay = Axe t: Bagi persamaan tersebut dengan e t; sehingga

Ax= x (4.14)

Solusi nontrivial dari (4.12) adalah bentuk (4.13), dengan adalah nilai eigen dari A dan x adalah vektor eigennya.

Asumsikan A mempunyai basis dari n vektor eigen x(1); :::; x(n)yang berkaitan dengan nilai eigen 1; :::; n: Solusi yang berkaitan dengan (4.13) adalah

y(1)= x(1)e 1t; :::; y(n)= x(n)e nt (4.15) dan mempunyai Wronskian:

W (y(1); :::; y(n)) =

x(1)1 e 1t ::: x(n)1 e nt x(1)2 e 1t ::: x(n)2 e nt

::: ::: :::

x(1)n e 1t ::: x(n)n e nt

= e 1t+:::+ nt

x(1)1 ::: x(n)1 x(1)2 ::: x(n)2 ::: ::: :::

x(1)n ::: x(n)n

:

Pada sisi sebelah kanan, fungsi eksponensial tidak pernah nol dan determinan-nya tidak nol karena kolomdeterminan-nya adalah vektor eigen bebas linier yang membentuk basis.

Theorem 12 : Solusi Umum

Jika matriks konstanta A pada sistem (4.12) mempunyai himpunan yang bebas linier dari n vektor eigen, maka solusi yang berkaitan y(1); :::; y(n)pada (4.15) membentuk basis solusi dari (4.12) dan solusi umumnya adalah:

y= c1x(1)e 1t+ ::: + cnx(n)e nt: (4.16) Example 80 : Nilai Eigen Riil Berbeda

Tentukan solusi umum dari sistem linier homogen:

y0= Ay = 3 1

1 3 y; sehingga y01= 3y1+ y2

y20 = y1 3y2: (4.17) Jawab:

Dengan mensubstitusikan y = xe t dan y0(t) = xe t dan ’menghilangkan’

fungsi eksponensialnya, diperoleh Ax = x: Persamaan karakteristiknya diper-oleh dari:

det(A I) = 3 1

1 3 = 2+ 6 + 8 = 0;

sehingga menghasilkan nilai eigen: 1= 2 dan 2= 4:

Dari persamaan (A I) x = 0; diperoleh persamaan:

( 3 )x1+ x2 = 0;

x1+ ( 3 )x2 = 0:

Untuk 1= 2; diperoleh x1+ x2= 0 dan x1 x2= 0 atau x1= x2: Karena kedua persamaan di atas pada dasarnya sama, maka x1 dan x2 mem-punyai banyak jawab. Untuk menentukan x1dan x2yang memenuhi persamaan tersebut, dapat diambil sebarang x1dan x2; sehingga darinya dapat ditentukan vektor eigen yang pertama, yaitu x(1)= 1

1 :

Untuk 2 = 4; diperoleh persamaan x1+ x2 = 0 atau x1 = x2: Dengan alasan yang sama seperti di atas, dapat ditentukan vektor eigen yang ke dua, yaitu x(2)= 1

1 : Jadi solusi umumnya adalah:

y = y1

y2 = c1y(1)+ c2y(2) y = c1 1

1 e 2t+ c2 1

1 e 4t: | Example 81 : Titik Sadel. Masalah nilai awal

Tentukan solusi umum dari sistem linier homogen berikut ini:

y0 = Ay = 2 4

1 3 y; sehingga y10 = 2y1 4y2

y02= y1 3y2; (4.18) dan solusi khusus yang memenuhi syarat awal: y1(0) = 3; y2(0) = 0; atau kalau dalam bentuk vektor dinyatakan dengan y(0) = 3

0 : Jawab:

Persamaan karakteristik dari sistem linier tersebut di atas diperoleh dari:

det (A I) = 2 4

1 3 = 2+ 2 = 0;

sehingga diperoleh nilai eigen: 1= 1 dan 2= 2:

Sedangkan vektor eigennya, diperoleh dari persamaan:

(A I)x = 2 4

1 3

x1

x2 = 0

0 ; yaitu:

(2 )x1 4x2 = 0;

x1 (3 + )x2 = 0:

Untuk = 1; diperoleh persamaan x1 4x2 = 0, sehingga x1 = 4x2: Karena kedua persamaan di atas pada dasarnya sama, maka dapat diambil sebarang x1 dan x2 yang memenuhi persamaan di atas, sehingga diperoleh vektor eigen sebagai berikut: x(1)= 4

1 :

Dengan cara yang sama, dapat dilakukan untuk = 2; sehingga diperoleh persamaan 4x1 4x2 = 0 atau x1 x2 = 0 ) x1 = x2: Dengan alasan yang

sama, dapat diambil sebarang x1 dan x2 sehingga diperoleh vektor eigen yang

Dari syarat awalnya, yaitu y1(0) = 3 dan y2(0) = 0 atau kalau dinyatakan secara vektor y(0) = 3

Dari dua persamaan tersebut diperoleh: c1= 1 dan c2= 1:

Jadi solusi khususnya adalah y= 4

1 et 1

1 e 2t atau y1= 4et e 2t y2= et e 2t:

Suatu sistem yang lebih sederhana yang mempunyai titik sadel (pada titik asal 0) adalah yang merupakan keluarga hiperbola. |

Example 82 : Pusat (Nilai Eigen Kompleks) Tentukan solusi umum dari sistem

y0= 0 1

4 0 y; sehingga y10 = y2

y02= 4y1 : (4.20) Jawab:

Persamaan karakteristik dari sistem persamaan diferensial di atas diperoleh dari determinan karakteristik berikut:

det(A I) = 1

4 = 2+ 4 = 0;

sehingga diperoleh nilai eigen: 1 = 2i dan 2 = 2i: Vektor eigen diperoleh dari persamaan (A I)x = 0; yaitu

x1+ x2 = 0;

4x1 x2 = 0:

Untuk 1= 2i; diperoleh persamaan

2ix1+ x2 = 0 ) x2= 2ix1; 4x1 2ix2 = 0 ) 4x1= 2ix2:

Karena kedua persamaan tersebut sama, maka untuk menentukan x1 dan x2; dapat diambil sebarang bilangan sehingga x1 dan x2 tersebut memenuhi per-samaan di atas. Vektor eigen yang diperoleh yaitu: x(1)= 1

2i : Untuk 2= 2i; diperoleh persamaan

2ix1+ x2 = 0 ) x2= 2ix1; 4x1+ 2ix2 = 0 ) 4x1= 2ix2:

Dengan alasan yang sama seperti di atas, dapat dipilih x1 dan x2 sebarang, sehingga diperoleh vektor eigen yang ke dua, yaitu x(2) = 1

2i :

Untuk ’menghilangkan’i; perlu diingat bahwa i2= 1, sehingga dengan mengkuadratkan kedua persamaan tersebut di atas diperoleh:

y21 = c21e4it+ 2c1c2+ c22e 4it; 1

2y2 2

= c21e4it+ 2c1c2 c22e 4it: Dengan menjumlahkan kedua persamaan tersebut, diperoleh:

y12+1

4y22= 4c1c2= konstanta.

Karena solusinya merupakan solusi kompleks, maka

e2it= cos 2t + i sin 2t; e 2it= cos 2t i sin 2t; Dengan cara yang sama, diperoleh:

y(2) = 1 sehingga solusi umumnya berubah menjadi:

y = c1y(1)+ c2y(2)

= (c1+ c2) cos 2t

2 sin 2t + i(c1 c2) sin 2t 2 cos 2t :

Apabila solusi tersebut disubstitusikan ke dalam sistem persamaan pada soal di atas, maka dapat diketahui bahwa bagian real dan imajiner yang ada di persamaan [(4.22) dan (4.23)] adalah solusi. Tulis

u= u1

u2 = cos 2t

2 sin 2t ; dan v = v1

v2 = sin 2t 2 cos 2t Solusi real ini membentuk basis, karena Wronskiannya tak nol, yaitu

W (u; v) = cos 2t sin 2t

2 sin 2t 2 cos 2t = 2 cos22t + 2 sin22t = 2;

sehingga solusi umum real dari sistem persamaan diferensialnya adalah y= y1 Example 83 : Titik Spiral (Nilai Eigen Kompleks)

Tentukan solusi umum dari

y0= 1 1

1 1 y; sehingga y10 = y1+ y2

y20 = y1 y2: (4.26) Jawab:

Persamaan karakteristiknya diperoleh dari determinan karakteristik:

det(A I) = 1 1

1 1 = 2+ 2 + 2 = 0:

Nilai eigennya diperoleh dari: 1;2 = 12(2) 12p

4 4(2) = 1 i; sehingga

1= 1 + i dan 2= 1 i:

Vektor eigennya diperoleh dari persamaan:

1 1

Karena kedua persamaan tersebut sama, maka untuk menentukan x1 dan x2; dapat diambil sebarang bilangan sehingga x1dan x2yang diperoleh, memenuhi kedua persamaan tersebut. Ambil x1 = 1; maka x2 = i; sehingga vektor eigen yang pertama adalah x(1)= 1

i :

Untuk 2= 1 i; maka diperoleh persamaan:

ix1+ x2 = 0 ) x2= ix1; x1+ ix2 = 0 ) x1= ix2:

Dengan alasan yang sama seperti di atas, maka diambil sebarang bilangan untuk x1 dan x2 yang memenuhi persamaan di atas. Ambil x1 = 1; maka x2 = i;

sehingga vektor eigen yang ke dua adalah x(2)= 1 i : Jadi solusi umum dari sistem persamaan linier di atas adalah

y = c1y(1)+ c2y(2); (4.27)

= c1 1

i e( 1+i) t+ c2 1

i e( 1 i) t: Solusi persamaan linier di atas dapat dinyatakan dalam bentuk:

y(1) = 1

Bagian riil dan imajiner di sebelah kanan persamaan adalah solusi dari (4.26), sebut saja u dan v; dengan

u= e tcos t

e tsin t dan v= e tsin t e tcos t : u dan v membentuk basis, karena Wronskiannya tak nol, yaitu

W (u; v) = e tcos t e tsin t

e tsin t e tcos t = e 2t(cos2t + sin2t) = e 2t: Solusi umum riil yang berhubungan dengan sistem persamaan linier di atas adalah:

Persamaan di atas menggambarkan suatu gra…k spiral. |

4.2.1 Tak ada basis dari vektor eigen yang ada

Apabila didapati kasus dengan A tidak punya basis vektor eigen, maka akan didapatkan solusi bebas linier yang lebih sedikit daripada persamaan (4.12).

Bagaimanakah mencari basis solusi dalam kasus seperti ini ? Misalkan adalah nilai eigen yang dobel dari A [diperoleh dari det (A I) yang mempunyai faktor ( )2]; dengan hanya diperoleh satu vektor eigen x (bukan dua vek-tor yang bebas linier seperti biasanya), sehingga hanya didapatkan satu solusi y(1) = xe t: Solusi ke dua dapat dicari dari persamaan (4.12) dengan jalan mensubstitusikan:

y(2) = xte t+ ue t (4.29)

ke dalam persamaan (4.12). Turunan pertama dari solusi ke dua tersebut adalah y(2)0= xe t+ xte t+ ue t= Ay(2)= Axte t+ Aue t:

Dari persamaan di atas diperoleh:

xte t= Axte t; sehingga x= Ax; dan xe t+ ue t= Aue t; sehingga x + u = Au:

Jadi

(A I) u = x (4.30)

Meskipun det (A I) = 0; persamaan liniernya selalu dapat diselesaikan untuk u:

Example 84 :

Tentukan solusi umum dari

y0= Ay = 4 1 1 2 y:

Jawab:

Persamaan karakteristik dari sistem linier di atas diperoleh dari determinan karakteristik berikut ini, yaitu

det (A I) = 4 1

1 2 = 2 6 + 9 = ( 3)2= 0;

yang mempunyai akar dobel = 3:

Vektor eigen diperoleh dari persamaan

(4 )x1+ x2 = 0;

x1+ (2 )x2 = 0:

Untuk = 3; diperoleh persamaan

x1+ x2 = 0 ) x1= x2; x1 x2 = 0 ) x1= x2:

Karena kedua persamaan tersebut sama, maka untuk mencari x1dan x2; dapat diambil sebarang bilangan.

Ambil x1 = 1; maka x2 = 1; sehingga vektor eigen yang pertama adalah x(1)= 1

1 : Dari persamaan (4.30), diperoleh:

(A 3I) u = x

1 1

1 1 u = 1

1 ; sehingga u1+ u2= 1 u1 u2= 1 :

Karena kedua persamaan tersebut sama, maka kita dapat mengambil sebarang u1 dan u2 yang memenuhi persamaan tersebut di atas. Dengan mengambil u= 0

1 ; akan memberikan jawaban untuk sistem persamaan linier di atas sebagai berikut, yaitu:

y = c1y(1)+ c2y(2)

= c1 1

1 e3t+ c2 1

1 t + 0

1 e3t: |

Jika A mempunyai tripel nilai eigen dan hanya satu vektor eigen x bebas linier yang berkaitan dengan nilai eigen tersebut, maka solusi ke dua didapatkan dari (4.29) dengan u yang memenuhi persamaan (4.30), dan solusi ke tiganya berbentuk:

y(3) =1

2xt2e t+ ute t+ ve t; (4.31) dengan u memenuhi persamaan (4.30) dan v yang ditentukan dari

(A I)v = u; (4.32)

yang selalu dapat diselesaikan.

Apabila A mempunyai tripel nilai eigen dan dua vektor eigen x(1); x(2) yang bebas linier yang berkaitan dengan nilai eigen tersebut, maka ketiga solusi yang bebas linier tersebut adalah

y(1)= x(1)e t; y(2)= x(2)e t; y(3)= xte t+ ue t (4.33) dengan x adalah kombinasi linier dari x(1) dan x(2); sehingga

(A I)u = x; (4.34)

dapat diselesaikan untuk u:

4.2.2 Latihan

Tentukan solusi umum dari sistem persamaan diferensial berikut ini:

1. y10 = y2

y20 = y1

2. y10 = 2y1+ 3y2 y20 =13y1+ 2y2 3. y10 = 4y1 6y2

y20 = y1+ y2

Selesaikan masalah nilai awal berikut:

4.

y10 = 2y2

y20 = 2y1

y1(0) = 9; y2(0) = 15:

5.

y10 = 2y1+ 4y2 y20 = y1+ 2y2

y1(0) = 4; y2(0) = 4:

6.

y10 = y1+ 4y2

y20 = 3y1 2y2 y1(0) = 3; y2(0) = 4

Dalam dokumen Persamaan Diferensial Biasa. Rippi Maya (Halaman 82-91)

Dokumen terkait