4.5 Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Harian Pagi Radar Bogor
4.5.4 Sistem Pengaturan Kerja
Wartawan merupakan orang yang bekerja dan mendapat nafkah sepenuhnya dari media massa. Oleh karena itu seorang wartawan memiliki tugas dan tanggung jawab dalam memproses sebuah berita, tugas dan kewajiban wartawan adalah menyampaikan serta meneruskan informasi atau kebenaran fakta kepada publik tentang apa saja yang perlu diketahui publik/ masyarakat. Secara umum tugas wartawan adalah dapat dibagi menjadi empat antara lain : 1) Mencari berita, 2) Mengolah berita, 3)Menyimpan berita dan 4)Menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Pada bidang jurnalistik karyawan inti (wartawan) tidak memiliki batasan waktu kerja yang pasti, sangat berbeda dengan jenis pekerjaan di bidang lain yang sifatnya rutin (monoton) dan memiliki batasan baik dari segi waktu kerja maupun beban kerjanya. Adanya waktu kerja yang tidak menentu memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri dalam suatu pekerjaan. Kelebihan yang didapat dari cara kerja yang fleksibel adalah wartawan dapat mencari berita dengan komprehensif sehingga informasi yang diperoleh dapat dipercaya. Kekurangan yang didapat adalah tidak adanya waktu kerja yang pasti akan menyebabkan wartawan mengalami kesulitan dalam pengaturan waktu dapat mengakibatkan kerugian tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi wartawan itu sendiri.
Melihat cara kerja wartawan yang tak kenal waktu maka dibutuhkan kemampuan manajemen waktu yang baik untuk dapat meningkatkan hasil kerjanya (Stanley, 2008). Wartawan yang tidak memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik, akan memiliki hambatan dalam menjalankan setiap pekerjaan yang dilakukannya sehingga produktivitasnya menurun.
Disamping dari sisi wartawan, pengaturan kerja perusahaan media massa juga berpengaruh pada tingkat produktivitas wartawan. Apabila pekerjaan tidak diatur dengan baik akan menyebabkan pekerjaan tersebut terbengkalai yang akhirnya akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Harian Pagi Radar Bogor melakukan pekerjaaan kerjanya berdasarkan pengaturan kerja sesuai dengan struktur sebagai berikut :
1. Penentuan rubrik liputan 2. Penentuan lokasi liputan 3. Penentuan jumlah berita 4. Penentuan deadline berita
Pengaturan kerja ini dilakukan agar para wartawan dapat mengatur waktu kerjanya dan menghasilkan berita yang cermat dan akurat. Penulisan berita harus lengkap dan utuh sehingga dapat mengungkapkan fakta dan informasi dengan benar. Berita yang ditulis berdasarkan waktu peristiwa agar urutannya jelas dan rasional. Penulisan berita juga mempertimbangkan daya tarik berita tersebut, serta berimbang tidak ada keberpihakan.
Calon wartawan yang diterima bekerja di Harian Pagi Radar Bogor setelah mengikuti masa training dua minggu akan diangkat menjadi wartawan kontrak (honorer) dengan status sebagai calon reporter (CR) termasuk dalam hasil tulisannya yang telah dimuat di koran menggunakan kode CR, belum menggunakan kode nama wartawan yang bersangkutan. Wartawan kontrak ini akan ditentukan wilayah/ lokasi peliputan dan rubrik/ desk halamannya.
Wartawan dalam melakukan peliputan di lapangan diwajibkan menyerahkan minimal lima berita setiap harinya ke redaktur halaman yang untuk selanjutnya akan diseleksi dan dilakukan pengeditan oleh redaktur. Rata-rata dari lima berita yang dihasilkan wartawan akan naik cetak 3-4 berita. Hal ini dinilai dari bobot berita, dampak dan seberapa penting untuk diketahui masyarakat.
Wartawan Harian Pagi Radar Bogor dalam bekerja wajib mematuhi waktu
deadline berita yang sudah ditentukan yaitu jam 21.00 setiap hari, kecuali untuk halaman satu deadline sampai jam 24.00. Wartawan setelah melakukan liputan di lapangan melakukan rapat redaksi setiap jam 16.00 yang dipimpin oleh Koordinator Liputan atau Redaktur Pelaksana. Materi dalam rapat tersebut meliputi listing berita
selama 24 jam, pengembangan isu, kejadian seputar Bogor dan folow up berita aktual. Rapat ini wajib diikuti seluruh wartawan dan redaktur.
Struktur organisasi dari Harian Pagi Radar Bogor untuk pengaturan kerja wartawan dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Struktur Organisasi Redaksi Harian Pagi Radar Bogor Sumber: Harian pagi Radar Bogor, 2011
Berdasarkan struktur di atas setiap jabatan memiliki tanggung jawabnya masing–masing. Setiap bagian memiliki fungsi dan tugas masing-masing sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam pekerjaannya.
Pemimpin redaksi adalah kepala atau pimpinan dalam sebuah redaksi, fungsinya adalah untuk mengatur dan mengawasi setiap pekerjaan dari bagian- bagian dibawahnya. Pemimpin redaksi bertanggung jawab terhadap setiap pemberitaan yang dimuat atau dipublikasikan.
Redaktur pelaksana adalah bagian yang menjalankan setiap tugas yang diberikan oleh pemimpin redaksi. Redaktur pelaksana adalah bagian yang melaksanakan setiap kebijakan yang dibuat dan pelaksana kebijakan khusus yang diberikan pemimpin redaksi.
Redaktur adalah orang yang bertanggung jawab terhadap isi halaman dari sebuah media cetak, melakukan editing dan penyuntingan berita dari wartawan. Redaktur bertanggung jawab setiap halaman atau rubrik yang menjadi wewenangnya. Pemimpin Redaksi Redaktur Redaktur Sekretaris Koordinator Liputan
Reporter (Wartawan) dan Calon Reporter (Calon Wartawan)
Koordinator liputan memiliki posisi yang sejajar dengan redaktur. Koordinator Liputan secara langsung berhubungan dengan apa dan bagaimana seorang wartawan mendapatkan berita. Bagian inilah yang menentukan tugas peliputan bagi setiap wartawan dan menentukan isu apa yang menarik untuk diangkat dan dimasukan dalam headline di halaman depan sebuah koran.
Wartawan adalah bagian terpenting dari sebuah media massa, khususnya media cetak. Wartawan adalah ujung tombak dari sebuah pemberitaan di media, tugasnya tidak hanya meliput sebuah berita dan mengejar sebuah peristiwa, tapi harus bisa memahami apa isi dari berita yang mereka liput, serta harus menentukan bagaimana berita tersebut disampaikan dan sudut pandang mana yang akan diangkat dalam pemberitaan tersebut. Selain itu wartawan juga harus memiliki kemampuan untuk bisa menarik isu yang sedang hangat di masyarakat, meskipun sebelumnya seorang wartawan sudah mendapat instruksi dari koordinator liputan tetapi di lapangan wartawan dituntut untuk kreatif melihat kondisi dan keadaan daerah yang menjadi wilayah liputan mereka.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengaturan kerja wartawan di Harian Pagi Radar Bogor telah sesuai dengan UU No. 40/ 1999 pasal 15 yang menjelaskan bahwa pengaturan kerja di media merupakan bentuk pernyataan yang menggambarkan proses kerja pada setiap elemen kompetensi. Elemen kompetensi tersebut disertai dengan kriteria pengaturan kerja harus mencerminkan aktivitas aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja.
Uraian pekerjaan yang dilakukan di Harian Pagi Radar Bogor sesuai dengan pendapat (Mangkuprawira, 2004) yang menjelaskan bahwa uraian pekerjaan menggambarkan tugas-tugas, tanggung jawab, syarat-syarat kerja dan kegiatan pekerjaan utama sedangkan spesifikasi pekerjaan menggambarkan kualifikasi karyawan, seperti pengalaman, pengetahuan, keahlian atau kemampuan yang disyaratkan untuk melaksanakan pekerjaan.