• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

J. Sistem Operasi Komputer

Sistem operasi (bahasa Inggris: operating system ; OS) adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem operasi adalah jenis yang paling penting dari perangkat lunak sistem dalam sistem

komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program aplikasi booting.

Sistem operasi mempunyai penjadwalan yang sistematis mencakup perhitungan penggunaan memori, pemrosesan data, penyimpanan data, dan sumber daya lainnya.

Untuk fungsi-fungsi perangkat keras seperti sebagai masukan dan keluaran dan alokasi memori, sistem operasi bertindak sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras komputer, meskipun kode aplikasi biasanya dieksekusi langsung oleh perangkat keras dan seringkali akan menghubungi OS atau terputus oleh itu. Sistem operasi yang ditemukan pada hampir semua perangkat yang berisi komputer-dari ponsel dan konsol permainan video untuk super komputer dan server web.

2. Sistem Operasi Berbasis Windows

QDOS (Quick and Dirty Operating System) merupakan asal usul dari windows. QDOS ditulis merupakan asal usul dari windows. QDOS ditulis 1980.

QDOS dibuat dari OS terkenal pada masa itu,CP/M. QDOS dirancang untuk prosesor intel 8086, Sehingga saat dipasarkan oleh Seatle komputer Sehingga saat dipasarkan oleh Seatle computer Microsoft membeli lisensi QDOS untuk dikembangkan dan menjualnya lagi ke berbagai perusahaan komputer. Pada tahun 1981 microsoft memberi nama MS-DOS, sedangkan yang jual ke perusahaan komputer IBM diberinama PC-DOS oleh IBM. MS DOS inilah yang terus berkembang perusahaan komputer IBM diberi nama PC-DOS oleh IBM. MS DOS inilah yang terus berkembang.

3. Sistem Operasi Berbasis Linux

Sejarah dan perkembangan Linux, Linux adalah nama yang diberikan system komputer bertipe unix Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas terbuka dan sumber utama terbuka. Istilah Linux atau GNU/Linux (GNU) juga digunakan sebagai rujukan kepada keseluruhan distro Linux (Linux distribution), yang di dalamnya disertakan program-program lain pendukung sistem operasi. Contoh program tersebut adalah server web, Bahasa pemrograman, basis data, tampilan desktop (Desktop Environment) (seperti GNOME dan KDE), dan aplikasi perkantoran (office suite) seperti Open Office.org, KOffice, Abiword, Gnumeric.

4. Sistem Operasi Berbasis Macintosh

Macintosh Operating System (MAC OS) merupakan system operasi komputer yang dibuat oleh Apple. Apple yang sebelumnya bernama Apple Computer, Inc.) adalah sebuah perusahaan Silicon Valley berbasis di Cupertino, California, yang bergerak dalam bidang teknologi komputer. Apple membantu bermulanya revolusi komputer pribadi pada tahun 1970-an dengan produknya Apple II dan memajukannya sejak tahun 1980-an hingga sekarang dengan Macintosh.

Macintosh Operating System merupakan OS yang pertama mengunakan sistem GUI (Graphical User Interface). Para pemakai komputer begitu takjub melihat Macintosh yang sangat ramah dalam melayani pemakai komputer. Pemakai tidak perlu banyak menulis perintah, cukup menunjuk gambar gambar yang ada, maka dengan cepat Macintosh akan mengerjakan tugas sesuai gambar yang ditunjuk.

BAB III

METEODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan penelitian yang penulis lakukan yaitu : Waktu : September 2017 – Februari 2018

Tempat : Universitas Islam Alauddin Makassar (UINAM) B. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian studi literatur yang berhubungan dengan penelitian dan pengumpulan data penelitian langsung di lapangan.

1. Penelitian pustaka yakni pengumpulan data teoritis dengan mempelajari berbagai buku literatur yang berkaitan dengan masalah yang di bahas.

2. Penelitian lapangan yaitu pengumpulan data lapangan dengan teknik wawancara untuk mendapatkan data yang diperlukan.

C. Alat dan Bahan Peneliatian 1. Kabel UTP.

2. RJ45.

3. OS Mikrotik 4. OS Windows 7

5. Switch

6. Router

7. Perangkat Lunak VM Ware 8. Perangkat Lunak Winbox Loader D. Bagan Penelitian

Adapun metodelogi penelitian, dilakukan dalam bentuk bagan alir yaitu sebagai berikut :

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Mulai

Studi Pustaka

Pengambilan Data

Olah Data

Analisa Hasil

Selesai

1. Mulai

Pengajuan judul pada pembimbing, dimana judul ini akan menjadi dasar dari pembuatan skripsi.

2. Studi Pustaka

Tahap ini, penyusun mengumpulkan dan mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan yang menyangkut tentang judul, baik itu dari artikel, modul, makalah, jurnal, eksplorasi internet dan buku-buku literature maupun referensi.

3. Pengambilan Data

Tahap ini, penyusun mulai mengambil data atau mengumpulkan data yang akan di olah.

4. Olah Data

Tahapini, penyusunakanmengolah data dari data yang di ambilatau di kumpulkandanmenganalisanya

5. Analisa Hasil

Pada tahap ini , penyusun menganalisa hasil yang didapatkan pada data, apakah analisis tersebut sesuai dengan yang dilakukan .

6. Selesai

Semua langkah kerja dari mulai sampai hasil analisa telah selesai sehingga menghasilkan suatu analisis yang sesuai dengan harapan, maka penelitian dapat dikatakan selesai.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Perancangan Jaringan

1. Prinsip-prinsip yang digunakan:

Untuk perancangan antar gedung , digunakan prinsip routing, prinsip ini dapat menghubungkan segmen jaringan yang berbeda dengan menggunakan router.

Untuk IP Address dalam gedung digunakan teknik subnetting. Topologi jaringan yang digunakan untuk di dalam gedung digunakan teknologi star, sedangkan untuk topologi antar gedung digunakan topologi jaringan star.

1. Gedung A

Pada Gedung A ini ada 5 client, untuk tiap gedung memerlukan 1 buah switch yang mana setiap gedung memiliki jumlah host 6 buah. Pada gedung ini dibagi menjadi 1 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP pada:

Gedung A :

- Client 1 : 192.168.1.0/26 - Client 2 : 192.168.2.0/26 - Client 3 : 192.168.3.0/26 - Client 4 : 192.168.4.0/26 - Client 5 : 192.168.5.0/26

Kemudian IP 192.168.31.6/30 dipakai untuk gateway jaringan yang terpasang

Gambar 4.1 Desain Dalam Gedung A

2. Gedung B

Pada Gedung B ini ada 5 client, untuk tiap gedung memerlukan 1 buah switch yang mana setiap gedung memiliki jumlah host 6 buah. Pada gedung ini dibagi menjadi 1 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP pada:

- Client 5 : 192.168.11.0/26

Kemudian IP 192.168.31.10/30 dipakai untuk gateway jaringan yang terpasang pada router.

Gambar 4.2 Desain Dalam Gedung B

3. Gedung C

Pada Gedung C ini ada 5 client, untuk tiap gedung memerlukan 1 buah switch yang mana setiap gedung memiliki jumlah host 6 buah. Pada gedung ini dibagi menjadi 1 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP pada:

Gedung C :

- Client 1 : 192.168.13.0/26 - Client 2 : 192.168.14.0/26

- Client 3 : 192.168.15.0/26 - Client 4 : 192.168.16.0/26 - Client 5 : 192.168.17.0/26

Kemudian IP 192.168.31.14/30 dipakai untuk gateway jaringan yang terpasang pada router.

Switch Gedung C .

Client 1 : 192.168.13.0/26

Client 2 : 192.168.14.0/26

Client 3 : 192.168.15.0/26 Client 4 : 192.168.16.0/26 Client 5 : 192.168.17.0/26

Gambar 4.3 Desain Dalam Gedung C

4. Gedung D

Pada Gedung D ini ada 5 client, untuk tiap gedung memerlukan 1 buah switch yang mana setiap gedung memiliki jumlah host 6 buah. Pada gedung ini dibagi menjadi 1 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP pada:

Gedung D :

- Client 1 : 192.168.19.0/26 - Client 2 : 192.168.20.0/26 - Client 3 : 192.168.21.0/26 - Client 4 : 192.168.22.0/26 - Client 5 : 192.168.23.0/26

Kemudian IP 192.168.31.2/30 dipakai untuk gateway jaringan yang terpasang pada router.

Switch Gedung D

Client 1 : 192.168.19.0/26

Client 2 : 192.168.20.0/26 Client 3 : 192.168.21.0/26

Client 4 : 192.168.22.0/26 Client 5 : 192.168.23.0/26

Gambar 4.4 Desain Dalam Gedung D

Keterangan Gambar Desain Dalam Gedung:

Pada Gambar Desain Dalam Gedung A di sebut sebagai Gedung Fakultas Syariah dan Hukum

Pada Gambar Desain Dalam Gedung B di sebut sebagai Gedung Fakultas Sains dan Teknologi

Pada Gambar Desain Dalam Gedung C di sebut sebagai Gedung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Pada Gambar Desain Dalam Gedung D di sebut sebagai Gedung Fakultas Ushuluddin dan Filsafat

B. Konfigurasi Mikrotik

Konfigurasi Awal dan Pengaturan IP Untuk mengkonfugurasikan mikrotik pada awal pemakaian di PC Router, dapat digunakan terminal login CLI (Command Line Interface). Tetapi selain setting CLI (Command Line Interface) dapat juga menggunakan langsung setting via winbox dan web browser, masukan address http://192.168.88.1. IP ini didapat dari IP Default mikrotik yang tertera.

Gambar 4.5 Tampilan winBox Loader

Setelah connect, maka akan masuk ke tampilan winBox dengan menu-menu berada disebelah kiri.

Gambar 4.6 Tampilan WinBox

Langkah awal di winbox, pada jaringan kabel dan pada jaringan wireless di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar adalah membuat interfaces.

1. Interfaces UIN-PUBLIK pada ether 1 2. Interfaces CBN pada ether 2

3. Interfaces Biznet pada ether 3 4. Interface Lokal pada ether 4 5. Interface Hotspot pada ether 5 - Interfaces UIN-PUBLIK

Klik Interfaces >> Pada Interfaces list >> klik ether1.

Gambar 4.7 riname interface

Setelah melakukan rename interfaces, maka akan muncul tampilan seperti gambar 27 yang merupakan interfaces list.

Gambar 4.8 interface list

- Interfaces CBN

Klik Interfaces >> Pada Interfaces list >> klik ether2.

Gambar 4.9 Interface CBN - Interface Hotspot

Klik interfaces >> pada Interfaces list >> tab Add >> pilih tipe bridge

Gambar 4.10 New Interfaces Hotspot

Gambar 4.11 Interfaces Lokal

- Interfaces Biznet

Klik Interfaces >> pada Interfaces list >> klik ether3.

Gambar 4.12 Interfaces Biznet C. Setting IP Tiap Interfaces

- Interfaces UIN-PUBLIK

Gambar 4.13 Setting IPAddress UIN-PUBLIK

Gambar 4.14 Setting IP Address Lokal

Gambar 4.15 Setting DNS - Interfaces Biznet

Klik IP pada Winbox kemudian klik tanda + lalu masukan IP Address sesuai dengan yang diberikan oleh Biznet selaku Internet Service Provider, pilih interface Biznet

Gambar 4.16 Setting IP Address Biznet - Interfaces CBN

Klik IP pada Winbox kemudian klik tanda + lalu masukan IP Address sesuai dengan yang diberikan oleh CBN selaku Internet Service Provider, pilih Interface CBN.

Gambar 4.17 Setting IP Address CBN - Interfaces Lokal

Klik IP pada Winbox kemudian klik tanda + lalu masukan IP Address sesuai dengan yang Range Network yang akan diikut oleh Komputer User, pilih interface Lokal.

Gambar 4.18 Setting IP Address Lokal D. Pembuatan IP Address

Setting IP Address pada PC Client Setelah melakukan langkah-langkah konfigurasi pada mikrotik, maka langkah selanjutnya menghubungkan masing-masing client pada switch dengan kabel UTP dan konfigurasi IP Address dan DNS pada masing-masing PC.

Klik Control Panel , kemudian pilih Network and Sharing Center , kemudian pilih change adapter setting, klik kanan pada icon network yang akan kita setting pilih properties, kemudian pilih internet protocol version 4 (TCP/IPv4), kemudian masukan ip address sesuai dengan urutan ip pembagian berdasarkan divisi.

Gambar 4.19 Konfigurasi IP Address Tiap Komputer

Setelah pengaturan routing selesai, computer client belum dapat mengakses internet karena NAT (Network Address Translation) pada gateway mikrotik belum diaktifkan, Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT, adalah salah satu fasilitas router untuk meneruskan paket dari IP asal ke IP tujuan.

Jadi semua computer client terhubung dengan jaringan internet menggunakan IP public router (IP Public CBN maupun Biznet, tergantung ketika itu yang mana yang sedang digunakan) Tanpa NAT, seluruh Komputer client tidak dapat terhubung dengan public network. Untuk mengaktifkan NAT yaitu dengan cara mengklik IP >> Firewall >> tab NAT >> + (Add), di new NAT Rule tab General,

masukan output interface Biznet atau CBN. Kemudian klik tab Action, Action : masquerade, dan OK.

Gambar 4.20 Setting NAT

Setting Nat Action, Action Masquearade untuk mengijinkan Komputer User untuk mengakses internet melalui router Mikrotik.

Gambar 4.21 Setting NAT Action E. Pengaturan Bandwith

Membatasi penggunaan bandwith untuk masing-masing client bertujuan agar tidak ada satupun client yang akan memonopoli penggunaan bandwith. Dalam pengaturan Bandwith Download dan Upload

- konfigurasinya :

Buka Winbox >> Queues >> Kilk Simple Queues >> Add >> isi max bandwith limit pada tab general >> dan isi minimal bandwith (limit At) pada tab advance.

Gambar 4.22 Tampilan Simple Maximal Bandwith

Gambar diatas memiliki fasilitas limit at dan max limit, fasilitas itu diisi dengan pemberian kapasitas margin bandwith, pengaturan dilanjutkan untuk pembatasan bandwith pada hotspot agar penggunaan bandwith dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing penggunanya.

F. Pengelolaan

Selanjutnya yang dilakukan adalah pengelolaan. Fase ini meliputi aktifitas perawatan dan pemeliharaan dari keseluruhan sistem yang sudah dibangun. Pada tahap ini akan dilakukan beberapa langkah agar system yang telah dibangun dapat

berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Langkah-langkah yang dilakukan diantaranya :

1. Konfigurasi Backup Mikrotik

Konfigurasi backup di mikrotik merupakah hal yang sangat penting. Apabila suatu waktu konfigurasi pada router mikrotik mengalami masalah atau error, maka system router mikrotik dapat direset dan direstore kembali.

Backup dapat juga dilakukan di winbox, konfigurasinya : 1. Buka Winbox >> Pilih menu file.

2. Dari jendela File List >> Klik Tombol Backup.

3. Akan tercipta file baru >> Select pada file.

4. Setelah file terselect >> klik pada icon “Copy”.

5. Buka windows explore >> buat folder baru, klik kanan mouse >> lalu pilih paste.

Gambar 4.23 Backup Mikrotik

Switch Gedung A

Gambar 4.24 Hasil Desain Perancangan Topologi Star Jaringan LAN menggunakan Mikrotik

G. Hasil

Dari hasil perancangan jaringan dengan menggunakan MikrotikRouterOS dapat dilihat bahwa :

1. Dengan mikrotik, pembagian bandwidth upload menjadi teratur pada setiap client. Jadi setiap client memiliki bandwidth yang sudah di setting sesuai dengan kebutuhan.

2. Dengan mikrotik, adanya laporan monitoring dengan network monitoring tools berbentuk grafik secara real time.

3. Dengan mikrotik IP per-client dibagi dengan menggunakan VLAN, sehinggah jika ada gangguan pada salah satu client, tidak mengganggu client lain.

4. Dengan mikrotik, IT administrator dapat mengontrol jaringan dengan hanya menggunakan PC client menggunakan aplikasi WinBox.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan Mikrotik RouterOS maka pembagian dan pemakaian bandwith internet menjadi lebih efisiensi.

2. Dengan menggunakan Mikrotik RouterOS maka sistem keamanan jaringan yang dimiliki oleh Mikrotik dapat terfasilitasi dengan baik.

3. Dengan sudah adanya pembagian IP Address, maka penerapan Filter Rule jadi lebih mudah

4. Pengoperasian RouterOS Mikrotik dengan menggunakan Winbox mempermudah seorang IT Administrator untuk melakukan konfigurasi pada jaringan.

B. Saran

Dalam instalasi jaringan komputer kita harus pandai merancang skema atau arsitektur topologi jaringan kita sendiri, dimana itu akan menentukan infrastruktur dan juga biaya yang dikeluarkan apabila kita tidak bisa menganalisis terlebih dahulu kebutuhan jaringan kita sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Afandi , Lukman, Dimas Yogo Prasetyo, Yaniko. Manajemen Bandwidth Untuk Optimalisasi Jaringan Di Smk Telkom Sandi Putra Malang. Malang

Agus, Fahrul, Suyatno, Addi & Supianto. (2010). Optimalisasi Manajemen Bandwi

dth Pada Jaringan Intranet Universitas Mulawarman. Samarinda

Aliva , muhammad luthfi (2013). Perancangan dan isntalasi jaringan komputer (lan ) 5 Gedung ,Padang.

Hidakyah, Muhammad. Analisa Dan Perancangan Manejemen Jaringan Dengan Mikrotik RouterOS, Pangkal pinang.

Hidayatulloh, Syarif (2014). Analisis Dan Optimalisasi Keamanan Jaringan Menggunakan Protokol ISPEC . Bandung

Khaerul Anwar , Nanang. (2010). Analisis Perancangan Manajemen Jaringan Dengan Menggunakan Mikrotik RoutersOS, Bandung.

Ludji Wadu , Marthina Octavia Adventina (2014). Perancangan Jaringan Komputer Perhotelan, Depok.

Pramudia wardani, Raga (2014). Analisis Pemfilteran Aplikasi Menggunakan Mikrotik Pada CV. Diandra Media Persada . Semarang

Sutadi, Dafid., Bilardo, Gerald., Bastian, Robin., Mulianto, Budiyanto.

Analisis Dan Optimalisasi Pada PT. Next Generation Wave . Jakarta barat

Dokumen terkait