• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM-SISTEM PLTGU

Dalam dokumen 3. Pengoperasian PLTGU - Des 2013) (Halaman 44-55)

Peralatan bantu PLTGU selain terdiri dari peralatan yang berbentuk komponen juga terdapat peralatan bantu berupa suatu siklus atau sirkit yang disebut sistem. Adapun sistem tersebut diantaranya:

2.1. Sistem Udara Pendingin dan Perapat

Udara pendingin dan perapat diambil dari kompresor melalui saluran pengambilan blow-off tingkat pertama. Adapun untuk pendingin poros dan susu-sudu gerak turbin, udaranya diambil dari keluaran kompresor melalui sisi dalam poros , dan untuk dudukan sudu tetap dan sudu-sudu tetap udaranya diambil dari keluaran kompresor sebelum melalui ruang bakar.

Gambar 22 Saluran Pendingin Rotor Turbin Gas

Sistem udara pendingin dan perapat berfungsi :

a. Melindungi dan mendinginkan rotor dan bagian-bagian turbin gas pada saluran gas panas serta bantalan rotor dari suhu yang berlebihan (over heating)

b. Sebagai perapat (seals) sehingga mencegah keluarnya gas panas melalui celah antara poros dengan rumah turbin Inner casing.

c. Sebagai perapat (seals) sehingga mencegah udara tidak bersih (yang tidak disaring) masuk ke kompresor melalui bagian bantalan (bearing) kompresor

Gambar 23 Lubang saluran pendingin pada sudu gerak dan sudu diam

Bagian-bagian yang didinginkan oleh sistem udara pendingin pada PLTGU, antara lain :

a. Ujung sisi keluar turbin (turbine exhaust end) - sebagai pendingin dan perapat b. Diffusor turbin dan kompresor dengan pendingin udara pendingin rotor - sebagai

pendingin dan perapat

c. Ujung sisi masuk kompresor - sebagai perapat saja

d. Rumah turbin bagian dalam (inner housing/hot gas casing) - sebagai pendingin saja

e. Rumah bantalan turbin pada sisi ujung keluaran turbin dan pada sisi tengah antara turbin dan kompresor

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal  34 f. Poros (rotor) turbin dan sudusudu gerak turbin tingkat pertama dan kedua

-sebagai pendingin saja

g. Dudukan sudu tetap dan sudusudu tetap turbin tingkat pertama dan kedua -sebagai pendingin saja

2.2. Sistem Udara Pengabut (Atomizing Air)

Sistem udara pengabut berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan tinggi yang digunakan untuk menyemprotkan bahan bakar minyak di ruang bakar, sehingga bahan bakar minyak terkabutkan (atomized), untuk memudahkan serta menyempurnakan pembakaran.

Sistem udara pengabut hanya digunakan pada unit turbin gas menggunakan bahan bakar minyak yang bertekanan rendah. Pada unit turbin gas yang menggunakan bahan bakar minyak bertekanan tinggi, pengabutan dilakukan secara mekanik oleh nosel dan tekanan minyak itu sendiri, disebut mechanical atomizing.

Sedangkan penggunaan bahan bakar gas, tidak memerlukan pengabutan (atomizing).

Bagian-bagian dari sistem udara pengabut : a. Kompresor udara bertekanan tinggi b. Motor penggerak kompresor

c. Pendingin udara d. Saringan udara

e. Katup-katup dan aliran masuk bahan bakar f. Pencerat cairan (water trap)

2.3. Sistem Bahan bakar (Minyak atau Gas)

Sistem bahan bakar berfungsi untuk menyediakan/mensuplai bahan bakar ke unit turbin gas sesuai tekanan, suhu dan kebersihan yang dibutuhkan, juga ketersediaan bahan bakar; baik bahan bakar minyak maupun bahan bakar gas.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal  36 Bagian-bagian pada sistem bahan bakar minyak :

a. Tangki harian (daily tank) untuk ketersediaan bahan bakar b. Pompa penyedia bahan bakar

c. Pemanas bahan bakar d. Saringan bahan bakar e. Pompa injeksi

f. Katup-katup dan aliran masuk bahan bakar g. Katup pengatur tekanan bahan bakar

h. Katup dan aliran kembali bahan bakar i. Katup-katup by-pass dan kembali (return)

Gambar 26 Sistem Bahan Bakar Gas

Bagian sistem bahan bakar gas :

a. Pemisah bahan bakar gas (gas separator) b. Katup-katup dan aliran masuk bahan bakar c. Katup pengatur tekanan bahan bakar

d. Saringan bahan bakar

2.4. Sistem Minyak Pelumas (Lube Oil)

Sistem minyak pelumas berfungsi untuk menyediakan/menyiapkan minyak pelumas yang bersih dengan tekanan dan temperatur yang dibutuhkan untuk keperluan:

- Pelumasan bantalan-bantalan turbin, kompresor, generator, peralatan start (starting device) dan alat bantu lainnya (bearing pedestal)

- Minyak untuk pengangkat poros (jacking oil) - Minyak untuk pemutar poros (turning/barring oil) - Minyak untuk pengaturan (control oil)

- Minyak untuk pengaman turbin (hydraulic trip/emergency oil)

Bagian-bagiannya dari system pelumas, antara lain : - Penampungan minyak

- Tangki minyak pelumas (lube oil tank) - Pemanas minyak (oil heaters)

- Pemisah minyak (oil separator)

- Kipas pembuang gas (vapor exhaust fan) - Pengaliran minyak

- Pompa utama minyak pelumas (main lube oil pump) - Pompa bantu minyak pelumas (auxiliary lube oil pump) - Pompa darurat minyak pelumas (emergency lube oil pump) - Katup pengatur temperatur (thermostat)

- Pendingin minyak pelumas (lube oil cooler)

- Saringan ganda minyak pelumas (duplex oil filter)

- Pemipaan untuk pencatuan dan aliran kembali ke tangki pelumas

- Perlengkapan pengamanan dan pemantauan (safety and monitoring equipment); seperti pengukur tekanan, level, temperature, dll.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal  38

Gambar 27 Sistem Minyak Pelumas

2.5. Sistem Minyak Pengangkat Poros (Jacking oil)

Minyak bertekanan tinggi akan mengangkat dan melumasi (hydrodynamic lubrication) poros untuk mengurangi puntiran dan menghindari gesekan di bantalan pada saat poros berputar pelan.

Bagian-bagian sistem minyak pengangkat poros (jacking oil) :

- Pompa minyak pengangkat poros (jacking oil pump) yang menaikkan tekanan dan mengalirkan minyak pelumas dari tangki minyak pelumas.

- Pemipaan yang mencatukan minyak bertekanan dari pompa pengangkat poros ke seluruh bantalan-bantalan yang ada; setelah dari bantalan, minyak kembali melalui saluran kembali minyak pelumas.

- Perlengkapan pengamanan dan pemantauan (safety and monitoring equipment); seperti pengukur tekanan, pelepas tekanan lebih dan katup satu arah (check valve), dll.

Gambar 28 Sistem Jacking Oil

2.6 Sistem Minyak Pengaturan (Control Oil)

Fungsi sistem minyak pengaturan (control oil), antara lain :

- Menyediakan minyak pengaturan yang bersih dan bertekanan sesuai kebutuhan, minyak berasal dari saluran keluar minyak pelumasan setelah pompa minyak pelumas

- Menggerakkan penggerak (actuator) katup utama bahan bakar (main stop valve, katup pengatur aliran bahan bakar (fuel control valve) dan katup stop darurat (emergency stop valve)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal  40

Gambar 29 Sistem Minyak Pengatur (Control Oil)

Bagian-bagian sistem minyak pengatur (control oil) :

- Pompa minyak pengaturan (Control Oil pump) untuk menaikkan tekanan dan mengalirkan minyak pengaturan ke penggerak-penggerak katup

- Saringan minyak pengaturan (control oil filter) untuk membersihkan minyak yang mengalir ke penggerak katup (actuator)

- Penyangga tekanan minyak (accumulator) untuk menjaga kestabilan tekanan minyak pengaturan

- Katup stop darurat (trip valve) untuk melepas (to drain) aliran/tekanan minyak pengaturan segera kembali ke tangki minyak, sehingga minyak pengaturan kehilangan tekanannya dan fungsinya.

-2.7 Sistem Kelistrikan (Electrical)

Bila ditinjau dari sisi luar (jaringan luar), maka pasokan listrik dari bus 70 atau 150 kV melewati CB (circuit breaker) kemudian trafo utama (generator transformer). Dari trafo utama tegangan diturunkan dan dicabang menjadi dua saluran. Satu saluran ke generator dan saluran yang lain ke alat bantu ( auxiliary ).

Saluran ke generator melewati PMT ( generator circuit breaker ) dan digunakan untuk kebutuhan penyaluran daya keluar generator. Energi listrik yang dibangkitkan dari generator disalurkan ke pelanggan melalui saluran ini.

Saluran ke alat bantu melewati CB dan auxiliary transformer  (trafo alat bantu). Pada auxiliary transformator  tegangan diturunkan sesuai dengan tegangan alat-alat bantu. Setelah diturunkan tegangannya energi listrik didistribusikan ke alat-alat bantu berupa motor-motor listrik dan sebagainya melalui motor control center  (MCC). Karena percabangan saluran listrik dari sistem jaringan terjadi setelah PMT generator, maka pasokan listrik untuk alat bantu selalu tersedia sekalipun generator dalam keadaan stop (tidak menghasilkan listrik).

MCC untuk alat bantu biasanya terdiri dari dua bagian, yaitu MCC untuk peralatan yang berada menjadi satu dengan unit PLTG dan MCC untuk peralatan yang terpisah dari unit PLTG, seperti misalnya sistem pendingin atau pompa forwading . Sistem kelistrikan untuk alat bantu dilengkapi dengan batere charger dan station batere yang berfungsi sebagai sumber pasok listrik DC. Kebutuhan listrik DC antara lain digunakan untuk :

Tegangan kontrol

Pompa darurat

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal  42

Dalam dokumen 3. Pengoperasian PLTGU - Des 2013) (Halaman 44-55)

Dokumen terkait