• Tidak ada hasil yang ditemukan

BANDAR UDARA INTERNASIONAL KUALANAMU

E. Sistem Pengendalian Intern Aktiva Tetap

Sistem pengendalian intern maupun internal control merupakan proedur- prosedur mekanisme dalam pemeriksaan ketelitian data-data administrasi, misalnya mencocokkan penjumlahan horizontal dengan penjumlahan vertikal. Usaha ini dilakukan untuk memberikan keyakinan kepada manajemen bahwa kebijakan dan proedur spesifik yang dirancang demi sebuah pencapaian tujuan dapat dipenuhi. Fungsi pengawasan dapat dilakukan dengan mengukur dan mengevaluasi kinerja dari setiap bagian kepala perusahaan kemudian mengambil tindakan perbaikan apabila diperlukan.

Menurut M.Narafin (2004), pengendalian (control) adalah melakukan evaluasi (menilai) atas pelaksanaan pekerjaan dengan cara membandingkan

C ̶ S

D =

realisasi dengan rencana, dan melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (jika ada penyimpangan yang merugikan). Menurut Warren, Reeve, Fees (2005) Pengendalian (Control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya.

Dari uraian diatas, maka peneliti menyimpulkan pengertian pengendalian (control) menurut perusahaan dengan menurut M.Narafin (2004) dan menurut Warren, Reeve, Fees (2005) memiliki kesamaan yaitu pengendalian adalah melakukan evaluasi atau penilaian dengan membandingkan antara realisasi dengan rencana dan melakukan tindakan koreksi apabila terdapat penyimpangan- penyimpangan.

Menurut Hartadi ( 1999 : 3 ) Pengendalian internal meliputi 2 hal yaitu pengendalian internal bidang akuntansi dan pengendalian internal bidang administrasi.

1. Pengendalian akuntansi

Pengendalian akuntansi yaitu meliputi rencana organisasi, metode dan ukuran, prosedur-prosedur serta catatan-catatan yang dikoordinasikan terutama untuk menjamin kekayaan organisasi dan mengecek ketentuan dan keandalan data organisasi.

2. Pengendalian administrasi

Pengendalian administrasi yaitu meliputi rencana organisasi serta prosedur- prosedur dan catatan-catatan yang berhubungan dengan proses pembuatan

keputusan yang mengarah kepada tindakan manajemen untuk menyetujui atau memberi wewenang.

PT. (Persero) Angkasa Pura II melakukan pengendalian internal atas aktiva tetapnya sebagai berikut:

A.Eksploitasi (Pemeliharaan)

Kegiatan pemeliharaan dilaksanakan dengan tata cara yang diatur sebagai berikut:

1) Peralatan/fasilitas harus mempunyai petunjuk pengoperasian yang disusun oleh Unit Pengelola sesuai petunjuk teknis dan pengalaman operasional. 2) Setiap operator yang mengoperasikan suatu peralatan harus memahami,

mematuhi petunjuk pengoperasian dan peraturan yang berlaku dan memiliki ijin resmi baik secara intern maupun ekstern. Pelanggaran terhadap hal tersebut dapat dikenakan sanksi.

3) Segala kegiatan pengoperasian peralatan harus mematuhi peraturan keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku serta menghindari hal yang dapat menimbulkan kerugian perusahaan.

4) Untuk pemeilharaan yang dilaksanakan sendiri, unit pengelola setingkat Asisten Deputi/Kepala Bagian/Manager, bertanggung jawab sebagai koordinator pelaksanaannya sesuai ketentuan yang berlaku.

B.Inventarisasi/Pencatatan

Pelaksanaan inventarisasi dilaksanakan sebagai berikut:

1) Setiap mutasi harus dicatat dengan baik meliputi jumlah, nilai perolehan, lokasi/tempat, kondisi, tahun perolehan dan lain-lain sesuai keperluannya.

2) Pelaksanaan inventarisasi dilakukan oleh Unit Manajemen Aset dan Perlengkapan dan/atau unit kerja yang membidangi fungsi perlengkapan sesuai fungsi dan tugas pokok yang diatur dalam Struktur Organisasi Perusahaan.

3) Unit kerja fungsional yang menggunakan/mengoperasionalkan suatu alat/barang bertanggung jawab atas keamanan dan keutuhan barang inventaris yang ada dalam penguasaannya.

Adapun tata cara pencatatan aktiva tetap pada PT. (Persero) Angkasa Pura II yaitu sebagai berikut:

1) Untuk pengawasan atau pemantauan barang, dibuat Daftar Inventaris Ruangan (DIR) di setiap ruangan yang masing-masing berisikan catatan tentang seluruh aktiva tetap maupun aktiva yang dibiayakan yang berada di ruangan tersebut, dan dilengkapi juga dengan foto-foto barang yang disimpan dalam Buku Inventaris (BI).

2) Barang Inventaris yang berada disetiap ruangan dicatat dalam DIR yang ditandatangani oleh penanggung jawab unit kerja dan penanggung jawab yang membidangi Manajemen Aset dan Perlengkapan atau unit kerja yang membidangi fungsi perlengkapan.

3) DIR asli di tempelkan pada ruangan unit kerja dimana barang tersebut berada, sedangkan DI/DIR tembusan merupakan data dan dimasukkan dalam BI.

4) Secara periodik sekurang-kurangnya setiap semester, harus dilakukan pengecekan terhadap DIR yang ada agar perubahan yang tidak terkoordinasi dapat segera diketahui.

5) Setiap saat jika ada perubahan/pemindahan barang wajib dilaporkan oleh penanggung jawab ruangan kepada unit kerja dan penanggung jawab yang membidangi Manajemen Aset dan Perlengkapan atau unit kerja yang membidangi fungsi perlengkapan dan harus segera dibuat DIR baru.

6) Pencatatan Aktiva Tetap, dilakukan dalam BI, meliputi antara lain: − Nama barang (jenis/merk/type/ukuran/isi dan sebagainya) − Jumlah

− Tahun perolehan − Nilai perolehan − Masa manfaat − Nilai buku

− Nilai penyusutan, kecuali tanah − Lokasi pemakaian/penempatan − Kondisi (baik/rusak dan sebagainya)

7) Pencatatan aktiva tetap harus dilengkapi dengan dokumentasi lain berupa foto-foto barang sesuai dengan kondisi saat pemeriksaan baik dalam keadaan rusak maupun beroperasi dengan baik.

8) Pencatatan/pembukuan harus dilaksanakan dengan tertib dan terus- menerus untuk:

− Setiap adanya perubahan dan pemindahan.

− Setiap adanya penambahan akibat pengadaan, pemborongan dan lain- lain.

58

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap Pengendalian Internal Aktiva Tetap pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengendalian internal akiva tetap yang dijalankan PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu sudah sesuai dengan prosedur dan Peraturan Menteri Negara BUMN.

2. Sistem pengendalian aktiva tetap telah dijalankan dengan efektif, dimana perusahaan telah berusaha keras untuk melaksanakan pengawasan yang baik terhadap aktiva tetap yang dimiliki. Dengan adanya penanganan, yaitu adanya pencatatan terhadap aktiva tetap yang dilakukan oleh bagian khusus yang telah ditugaskan pihak perusahaan. Dengan kata lain perusahaan telah menempatkan karyawan yang ahli dalam masing- masing bagian.

3. Metode Penyusutan yang diterapkan oleh perusahaan sudah dijalankan dengan efektif, dimana dalam penyusutan aktiva tetapnya menggunakan metode garis lurus yang dianggap lebih sederhana dan akan relatif mudah diterapkan terhadap semua jenis aktiva tetap, yang didasarkan atas pertimbangan dan alasan yang layak serta penerapan aktiva yang dimiliki secara konsisten.

B.Saran

Untuk menambah manfaat penulisan tugas akhir ini, maka penulis mencoba memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki antara lain:

1. Pengendalian internal akiva tetap yang dijalankan PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Kualanamu sebaiknya dipertahankan, bahkan bila perlu dibuat prosedur-prosedur yang lebih efektif dan efisien untuk memperkecil kesalahan maupun penyelewengan terhadap aktiva.

2. PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Kualanamu secara umum telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan yang lazim terhadap sistem akuntansi aktiva tetapnya, dan hendaknya terus dilakukan secara konsisten.

60

Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Akuntansi Aktiva Tetap. Edisi 1, Penerbit : PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Hartadi, Bambang. 1999. Sistem Pengendalian Dalam Hubungan dengan Manajemen dan Audit. Edisi Ketiga, Penerbit : BPFE, Yogyakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002, Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.

Kusnadi, Lukman Syamsuddin, Kertahadi. 2001. Teori Akuntansi. Penerbit : Universitas Brawijaya, Malang.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi 1, Cetakan Tiga, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.

Narafin M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.

Simamora, Henry. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jilid 2, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.

Warren, Reeve , Fess. 2005. Pengantar Akuntansi , Buku Satu, Edisi 21, diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani, Taufik Hendarwan, Penerbit : Salemba Empat ,Jakarta.

Dokumen terkait