BAB II KAJIAN TEORI
C. Sistem Marketing Syariah
Pemasaran syariah sendiri menurut definisi adalah adalah penerapan suatu disiplin bisnis strategis yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah. Jadi Pemasaran syariah dijalankan berdasarkan konsep keIslam an yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW. Menurut Hermawan Kartajaya, nilai inti
dari Pemasaran syariah adalah Integritas dan transparansi, sehingga marketer tidak boleh bohong dan orang membeli karena butuh dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan, bukan karena diskonnya.32
Pemasaran adalah garis depan suatu bisnis, mereka adalah orang-orang yang bertemu langsung dengan konsumen sehingga setiap tindakan dan ucapannya berarti menunjukkan citra dari barang dan perusahaan. Namun sayangnya pandangan masyarakat saat ini menganggap pemasar diidentikkan dengan penjual yang dekat dengan kecurangan, penipuan, paksaan dan lainnya yang telah memperburuk citra seorang pemasar. Tidak terelakkan lagi banyak promosi usaha-usaha yang kita lihat sehari-hari tidak menjelaskan secara detail tentang produknya, yang mereka harapkan adalah konsumen membeli produk mereka dan banyak dari konsumen merasa tertipu atau dibohongi ketika mencoba produk yang dijual pemasar tersebut.33
Marketing syariah merupakan bisnis yang harus memayungi seluruh aktifitas dalam subuah perusahaan atau perorangan, meliputi seluruh proses, menciptakan, menawarkan, prtukaran nilai, dari seorang produsen, atau satu perusahaan, atau perorangan, yan sesuai dengan ajaran Islam .
Karakteristik dari marketing syariah ada beberapa unsur yaitu:
1. Theistis (Rabbaniyah) 2. Etis (Akhlaqiah)
3. Realistis (Al-Waqiiyyah) 4. Humanistis (Al-Insanyiah)
32 Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung:Alfabeta, 2009) h. 256
33 Stanton, William J. Prinsip Pemasaran. .... h. 26
Jika ditinjau dari empat elemen di atas, pertama berdasarkan ketuhanan, yaitu keyakinan bulat, bahwa semua gerak gerik manusia selalu berada di bawah pengawasan oleh Yang Maha Kuasa, Maha Pencipta, Maha Pengawas. Oleh sebab itu semua insan harus berprilaku sebaik mungkin, tidak berperilaku licik, suka menipu, mencuri dan sebagainya. Nilai Rabaniyyah ini melekat atau menjadi darah daging dalam pribadi setiap muslim, sehingga dapat mengerem perbuatan perbuatan tercela dalam dunia bisnis.34
Kedua Etis, artinya semua prilaku berjalan di atas norma etika yang berlaku umum. Etika adalah kata hati, dan kata hati ini adalah kata yang sebenarnya, tidak bisa di bohongi. Oleh sebab itu hal ini menjadi panduan para marketing syariah selalu memelihara setiap tutur kata, prilaku dalam berhubungan bisnis dengan siapa saja, konsumen, penyalur, pemasok ataupun saingannya.
Ketiga Realistis, artinya sesuai dengan kenyataan, jangan mengada-ada apalagi yang menjurus kepmengada-ada kebohongan. Semua transaksi yang d lakukan harus berlandaskan pada realita, tidak membeda-bedakan orang, suku, warna kulit. Semua tindakan penuh dengan kejujuran. Bahkan ajaran Rasulullah tentang sifat realistis ialah jika anda menjual barang yang ada cacatnya, maka katakana kepada calon pembeli, bahwa barang ini sedikit cacat. Demikian ajaran Rasulullah, sangat realistis, jangsn sekali kali mengelabui orang, ini harus diikuti oleh umatnya.
34 Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, ... h. 257
Keempat Humanistis, artinya berperi-kemanusiaan, hormat menghormati sesama, marketing berusaha membuat kehidupan menjadi lebih baik. Jangan sampai kegiatan marketing malah sebaliknya merusak tatanan hidup di masyarakat, menjadikan peri kehidupan bermasyarakat terganggu, seperti hidupnya gerombolan hewan, tidak ada aturan yang kuat yang berkuasa. Juga dari segi marketer sendiri, jangan sampai menjadi manusia serakah, mau menguasai segalanya, menindas orang lain.35
Para penjual dan kaum produsen saling bersaing, dan menggunakan senjata, marketing dalam berbagai bentuk taktik sebagai berikut :
1. Persaingan melalui harga
Kaum produsen menurunkan harga, menjual barang lebih murah dari pesaingnya.Suasana ini menguntungkan konsumen, dan merugikan kaum penjual.
2. Persaingan melalui kualitas
Karena persaingan harga sangat merugikan produsen, maka di ciptakan senjata baru berupa membuat barang dengan kualitas barang lebih baik dari pesaing. Para konsumen berani membayar mahal asal kualitasnya memenuhi kepuasan mereka.
3. Persaingan melalui desain
Kaum produsen mulai menciptakan model, desain, warna, bentuk yang unik, yang di senangi oleh konsumen. Konsumenpun berani
35 Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, ... h. 258
membayar mahal untuk barang yang desainnya sesuai dengan selera mereka.
4. Turbo marketing, persaingan melalui kecepatan dengan time come presion Kaum produsen mulai melancarkan taktik layanan kilat, semua serba turbo seperti fast food, makanan siap santap, kereta api kilat, ekspedisi kilat, surat pos kilat, cetak foto kilat, bisa di tunggu, bahkan pesanan mobil khusus sesuai kehendak konsumenpun bisa di layani jauh lebih cepat dari produksi mobil biasanya.
Pemasaran adalah garis depan suatu bisnis, mereka adalah orang-orang yang bertemu langsung dengan konsumen sehingga setiap tindakan dan ucapannya berarti menunjukkan citra dari barang dan perusahaan.
Namun sayangnya pandangan masyarakat saat ini menganggap pemasar diidentikkan dengan penjual yang dekat dengan kecurangan, penipuan, paksaan dan lainnya yang telah memperburuk citra seorang pemasar.
Tidak terelakkan lagi banyak promosi usaha-usaha yang kita lihat sehari-hari tidak menjelaskan secara detail tentang produknya, yang mereka harapkan adalah konsumen membeli produk mereka dan banyak dari konsumen merasa tertipu atau dibohongi ketika mencoba produk yang dijual pemasar tersebut. 36
36 A. Setia Budi. Manajemen Pemasaran Strategi Pemasaran. (Sumber:
http://makalahkumakalahmu.wordpress.com 04/11/2011 pukul 14.00 Wib, dan diakses pada 02/05/2017 pukul 15.00 Wib
Pemasaran syariah bukan hanya sebuah pemasaran yang ditambahkan syariah karena ada nilai-nilai lebih pada pemasaran syariah saja, tetapi lebih jauhnya pemasaran berperan dalam syariah dan syariah berperan dalam pemasaran. Pemasaran berperan dalam syariah diartikan perusahaan yang berbasis syariah diharapkan dapat bekerja dan bersikap profesional dalam dunia bisnis, karena dengan profesionalitas dapat menumbuhkan kepercayaan kosumen. Syariah berperan dalam pemasaran bermakna suatu pemahaman akan pentingnya nilai-nilai etika dan moralitas pada pemasaran, sehingga diharapkan perusahaan tidak akan serta merta menjalankan bisnisnya demi keuntungan pribadi saja ia juga harus berusaha untuk menciptakan dan menawarkan bahkan dapat merubah suatu values kepada para stakeholders sehingga perusahaan tersebut dapat menjaga keseimbangan laju bisnisnya sehingga menjadi bisnis yang sustainable.37
Pengertian tersebut didasarkan pada salah satu ketentuan dalam bisnis Islam yang terdapat dalam kaidah fiqih. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, dan penyimpangan prinsip-prinsip muamalah Islam tidak terjadi, maka bentuk marketing diperbolehkan. Firman Allah SWT sebagai berikut :
37 A. Setia Budi. Manajemen Pemasaran Strategi Pemasaran. (Sumber:
http://makalahkumakalahmu.wordpress.com 04/11/2011 pukul 14.00 Wib, dan diakses pada 02/05/2017 pukul 15.00 Wib
Artinya: Daud berkata: "Sesungguhnya Dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan Amat sedikitlah mereka ini". dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; Maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat. (Q.S. As-Shaad: 24)38
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwasannya dalam melakukan perserikatan atau kerjasama, sebaiknya jangan sampai menimbulkan kezaliman bagi yang lain yakni dengan meminta tambahan dari keuntungan yang diperoleh. Dalam ayat ini juga dijelaskan bahwa sangat sedikit umat Muslim yang tidak berbuat zalim dalam kerjasama/ perserikatan dengan rekannya, mereka itulah yang dikatagorikan sebagai orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh.