• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALJABAR MAX-PLUS BILANGAN KABUR

Definisi 4.2 Operasi Max dan Plus atas Aljabar Max-Plus Bilangan Kabur

4.4 Sistem Persamaan Linear Atas Aljabar Max-Plus Bilangan Kabur

(⇐): Andaikan 𝐴0 ∈ 𝐑max𝑛×𝑛irredusible, maka 𝐴0 irredusible. Kemudian untuk setiap

𝛼 β‰₯ 0, berlaku 𝐴𝑖𝑗𝛼 βŠ† 𝐴𝑖𝑗0 untuk setiap 𝑖 dan 𝑗. Hal ini berakibat [𝐴𝛼, 𝐴𝛼] βŠ† [𝐴0, 𝐴0], sehingga untuk setiap 𝐴 ∈ [𝐴𝛼, 𝐴𝛼] irredusible. Akibatnya 𝐴𝛼 irredusible untuk setiap 𝛼 ∈ [0,1]. Jadi terbukti 𝐴̃ irredusible. Bukti selesai.

Proposisi 4.1 4.3.3 Jika π‘ˆΜƒ ∈ 𝐅(𝐑)max𝑛×𝑛 merupakan matriks adjesensi kabur suatu graf taksiklik 𝒒̃, maka π‘ˆΜƒβŠ—π‘ž = πœ€Μƒ, untuk semua π‘ž > 𝑝, dengan 𝑝 adalah panjang lintasan terpanjang dari 𝒒̃.

Bukti: Mengingat π‘ˆΜƒ ∈ 𝐅(𝐑)max𝑛×𝑛merupakanmatriks adjesensi kabur, maka matriks interval, yaitu matriks π‘π‘œπ‘‘π‘œπ‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’ 𝛼, π‘ˆπ›Όβ‰ˆ [π‘ˆπ›Ό, π‘ˆπ›Ό] merupakan matriks adjasensi interval untuk setiap 𝛼 ∈ [0,1]. Mengingat graf berarah tersebut taksiklik, maka, (π‘ˆπ›Ό)βŠ—π‘ž = πœ€, untuk semua π‘ž > 𝑝 dan untuk semua 𝛼 ∈ [0,1]. Dengan demikian untuk semua π‘ž > 𝑝 berlaku π‘ˆΜƒβŠ—π‘ž = πœ€Μƒ.

Bukti selesai

4.4 Sistem Persamaan Linear Atas Aljabar Max-Plus Bilangan Kabur

Dalam sub bab ini akan dibahas persamaan linear max-plus bilangan kabur yang merupakan generalisasi dari sistem persamaan linear max-plus. Penyelesaian sistem persaman linear max-plus interval melalui teorema dekomposisi. Ada dua macam sistem persamaan linear max-plus bilangan kabur yang akan dibahas, yaitu sistem persamaan linear input-output max-plus bilangan kabur dan sistem persaman linear iterative max-plus bilangan kabur. Terlebih dahulu akan dibahas sistem persamaan linear input-output max-plus bilangan kabur yang mempunyai bentuk umum 𝐴̃ βŠ—Μƒ π‘₯Μƒ = 𝑏̃, dimana 𝐴̃ ∈ 𝐅(𝐑)maxπ‘šΓ—π‘› dan 𝑏̃ ∈ 𝐅(𝐑)maxπ‘š . Sistem persaman linear input-output max-plus bilangan kabur tersebut selanjutnya cukup disebut sistem kabur 𝐴̃ βŠ—Μƒ π‘₯Μƒ = 𝑏̃ (Rudhito,2011).

47

Definsi 4.8 Diberikan 𝐴̃ ∈ 𝐅(𝐑)maxπ‘šΓ—π‘› dan 𝑏̃ ∈ 𝐅(𝐑)maxπ‘š . Suatu vektor bilangan kabur

π’™Μƒβˆ—βˆˆ 𝐅(𝐑)max𝑛 disebut penyelesaian bilangan kabur sistem persamaan linear max-plus bilangan kabur 𝐴̃ βŠ—Μƒ π‘₯Μƒ = 𝑏̃ jika π’™Μƒβˆ— memenuhi sistem tersebut.

Definisi 4.9 Diberikan 𝐴̃ ∈ 𝐅(𝐑)maxπ‘šΓ—π‘› dan 𝑏̃ ∈ 𝐅(𝐑)maxπ‘š . Suatu vektor bilangan kabur π‘₯Μƒβ€²βˆˆ 𝐅(𝐑)max𝑛 disebut subpenyelesaian terbesar bilangan kabur sistem kabur 𝐴̃ βŠ—Μƒ π‘₯Μƒ = 𝑏̃ jika berlaku 𝐴̃ βŠ—Μƒ π‘₯Μƒβ€² β‰ΊFm 𝑏̃.

Definisi 4.10 Diberikan 𝐴̃ ∈ 𝐅(𝐑)maxπ‘šΓ—π‘› dan 𝑏̃ ∈ 𝐅(𝐑)maxπ‘š . Suatu vektor bilangan kabur π‘₯ΜƒΜ‚ ∈ 𝐅(𝐑)max𝑛 disebut subpenyelesaian terbesar bilangan kabursistemkabur

𝐴̃ βŠ—Μƒ π‘₯Μƒ = 𝑏̃ jika π‘₯Μƒβ€²β‰ΊFm π‘₯ΜƒΜ‚ untuk setiap subpenyelesaian bilangan kabur π‘₯Μƒβ€² dari sistem 𝐴̃ βŠ—Μƒ π‘₯Μƒ = 𝑏̃.

Misalkan 𝐴̃ ∈ 𝐅(𝐑)max𝑛×𝑛 dengan unsur-unsur tiap kolomnya tidak semuanya sama dengan πœ€Μƒ dan 𝑏̃ ∈ 𝐅(𝐑)max𝑛 . Maka, vektor internal π‘₯Μ‚π›Όβ‰ˆ [βˆ’ ((𝐴𝛼)TβŠ— (βˆ’π‘ 𝛼)) , βˆ’ ((𝐴𝛼)TβŠ— (βˆ’π‘ 𝛼))] merupakan subpenyelesaian terbesar sistem interval π΄π›ΌβŠ— 𝒙 = π’ƒπœΆ untuk setiap 𝛼 ∈ [0,1]. Perhatikan bahwa

π‘₯̂𝑖𝛼= [βˆ’ ((𝐴𝛼)TβŠ— (βˆ’π‘ 𝛼))

𝑖, βˆ’ ((𝐴𝛼)TβŠ— (βˆ’π‘ 𝛼))

𝑖

] adalah suatu interval. Mengingat 𝐴̃ ∈ 𝐅(𝐑)max𝑛×𝑛 dan 𝒃̃ ∈ 𝐅(𝐑)max𝑛 , maka jika 𝛼 ≀ 𝛽 berlaku

𝐴𝛼 β‰Ίm 𝐴𝛽 β‰Ίm 𝐴𝛽 β‰Ίm𝐴𝛼 dan 𝑏 𝛼≺m 𝑏 𝛽 β‰Ίm 𝑏 𝛽 β‰Ίm𝑏 𝛼. Meskipun operasi βŠ•

dan βŠ— pada matriks konsisten terhadap urutan β€œ β‰Ίm”, tetapi ketaksamaan

– ((𝐴𝛼)TβŠ— (βˆ’π‘ 𝛼)) β‰Ίmβˆ’ ((𝐴𝛽)TβŠ— (βˆ’π‘ 𝛽)) β‰Ίm((𝐴𝛽)TβŠ—

(βˆ’π‘ 𝛽)) β‰Ίm((𝐴𝛼)TβŠ— (βˆ’π‘ 𝛼)) tidak selalu dipenuhi. Akibatnya (– ((𝐴𝛼)TβŠ— (βˆ’π‘ 𝛼)))

𝑖

β‰Ίm (βˆ’ ((𝐴𝛽)TβŠ— (βˆ’π‘ 𝛽)))

𝑖

48

((𝐴𝛽)TβŠ— (βˆ’π‘ 𝛽))

𝑖

β‰Ίm ((𝐴𝛼)TβŠ— (βˆ’π‘ 𝛼))

𝑖

juga tidak selalu dipenuhi. Jadi

[βˆ’ ((𝐴𝛼)TβŠ— (βˆ’π‘ 𝛼))

𝑖, βˆ’ ((𝐴𝛼)TβŠ— (βˆ’π‘ 𝛼))

𝑖

] tidak selalu merupakan keluarga interval tersarang.

Definisi 4.11 Diberikan 𝐴̃ ∈ 𝐅(𝐑)maxπ‘šΓ—π‘›denganunsur-unsur setiap kolomnya tidak semuanya sama dengan πœ€Μƒ dan 𝒃̃ ∈ 𝐅(𝐑)maxπ‘š . Didefinisikan vektor bilangan kabur π‘₯ΜƒΜ‚

yang komponen-komponennya adalah π‘₯̃̂𝑖, yaitu bilangan kabur dimana potongan βˆ’ 𝛼 βˆ’nya adalah π‘₯̂𝑖𝛼= [π‘₯̂𝑖𝛼, π‘₯̂𝑖𝛼]. Batas-batas π‘₯̂𝑖𝛼 didefinisikan secara rekursif berikut. Misalkan π‘₯̂𝑖𝛼= min {βˆ’ ((𝐴𝛼)TβŠ— (βˆ’π‘ 𝛼)) 𝑖, βˆ’ ((𝐴𝛼)TβŠ— (βˆ’π‘ 𝛼)) 𝑖 } dan π‘₯̂𝑖𝛼 = βˆ’ ((𝐴𝛼)TβŠ— (βˆ’π‘ 𝛼)) 𝑖 . π‘₯̂𝑖𝛼 = {

minπ›½βˆˆ[0,1]{π‘₯̂𝑖𝛽} jika minπ›½βˆˆ[0,1]{π‘₯̂𝑖𝛽} β‰Ίmπ‘₯̂𝑖𝛼 {π‘₯̂𝑖

𝛽 π‘—π‘–π‘˜π‘Ž π‘₯̂𝑖𝛽 β‰Ίm π‘₯̂𝑖𝛼

π‘₯̂𝑖𝛼 π‘—π‘–π‘˜π‘Ž π‘₯̂𝑖𝛽 ≻m π‘₯̂𝑖𝛼untuk setiap 𝛼, 𝛽 ∈ [0,1], 𝛼 > 𝛽 jika π‘₯̂𝑖

𝛼 β‰Ίmπ›½βˆˆ[0,1]min {π‘₯̂𝑖𝛽}

π‘₯̂𝑖𝛼 = {π‘₯̂𝑖

𝛽 π‘—π‘–π‘˜π‘Ž π‘₯̂𝑖𝛽 β‰Ίm π‘₯̂𝑖𝛼

π‘₯̂𝑖𝛼 π‘—π‘–π‘˜π‘Ž π‘₯̂𝑖𝛽 ≻m π‘₯̂𝑖𝛼untuk setiap 𝛼, 𝛽 ∈ [0,1], 𝛼 < 𝛽 .

Perhatikan bahwa keluarga potongan βˆ’ 𝛼 komponen vektor bilangan kabur π‘₯ΜƒΜ‚ seperti Definisi 4.1 di atas sungguh-sungguh merupakan keluarga

potongan βˆ’ 𝛼 suatu bilangan kabur. Hal ini karena π‘₯̂𝑖𝛼 didefinisikan dengan menggunakan π‘₯̂𝑖𝛼 dan karena

a. 𝑐 merupakan interval, maka π‘₯̂𝑖𝛼 juga merupakan interval,

b. 𝐴̃ ∈ 𝐅(𝐑)maxπ‘šΓ—π‘› dan 𝑏̃ ∈ 𝐅(𝐑)maxπ‘š , maka 𝐴1𝑖𝑗 β‰  βˆ… dan 𝑏𝑖1 β‰  βˆ… sehingga π‘₯̂𝑖1 β‰  βˆ…. Sementara dari definisi rekursif di atas nampak bahwa π‘₯̂𝑖1 = [π‘₯̂𝑖1, minπ›½βˆˆ[0,1]{π‘₯̂𝑖𝛽}],

49

π‘₯̂𝑖1 = {π›½βˆˆ[0,1]max {π‘₯̂𝑖

𝛽} jika untuk setiap 𝛼 ∈ [0,1]π‘₯̂𝑖𝛼 β‰Ίm π›½βˆˆ[0,1]min {π‘₯̂𝑖𝛽} max

π›½βˆˆ[0,1]{π‘₯̂𝑖𝛽} jika terdapat 𝛼 ∈ [0,1]π‘₯̂𝑖𝛼 ≻m π›½βˆˆ[0,1]min {π‘₯̂𝑖𝛽} ,

sehingga π‘₯̂𝑖1 β‰  βˆ…,

c. dari definisi π‘₯̂𝑖𝛼 pada definisi 4.1 di atas nampak π‘₯̂𝑖𝛼 merupakan keluarga interval tersarang.

d. 𝐴̃ ∈ 𝐅(𝐑)maxπ‘šΓ—π‘› dan 𝑏̃ ∈ 𝐅(𝐑)maxπ‘š , maka 𝐴𝑖𝑗0 dan 𝑏𝑖0 masing-masing terbatas, π‘₯̂𝑖0

terbatas. Sementara dari definisi rekursif di atas nampak bahwa π‘₯̂𝑖0 = [π‘₯̂𝑖0, π‘₯̂𝑖0],

dengan π‘₯̂𝑖0 = {π›½βˆˆ[0,1]min {π‘₯̂𝑖

𝛽} jika untuk setiap 𝛼 ∈ [0,1]π‘₯̂𝑖𝛼 ≻m π›½βˆˆ[0,1]min {π‘₯̂𝑖𝛽} min

π›½βˆˆ[0,1]{π‘₯̂𝑖𝛽} jika terdapat 𝛼 ∈ [0,1]π‘₯̂𝑖𝛼 β‰Ίm π›½βˆˆ[0,1]min {π‘₯̂𝑖𝛽} ,

sehingga π‘₯̂𝑖0 juga terbatas.

Dengan menggunakan teorema dekomposisi dapat diperoleh komponen-komponen vektor kabur π‘₯ΜƒΜ‚, yaitu

π‘₯̃̂𝑖 = ⋃ 𝑐̃𝑖𝛼

π›Όβˆˆ[0,1]

dimana 𝑐̃𝑖𝛼 adalah himpunan kabur dalam 𝐑 dengan fungsi keanggotaannya

πœ‡π‘Μƒπ‘–π›Ό(π‘₯) = π›Όπœ’(𝑐)𝑖𝛼(π‘₯), di mana πœ’(𝑐)𝑖𝛼 adalah fungsi karakteristik interval π‘₯̂𝑖𝛼. Dengan konstruksi π‘₯ΜƒΜ‚ di atas nampak bahwa π‘₯ΜƒΜ‚ merupakan bilangan kabur terbesar di mana

π‘₯̂𝑖𝛼≺Im π‘₯̂𝑖′𝛼 untuk setiap 𝛼 ∈ [0,1] dan untuk setiap 𝑖 = 1,2,3, … , 𝑛. Teorema berikut memberikan eksistensi subpenyelesaian terbesar bilangan kabur dari sistem

𝐴̃ βŠ—Μƒ π‘₯Μƒ = 𝑏̃.

Teorema berikut menjamin bahwa vektor bilangan kabur seperti yang didefinisikan pada Definisi 4.4 di atas merupakan subpenyelesaian terbesar sistem

𝐴̃ βŠ—Μƒ π‘₯Μƒ = 𝑏̃ seperti di atas.

Teorema 4.3 Diberikan 𝐴̃ ∈ 𝐅(𝐑)maxπ‘šΓ—π‘› dengan unsur-unsur setiap kolomnya tidak semuanya sama dengan πœ€Μƒ dan 𝒃̃ ∈ 𝐅(𝐑)maxπ‘š . Vektor bilangan kabur 𝒙̃̂ yang

50

komponen-komponennya didefinisikan seperti pada Definisi 4.4 di atas merupakan subpenyelesaian terbesar bilangan kabur sistem 𝐴̃ βŠ—Μƒ π‘₯Μƒ = 𝑏̃.

Bukti vektor interval π‘₯̂𝛼 dimana komponen-komponennya adalah π‘₯̂𝑖𝛼= [π‘₯̂𝑖𝛼, π‘₯̂𝑖𝛼], dengan π‘₯̂𝑖𝛼 = min {βˆ’((𝐴𝛼)π‘‡βŠ— (βˆ’π‘π›Ό))𝑖, βˆ’((𝐴𝛼)π‘‡βŠ— (βˆ’π‘π›Ό))𝑖} dan

π‘₯̂𝑖𝛼 βˆ’((𝐴𝛼)π‘‡βŠ— (βˆ’π‘π›Ό))𝑖 untuk setiap 𝑖 = 1,2,3, … , 𝑛, merupakan subpenyelesaian terbesar sistem interval π΄π›ΌβŠ— 𝒙 = 𝒃𝛼 untuk setiap 𝛼 ∈ [0,1]. Misalkan π‘₯ΜƒΜ‚ adalah vektor bilangan kabur yang komponen-komponennya berupa bilangan kabur π‘₯̃̂𝑖, dimana potongan βˆ’ 𝛼 βˆ’nya adalah π‘₯̂𝑖𝛼 = [π‘₯̂𝑖𝛼, π‘₯̂𝑖𝛼] yang batas-batasnya didefinisikan secara rekrusif seperti pada Definisi 4.1 di atas (Rudhito, 2011).

Dari definisi π‘₯̂𝑖𝛼 di atas nampak bahwa π‘₯̂𝑖𝛼 β‰ΊImπ‘₯̂𝑖′𝛼 . Dengan demikian

𝒙̂𝛼 β‰ΊIm 𝒙̂′𝛼 untuk setiap 𝛼 ∈ [0,1]. Mengingat vektor interval 𝒙̂′𝛼 merupakan subpenyelesaian terbesar sistem interval π΄π›ΌβŠ— 𝒙 = 𝒃𝛼 untuk setiap 𝛼 ∈ [0,1], maka berlaku bahwa π΄π›ΌβŠ— 𝒙̂𝛼 β‰ΊIm𝒃𝛼 untuk setiap 𝛼 ∈ [0,1]. Mengingat

π‘₯̂𝑖𝛼 β‰ΊImπ‘₯̂𝑖′𝛼 untuk setiap 𝛼 ∈ [0,1] dan operasi βŠ— pada matriks interval konsisten terhadap urutan " β‰ΊIm" , maka π΄π›ΌβŠ— 𝒙̂𝛼≺Imπ΄π›ΌβŠ— 𝒙̂′𝛼 β‰ΊIm 𝒃𝛼 untuk setiap 𝛼 ∈ [0,1]. Dengan demikian 𝐴̃ βŠ—Μƒ π‘₯ΜƒΜ‚ β‰ΊIm𝑏̃, yang berarti π‘₯ΜƒΜ‚ merupakan subpenyelesaian sistem 𝐴̃ βŠ—Μƒ π‘₯Μƒ = 𝑏̃. Misalkan vektor kabur π‘₯Μƒβ€² ∈ 𝐅(𝐑)max𝑛 adalah subpenyelesaian kabur sistem 𝐴̃ βŠ—Μƒ π‘₯Μƒ = 𝑏̃ maka berlaku 𝐴̃ βŠ—Μƒ π‘₯Μƒβ€² β‰ΊFm 𝑏̃ atau untuk setiap 𝛼 ∈ [0,1],

π΄π›ΌβŠ— π‘₯′𝛼 β‰ΊIm 𝑏𝛼. Mengingat vektor interval π‘₯̂𝛼 merupakan subpenyelesaian terbesar sistem terbesar sistem interval π΄π›ΌβŠ— π‘₯ = 𝑏𝛼, maka π‘₯′𝛼 β‰ΊImπ‘₯̂′𝛼 untuk setiap 𝛼 ∈ [0,1]. Selanjutnya untuk menunjukkan bahwa π‘₯Μƒβ€²β‰ΊFm π‘₯ΜƒΜ‚, tinggal ditunjukkan bahwa π‘₯̃𝑖′ β‰ΊFm π‘₯̃̂𝑖 atau π‘₯𝑖′ β‰Ίlmπ‘₯̂𝑖𝛼 untuk setiap 𝛼 ∈ [0,1]. Andaikan terdapat π›Όπ‘˜ ∈ [0,1] sedemikian seingga π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ βŠ€lmπ‘₯Μ‚π‘–π›Όπ‘˜ yang ekivalen dengan

π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ ≻mπ‘₯Μ‚π‘–π›Όπ‘˜ atau π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ ≻m π‘₯Μ‚π‘–π›Όπ‘˜.

51

i. Andaikan π‘₯Μ‚π‘–π›Όπ‘˜ β‰Ίm π‘₯Μ‚π‘–β€²π›Όπ‘˜ β‰Ίm π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜. Hal ini berakibat π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ βŠ€π‘š π‘₯Μ‚π‘–β€²π›Όπ‘˜. Mengingat π‘₯Μ‚π‘–β€²π›Όπ‘˜ merupakan subpenyelesaian terbesar sistem π΄π›Όπ‘˜βŠ— 𝒙 = π’ƒπ›Όπ‘˜. Kontradiksi dengan fakta bahwa π‘₯Μƒβ€² merupakan subpenyelesaian bilangan kabur 𝐴̃ βŠ—Μƒ 𝒙̃ = 𝒃̃.

ii. Andaikan π‘₯Μ‚π‘–π›Όπ‘˜ β‰Ίm π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ β‰Ίmπ‘₯Μ‚π‘–β€²π›Όπ‘˜. Berdasarkan pendefinisian secara rekursif pada Definisi 4.1 di atas untuk π‘₯̂𝑖𝛼, maka terdapat π›Όπ‘š ∈ [0,1],

π‘Žπ‘š β‰₯ π‘Žπ‘˜ sedemikian hingga π‘₯Μ‚π‘–π›Όπ‘˜ β‰Ίm π‘₯Μ‚π‘–β€²π›Όπ‘š β‰Ίmπ‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜. Andaikan tidak demikian, maka π‘₯Μ‚π‘–π›Όπ‘˜ β‰Ίm π‘₯Μ‚π‘–β€²π›Όπ‘˜ β‰Ίmπ‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜, yang kontradiksi dengan pengandaian di atas. Selanjutnya, karena keluarga potongan βˆ’ 𝛼

komponen vektor bilangan kabur π‘₯Μƒβ€² adalah tersarang, maka berlaku

π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ β‰Ίm π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘š. Mengingat π‘₯Μ‚π‘–π›Όπ‘š β‰Ίm π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ dan π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ β‰Ίmπ‘₯π‘–β€²π›Όπ‘š, maka

π‘₯Μ‚π‘–π›Όπ‘š β‰Ίm π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘š. Hal ini berakibat π’™β€²π›Όπ‘š βŠ€π‘š π’™Μ‚β€²π›Όπ‘š. Mengingat π’™Μ‚β€²π›Όπ‘š

merupakan subpenyelesaian terbesar sistem π΄π›Όπ‘šβŠ— 𝒙 = π’ƒπ›Όπ‘š maka

π΄π›Όπ‘š βŠ— π’™β€²π›Όπ‘š βŠ€π‘š π’ƒπ›Όπ‘š . Kontradiksi dengan fakta bahwa π‘₯Μƒβ€² merupakan subpenyelesaian bilangan kabur sistem 𝐴̃ βŠ— 𝒙̃ = 𝒃̃.

iii. Andaikan π‘₯Μ†π‘–π›Όπ‘˜ = minπ›½βˆˆ[0,1]{π‘₯̂𝑖𝛽} β‰Ίmπ‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ β‰Ίm π‘₯Μ‚π‘–π›Όπ‘˜. Mengingat potongan βˆ’ Ξ±

komponen vektor bilangan kabur π‘₯Μƒβ€² berupa interval, maka π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ β‰Ίm π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜. Berdasarkan pendefinisian rekursif pada Definisi 4.4 di atas, maka terdapat

𝛼𝑗, π›½βˆ—βˆˆ [0,1], 𝛼𝑗 ≀ π›Όπ‘˜ sedemikian hingga π‘₯Μ‚π‘–π›½βˆ— β‰Ίm π‘₯̂𝑖𝛼𝑗 β‰Ίπ‘š π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜. Andaikan tidak demikian maka π‘₯Μ†π‘–π›Όπ‘˜ β‰  minπ›½βˆˆ[0,1]{π‘₯̂𝑖𝛽}, yang kontradiksi dengan pengandaian di atas. Selanjutnya, karena keluarga potongan βˆ’ 𝛼 komponen vektor bilangan kabur π‘₯Μƒβ€² adalah tersarang, maka π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ β‰Ίmπ‘₯𝑖′𝛼𝑗. Mengingat π‘₯̂𝑖𝛼𝑗 β‰Ίπ‘š π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ dan π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ β‰Ίπ‘š π‘₯𝑖′𝛼𝑗, maka π‘₯̂𝑖𝛼𝑗 β‰Ίπ‘š π‘₯𝑖′𝛼𝑗. Hal ini berakibat 𝒙′𝛼𝑗 βŠ€π‘š 𝒙̂𝛼𝑗. Mengingat 𝒙̂𝛼𝑗 merupakan sub penyelesaian terbesar sistem 𝐴𝛼𝑗 βŠ— 𝒙 = 𝒃𝛼𝑗 maka 𝐴𝛼𝑗 βŠ— 𝒙′𝛼𝑗 βŠ€π‘š 𝒃𝛼𝑗. Kontradiksi

52

dengan fakta bahwa π‘₯Μƒβ€² merupakan subpenyelesaian bilangan kabur sistem

𝐴̃ βŠ—Μƒ 𝒙̃ = 𝒃̃.

b. Untuk kasus π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ β‰»π‘š π‘₯Μ†π‘–π›Όπ‘˜ ada dua kemungkinan berikut.

i. Andaikan π‘₯Μ†π‘–π›Όπ‘˜ β‰Ίπ‘š π‘₯Μ‚π‘–π›Όπ‘˜ β‰Ίπ‘š π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜. Hal ini berakibat π’™β€²π›Όπ‘˜ βŠ€mπ‘₯Μ‚π›Όπ‘˜ . Mengingat π‘₯Μ‚π›Όπ‘˜ merupakan subpenyelesaian terbesar sistem π΄π›Όπ‘˜ βŠ— 𝒙 = π‘π›Όπ‘˜ maka π΄π›Όπ‘˜ βŠ— π’™β€²π›Όπ‘˜ βŠ€mπ‘π›Όπ‘˜. Kontradiksi dengan fakta bahwa π‘₯Μƒβ€²

merupakan subpenyelesaian bilangan kabur sistem 𝐴̃ βŠ—Μƒ 𝒙̃ = 𝒃̃.

ii. Andaikan π‘₯Μ†π‘–π›Όπ‘˜ β‰Ίπ‘š π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ β‰Ίπ‘š π‘₯Μ‚π‘–π›Όπ‘˜. Berdasarkan pedefinisian pada Definisi 4.4 untuk π‘₯Μ†π‘–π›Όπ‘˜, maka terdapat 𝛼𝑗 ∈ [0,1], 𝛼𝑗 ≀ π›Όπ‘˜ sedemikian hingga

π‘₯Μ†π‘–π›Όπ‘˜ β‰Ίπ‘š π‘₯̂𝑖𝛼𝑗 β‰Ίπ‘š π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜. Andaikan tidak demikian, maka

π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ β‰Ίπ‘š π‘₯Μ†π‘–π›Όπ‘˜ β‰Ίπ‘š π‘₯Μ‚π‘–π›Όπ‘˜, yang kontradiktif dengan pengandaian di atas. Selanjutnya, karena keluarga potongan βˆ’ Ξ± komponen vektor bilangan kabur π‘₯Μƒβ€² adalah tersarang, maka berlaku π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ β‰Ίπ‘š π‘₯𝑖′𝛼𝑗 . Mengingat

π‘₯̂𝑖𝛼𝑗 β‰Ίπ‘š π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ dan π‘₯π‘–β€²π›Όπ‘˜ β‰Ίπ‘š π‘₯𝑖′𝛼𝑗, maka π‘₯̂𝑖𝛼𝑗 β‰Ίπ‘š π‘₯𝑖′𝛼𝑗 . Hal ini berakibat

π‘₯′𝛼𝑗 βŠ€mπ‘₯̂𝛼𝑗. Mengingat π‘₯̂𝛼𝑗 merupakan subpenyelesaian terbesar sistem

𝐴𝛼𝑗 βŠ— 𝒙 = 𝒃𝛼𝑗 maka 𝐴𝛼𝑗 βŠ— 𝒙′𝛼𝑗 βŠ€m 𝒃𝛼𝑗. Kontradiksi dengan fakta bahwa π‘₯Μƒβ€² merupakan subpenyelesaian bilangan kabur sistem 𝐴̃ βŠ—Μƒ 𝒙̃ = 𝒃̃. Selanjutnya dengan Teorema Dekomposisi diperoleh subpenyelesaian terbesar sistem di atas yaitu vektor bilangan kabur π‘₯ΜƒΜ‚ dengan komponen-komponennya adalah

π‘₯̃̂𝑖 = ⋃ 𝑐̃𝑖𝛼

π›Όβˆˆ[0,1]

dimana 𝑐̃𝑖𝛼 adalah himpunan kabur dalam 𝐑 dengan fungsi keanggotaannya

πœ‡π‘Μƒπ‘–π›Ό(π‘₯) = π›Όπœ’(𝑐)𝑖𝛼(π‘₯), dimana πœ’(𝑐)𝑖𝛼 adalah fungsi karakteristik interval π‘₯̂𝑖𝛼. Bukti selesai

53

Secara umum eksistensi penyelesaian bilangan kabur untuk sistem 𝐴̃ βŠ—Μƒ π‘₯Μƒ = 𝑏̃ diberikan dalam teorema berikut ini.

Teorema 4.4 Diberikan 𝐴̃ ∈ 𝐅(𝐑)maxπ‘šΓ—π‘› dengan unsur-unsur setiap kolomnya tidak semuanya sama dengan πœ€Μƒ dan 𝒃̃ ∈ 𝐅(𝐑)maxπ‘š . Sistem 𝐴̃ βŠ—Μƒ 𝒙̃ = 𝒃̃ mempunyai penyelesaian jika dan hanya jika 𝐴̃ βŠ—Μƒ 𝒙̃̆ ≻Fm 𝒃̃, dimana vektor 𝒙̃̆ adalah subpenyelesaian terbesar bilangan kabur sistem 𝐴̃ βŠ—Μƒ 𝒙̃ = 𝒃̃.

Dokumen terkait