• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengendapan Glaciofluvial

Dalam dokumen ENDAPAN SUNGAI (Halaman 48-63)

BENTUK DAN GENESA LAGUN

4. Sistem Pengendapan Glaciofluvial

Sistem pengendapannya membuat kandungan yang diatas mempunyai berarti bagi deposit dari sedimen-sedimen glacial sungai-sungai “melt-water”. (gambar 16) Ditepi es proses agradasi biasanya cukup deras sehingga menutupi bagian-bagian dari tepi es. Ini mengantarkan struktur deformasi dalam ukuran butir-butir kasar, lapisan kasar atau lapisan massive pada saat menutupi cairan es yang berikutnya. Lubang dari permukaan “out - wash” ditutupi oleh es yang mencair, dimana perluasannya dapat mencapai seperempat kilometer. Ini merupakan sisi “eskers” atau kontak es yang kompleks dari jajar “diamict” (gambar 9) Dimana sungai-sungai dari glacial “out -wash” ini kebanyakan bertipe “multiple-channel” atau “Braided”. Depositnya umunya didominasi bentuk dasar yang luas, dimana perluasannya itu merupakan sebuah aliran tunggal serta dapat berfungsi sebagai transportasi sedimen sepanjang tahun. Pengaruh angin dalam menghadirkan vegetasi, sebagai hasilnya adanya deposit akibat gerakan angin yaitu silt dan pasir. Dimana akumulasi dari “peat” yang tebal dapat menghasilkan batu bara. Proses glaciofluvial adalah penting karena boleh melengkapi pekerjaan ulang/kembali dari deposit sedimen pada glacier (gambar 16). Data-data dari bentuk endapan menunjukkan kehadiran dari es dapat menghancurkan/merusakkan. Ini adalah sebuah masalah dalam interprestasi deposit-deposit pada jaman dahulu/kuno, karena deposit-deposit sungai braided terjadi dalam posisi/kedudukan dari banyak deposit. Sebuah hubungan glasial

boleh menjadi sangat sulit, jika tidak mungkin diidentifikasi bukti/tanda harus mencari dari kehadiran atau ketidak hadirin iklim dingin struktur periglacial, atau dari kejadian glasial dari clast yang tajam-tajam, (gambar 5) dan kerut-kerut. Ini adalah masalah terutama dalam kedudukan high-relief.

Sistem Glaciomarine Tract.

Sebuah bagian sederhana sistem pengendapan “glacial marine” yang membedakan posisi continental self dari continental slope dan teluk yang sepit dan panjang diantara karang yang tinggi. Dapat juga dipakai untuk menentukan tepi dari es apakah lingkungannya didominasi oleh proses glasial atau proses marine, (gambar 17). Iklim regional adalah kontrol yang lain dan penting karena berhubungan dengan volume es yang mencair dilingkungan marine. Lingkungan laut yang sederhana dicontohkan dengan terdapatnya volume dalam jumlah yang besar dari cairan es dan lumpur yang langsung mengisi paparan, (gambar 1). Lingkungan sediment-nourished dapat bertentangan dengan sediment-starved dalam hal hal posisi, itu adalah tipe frozen yang besar didaerah kutub masukan “melt-water” adalah sama sekali terbatas sehingga “deposition” kimia dan biogenic” relatife menjadi penting, ini terdapat di Antarctica, (gambar 18, Domack, 1988). Dengan jelas, bahwa penebalan deposit “glaciomarine” sederhana/sedang pada daerah laut adalah mungkin karena terlindungi oleh batu-batuan.

Figure I. Depositional environments and typical vertical profiles of facies deposited during a single phase of glacier advance and retreat in vanaos glacioterrestrial and glaciomarine environments.

Figure 2. Schermatic distribution of sediments resulting from Quatermany glacition of northern North America. Note widespread distribution of thick, glacially derived marine sediment in ocean basins : these sediments are preferentially preserved in the Earth.s glacial record.

Figure 3. Schermatic distribution of Quatermary glacioterrestrial sediments in northern North America. Glaciolacustrine sediments obscure large areas.

Figure 4. A)Top, moverment of dry-based (polar) glacier by internal deformation. Glacier is frozen to the bed ; bottom, in contrast wet-based glaciers move by internal deformation and basal sliding. Horinzontal arrows indicate relative amounts of ice moverment.B) moverment of wet-based glacier on bedrock substrate.C) “Stiff-bed” model for accretion of till sheets below wet-tased ice (see Fig. 8) Accretion occurs by iricremental smearing of englacial debris agairist substrate (lodgement till ). D) “soft-bed” model where till is produced below wet based ice by subgtacial shearing of overridden sediments (detormation till ; see fig 14)

Figure 5. Glacially-shaped clasts. A) exposed in front of modern glacier (athabasca Glacier, Alberta). B) weathhering out from a late Proterozoic tillite (Tauodeni Basin, Mauretania) Note streamlined nose on clasts (to left, both photographs) which point up-glacier ; also note truncated ends and striae.

Figure 6. Depositional environment, stratigraphy an generalized vertical profile for lodgment till succession (see Fig.6c).

Figure 7. Low relief till plain being exposed by retreat of an Iceinandic glacier , lines parallel to ice margin are margin are annual push ridges. Section in centre of photograph is 8 m high

Figure 8. Massive, overconsolidated lodgement till showing subhorinzontal shear planes. Late Wisconsin deposits at Sandy By, Northumberland. England

Figure 9. Depositional environment, stratigraphy and generalized vertical profile for supraglacial deposits at margin of stgnant, debris-rich. Ice margin (see Fig. 17) (1) debris flows, (2) melt-out till, (3) outwash, (4) deformed subsrate, (5) lodgement till (see Fig 8) or deformation till (see Fig. 14).

Figure 11. Contrasting depositional conditional conditions in ice-contact and non ice-contant lakes

Figure 12. Deposition of seasonally-controlled (varved) sediments in non ice-contact lake.

Note proximal to distal (1,2,3) trend from thick (cm to m) variably-rippled sand to thin (cm) silts bounded top and bottom, by a winter clay layer. Slope failure of the delta front in the winter may result in more comlex successions (I-V. ; see Shaww, 1977)

Figure 13. Glaciolacustrine facies. A) Proximal varved sands (e.g.,1 in fig.19) with winter clay layers arrowed. These fasies were deposited in a non ice-contact lake (Fraser river valley, British Columbia) B) Lowermost rippled sands with overlying draped lamination (silt) with winter clay layers arrowed (e.g.,2 in Fig. 19) Deposited in a non ice-contact lake (Glacial lake Hitchcock, Massachussetts). C) Laminated silt and clay containing abundant ice-rafted material. Some laminae show normal grading from silt to clay. Note variable thickness of laminae Depodited in an ice-contact lake; Don Valley Brickyard, Toronto, Ontario. D) Varved silt and clays deposited in lake Agassiz, northern Ontario Note relatively constant thickness of laminations. Scale in cm; photograph courtesy T Warman. E). crudely stratifled muddy diamict formed by ice-ralting and setting of suspended fines in an ice-contact glaciolacustrine environment; photo shows about 1 m of outcrop. Lale Wisconsin

Figure 14. Outcrop geometry of last glaciation (Wisconsin) glciolacustrine complex (diamicts, sand, silt, clays) exposed, Scarborough Blutfs, Ontario

Figure 15. Idealized vertical profile through Late Wisconsin glaciolacustrine complex exposed at Scarborough Bluffs, Ontario. See fig.21 for outcrop geometries.

Figure 16. Glaciofluvial environments and facies A) Scott outwash fan, alaska. B) Typical braided river gravel facies showing planar tabular sheets of massive to poorty-stratifled gravets deposited on longitudinal bars. Note thin (30 cm) wedges of sand deposited along trailing edge of gravel bars (see chapter 7). Section is approximately 8 m high.

Figure 18. Glaciomarine deposition along high relief antarctic continental margin. Subglacial deposits accumulate when ice extends across shelf. Postglacial reworking and resedimentation of these deposits is coeval with deposition of siliceand organic oozes under conditions of clastic starvation (see Domack, 1988). Numbers refer to sedimentation raters (cm/1000 yr)

LAGUN (LAGOON)

Lagoon berarti danau dipinggir laut, sehingga lagun dapat didefinisikan sebagai suatu kawasan tertutup yang terletak di pinggir pantai dan dibatasi oleh penghalang. Bentuknya dapat memanjang sejajar dengan pantai apabila penghalang. Bentuknya dapat memanjang sejajar dengan pantai apabila penghalang berupa punggungan (barrier) dan ada pula yang bentuknya relatif melingkar apabila dikelilingi oleh reef atol.

KLASIFIKASI

Karena bentuknya yang tertutup, ciri khas dari lagun adalah kadar garam (salinitas) yang bervariasi dari sangat tinggi hingga tawar, tergantung pada kondisi hidrologi dan iklim daerah tersebut. Lagun terbentuk di daerah yang kering atau semi kering. Lagun di daerah kering memiliki salinitas yang lebih tinggi dari pada yang berada didaerah semi kering yang sering hujan (basah). Lagun di daerah kering dicirikan dengan salinitas yang tinggi (hypersaline), sedangkan di daerah yang basah dicirikan oleh air payau. Gambar-1 memperlihatkan bentuk umum.

Berdasarkan kandungan garam dalam air (salinitas) lagun secara lateral dapat dibagai menjadi 4 bagian, yaitu freshwater dominated zone, brackish zone, sea-water dominated

zone dan hypersaline zone (Boggs, 1992).

Pembagian ini dapat dilihat pada Gambar-2.

Freshwater dominated zone, adalah daerah yang didominasi oleh air tawar yaitu

dekat dengan aliran air tawar masuk.

Brackist zone (zona payau) adalah daerah dimana terjadi pencampuran air tawar

dan air laut yang masuk melalui celah penghalang.

Sea - water dominated zone, yaitu zona yang dekat dengan celah penghalang

dimana air laut dapat masuk melalui celah tersebut.

Hypersaline zone, yaitu daerah yang mempunyai salinitas sangat tinggi karena

dari aliran air tawar.

Beberapa jenis lagun yang tidak mempunyai aliran air tawar hanya mempunyai dua atau tiga jenis lingkungan. Lingkungan. Selley (1988) membagi lagun menjadi 3 zona, yaitu

Hypersaline, Brackish dan Fresh.

Menurut geomorfologinya dan pertukaran air secara alamiah dan tepi laut, Kjerfve dan Magil (1989) dalam Boggs (1992) mengidentifikasi 3 tipe lagun. yaitu Choked lagoon, Restricted lagoon dan leaky lagoon (Gambar - 3).

Chocked lagoon, bentuknya memanjang dan dipengaruhi oleh energi gelombang

 Restricted lagoon umumnya mempunyai dua atau lebih celah penghalang, arus pasang surut yang besar dan lebih banyak disebabkan oleh angin.

 Leaky lagoon, terbentang sepanjang pantai hingga mencapai lebih dari 100 km dengan luas beberapa km saja. Arus pasang surut sangat dominan didaerah ini.

Dalam dokumen ENDAPAN SUNGAI (Halaman 48-63)

Dokumen terkait