• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDIDIKAN

Dalam dokumen Buku Pedoman Departemen Teknik Sipil FT USU (Halaman 31-38)

KURIKULUM DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

4.2 SISTEM PENDIDIKAN

4.2.1 Registrasi

Sebelum semester akademik berlangsung, Departemen Teknik Sipili akan menerbitkan jadwal semester yang berisi jadwal kegiatan akademik selama satu semester yang akan berjalan (kalender akademik) beserta staf pengajarnya, jadwal perkuliahan beserta ruangannya, mata kuliah pilihan, jadwal ujian tengah semester, ujian akhir semester dan informasi akademik lainnya.

USU. Mahasiswa yang tidak melaksanakan registrasi administrasi dan/atau registrasi akademik tidak terdaftar sebagai mahasiswa USU pada semester tersebut dan diperhitungkan dalam masa studi.

Mahasiswa melakukan registrasi akademik dengan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) dengan bimbingan dari Penasehat Akademik (PA). Fungsi penasehat akademik adalah:

1. Sebagai fasilitator membantu mahasiswa dalam mengenali dan mengidentifikasi minat, bakat, dan kemampuan akademik mahasiswa

2. Sebagai perencanaan membantu merumuskan rencana studi mahasiswa dalam menyusun mata kuliah yang akan diambil persemester, yang dianggap sesuai dengan minat, bakat, serta kemampuan akademik agar mahasiswa dapat memanfaatkan masa studi dengan efektif dan efesien

3. Sebagai motivator memberikan motivasi kepada mahasiswa yang mempunyai keterbatasan maupun kendala akademik atau hasil studi dan indeks prestasi semesternya relatif rendah, sehingga dapat ditemukan jalan keluar serta pemecahannya dengan baik.

4. Sebagai evaluator mengidentifikasi masalah-masalah akademik atau non akademik mahasiswa yang prestasinya kurang.

4.2.2 Beban Studi

Beban studi mahasiswa untuk tiap semester ditetapkan pada Kartu Rencana Studi (KRS). Pengaturan beban studi akan disampaikan melalui jadwal perkuliahan tiap semester. Mahasiswa tahun pertama wajib mengambil seluruh mata kuliah yang ditawarkan pada semester 1 dan 2. Mulai semester 2 mahasiswa dapat mengambil mata kuliah yang lain diluar dari beban studi pada semester yang bersangkutan dengan persetujuan dari Penasehat Akademik (PA).

4.2.3 Evaluasi Prestasi Keberhasilan

1. Prestasi keberhasilan ditentukan oleh Angka Indeks Prestasi. Indeks Prestasi ditentukan pada setiap akhir semester.

2. Indeks Prestasi Semester (IPS) dihitung berdasarkan jumlah beban kredit yang diambil dalam satu semester dikalikan dengan bobot prestasi masing-masing mata

IP = ∑ (K X N) ∑ K

K = SKS masing-masing mata kuliah yang tercantum dalam KRS pada semester yang bersangkutan.

N = Bobot Prestasi masing-masing mata kuliah

3. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) adalah IP yang dihitung berdasarkan total jumlah beban kredit yang diambil mulai smester 1 s/d semester terakhir dikalikan bobot prestasi masing-masing mata kuliah dibagi beban kredit yang diambil.

IPK = ∑ (K X N) ∑ K

K = Jumlah SKS setiap mata kuliah mulai semester satu sampai semester yang terakhir dijalani

N = Bobot prestasi setiap mata kuliah

4. Penggolongan Prestasi keberhasilan

Penggolongan prestasi keberhasilan mahasiswa dapat dilihat pada Tabel 11 berikut:

Tabel 11. Penggolongan Prestasi Keberhasilan

NILAI PRESTASI BOBOT PRESTASI GOLONGAN PRESTASI

A 4,00 Sangat Baik B+ 3,50 Baik B 3,00 Baik C+ 2,50 Cukup C 2,00 Cukup D 1,00 Kurang

4.2.4 Persyaratan Menjadi Sarjana

Persyaratan menjadi Sarjana Departemen Teknik Sipil, yaitu telah mencapai minimal 144 SKS sesuai mata pelajaran yang diwajibkan dengan program studi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ≥ 2,00 dan jumlah nilai D yang dimiliki tidak melebihi 8 SKS.

4.2.5 Batas Masa Studi

Batas masa studi untuk mencapai Sajana Departemen Teknik Sipil USU paling lama 12 semester dihitung sejak saat seorang mahasiswa didaftar sebagai mahasiswa USU.

4.2.6 Jadwal Evaluasi Dan Kriteria Putus Studi

Bagi mahasiswa yang pada evaluasi akhir semester II, IV, dan VI dan VIII tidak dapat mengumpulkan jumlah SKS yang lulus masing-masing sekurang-kurangnya sebesar 22 SKS, 45 SKS, 72 SKS dan 96 SKS dengan bobot nilai ujian sekurang-kurangnya C, maka mahasiswa tersebut dinyatakan putus studi. Sebelum surat keputusan putus studi diterbitkan mahasiswa tersebut diminta untuk mengundurkan diri.

4.2.7 Penundaan Kegiatan Akademik (PKA)

Sesuai Keputusan Rektor USU No. 1751/J05/SK/AK.99, Penundaan Kegiatan Akademik (PKA) harus atas persetujuan Rektor dan sepengetahuan Dekan. PKA tidak dihitung sebagai masa studi dan mahasiswa hanya membayar sebesar 25% dari SPP.

Mahasiswa yang boleh mengambil PKA adalah mereka yang telah mengikuti pendidikan sekurang-kurangnya dua semester, apabila PKA dilakukan berkali-kali, jumlah keseluruhan lamanya PKA tidak boleh melebihi empat semester selama studi. Permohonan Aktif Kuliah kembali harus diajukan kepada Rektor melalui Dekan, sesuai jadwal yang ditetapkan dalam kalender akademik dengan melampirkan Foto Copy PKA.

4.2.8 Evaluasi Perkuliahan

Setelah semester berlangsung Departemen Teknik Sipil akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan perkuliahan pada semester berjalan yaitu dengan melakukan pembagian isian kuisioner kepada mahasiswa. Pelaksanaan pengumpulan kuisioner ini umumnya dilakukan pada akhir masa perkuliahan. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh mahasiswa untuk melakukan umpan balik terhadap kegiatan perkuliahan di Departemen Teknik Sipil USU.

4.2.9 Yudisium

Departemen Teknik Sipil melaksanakan yudisium untuk menyatakan selesainya studi mahasiswa dengan waktu dan tempat yang ditentukan oleh Departemen.

Predikat Yudisium Program Sarjana (S1): a. Memuaskan : IPK 2,00 – 2,75 b. Sangat Memuaskan : IPK 2,76 – 3,50 c. Cumlaude : IPK 3,51

Dapat menyelesaikan studi tidak melebihi masa studi terjadwal dan tidak ada nilai D.

4.2.10 Ijazah / Transkrip

Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus menjadi Depatemen Teknik Sipil dan memenuhi kewajiban administrative yang berlaku di program studi maupun fakultas serta telah mengikuti wisuda tingkat universitas dapat mengurus ijazah serta transkrip akademik sesuai dengan prosedur yang berlaku.

4.2.11 Wisuda

Wisuda dilaksanakan di tingkat universitas dan setiap lulusan wajib mengikutinya. Rektor akan menyerahkan Ijazah kepada wisudawan didampingi oleh Dekan dan wisuda diadakan sekurang-kurangnya 2 kali dalam 1 tahun.

4.3 KOMPOSISI

4.3.1 Kurikulum Inti Departemen Teknik Sipil

Disiplin rekayasa sipil mencakup beberapa ilmu, dimana ilmu-ilmu tersebut dalam kenyataannya adalah sangat luas. Karena itu hanya bangian terpenting saja yang dapat dimasukkan dalam suatu kurikulum sebagai bahan untuk diajarkan dan dijadikan pokok kurikulum mengingat waktu pendidikan yang terbatas. Selain itu, pokok kurikulum tersebut perlu dilengkapi serta dibarengi oleh aspek-aspek ilmu lain, agar lulusan yang dihasilkan dapat menjawab tantangan pembangunan dimasa yang akan datang.

Struktur keilmuaan suatu bidang rekayasa pada dasarnya ditentukan sesuai dengan jenis keahlian yang dikehendaki. Jenis keahlian tersebut merupakan lanjutan atas penguasaan dasar keahlian rekayasa yang bersangkutan. Dalam pendidikan Sarjana Teknik Sipil, dasar-dasar keahlian tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

• Dasar keahlian rekayasa yang meliputi Matematika, Statika, Fisika, Kimia, Bahasa Komputer.

• Dasar khusus keahlian rekayasa teknik yang meliputi Mekanika Fluida dan Hidrolika, serta Ilmu Bahan & Mekanika Rekayasa (Statika & Mekanika Bahan).

• Keahlian yang meliputi Struktur Beton, Struktur Baja, Struktur Kayu, Irigasi, Bangnan Air, Jalan Raya, Lapangan Terbang, Pelabuhan, Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Rekayasa Lingkungan/Penyehatan, Rekayasa dan Analisis Lalu-Lintas, serta Rekayasa Pondasi.

Untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi Sarjana Rekayasa Sipil, yang sekaligus menjawab tujuan pendidikan nasional dan pendidikan tinggi, komposisi kurikulum adalah sebagai berikut :

1. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 2. Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) 3. Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)

4. Kelompok Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB)

5. Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

Kurikulum inti pendidikan sarjana rekayasa sipil mencakup mata-mata kuliah tersebut diatas. Selengkapnya Kurikulum 2006 Departemen Teknik Sipil dapat dilihat pada Tabel 12.

Kurikulum inti dari sejumlah mata kuliah, yang secara keseluruhan merupakan kesatuan yang terpadu yang merupakan dasar yang kokoh untuk mencapai tujuan tersebut diatas dan tujuan akademik yang lebih tinggi.

Salah satu tujuan kurikulum inti adalah untuk menenamkan dasar-dasar perencanaan bangunan rekayasa sipil maka diperlukan sejumlah mata kuliah tertentu untuk pencapaian tujuan tersebut. Kelompok mata kuliah yang menunjang tercapai tujuan tersebut dituangkan dalam kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKB) dan dengan mata kuliah perilaku berkarya (MPB). Keberhasilan penanaman mata kuliah dalam

mendasar. Untuk memenuhi prasyarat tersebut ditetapkan mata kuliah dalam kelompok mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK). Mata Kuliah yang berasal dari beberapa kelompok tersebut pada akhirnya disintesiskan untuk membentuk suatu pengertian yang terpadu. Keterpaduan tersebut diharapkan dapat dicapai melalui suatu proses latihan daalam bentuk Kerja Praktek dan Tugas Akhir. Pencapaian tujuan yang lain yaitu pembentukan pribadi manusia yang berbudaya dan berwawasan luas untuk usaha pembangunan negara, bangsa dan untuk kesejahteraan seluruh umat manusia diharapkan dapat dilakukan melalui pemberian posisi mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) dan mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB).

Dalam pelaksanaan kurikulum inti, para pelaksana perlu menyadari dengan baik falsafah serta implikasi dari setiap mata kuliah harus dapat dipahami dengan baik oleh setiap peserta didik sesuai dengan tingkat penguasaannya. Untuk itu urutan-urutan waktu pemberian mata kuliah yang tepat perlu ditetapkan dalam kurikulum inti. Kelompok mata kuliah dasar khusus diberikan pada waktu yang lebih awal daripada kelompok mata kuliah keahlian. Sedangkan kelompok mata kuliah pelengkap dan mata kulaih dasar umum dapat diberikan pada waktu yang tidak terlalu kaku dengan memperhatikan jumlah maksimum kredit persemester. Peraturan pemerintah menetapkan jumlah SKS yang harus ditempuh oleh seorang peserta didik dalam menyelesaikan program sarjananya, dan untuk jurusan rekayasa sipil Universitas Sumatera Utara ditetapkan sebesar 144 SKS.

4.3.2 Kurikulum Spesialisasi Bidang Studi

Pendidikan sarjana Departemen Teknik Sipil terbagi dalam 6 bidang studi yang merupakan penonjolan keahlian atau spesialisasi daripada sarjana teknik yang dihasilkan, yaitu :

1. Bidang Keahlian Rekayasa Geoteknik (GEO) 2. Bidang Keahlian Rekayasa Struktur (STR)

3. Bidang Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air (STA)

4. Bidang Keahlian Rekayasa Jalan Raya dan Transportasi (TST) 5. Bidang Keahlian Manajemen Konstruksi

Bidang keahlian Manajemen Konstruksi dan Teknik Lingkungan masih dalam prosses awal, khusus untuk Teknik Lingkungan sedang direncanakan Program Studi Teknik Lingkungan dibawah Departemen Teknik Sipil.

Dalam dokumen Buku Pedoman Departemen Teknik Sipil FT USU (Halaman 31-38)

Dokumen terkait