commit to user
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan 1.Daya Motor 1.Daya Motor
4. Sistem Pengapian CDI
Sistem pengapian CDI merupakan sistem pengapian yang bekerja berdasarkan pengosongan kapasitor. Sistem pengapian ini berlangsung secara elektronik sehingga dalam sistem ini tidak memerlukan pengaturan seperti dalam pengapian platina.
Sistem pengapian CDI DC mempunyai DC-DC converter yang
berhubungan dengan koil primer. Arus yang dihasilkan oleh DC-DC
converter sementara disimpan dalam kapasitor. Arus yang diinduksikan ke koil pulser mengalir melalui aliran sinyal pengapian dan menyalakan thrystor (SCR). Muatan listrik dalam kapasitor dilepaskan ke kumparan primer koil pengapian saat thrystor bekerja, sehingga menghasilkan tegangan tinggi pada kumparan sekunder dan mengakibatkan terjadinya percikan bunga api pada busi. Percikan bunga api yang dihasilkan berfungsi untuk membakar campuran bahan bakar dan udara yang sudah dikompresikan pada ruang kompresi.
Tabel 2.3. Spesifikasi Pengapian Suzuki Satria F 150
Model Type Panjang
Tonjolan Sensor Type Sinyal Pulser Sistem Pengapian Saat Pengapian Suzuki Satria F150 39 ± 1 mm Double – Positif DC 5º sebelum TMA pada 1.500 rpm (Rotation per minutes)
commit to user
Sistem pengapian CDI pempunyai keuntungan (Daryanto, 2002: 110), antara lain :
a. Platina yg bekerja mekanis diganti dengan sensor yang bekerja secara elektronis.Akibat gerakan tersebut platina akan mudah aus.
b. Tidak memerlukan perawatan atau penyetelan dalam jangka waktu yang pendek seperti pada pengapian konvensional.
c. Bakan bakar lebih irit kerena pembakarannya lebih sempurna.
d. Aman dari hujan dan banjir karena tidak menggunakan platina yang sensitive air.
Sistem pengapian CDI pempunyai kekurangan (Daryanto, 2002: 110), antara lain :
a. Kerusakan salah satu komponen di dalan unit CDI akan menyebabkan semua rangakaian unit CDI tidak berfungsi lagi. Kerusakan ini tidak dapat diatasi yng sifatnya sementara karena harus diganti dengan satu unit yang baru.
b. Harganya relatif mahal.
Sistem pengapian CDI pada tiap jen is kendaraan bermotor mempunyai spesifikasi yang berbeda tetapi mempunyai komponen yang sama. Perbedaan spesifikasi tersebut terletak pada saat pengapian yang berbeda.
Gambar 2.10. Skema Pengapian pada Suzuki Satria F150
Gambar 2.11. Skema CDI DC
Pada gambar 2.10 dan gambar 2.11 dapat dijelaskan sistem pengapian CDI bekerja, yaitu sebagai berikut :
Saat kunci kontak pada posisi ON, arus akan mengalir dari baterai menuju DC to DC converter. Tegangan di dalam DC to DC converter kemudian dinaikkan melalui switching transformator kemudian oleh SMPS (switching mode power supplay) tegangan akan meningkat (12 Volt DC menjadi 220 Volt AC). SMPS berfungsi untuk meningkatkan frekuensi tegangan dari pulser pengapian, selanjutnya arus disearahkan melalui dioda dan kemudian dialirkan ke kapasitor untuk disimpan sementara. Akibat adanya putaran mesin, pulser menghasilkan arus yang kemudian mengaktifkan SCR, sehingga memicu kapasitor untuk mengalirkan arus ke kumparan primer koil pengapian. Saat terjadi pemutusan arus yang mengalir pada kumparan primer koil pengapian, maka timbul tegangan induksi pada kedua kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Tegangan yang dihasilkan oleh kumparan sekunder adalah 15 KV – 20 KV. Tegangan tinggi ini digunakan busi untuk menghasilkan loncatan bunga api. Percikan bunga api yang dihasilkan berfungsi untuk membakar campuran bahan bakar dan udara yang sudah dikompresikan pada ruang kompresi (ruang bakar).
CDI Satria F150 dan CDI Dual Band mempunyai perbedaan antara lain, yaitu CDI Satria F150 merupakan CDI-DC limiter sedangkan CDI Dual Band merupakan CDI-DC unlimiter. CDI unlimiter maksudnya kerja CDI itu mampu melayani putaran mesin sampai putaran berapapun, tergantung kuatnya mesin berputar, sedangkan CDI-DC limiter ada batasnya hingga sampai putaran tertentu. Unit CDI-DC limiter terdapat dioda zener yang berfungsi untuk membatasi putaran mesin. Jika putaran mesin ingin bertambah, maka harus memakai dioda zener yang besar. Namun mengganti komponen elektroniknya sulit karena CDI sulit dibongkar (Motor Plus 2011). Sepeda motor yang menggunakan CDI unlimiter adalah Supra, Shogun dan Yamaha F1Z-R. Motor yang menggunakan CDI limiter adalah Satria F150, Honda Sonic, NSR, Yamaha TZM dan Honda Mega Pro, dsb.
5. CDI Dual Band
CDI Dual Band yaitu sistem pengapian CDI yang dikendalikan oleh microcomputer agar ignition timing (waktu pengapian) yang dihasilkan sangat presisi dan stabil sampai putaran tinggi. Akibatnya pembakaran lebih sempurna dan hemat bahan bakar, emisi gas buang rendah serta daya yang dihasilkan akan sangat stabil dan besar, mulai dari putaran rendah sampai putaran tinggi.
CDI Dual Band adalah CDI digital pengembangan dari CDI standar yang tanpa limiter sehingga putaran mesin dapat dicapai setinggi mungkin, sehingga CDI tersebut dapat digunakan untuk berbagai spesifikasi sewpeda motor yaitu standar, Tune Up, Racing dan Kompetisi. CDI Dual Band terdiri dari pengapian yang telah diprogram secara permanen dan disesuaikan dengan kebutuhan. Kurva-kurva pengapian tersebut dibuat bsrdasarkan hasil pengembangan dan percobaan yang dilakukan secara sistematis.
CDI Dual Band juga dilengkapi dengan teknologi Hyper Band (tanpa limiter) dan ALVP (Automatic Low Voltage Protection) untuk menghindari kerusakan fatal akibat tegangan supply yang minim (baterai tekor), sehingga dengan CDI ini juga dapat mengetahui kerusakan dan meminimalkan kerusakan CDI itu sendiri.
a. CDI DIGITAL DC DUAL BAND 1) Konfigurasi CDI Dual Band
Gambar 2.12. CDI Dual Band
a) Sensor Dual Band yaitu digunakan untuk pemasangan soket saklar tombol ON-OFF.
b) Konektor CDI digunakan untuk pemasangan soket kabel CDI.
c) Indikator Dual Band berfungsi sebagai penanda bila tombol ON dan CDI Dual Band aktif.
d) Indikator Baterai berfungsi sebagai penanda suplai arus baterai. Bila baterai masih bagus akan menyala merah dan bila baterai lemah lampu akan berkedip-kedip.
CDI Dual Band memiliki dua kurva pengapian dimana antara kurva 1 dan kurva 2 memiliki perbedaan 2º. Ke 2 kurva dapat diaktifkan secara bergantian dengan menggunakan saklar ON-OFF.
Gambar 2.13. CDI DUAL BAND diaktifkan dengan saklar ON-OFF.