BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Sistem Penjualan Ekspor pada PT. DAN LIRIS
Sistem penjualan pada PT. Dan Liris adalah seperti penjualan tunai biasa, hanya saja dalam penjualan ekspor ini memiliki beberapa perbedaan dari penjualan tunai. Pada penjualan ekspor pembeli berada di luar negeri, membutuhkan lebih banyak dokumen dan banyak pihak-pihak yang terkait baik pihak intern maupun luar perusahaan yang terkait dalam penjualan ekspor, serta sistem pembayaran yang diterapkan pada PT. Dan Liris menggunakan sistem pembayaran L/C (Letter of Credit).
1. Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan ekspor pada PT. Dan Liris adalah :
1) Fungsi penjualan
Pada PT. Dan Liris, yang menjadi fungsi penjualan adalah bagian
merchandiser. Dalam prosedur penerimaan order ini, bagian merchandiser
commit to user
mengirimkannya ke bagian produksi untuk melakukan proses produksi barang sesuai dengan permintaan buyer.
2) Fungsi Produksi
Pada PT. Dan Liris, yang menjadi fungsi produksi adalah bagian produksi. Pada prosedur produksi barang, setelah bagian produksi menerima realisasi order dari bagian merchandiser kemudian melakukan proses produksi dari bagian cutting, sewing, packing sampai barang tersebut siap untuk dikirim. Kemudian membuat packing list yang terlebih dahulu harus diotorisasi oleh bagian merchandiser, kepala produksi baru kemudian mengirimkannya ke bagian shipping dan mengarsipkan permanen realisasi order menurut nomor. Dan juga membuat laporan hasil produksi (LHP) yang akan dikirmkan ke bagian pembukuan.
3) Fungsi Pengiriman
Pada PT. Dan Liris disini yang menjadi fungsi pengiriman adalah bagian
shipping. Sebelum melakukan pengiriman barang, terlebih dahulu bagian
shipping harus menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan pada saat proses pengiriman barang. Dalam prosedur pembuatan dokumen ini, bagian
shipping telebih dahulu membuat invoice dan juga shipping instruction (SI) yang bersumber dari informasi yang diberikan oleh merchandiser. Kemudian menghubungi bagian freight forwarder untuk menguruskan dokumen-dokumen ekspor lainnya seperti: persetujuan ekspor barang (PEB), Bill of Lading (B/L), note pelayanan ekspor (NPE), berita acara penyegelan (BAP)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
dan setelah semua dokumen ekspor lengkap, barulah bagian shipping
mengirimkan dokumen ekspor ke pihak bank.
4) Fungsi Keuangan
Pada PT. Dan Liris yang menjadi fungsi keuangan adalah bagian kasir. Dalam prosedur penerimaan pembayaran ini, bagian shipping menerima L/C dari
advise bank dan mengirimkannya ke bagian kasir. Setelah ada pemberitahuan bahwa L/C sudah dapat dicairkan, maka bagian kasir mencairkan L/C ke bank Mandiri atau bank CIMB Niaga Surakarta. Bagian kasir menerima bukti transfer dari bank, dan langsung menyetorkan di bank pada hari yang sama, kemudian mendapatkan bukti setor bank (BSB), lalu membuat bukti kas masuk (BKM) dan mengirimkannya ke bagian pembukuan.
5) Fungsi Akuntansi
Pada PT. Dan Liris yang menjadi fungsi akuntansi atau fungsi pencatatan adalah bagian pembukuan. Setelah mendapat bukti transfer dan bukti setor bank dari bagian kasir, maka bagian pembukuan melakukan pencatatan ke dalam jurnal penerimaan kas, dan juga mencatat laporan hasil produksi dari bagian produksi dan memasukkannya ke dalam jurnal umum.
2. Pihak-pihak luar perusahaan yang terkait dalam sistem penjualan ekspor di PT. Dan Liris
commit to user
Merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa atau menjamin pembayaran ekspor, disini bank yang dipakai oleh perusahaaan adalah Bank Mandiri cabang Surakarta, CIMB Niaga Surakarta.
2) Kantor Perindustrian dan Perdagangan Surakarta
Adalah lembaga pemerintahan yang mengatur dan menerbitkan surat-surat yang merupakan syarat kegiatan ekspor, seperti PEB dan Surat Keterangan Asal (SKA) atau Certificate Of Origin (COO).
3) Freight Forwarder
Adalah badan usaha yang bertujuan untuk memberikan jasa pelayanan atau pengurusan atas seluruh kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman.
4) Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL)
EMKL adalah usaha pengurusan dokumen dan muatan yang akan diangkut melalui kapal atau pengurusan dokumen dan muatan yang berasal dari kapal.
5) Bea Cukai
Adalah lembaga pemerintahan yang bertugas untuk memeriksa barang yang melewati daerah pabean dan memungut biaya atas barang-barang yang akan diekspor.
3. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan ekspor di PT. Dan Liris :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Sales contract adalah surat kesepakatan antara eksportir dan importir untuk melakukan perdagangan barang sesuai persyaratan yang disepakati bersama.
2. Realisasi Order
Realisasi order adalah dokumen yang berisi tentang spesifikasi barang yang diinginkan oleh buyer. Dokumen ini menjelaskan tentang bentuk, ukuran, warna, kuantitas dan jenis bahan yang digunakan sesuai keinginan buyer.
3. Surat permintaan pembuatan sample
Surat permintaan pembuatan sample adalah formulir yang dibuat atas permintaan buyer yang berisi spesifikasi barang pesanannya.
4. Commercial invoice
Commercial invoice adalah merupakan nota perincian tentang keterangan barang-barang yang dijual dan harga dari barang-barang tersebut.
5. Persetujuan Ekspor Barang (PEB)
PEB adalah dokumen yang digunakan untuk pemberitahuan ekspor barang yang isinya antara lain: jenis barang, identitas eksportir, identitas importir, negara tujuan ekspor dan lain-lain.
6. Nota Pelayanan Ekspor (NPE)
Nota yang diterbitkan oleh Pejabat Pemeriksa Dokumen Ekspor atau Sistem Komputer Pelayanan atas PEB yang disampaikan, untuk melindungi pemasukan barang yang akan diekspor ke kawasan pabean atau pemuatannya ke sarana pengangkut.
commit to user
Surat perintah atau surat tugas yang dikeluarkan oleh pejabat bea dan cukai yang berwenang dalam rangka penindakan, penyidikan, audit, atau penyitaan untuk mengunci, menyegel, dan atau melekatkan tanda pengaman yang diperlukan guna mengamankan hak-hak Negara
8. Packing list
Packing list adalah dokumen yang berisi daftar perincian lengkap mengenai barang yang tercantum dalam invoice. Fungsinya untuk memudahkan untuk proses pemeriksaan oleh kantor Bea dan Cukai.
9. Bill of lading
Bill of lading adalah bukti tanda terima barang, bukti kepemilikan, barang yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran (shipping company) sebagai bukti adanya perjanjian pengangkutan barang.
10. Certificate Of Origin (COO)
Certificate Of Origin (COO) atau SKA (Surat Keterangan Asal) adalah surat keterangan yang diterbitkan oleh Menteri Perdagangan atau pejabat yang ditunjuk. Surat ini menyatakan asal barang yang diekspor.
11. Bukti transfer (BT)
Adalah bukti pengiriman dana dari bank koresponden importir yang ditujukan ke eksportir melalui advise bank.
12. Letter Of Credit (L/C)
Adalah surat perikatan/ perjanjian antara importir (applicant), bank koresponden (issuing bank) dan eksportir (beneficiary) untuk melakukan pembayaran (jual beli) atas barang atau jasa yang diperdagangkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
13. Bukti kirim barang/ Delivery order
Adalah bukti yang diterima dari jasa pengiriman barang atau EMKL yang menyatakan bahwa barang sudah dikirim.
14. Laporan hasil produksi (LHP)
Adalah catatan yang dibuat oleh bagian produksi yang berisi tentang total harga produk yang dijual atau total jumlah persediaan selama periode akuntansi tertentu.
15. Bukti Kas Masuk (BKM)
Bukti atas penerimaan uang atau kas yang dilengkapi dengan bkti transaksi yang lain.
4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan ekspor menurut Standard Operasional Prosedur (SOP) di PT. Dan Liris
1) Prosedur penerimaan order
1. Bagian merchandiser menerima order dari buyer via email.
2. Berdasarkan order yang diterima via email, bagian merchandiser
membuat formulir surat permintaan pembuatan sample sesuai dengan informasi orderbuyer dan mengirimkan formulir ini ke bagian produksi.
2) Prosedur pembuatan sample
1. Bagian produksi menerima formulir surat permintaan pembuatan sample dari bagian merchandiser.
2. Membuat sample order barang sesuai dengan informasi yang tercantum di surat permintaan pembuatan sample.
3. Mengirimkan kembali sample order barang ke bagian merchandiser
commit to user
3) Prosedur pengecekan sample
1. Bagian merchandiser menerima sample order barang dan surat permintaan pembuatan sample.
2. Melaporkan kepada buyer bahwa sample order barang yang diminta sudah selesai diproduksi.
3. Mengirimkan sample ke buyer.
4. Apabila contoh sample order barang telah disetujui oleh buyer, maka
buyer akan menerbitkan purchase order (PO).
5. Surat permintaan pembuatan sample diarsip secara permanen menurut nomor.
4) Prosedur realisasi order
1. Setelah menerima purchase order (PO) dari buyer, bagian merchandiser mengkonfirmasi pada kepala bagian penjualan mengenai order yang diterbitkan buyer, dengan membawa serta dokumen PO.
2. Kepala bagian penjualan menerima laporan mengenai order yang telah disetujui disertai dengan dokumen PO.
3. Kepala bagian penjualan menyetujui dan mengotorisasi dokumen PO, kemudian mengirimkannya kembali ke bagian merchandiser.
4. Setelah mendapatkan persetujuan dari kepala bagian penjualan, maka bagian merchandiser membuat budget export garment, realisasi order, dan sales contract rangkap empat berdasarkan informasi yang tercantum dalam dokumen PO. Di dalam sales contract ini dijelaskan informasi yang berhubungan dengan spesifikasi barang, jumlah barang, harga (jika diperlukan), tujuan pengiriman barang, syarat pembayaran,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
tanggal kirim, dan syarat-syarat lainnya yang telah dimengerti oleh kedua belah pihak dan terdokumentasi secara jelas dan tepat.
5. Realisasi order dikirim ke bagian produksi.
6. Budget export garment dikirim ke bagian pembukuan.
7. Sales contract lembar pertama berwarna putih diberikan ke buyer, lembar kedua berwarna pink dijadikan arsip permanen menurut tanggal, lembar ketiga berwarna kuning diberikan ke bagian pembukuan, dan lembar keempat berwarna hijau diberikan ke bagian shipping.
8. Mengarsip sementara purchase order (PO) menurut tanggal. 5) Prosedur produksi barang
1. Bagian produksi menerima realisasi order.
2. Memproduksi barang sesuai dengan realisasi order.
3. Setelah barang selesai di produksi, bagian produksi membuat packing list dan laporan hasil produksi (LHP).
4. Packing list beserta sample barang jadi dikirim ke bagian merchandiser. 5. Laporan hasil produksi dikirim ke bagian pembukuan.
6. Mengarsip realisasi order menurut nomor. 6) Prosedur pengecekan barang
1. Bagian merchandiser menerima packing list beserta sample barang jadi. 2. Merchandiser mengotorisasi packing list dan mengirimkan ke kepala
produksi.
3. Kepala produksi menerima packing list yang telah diotorisasi bagian
merchandiser, kemudian menyetujui dan mengotorisasi dokumen
commit to user
7) Prosedur pengiriman barang dan pembuatan dokumen ekspor 1. Bagian shipping menerima packing list yang telah diotorisasi
bagian merchandiser dan kepala produksi kemudian mengotorisasinya.
2. Menerima sales contract lembar keempat dari merchandiser.
3. Berdasarkan dokumen sales contract, bagian shipping menagih payment
pada buyer sesuai dengan tanggal kesepakatan pembayaran yang tertera di sales contract.
4. Bagian shipping menerima L/C dari advise bank.
5. Mencocokan jumlah yang tertera pada L/C dan sales contract.
6. Dengan diterimanya L/C, bagian shipping membuat invoice serta
shipping instruction (SI).
7. Menyerahkan dokumen invoice dan shipping instruction (SI) kepada direktur ekspor untuk disetujui dan diotorisasi dengan membawa serta dokumen SC, dan L/C sekaligus menginformasikan bahwa barang siap untuk dikirim.
8. Direktur ekspor menerima laporan dari bagian shipping bahwa barang siap untuk dikirim, dengan membawa dokumen invoice dan shipping instruction (SI) untuk diotorisasi disertai dengan dokumen SC, dan L/C. 9. Setelah menyetujui dan mengotorisasi dokumen invoice dan SI tersebut,
kemudian mengirimkan kembali dokumen invoice, SI, SC, dan L/C ke bagian shipping.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
10. Setelah mendapatkan persetujuan dari direktur ekspor, maka bagian shipping, menghubungi bagian jasa pengiriman untuk menginstruksikan pengambilan barang.
11. Menghubungi bagian freight forwarder untuk membawa dokumen
invoice dan shipping instruction (SI) dalam proses pengiriman barang. 12. Setelah melakukan pengiriman barang, bagian shipping mendapat
dokumen pengapalan/pengiriman barang yang berupa original Bill of Lading (B/L) dari freight forwarder, kemudian bagian shipping
melakukan proses pembuatan dokumen surat keterangan asal barang (SKA) atau Certificate of Origin (COO) ke Kantor Perdagangan dan Perindustrian Surakarta.
13. Membuat bukti kirim barang atau delivery order (DO).
14. Bagian shipping memproses dokumen ekspor seperti persetujuan ekspor barang (PEB), nota pelayanan ekspor (NPE), berita acara penyegelan (BAP).
15. L/C dikirim ke bagian kasir.
16. Seluruh shipping dokumen (PEB, NPE, BAP, BL, SKA) dikim ke pihak bank. 17. Delivery order, packing list, sales contract lembar keempat diarsip secara
permanen berdasarkan nomor. 8) Prosedur penerimaan pembayaran 1. Menerima L/C dari bagian shipping.
2. Setelah ada pemberitahuan dari advise bank bahwa L/C sudah dapat dicairkan, maka bagian kasir akan mencairkan L/C ke advise bank, yaitu bank Mandiri, atau bank CIMB Niaga Surakarta.
commit to user
3. Menerima bukti transfer (BT) dari bank dan sekaligus menyetor dana pencairan L/C ke bank.
4. Menerima bukti setor bank (BSB) kemudian membuat bukti kas masuk (BKM) dan mengotorisasinya.
5. Bukti kas masuk dan bukti setor bank, bukti transfer dikirim ke bagian pembukuan.
9) Prosedur pencatatan akuntansi
1. Bagian pembukuan menerima budget export garment (BEG), dan sales contact lembar ketiga dari bagian merchandiser.
2. Bagian pembukuan menerima laporan hasil produksi (LHP) dari bagian produksi.
3. Bagian pembukuan menerima bukti transfer (BT), bukti setor bank (BSB) dan bukti kas masuk dari bagian kasir.
4. Bagian pembukuan mencocokkan dan membandingkan sales contract
lembar ketiga, bukti transfer, bukti setor bank dan bukti kas masuk, kemudian mencatatnya ke dalam jurnal penerimaan kas.
5. Bagian pembukuan mencocokkan dan membandingkan budget export garment (BEG) dengan laporan hasil produksi, kemudian mencatatnya di dalam jurnal umum.
6. Mengarsipkan secara permanen sales contract dan bukti kas masuk menurut nomor. Mengarsipkan bukti setor bank dan bukti transfer secara permanen menurut tanggal. Mengarsipkan secara permanen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Bagan alir prosedur penjualan ekspor PT. Dan Liris menurut Standard Operasional Prosedur (SOP)
Di bawah ini akan dijelaskan bagan alir prosedur penjualan ekspor pada PT. Dan Liris sesuai dengan SOP perusahaan, untuk menggambarkan prosedur penjualan ekspor dan alir dokumen-dokumen yang digunakan dalam prosedur penjualan ekspor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Gambar II.4 Bagan Alir Prosedur Penjualan Export PT. Dan Liris menurut SOP
FUNGSI PRODUKSI 1 SPPS Membuat sample order barang sesuai informasi yang tercantum dalam SPPS Mengirimkan kembali sample order barang
beserta SPPS 2 SPPS Setelah sample barang selesai diproduksi 6 RO Memproduksi barang sesuai RO Membuat PL dan LHP RO LHP PL 9 10 N Beserta sample barang jadi
Bagian Produksi Bagian Produksi Kepala Produksi
10 PL mengotorisasi PL tsb dan mengirimkan ke bagian shipping PL
Yang telah diotorisasi bagian md
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Gambar II.8 Bagan Alir Prosedur Penjualan Export PT. Dan Liris menurut SOP
FUNGSI AKUNTANSI SC 3 SC 3 BSB 8 SC 3 BEG 16 Bukti transfer BKM Mencocokan BEG dan LHP Mencocokan SC, BKM, bukti transfer dan BSB BSB Bukti transfer BKM JKM JU N N BSB Bukti transfer BKM T SELESAI 10 LHP BEG LHP BEG LHP
Bagian Pembukuan Bagian Pembukuan Bagian Pembukuan
Telah diotorisasi bagian kasir
commit to user
5. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan ekspor menurut pelaksanaan di PT. Dan Liris
1) Prosedur penerimaan order
1. Bagian merchandiser menerima purchase order (PO) dari buyer.
2. Melaporkan kepada kepala bagian penjualan mengenai order yang diterima dengan membawa serta dokumen purchase order (PO).
3. Kepala bagian penjualan menerima laporan dari bagian merchandiser
mengenai order yang diterima dari buyer, disertai dengan dokumen PO. 4. Menyetujui dan mengotorisasi PO lalu kemudian mengembalikannya ke
bagian merchandiser. 2) Prosedur realisasi order
1. Setelah PO disetujui dan diotorisasi oleh kepala bagian penjulan, maka berdasarkan informasi yang tercantum dalam PO, bagian merchandiser
membuat budget export garment, realisasi order, dan sales contract
rangkap empat. Di dalam sales contract ini dijelaskan informasi yang berhubungan dengan spesifikasi barang, jumlah barang, harga (jika diperlukan), tujuan pengiriman barang, syarat pembayaran, tanggal kirim, dan syarat-syarat lainnya yang telah dimengerti oleh kedua belah pihak dan terdokumentasi secara jelas dan tepat.
2. Realisasi order dikirim ke bagian produksi.
3. Budget export garment dikirim ke bagian pembukuan.
4. Sales contract lembar pertama berwarna putih diberikan ke buyer, lembar kedua berwarna pink dijadikan arsip permanen menurut tanggal, lembar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
ketiga berwarna kuning diberikan ke bagian pembukuan, dan lembar keempat berwarna hijau diberikan ke bagian shipping.
5. Mengarsip sementara purchase order (PO) menurut tanggal. 3) Prosedur produksi barang
1. Bagian produksi menerima realisasi order dari bagian merchandiser. 2. Memproduksi barang sesuai dengan realisasi order.
3. Setelah barang selesai di produksi, bagian produksi membuat packing list
dan laporan hasil produksi (LHP) berdasarkan dokumen RO.
4. Packing list beserta sample barang jadi dikirim ke bagian merchandiser. 5. Laporan hasil produksi dikirim ke bagian pembukuan.
6. Mengarsip realisasi order secara permanen menurut nomor. 4) Prosedur pengecekan barang
1. Bagian merchandiser menerima packing list beserta sample barang jadi. 2. Berdasarkan dokumen packing list, bagian merchandiser memeriksa barang
apakah sudah sesuai dengan pesanan buyer atau belum.
3. Apabila barang belum sesuai dengan pesanan, maka bagian merchandiser
mengembalikan packing list beserta sample barang jadi ke bagian produksi untuk memproduksi ulang barang tersebut.
4. Bagian produksi menerima pengembalian packing list beserta sample barang jadi untuk diproduksi ulang agar sesuai dengan pesanan buyer. 5. Setelah diproduksi ulang, packing list beserta sample barang jadi
dikembalikan ke bagian merchandiser untuk dicek ulang.
6. Apabila sudah sesuai dengan pesanan, merchandiser mengotorisasi packing list dan mengirimkan ke kepala produksi.
commit to user
7. Kepala produksi menerima packing list yang telah diotorisasi bagian merchandiser, lalu kemudian menyetujui dan mengotorisasi dokumen
packing list tersebut dan mengirimkannya ke bagian shipping. 5) Prosedur pengiriman barang dan pembuatan dokumen ekspor
1. Bagian shipping menerima packing list yang telah diotorisasi bagian
merchandiser dan kepala produksi lalu kemudian mengotorisasinya. 2. Menerima sales contract lembar keempat dari merchandiser.
3. Berdasarkan dokumen sales contract, bagian shipping menagih payment
pada buyer sesuai dengan tanggal kesepakatan pembayaran yang tertera di
sales contract.
4. Bagian shipping menerima L/C dari advise bank.
5. Mencocokan jumlah yang tertera pada L/C dan sales contract.
6. Dengan diterimanya L/C, bagian shipping membuat invoice serta shipping instruction (SI).
7. Menyerahkan dokumen invoice dan shipping instruction (SI) kepada direktur ekspor untuk disetujui dan diotorisasi, sekaligus menginformasikan bahwa barang siap untuk dikirim.
8. Direktur ekspor menerima laporan dari bagian shipping bahwa barang siap untuk dikirim, dengan membawa dokumen invoice dan shipping instruction
(SI) untuk diotorisasi dilengkapi dengan dokumen SC, dan L/C.
9. Setelah menyetujui dan mengotorisasi dokumen invoice dan SI tersebut, kemudian mengirimkan kembali dokumen invoice, SI, SC, dan L/C ke bagian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
10. Setelah mendapatkan persetujuan dari direktur ekspor, maka bagian shipping, menghubungi bagian jasa pengiriman untuk menginstruksikan pengambilan barang.
11. Menghubungi bagian freight forwarder untuk membawa dokumen invoice
dan shipping instruction (SI) dalam proses pengiriman barang.
12. Setelah melakukan pengiriman barang, bagian shipping mendapat dokumen pengapalan/pengiriman barang yang berupa original Bill of Lading (B/L) dari
freight forwarder, kemudian bagian shipping melakukan proses pembuatan dokumen surat keterangan asal barang (SKA) atau Certificate of Origin
(COO) ke Kantor Perdagangan dan Perindustrian Surakarta. 13. Membuat bukti kirim barang atau delivery order (DO).
14. Bagian shipping memproses dokumen ekspor seperti persetujuan ekspor barang (PEB), nota pelayanan ekspor (NPE), berita acara penyegelan (BAP). 15. L/C dikirim ke bagian kasir.
16. Seluruh shipping dokumen (PEB, NPE, BAP, BL, SKA) dikim ke pihak bank. 17. Delivery order, packing list, sales contract lembar keempat diarsip secara
permanen berdasarkan nomor. 6) Prosedur penerimaan pembayaran 1. Menerima L/C dari bagian shipping.
2. Setelah ada pemberitahuan dari advise bank bahwa L/C sudah dapat dicairkan, maka bagian kasir akan mencairkan L/C ke advise bank, yaitu bank Mandiri, atau bank CIMB Niaga Surakarta.
3. Menerima bukti transfer (BT) dari bank dan sekaligus menyetor dana pencairan L/C ke bank.
commit to user
4. Menerima bukti setor bank (BSB) kemudian membuat bukti kas masuk (BKM) dan mengotorisasinya.
5. Bukti kas masuk dan bukti setor bank, bukti transfer dikirim ke bagian pembukuan.
7) Prosedur pencatatan akuntansi
1. Bagian pembukuan menerima budget export garment (BEG), dan sales contact lembar ketiga dari bagian merchandiser.
2. Bagian pembukuan menerima laporan hasil produksi (LHP) dari bagian produksi.
3. Bagian pembukuan menerima bukti transfer (BT), bukti setor bank (BSB) dan bukti kas masuk dari bagian kasir.
4. Bagian pembukuan mencocokkan dan membandingkan sales contract
lembar ketiga, bukti transfer, bukti setor bank dan bukti kas masuk, kemudian mencatatnya ke dalam jurnal penerimaan kas.
5. Bagian pembukuan mencocokkan dan membandingkan budget export garment (BEG) dengan laporan hasil produksi, kemudian mencatatnya di dalam jurnal umum.
7. Mengarsipkan secara permanen sales contract dan bukti kas masuk menurut nomor. Mengarsipkan bukti setor bank dan bukti transfer secara permanen menurut tanggal. Mengarsipkan secara permanen budget export garment
dan laporan hasil produksi berdasarkan nomor.
Bagan alir prosedur penjualan ekspor PT. Dan Liris menurut pelaksanaannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Dibawah ini akan dijelaskan bagan alir prosedur penjualan ekspor pada PT. Dan Liris sesuai dengan pelaksanaannya, untuk menggambarkan prosedur penjualan ekspor dan alir dokumen- dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan