• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Standar Moneter

Dalam dokumen sma10eko Ekonomi Ismawanto (Halaman 176-181)

Bab VII Uang dan Perbankan

B. Sistem Standar Moneter

Suatu negara harus mempunyai dasar dalam mencetak uang. Nah, dasar itulah yang disebut sebagai standar moneter. Untuk lebih lanjutnya, kamu dapat menyimak pembahasan berikut ini.

1. Pengertian Standar Moneter

Standar moneter adalah sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai uang, termasuk di dalamnya peraturan tentang ciri- ciri/sifat-sifat dari uang, pengaturan tentang jumlah uang yang

Tugas Kelompok

Seperti kalian ketahui bahwa banyak sekali uang yang beredar dalam masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan. Coba diskusikan dengan teman-temanmu, apa saja yang beredar di masyarakat dalam rangka melakukan transaksi, baik transaksi dagang maupun transaksi jasa!

b. Uang Inti (Reserve Money)

Uang inti merupakan inti dari proses penciptaan uang, baik bagi penciptaan uang kartal maupun uang giral. Tanpa ada uang inti, tidak akan ada uang kartal maupun uang giral. Sebagai contoh, seorang eksportir Indonesia menjual barang ke luar negeri dengan menerima pembayaran US$ 2.000,00. Kemudian ditukarkannya menjadi rupiah di bursa valuta asing dengan kurs US$ 1 = Rp9.000,00, sehingga eksportir tersebut menerima sebanyak Rp18.000.000,00. Proses demikian dinamakan uang inti, termasuk juga jika penukaran tersebut langsung dimasukkan ke dalam rekening giro atau tabungan. Jadi uang inti bisa dalam bentuk saldo giro, dan uang tunai.

Jadi, uang inti dapat didefinisikan sebagai berikut.

1) Saldo rekening koran (giro) milik bank-bank umum atau masyarakat pada Bank Indonesia.

2) Uang tunai yang dipegang baik oleh bank-bank umum maupun masyarakat umum.

Sedangkan faktor-faktor yang memengaruhi uang inti antara lain:

1) pajak ekspor, 2) sertifikasi ekspor,

3) bea masuk/pajak impor, 4) pengeluaran pemerintah, 5) bunga kredit bank, 6) pengawasan kuantitatif.

Gambar 7.9 Pajak yang dikenakan atas barang-barang ekspor dan impor merupakan salah satu faktor yang meme- ngaruhi uang inti. Sumber: Dokumen Penerbit.

Wawasan Ekonomi

Satuan perbandingan untuk mengukur berat ialahkg, se- dangkan untuk membandingkan nilai tukar barang-barang, kita pergunakan suatu satuan nilai, yang disebut satuan uang. Di In- donesia satuan uang tersebut bernama rupiah.

170 Ekonomi SMA dan MA Kelas X

beredar (baik logam maupun kertas), ekspor-impor logam mulia serta fasilitas bank dalam hubungannya dengan demand deposit (simpanan yang setiap saat dapat diambil)

Standar uang dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut. a. Standar kertas, adalah sistem keuangan di mana uang kertas berlaku sebagai alat tukar/alat pembayaran yang sah dan tak terbatas, akan tetapi tidak ditukarkan dengan emas dan perak pada bank sirkulasi.

b. Standar logam (metalisme) yang dibedakan menjadi dua, yaitu monometalisme dan bimetalisme.

1) Monometalisme (standar tunggal) merupakan sistem standar moneter yang menggunakan standar uangnya berupa satu buah logam mulia, bisa emas maupun perak. Kebaikan

1. Monometalisme adalah sistem yang sangat sederhana. Tidak menimbulkan kesulitan untuk mencari perbandingan yang baik antara dua logam.

2. Monometalisme memudahkan cara pembayaran internasional, jika semua negara memilih logam yang sama sebagai baku uang.

Keburukan

1. Perubahan-perubahan produksi (misalnya tambang emas, perak, perak baru) logam baku tersebut berpengaruh sepenuhnya terhadap harga barang dan pengaruh itu tak berkurang dengan adanya logam lain.

2. Adanya risiko yang besar dalam perdagangan antara negara dengan baku tunggal emas dan negara dengan baku tunggal perak, karena perbandingan antara dua logam itu tidak stabil.

2) Bimetalisme merupakan sistem standar moneter yang didasarkan pada dua logam. Sistem ini digolongkan dalam standar kembar, standar paralel, dan standar pincang.

a) Standar kembar, yaitu standar uang yang menggunakan dua logam mulia (emas dan perak) secara bersama-sama sebagai standar uangnya. Dalam standar ini akan berlaku dua macam perbandingan emas dan perak, yaitu:

- perbandingan menurut pemerintah dalam bentuk uang, dan

- perbandingan menurut pasar dalam bentuk batangan emas.

b) Standar paralel, yaitu standar uang yang menggunakan dua logam mulia (emas dan perak) secara bersama-sama sebagai standar uangnya, tetapi perbandingan yang berlaku hanya satu macam yaitu menurut pasar saja.

c) Standar pincang, yaitu standar uang yang menggunakan emas sebagai standar uang dan perak sebagai alat bayarnya.

Uang dan Perbankan 171

Jika suatu negara menggunakan standar kembar atau bimetalisme, maka dalam negara tersebut akan berlaku Hukum Gresham, yang berbunyi “Bad money always drives out good money from circulation” artinya uang yang nilai bahannya lebih rendah akan mendesak uang yang nilai bahannya lebih tinggi dari peredaran.

Syarat berlakunya Hukum Gresham adalah sebagai berikut.

- Negara menggunakan standar kembar.

- Bank Sentral memperjualbelikan logam mulia, baik berupa emas maupun perak.

- Masyarakat diberikan kebebasan untuk menempa ataupun melebur uang emas maupun perak.

- Perbandingan emas dan perak menurut pemerintah dan pasar berbeda.

2. Macam-Macam Standar Moneter

Standar moneter pada hakikatnya dikategorikan menjadi dua golongan, yaitu standar barang dan standar kepercayaan. a. Standar barang (commodity standard)

Standar barang adalah sistem moneter di mana nilai uang dijamin sama dengan berat tertentu barang (emas atau perak). Setiap nilai uang yang beredar dijamin dengan barang tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.

Standar barang ini diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: 1) standar emas (the gold standard),

2) standar perak (the silver standard), 3) standar kembar (emas dan perak).

b. Standar kepercayaan (faith standard) atau standar kertas Untuk lebih jelasnya, berikut ini dapat kamu simak penjelasan masing-masing sistem moneter beserta kebaikan dan keburukannya.

a. Standar Emas

Standar emas diartikan sebagai suatu sistem moneter di mana suatu negara bebas memperjualbelikan emas dengan harga yang pasti. Di samping itu, negaranya juga mengizinkan seseorang untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas.

Kebaikan standar emas di antaranya sebagai berikut. 1) Acceptability, artinya masyarakat menerima emas dan

uang yang didasarkan atas emas karena kegunaan dari logam ini.

2) A chek on inflation and deflation, artinya dapat mencegah timbulnya inflasi (kenaikan harga secara terus-menerus) dan deflasi (penurunan harga secara terus-menerus).

172 Ekonomi SMA dan MA Kelas X

3) Automatic limitation on medium of exchange, artinya persyaratan minimum cadangan emas untuk uang kertas yang diciptakan dan deposito bank dapat menekan secara otomatis pada kelebihan pencetakan uang kertas dan kredit bank.

4) Basic of international money system, artinya diterimanya uang kartal secara umum yang didasarkan pada emas dan karena nilainya yang stabil sehingga uang dipakai sebagai nilai standar internasional serta sebagai alat penukar.

5) Stimulus to international investment and trade, artinya standar emas dapat menggairahkan perdagangan internasional dan investasi.

6) Uniform international price system, artinya dapat membentuk harga internasional dari kegiatan ekspor dan impor emas di pasar bebas dan secara otomatis dapat membuat penyesuaian pada harga-harga internasional. Keburukan standar emas dapat diuraikan sebagai berikut. 1) Kepercayaan terhadap uang timbul hanya bila

kepercayaan itu diperlukan, karena selama resesi kepercayaan terhadap uang hancur, sehingga permintaan masyarakat terhadap emas untuk uang dan deposito bank menghabiskan cadangan logam yang dimiliki pemerintah dan memaksa untuk meninggalkan standar emas ini.

2) Jika standar emas ditinggalkan, berarti tidak ada lagi pembatasan secara otomatis pada penawaran uang dan deposito.

3) Standar emas tidak otomatis seperti yang kita tuntut atau kita percayai, dan harapan penyesuaian harga internasional tidak akan terjadi.

4) Pengumpulan cadangan emas tanpa memandang perkembangan dunia usaha yang bersangkutan akan menimbulkan spekulasi dan berakibat nilai uang jatuh. 5) Selama kadar emas tetap pada setiap satu-satuan moneternya akan menjamin stabilitas pertukaran dan perdagangan luar negeri, tetapi tidak menjamin keseimbangan harga di dalam negeri.

b. Standar Perak

Standar perak adalah suatu sistem standar moneter di mana suatu bangsa bebas memperjualbelikan perak dengan harga yang pasti dan mengizinkan seseorang untuk mengimpor dan mengekspor perak tanpa batas.

Standar perak mempunyai kebaikan dan keburukan yang sama dengan standar emas.

Uang dan Perbankan 173

d. Standar Kepercayaan/Standar Kertas

Standar kepercayaan merupakan sistem moneter di mana nilai uang tidak dijamin dengan seberat tertentu barang, tetapi kepercayaan masyarakat dapat menerima uang sebagai alat pembayaran yang sah.

Kebaikan standar kepercayaan di antaranya sebagai berikut. 1) Terlepasnya dari cadangan logam untuk penciptaan uang dan kredit mengakibatkan perluasan uang dan kredit serta memenuhi persyaratan perdagangan.

2) Akibat yang bersifat inflasi dan deflasi dari standar emas otomatis dapat dihindari.

3) Lebih murah untuk mencetak uang kertas daripada uang logam.

Adapun keburukan standar kepercayaan antara lain sebagai berikut.

1) Tidak dikaitkannya dengan cadangan logam mengakibatkan pencetakan uang kertas dan kredit bank yang berlebihan.

2) Pencetakan uang adalah suatu hal yang mudah tetapi akan berakibat inflasi yang hebat (hyperinflation). 3) Dapat mengakibatkan fluktuasi harga atau nilai tukar

valuta asing sehingga dapat menghancurkan keuangan internasional, perdagangan, dan investasi.

c. Standar Kembar

Standar kembar artinya suatu negara menggunakan dua logam sebagai logam standar, misalnya emas dan perak dengan perbandingan tertentu di antara kedua macam standar tersebut.

Kebaikan standar kembar di antaranya sebagai berikut. 1) Kurang memadainya penyediaan emas sebagai uang dan

kredit, mendorong dipakainya standar logam kembar. 2) Dapat menciptakan kestabilan nilai uang daripada standar

tunggal yang didasarkan atas emas.

3) Nilai dari cadangan emas juga akan lebih stabil karena produksi emas dan perak berubah-ubah dalam arah yang berlainan.

Sedangkan keburukan standar kembar yaitu berlakunya Hukum Gresham. Sebagai jawaban untuk mengatasi agar tidak terjadi kenyataan yang dikemukakan oleh Gresham dinamai dengan istilah Hukum Newton.

Tugas Mandiri

Berikan penjelasan mengapa Hukum Gresham bisa terjadi pada sistem standar kembar dan cara-cara mengatasinya!

Wawasan Ekonomi

Hukum Newton, kira-kira dapat diilustrasikan sebagai berikut. “Apabila dua negara berada dalam standar kembar, maka bila nilai logam emas di negara A turun, maka permintaan negara B terhadap emas kepada negara A naik. Ini berarti, logam emas di negara A akan mengalir ke negara B, sebaliknya sebagai gantinya logam perak akan mengalir dari negara B ke negara A. Jika di negara A jumlah logam perak sudah demikian banyaknya, akan mengakibatkan turunnya nilai logam perak. Dengan demikian, baik di negara A maupun negara B nilai logam perak dan nilai emas akan kembali seperti semula.

174 Ekonomi SMA dan MA Kelas X

Dalam dokumen sma10eko Ekonomi Ismawanto (Halaman 176-181)

Dokumen terkait