• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.3. Margin Pemasaran Kopra

5.3.1. Sistem Pembelian dan Penjualan Kopra

Pada sistem pembelian dan penjualan kopra yang ada di Kecamatan Banggae, berlaku dengan menggunakan sistem Rupiah per Kilogram ( Rp/Kg ). Pada saluran I dan II terjadi perbedaan harga pada pedagang pengumpul. Untuk lebih jelasnya,

33

data volume penjualan dan harga pada setiap saluran pemasaran sudah tersedia di Tabel 12 dan Tabel 13 :

Tabel 12. Volume Penjualan dan Harga Kopra yang Berlaku pada Saluran I.

No Uraian Volume Penjualan

(Kg) Harga Beli ( Rp/Kg) Harga Jual (Rp/Kg) 1 Pengrajin Kopra 250 - 6.500 2 Pedagang Pengumpul Kecil 2.000 6.500 11.000 3 Konsumen/Industri - 11.000 -

Sumber : Data Primer Diolah, 2020.

Pada saluran I, pengrajin kopra menjual kopra mereka dengan sebanyak 250 Kg per satu kali penjualannya. Pengrajin kopra menjual kopra mereka dengan harga Rp. 6.500/Kg nya ke pedagang pengumpul kecil. Pedagang pengumpul kecil menjual kopra mereka sebanyak 2.000 Kg per satu kali penjualannya ke konsumen,

pedagang pengumpul kecil memberikan harga ke konsumen dengan harga Rp. 11.000/Kg nya.

Dari penjelasan diatas, Pengrajin menjual kopra mereka dengan jumlah penjualan ( Volume ) sebanyak 250 Kg ke Pedagang Pengumpul Kecil yang ada di Kecamatan Banggae dengan harga Rp. 6.500 per Kgnya dengan dibayar secara tunai oleh Pedagang Pengumpul Kecil. Cara pembelian yang dilakukan oleh Pedagang Pengumpul Kecil yang ada di Kecamatan Banggae ini dengan cara Pengrajin datang langsung ke Pedagang Pengumpul, sehingga pengrajin mengeluarkan biaya transportasi. Setelah itu, Pedagang Pengumpul Kecil menjual Kopra yang mereka dapatkan dari beberapa pengrajin kopra yang menjual kopra

mereka ke pada pedagang pengumpul dengan jumlah penjualan ( Volume ) 2.000 Kg ke Konsumen Akhir dengan harga Rp. 11.000 per Kgnya yang ada di

34 Kota Makassar dengan Mengantarkan langsung ke Pabrik Sampoerna dan Gudang 88 sehingga pedagang pengumpul kecil mengeluarkan biaya transportasi

Tabel 13. Volume Penjualan dan Harga Kopra yang Berlaku pada Saluran II.

No Uraian Volume Penjualan

(Kg) Harga Beli ( Rp/Kg) Harga Jual (Rp/Kg) 1 Pengrajin Kopra 250 - 6.500 2 Pedagang Pengumpul Kecil 2.000 6.500 8.500 3 Pedagang Pengumpul Besar 6.000 8.500 11.000 4 Konsumen/Industri - 11.000 -

Sumber : Data Primer Diolah, 2020.

Pada saluran II, pengrajin kopra menjual kopra mereka sebanyak 250 Kg per satu kali penjualannya. Pengrajin kopra menjual kopra mereka ke pedagang pengumpul kecil dengan harga Rp. 6.500/Kg. Pedagang pengumpul kecil menjual kopra mereka sebanyak 2.000 Kg per satu kali penjualannya. Pedagang pengumpul

kecil menjual kopra mereka ke pedagang pengumpul besar dengan harga Rp. 8.500/Kg nya. Pedagang pengumpul besar menjual kopra mereka sebanyak

6.000 Kg per satu kali penjualannya. Pedagang pengumpul besar menjual kopra mereka dengan harga Rp. 11.000/Kg nya ke konsumen akhir.

Dari penjelasan diatas, pengrajin menjual Kopra olahan mereka dengan jumlah

penjualan ( Volume ) sebanyak 250 Kg ke Pedagang Pengumpuk Kecil yang ada di Kecamatan Banggae dengan harga Rp. 6.500 per Kgnya dengan dibayar secara

tunai oleh Pedagang Pengumpul Kecil. Setelah mendapatkan kopra dari pengrajin kopra, Pedagang Pengumpul Kecil menjual kopra mereka ke Pedagang Pengumpul

Besar dengan jumlah penjualan ( Volume ) sebanyak 2.000 Kg dengan harga Rp. 8.500 per Kgnya. cara pembelian Kopra yang dilakukan oleh Pedagang

35 pembelian yang dilakukan oleh Pedagang Pengumpul Besar yaitu para Pedagang Pengumpul Kecil mendatangi langsung Pedagang Pengumpul Besar dan menjual kopra mereka sehingga Pedagang Pengumpul Kecil mengeluarkan biaya transportasi yang lebih kecil dibanding pada saluran I. Setelah itu, Pedagang Pengumpul Besar menjual kopra yang mereka dapatkan dari Pedagang Pengumpul Kecil dengan jumlah ( Volume ) sebanyak 6.000 Kg ke Pabrik Sampoerna dan Gudang 88 yang ada di Makassar dengan mendatangi langsung Pabrik Sampoerna dan Gudang 88 dengan harga Rp. 11.000 per Kgnya. Sehingga Pedagang Pengumpul Besar mengeluarkan biaya transportasi.

5.3.2. Margin Pemasaran

Margin Pemasaran Kopra adalah selisih harga ditingkat Pengrajin Kopra dengan harga di tingkat Konsumen akhir di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Untuk mengetahui Margin Pemasaran di setiap lembaga, maka pertama harus diketahui adalah harga jual dan harga di setiap tingkat saluran pemasaran masing-masing yang berlaku di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Adapun besaran Margin Pemasaran yang ada di Kecamatan banggae Kabupaten Majene sudah tertera di Tabel 14 dibawah ini :

36

Tabel 14. Margin yang terdapat pada setiap Saluran Pemasaran Kopra di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene.

No Uraian Saluran Harga Beli

(Rp/Kg) Harga Jual ( Rp/Kg) Margin ( Rp/Kg ) 1 Pengrajin Kopra I - 6.500 - 2 Pedagang Pengumpul Kecil I 6.500 11.000 4.500 3 Konsumen/Industri I 11.000 - Total Margin 4.500

No Uraian Saluran Harga Beli

(Rp/Kg) Harga Jual ( Rp/Kg) Margin ( Rp/Kg ) 1 Pengrajin Kopra II - 6.500 - 2 Pedagang Pengumpul Kecil II 6.500 8.500 2.000 3 Pedagang Pegumpul Besar II 8.500 11.000 2.500 4 Konsumen/Industri II 11.000 - Total Margin 4.500

Sumber : Data Primer Diolah, 2020.

Pada Tabel 14, menunjukkan pada saluran pemasaran I, pengrajin kopra menjual kopra olahan mereka dengan harga Rp. 6.500/Kgnya tanpa melakukan pembelian kopra. Selanjutnya, pedagang pedagang pengumpul kecil membeli kopra hasil olahan pengarjin kopra dengan harga Rp. 6.500/Kgnya. Selanjutnya, pedagang

pengumpul kecil menjual kopra mereka ke Konsumen/Industri dengan harga Rp. 11.000/Kgnya yang telah ditentukan oleh standar Industri. Sehingga, pada

saluran pemasaran I memiliki Harga Margin Pemasaran antara pengrajin kopra dengan konsumen/Industri sebesar Rp. 4.500/Kgnya.

Pada saluran pemasaran II, pengrajin kopra menjual kopra hasil olahan mereka dengan harga Rp. 6.500/Kgnya tanpa melakukan pembelian kopra. Selanjutnya, pedagang pengumpul kecil melakukan pembelian kopra dari pengrajin kopra dengan harga Rp. 6.500/Kgnya. Selanjutnya, pedagang pengumpul kecil

37 Rp. 8.500/Kgnya, harga ini didapatkan berdasarkan penawaran harga dari pedagang pengumpul besar. Selanjutnya pedagang pengumpul besar menjual kopra mereka ke konsumen/Industri dengan harga Rp. 11.000/Kgnya yang telah ditentukan oleh Konsumen/Industri. Sehingga, saluran pemasaran II memiliki Margin harga antara pengrajin kopra dengan konsumen akhir ( Industry ) sebesar Rp. 4.500/Kg.

Berdasarkan penjelasan diatas, menunjukkan margin pemasaran antara saluran pemasaran I dan saluran pemasaran II itu sama, walaupun adanya perpanjangan jalur pemasaran. Pada saluran pemasaran I memiliki Margin sebesar Rp. 4.500/Kg dan pada saluran pemasaran II memiliki Margin sebesar Rp. 4.500/Kg juga. Hal ini disebabkan karena pada saluran pemasaran I, Pedagang Pengumpul Kecil langsung menjual kopra mereka ke pabrik yang ada di Kota Makassar, sedangkan pada

saluran pemasaran II, pedagang pengumpul kecil menjual kopra mereka ke pedagang pengumpul besar, disinilah terjadi penurunan harga, sehingga

mempengaruhi besaran margin.

Dokumen terkait