• Tidak ada hasil yang ditemukan

e Op-Amp kemudian dimasukkan sebagi input ADC. Rangkaiannya seperti dibawah ini.

Gambar 3.4.3. Sistem Sensor Temperatur dan ADC

turun setengahnya, yaitu dari 12 volt menjadi 6 volt, tegangan refrensi ADC tetap 5 volt.

Untuk mengetahui temperatur dalam ruangan, digunakan LM35 yang merupakan sensor temperatur. Output dari LM35 ini dimasukkan sebagai input k

Agar output yang dihasilkan oleh ADC bagus, maka tegangan refrensi ADC harus benar-benar stabil, karena perubahan tegangan refrensi pada ADC akan merubah output ADC tersebut. Oleh sebab itu pada rangkaian ADC di atas tegangan masukan 12 volt dimasukkan ke dalam IC regulator tegangan 9 volt ( 7809) agar keluarannya menjadi 9 volt, kemudian keluaran 9 volt ini dimasukkan kedalam regulator tegangan 5 volt (7805), sehingga keluarannya menjadi 5 volt. Tegangan 5 volt inilah yang menjadi tegangan refrensi ADC. Dengan demikian walaupun tegangan masukan

3 2 4 8 1 LM358N 5 6 4 8 7 LM358N 5V VCC 5V VCC 50% 4.7kΩ 330Ω 1uF 100pF 330Ω LM35 + 330Ω D1 D0 D2 D3 D4 D5 D6 D7 VCC CLK R CS RD WR CLK IN INTR V IN (+) V IN (-) A GND V REF/2 D GND ADC0804 100pF 1.0kΩ 100pF 100pF 10kΩ Out Vreg LM7809CT IN OUT Gnd 1.0kΩ 100uF 100pF Vreg LM7805CT IN OUT 100uF 100pF 330Ω 4.7kΩ P0.0 (AT89S51) P2.0 (AT89S51) P2.1 (AT89S51) P2.2 (AT89S51) P2.3 (AT89S51) P2.4 (AT89S51) P2.5 (AT89S51) P2.6 (AT89S51) P2.7 (AT89S51) 4.7kΩ 2SA733 5V VCC 12V D VD 330Ω 10kΩ 5V VCC

Output dari LM35 diinputkan ke Op Amp LM358. Pada Op Amp ini tidak terjadi penguatan tegangan tetapi terjadi penguatan arus. Output dari Op Amp ini merupakan put pada ADC, ini berarti setiap perubahan tegangan yang terjadi pada input ini maka kan terjadi perubahan pada output ADC.

3.1.3. R

lanjutn en

mp

3.0 merupakan fasilitas khusus pengiriman data serial yang disediakan oleh mikrokontroler AT89S51. Sedangkan P3.1 merupakan sinyal clock untuk pengiriman data serial.

in a

angkaian Display Seven Segmen

Nilai temperatur yang terdeteksi oleh sensor temperatur (LM35) diubah menjadi 8-bit data biner oleh ADC kemudian diolah oleh mikrokontroler AT89S51 untuk

ya ditampilkan pada 3-digit seven segmen. Rangkaian display seven segm ak seperti gambar di bawah ini :

SEVEN_SEG_DISPLAY se ta A B C DE F G In Cloc k Out D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 4094 D7 2 3 10 14 13 12 11 7 6 5 4 SEVEN_SEG_DISPLAY A B C DE F G In Cloc k Out D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 4094 D7 2 3 10 14 13 12 11 7 6 5 4 SEVEN_SEG_DISPLAY A B C DE F G In Cloc k Out D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 4094 D7 2 3 10 14 13 12 11 7 6 5 4 5V VCC i i i P3.0 AT89S51 P3.1 AT89S51

Gambar 3.4.4 Rangkaian Display Seven Segment

Display ini menggunakan 3 buah seven segmen yang dihubungkan ke IC 4094 yang merupakan IC serial to paralel. IC ini akan merubah 8 bit data serial yang masuk menjadi keluaran 8 bit data paralel. Rangkaian ini dihubungkan dengan P3.0 dan P3.1 AT89S51. P

Dengan menghubungkan P3.0 dengan IC serial to paralel (IC 4094), maka data serial yang dikirim akan diubah menjadi data paralel. Kemudian IC 4094 ini dihubungkan dengan seven segmen agar data tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk angka. Seven segmen yang digunakan adalah aktip low, ini berarti segmen akan hidup jika diberi data low (0) dan segmen akan mati jika diberi data high (1). Untuk menampilkan angka pada sev s

• a kosong (tidak ada nilai yang tampil), data yang harus dikirim adalah 0ffh

gram untuk menampilkan angka pada display seven segmen adalah sebagai u :

t

ka enam ilkosong equ 0ffh ; untuk tampilan kosong

en egmen, maka data yang harus diberikan adalah sebagai berikut:

• Untuk menampilkan angka nol, data yang harus dikirim adalah 20h.

• Untuk menampilkan angka satu, data yang harus dikirim adalah 0ech

• Untuk menampilkan angka dua, data yang harus dikirim adalah 18h

• Untuk menampilkan angka tiga, data yang harus dikirim adalah 88h

• Untuk menampilkan angka empat, data yang harus dikirim adalah 0c4h

• Untuk menampilkan angka lima, data yang harus dikirim adalah 82h

• Untuk menampilkan angka enam, data yang harus dikirim adalah 02h Untuk tampil n

Pro berik t

bil0 equ 20h ; untuk menampilkan angka nol bil1 equ 0ech ; untuk menampilkan angka satu bil2 equ 18h ; untuk menampilkan angka dua bil3 equ 88h : untuk menampilkan angka tiga bil4 equ 0c4h ; untuk menampilkan angka empa bil5 equ 82h ; untuk menampilkan angka lima bil6 equ 02h ; untuk menampilkan ang

b

mov 60h,#bil1 ; mengisikan register 60h dengan bilangan 1 mov 61h,#bil2 ; mengisikan register 60h dengan bilangan 2

mov 62h,#bil3 ; mengisikan register 60h dengan bilangan 3

Tampil

f,62h h k buffer

; menampilkannya pada seven segment

serial buffer ; menampilkannya pada seven segment

h ke serial buffer ; menampilkannya pada seven segment

sjmp Tampil ; run (kembali) pada subrutin tampil

yang diisikan ke alamat 60h, 61h dan 62h akan ditampilkan pada display seven segmen.

3.1.4

an suhu yang dimasukkan. Rangkaian pengendali lampu dapat dilihat pada gambar 3.4.5.

:

mov sbu ; mengirimkan nilai data pada register 62 e serial jnb ti,$

clr ti

mov sbuf,61h ; mengirimkan nilai data pada register 61h ke jnb ti,$

clr ti

mov sbuf,60h ; mengirimkan nilai data pada register 60 jnb ti,$

clr ti

Program di atas akan menampilkan nilai 123 pada display seven segmen. Dan nilai berapapun

Rangkaian Driver Pemanas

Alat ini secara otomatis akan mematikan dan menghidupkan salah satu lampu atau keduanya apabila temperatur yang terdeteksi oleh alat ini tidak sesuai deng

220 V

12 V

Gambar 3.4.5 Rangkaian Pengendali lampu

Lampu yang digunakan adalah dua buah bola lampu yang berdaya 40 Watt 220 volt DC. Pada rangkaian di atas transistor berfungsi sebagai saklar elektronik yang dapat menghidupkan dan mematikan lampu.

Transistor yang digunakan dalam rangkaian di atas adalah transistor jenis NPN, transistor jenis ini akan aktip apabila tegangan pada basis lebih besar dari 0,7 volt. Resistor 4,7 Kohm pada basis berguna untuk membatasi arus yang masuk pada basis agar transistor tidak rusak.

Seperti telah dijelaskan di atas bahwa transistor jenis NPN akan aktip apabila tegangan pada basis lebih besar dari 0,7 volt, dimana basis dihubungkan dengan Processus spinosus0.7 AT89S51. Processus spinosus0.7 akan memiliki tegangan sebesar 5 volt jika diset high (1) dan memiliki tegangan 0 volt jika diset low (0). Dengan demikian kita sudah dapat mengendalikan (menghidupkan/ mematikan) transistor melalui program.

Program yang harus diisikan untuk mengaktipkan transistor yang akan menyebabkan lampu hidup adalah sebagai berikut,

Setb Processus spinosus0.6 Setb Processus spinosus0.7

Dan untuk mematikan lampu maka program yang harus diisikan adalah, Clr Processus spinosus0.6

Dokumen terkait