• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem SCADA Jaringan Distribusi PT. PLN Kota Palu

HAK CIPTA [K. JULIANTO]

2.2.5 Sistem SCADA Jaringan Distribusi PT. PLN Kota Palu

Di era teknologi sekarang ini, sistem komputerisasi pada operasi sistem tenaga listrik dituntut untuk mampu menangani permasalahan-permasalahan yang ada baik dari segi pembangkitan tenaga listrik sampai pada proses pendistribusian dan pengaturan beban tenaga listrik ke konsumen. Komputer yang digunakan untuk operasi sistem tenaga listrik mempunyai tugas utama menyelengarakan supervisi dan mengendalikan operasi ini, komputer mengumpulkan data dan informasi dari sistem yang kemudian diolah menurut prosedur dan protokol tertentu, prosedur ini akan diatur oleh software komputer, dan fungsi semacam ini disebut Supervisory Control and Data Aquisition (SCADA ), (Andrian, R. C. : 2013).

Gambar 2.26. Arsitektur SCADA (Sumber: Andrian, R. C. : 2013)

Gambar 2.27 diatas menjelaskan bahwa SCADA merupakan suatu sistem pengawasan, pengendalian dan pengolahan data sistem tenaga listrik secara real time. Komponen SCADA meliputi Master Station, media telekomunikasi, dan

2.2.5 Sistem SCADA Jaringan Distribusi PT. PLN Kota Palu

Di era teknologi sekarang ini, sistem komputerisasi pada operasi sistem tenaga listrik dituntut untuk mampu menangani permasalahan-permasalahan yang ada baik dari segi pembangkitan tenaga listrik sampai pada proses pendistribusian dan pengaturan beban tenaga listrik ke konsumen. Komputer yang digunakan untuk operasi sistem tenaga listrik mempunyai tugas utama menyelengarakan supervisi dan mengendalikan operasi ini, komputer mengumpulkan data dan informasi dari sistem yang kemudian diolah menurut prosedur dan protokol tertentu, prosedur ini akan diatur oleh software komputer, dan fungsi semacam ini disebut Supervisory Control and Data Aquisition (SCADA ), (Andrian, R. C. : 2013).

Gambar 2.26. Arsitektur SCADA (Sumber: Andrian, R. C. : 2013)

Gambar 2.27 diatas menjelaskan bahwa SCADA merupakan suatu sistem pengawasan, pengendalian dan pengolahan data sistem tenaga listrik secara real time. Komponen SCADA meliputi Master Station, media telekomunikasi, dan

2.2.5 Sistem SCADA Jaringan Distribusi PT. PLN Kota Palu

Di era teknologi sekarang ini, sistem komputerisasi pada operasi sistem tenaga listrik dituntut untuk mampu menangani permasalahan-permasalahan yang ada baik dari segi pembangkitan tenaga listrik sampai pada proses pendistribusian dan pengaturan beban tenaga listrik ke konsumen. Komputer yang digunakan untuk operasi sistem tenaga listrik mempunyai tugas utama menyelengarakan supervisi dan mengendalikan operasi ini, komputer mengumpulkan data dan informasi dari sistem yang kemudian diolah menurut prosedur dan protokol tertentu, prosedur ini akan diatur oleh software komputer, dan fungsi semacam ini disebut Supervisory Control and Data Aquisition (SCADA ), (Andrian, R. C. : 2013).

Gambar 2.26. Arsitektur SCADA (Sumber: Andrian, R. C. : 2013)

Gambar 2.27 diatas menjelaskan bahwa SCADA merupakan suatu sistem pengawasan, pengendalian dan pengolahan data sistem tenaga listrik secara real time. Komponen SCADA meliputi Master Station, media telekomunikasi, dan

HAK CIPTA [K. JULIANTO]

juanelektrozeroeight@facebook.com

085341894732

Remote Station/Remote Terminal Unit (RTU). SCADA mendapatkan data secara real time baik dari Remote Terminal Unit (RTU) atau sumber komunikasi lainnya yang ada di lapangan, sehingga operator (dispatcher) memungkinkan untuk melakukan pengawasan (supervisory) operasi jaringan tenaga listrik dan pengendalian peralatan pemutus beban jarak jauh (remote controle operation).

Sistem SCADA pada jaringan distribusi PT. PLN (Persero) Area Palu mulai terintegrasi pada akhir tahun 2010, dimana sebagian besar PMT yang ada pada unit-unit pembangkit dan Gardu Induk serta Gardu Hubung yang ada sudah terintegrasi dengan sistem SCADA, namun disisi jaringan distribusi primer 20 KV peralatan-peralatan listrik yang terintegrasi dengan sistem SCADA masih sangat minim, yakni hanya ada satu unit Load Break Switch (LBS) yang sudah bisa di operasikan secara remote control atau kontrol jarak jauh melalui sistem SCADA (LBS TMP Jln.Basuki Rahmat, Penyulang Anggrek), dan tiga unit Load Break Switch (LBS) dalam tahap pengembangan dan uji coba untuk terintegrasi dengan sistem SCADA, yakni LBS Jakarta (Jln. Kartini Atas, Penyulang Tulip), LBS Moh. Hatta (Jln. Moh Hatta, Penyulang Aster) dan LBS Hasrat ( Jln. Diponegoro, Penyulang Express 4), sedangkan LBS lainya masih beroperasi secara konvensional.

HAK CIPTA [K. JULIANTO]

juanelektrozeroeight@facebook.com

085341894732

Gambar 2.27. LBSRemote ControlMotorized SCADA PT. PLN (Persero) Area Palu

Sumber : (Sumber : PT. PLN (Persero) Area Palu, 2012)

Kelebihan dari LBS yang telah terintegrasi dengan sistem SCADA via Remote Control Motorized yakni mempunyai kemampuan kontrol jarak jauh dengan prinsip kerja yaitu ketika terjadi gangguan pada jaringan distribusi maka LBS tersebut akan mengirim signal ke pusat kontrol via frekuensi radio (110-200 MHz untuk frekuensi kerja LBS SCADA Palu), sehingga pihak dispatcher akan segera mengetahui bahwa telah terjadi gangguan dan segera melakukan tindakan recovery, yakni dengan cara mengirim perintah dari server SCADA ke penerima di LBS SCADA untuk melakukan open/close di jaringan distribusi tanpa datang langsung ketempat dimana LBS berada, sehingga waktu recovery gangguan akan lebih cepat dibandingkan dengan LBS konvensional.

Gambar 2.27. LBSRemote ControlMotorized SCADA PT. PLN (Persero) Area Palu

Sumber : (Sumber : PT. PLN (Persero) Area Palu, 2012)

Kelebihan dari LBS yang telah terintegrasi dengan sistem SCADA via Remote Control Motorized yakni mempunyai kemampuan kontrol jarak jauh dengan prinsip kerja yaitu ketika terjadi gangguan pada jaringan distribusi maka LBS tersebut akan mengirim signal ke pusat kontrol via frekuensi radio (110-200 MHz untuk frekuensi kerja LBS SCADA Palu), sehingga pihak dispatcher akan segera mengetahui bahwa telah terjadi gangguan dan segera melakukan tindakan recovery, yakni dengan cara mengirim perintah dari server SCADA ke penerima di LBS SCADA untuk melakukan open/close di jaringan distribusi tanpa datang langsung ketempat dimana LBS berada, sehingga waktu recovery gangguan akan lebih cepat dibandingkan dengan LBS konvensional.

Gambar 2.27. LBSRemote ControlMotorized SCADA PT. PLN (Persero) Area Palu

Sumber : (Sumber : PT. PLN (Persero) Area Palu, 2012)

Kelebihan dari LBS yang telah terintegrasi dengan sistem SCADA via Remote Control Motorized yakni mempunyai kemampuan kontrol jarak jauh dengan prinsip kerja yaitu ketika terjadi gangguan pada jaringan distribusi maka LBS tersebut akan mengirim signal ke pusat kontrol via frekuensi radio (110-200 MHz untuk frekuensi kerja LBS SCADA Palu), sehingga pihak dispatcher akan segera mengetahui bahwa telah terjadi gangguan dan segera melakukan tindakan recovery, yakni dengan cara mengirim perintah dari server SCADA ke penerima di LBS SCADA untuk melakukan open/close di jaringan distribusi tanpa datang langsung ketempat dimana LBS berada, sehingga waktu recovery gangguan akan lebih cepat dibandingkan dengan LBS konvensional.

HAK CIPTA [K. JULIANTO]

juanelektrozeroeight@facebook.com

085341894732

Adapun konfigurasi sistem SCADA di PT. PLN (Persero) Area Palu dapat dilihat pada gambar 2.29, dimana pada gambar tersebut menjelaskan bahwa peralatan-perlatan listrik yang terhubung dengan RTU sistem SCADA mengirim data metering (nilai frekuensi, tegangan, arus, daya) ke server SCADA melalui media komunikasi data fiber optic (FO), kemudian data tersebut diolah dan di tampilkan ke komputer-komputer dispatcher (operator SCADA), begitu pula sebaliknya komputer dispatcher dapat mengirim perintah ke RTU, yang kemudian akan di teruskan ke peralatan-peralatan listrik yang di kontrol, misalnya untuk melakukan open/close peralatan akibat trip/gangguan.

Server SCADA sistem palu sendiri sudah dilengkapi dengan intergrasi perangkat seluler, dimana fungsi dari fitur ini adalah untuk mendapatkan data terkini dan tersebar ke semua operator SCADA, pripsip kerjanya yaitu, apabila peralatan listrik yang dikontrol (PMT,LBS) mengalami trip/ganggunan, maka akan ada pemberitahuan ke perangkat seluler/Hand Phone (HP) masing-masing operator SCADA dalam bentuk Short Message Service (SMS), namun sebelumnya nomor perangkat seluler tersebut harus di register terlebih dahulu pada server SCADA. Selain server untuk menerima data, pada pusat kontrol sistem SCADA Palu juga dilengkapi dengan server history, yakni fungsi dari server ini adalah untuk mencatat semua kejadian yang terjadi pada perlatan listrik yang dikontrol dan disimpan secara otomatis di Hard Drive komputer HIS Server.

HAK CIPTA [K. JULIANTO]

juanelektrozeroeight@facebook.com

085341894732

Gambar 2.28. Konfigurasi Sistem SCADA PT. PLN (Persero) Area Palu Sumber : (Sumber : PT. PLN (Persero) Area Palu, 2012)

Pada pusat kontrol sistem SCADA palu juga terdapat logger atau pencatat kejadian yang langsung tercetak oleh sebuah mesin printer otomatis yang sudah terintegrasi dengan sistem SCADA. Logger pada pusat kontrol ini pada dasarnya ada dua jenis yakni, logger pencetak otomatis dan logger pencetak manual, untuk logger pencetak manual hanya digunakan untuk keperluan-keperluan tertentu, dalam hal ini logger pencetak manual tidak bekerja secara real time, namun hanya bekerja saat dispatcher membutuhkan catatan data gangguan, dalam hal ini bisa juga dikatakan logger pencetak manual berfungsi sebagai back up dari logger pencetak otomatis.

Selain terdapat logger pencetak data gangguan, pada pusat kontrol sistem SCADA palu juga dilengkapi dengan fitur voice logger, dimana fungsi dari voice

Gambar 2.28. Konfigurasi Sistem SCADA PT. PLN (Persero) Area Palu Sumber : (Sumber : PT. PLN (Persero) Area Palu, 2012)

Pada pusat kontrol sistem SCADA palu juga terdapat logger atau pencatat kejadian yang langsung tercetak oleh sebuah mesin printer otomatis yang sudah terintegrasi dengan sistem SCADA. Logger pada pusat kontrol ini pada dasarnya ada dua jenis yakni, logger pencetak otomatis dan logger pencetak manual, untuk logger pencetak manual hanya digunakan untuk keperluan-keperluan tertentu, dalam hal ini logger pencetak manual tidak bekerja secara real time, namun hanya bekerja saat dispatcher membutuhkan catatan data gangguan, dalam hal ini bisa juga dikatakan logger pencetak manual berfungsi sebagai back up dari logger pencetak otomatis.

Selain terdapat logger pencetak data gangguan, pada pusat kontrol sistem SCADA palu juga dilengkapi dengan fitur voice logger, dimana fungsi dari voice

Gambar 2.28. Konfigurasi Sistem SCADA PT. PLN (Persero) Area Palu Sumber : (Sumber : PT. PLN (Persero) Area Palu, 2012)

Pada pusat kontrol sistem SCADA palu juga terdapat logger atau pencatat kejadian yang langsung tercetak oleh sebuah mesin printer otomatis yang sudah terintegrasi dengan sistem SCADA. Logger pada pusat kontrol ini pada dasarnya ada dua jenis yakni, logger pencetak otomatis dan logger pencetak manual, untuk logger pencetak manual hanya digunakan untuk keperluan-keperluan tertentu, dalam hal ini logger pencetak manual tidak bekerja secara real time, namun hanya bekerja saat dispatcher membutuhkan catatan data gangguan, dalam hal ini bisa juga dikatakan logger pencetak manual berfungsi sebagai back up dari logger pencetak otomatis.

Selain terdapat logger pencetak data gangguan, pada pusat kontrol sistem SCADA palu juga dilengkapi dengan fitur voice logger, dimana fungsi dari voice

HAK CIPTA [K. JULIANTO]

juanelektrozeroeight@facebook.com

085341894732

logger ini adalah untuk menyadap atau merekam semua komunikasi suara (percakapan lewat telepon resmi pusat kontrol atau radio handy talky) antar dispatcher, baik dari pusat kontrol ke gardu induk, gardu hubung, unit-unit pembangkit yang ada ataupun tempat-tempat strategis lain yang terintegrasi dengan sistem SCADA. Catatan rekaman tersebut tersimpan secara otomatis di Hard Drive komputer pusat kontrol, dan kemudian nantinya akan digunakan sebagai bahan evaluasi dalam usaha peningkatan keandalan sistem distribusi tenaga listrik di PT. PLN (Persero) Area Palu.

Selain beberapa fitur diatas, pusat kontrol sistem SCADA palu juga dilengkapi dengan fitur Motorized Screen, fungsi dari fitur ini adalah menampilkan semua informasi yang berkaitan dengan sistem SCADA palu, yang ditampilkan kedalam sebuah wide screen room. Dari bererapa fitur yang ada pada pusat kontrol sistem SCADA palu, terdapat juga fitur Closed Circuit Television (CCTV), namun masih dalam tahap perencanaan dan pengembangan. Dimana nantinya akan digunakan sebagai kamera pengintai atau pengawasan terhadap semua aktivitas yang terjadi di ruang pusat kontrol sistem SCADA palu.

Komunikasi data pada sistem SCADA palu dari pusat kontrol ke Gardu induk, Gardu hubung atau ke unit-unit pembangkit begitu juga sebaliknya, sudah menggunakan komunikasi data via Fiber Optic (FO). Sedangkan untuk komunikasi data dari pusat kontrol ke LBS ataupun sebaliknya masih menggunakan frekuensi radio. Adapun konfigurasi komunikasi data fiber optic sistem SCADA palu dijelaskan pada gambar 2.30. di bawah ini.

HAK CIPTA [K. JULIANTO]

juanelektrozeroeight@facebook.com

085341894732

Gambar 2.29. Konfigurasi Fiber Optic Sistem SCADA Palu Sumber : (Sumber : PT. PLN (Persero) Area Palu, 2012)

Pada sistem SCADA palu semua data-data yang di terima dari RTU yang terpasang pada perlatan listrik yang dikontrol akan dikirimkan ke pusat kontrol melalui komunikasi data FO begitu juga sebaliknya, pusat kontrol dapat mengirim perintah ke semua RTU yang ada. Adapun kelebihan menggunakan komunikasi data FO dibandingkan dengan menggunakan komunikasi data frekuensi radio yakni waktu dan tingkat transfer data menggunakan FO jauh lebih cepat dan lebih besar serta lebih akurat.

Dokumen terkait