• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Terpusat (off site)

Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan SPAM

B. Sistem Terpusat (off site)

- Ketersediaan dan kondisi IPAL (ada/tidak, baik/rusak)

- Kapasitas IPAL 3

……….M

- Tingkat cakupan Pelayanan IPAL (% dari target)

- Biaya O&P

- Kualitas efluen IPAL (BOD dan COD)

……….Mg/liter ……….Mg/liter

pengadaan material dan upah kerja untuk pembangunan prasarana air limbah(septic o

tank komunal, MCK++, IPAL komunal);

TOT kepada Tim Pelatih Kabupaten/Kota untuk dapat melaksanakan pelatihan o

KSM/mandor/tukang dan pemberdayaan masyarakat;

pembangunan jaringan pipa air limbah dan IPAL untuk kawasan RSH; o

membangun/rehabilitasi unit IPLT dan peralatannya dalam rangka membantu o

pemulihan atau meningkatkan kinerja pelayanan;

sosialisasi/diseminasi NSPM pengelolaan Sanitasi Berbasis Masyarakat dan o

pengelolaan Septic Tank;

produk materi penyuluhan/promosi kepada masyarakat; o

penyediaan media komunikasi (brosur, pamflet, baliho, iklan layananmasyarakat, o

pedoman dan lain sebagainya) Kriteria Kesiapan:

Sudah memiliki RPI2-JM dan SSK/Memorandum Program atau sudah mengi rimsurat o

minat untuk mengikuti PPSP tidak terdapat permasalahan dalam penyediaan lahan (lahan sudah dibebaskan)

sudah terdapat dokumen perencanaan yang lengkap, termasuk dokumen lelang(non o

Sanitasi Berbasis Masyarakat), termasuk draft dokumen RKM untukkegiatan Sanitasi Berbasis Masyarakat ;

sudah ada MoU antara Pengembang dan pemerintah kab./kota (IPAL RSH); o

sudah terdapat institusi yang nantinya menerima dan mengelola prasaranayang o

dibangun;

pemerintah kota bersedia menyediakan alokasi dana untuk biaya oper asi o

danpemeliharaan.

Skema Kebijakan Pendanaan Pengolahan Air Limbah Sistem Setempat (on-site) dan Komunal.

Skema Kebijakan Pendanaan Pengolahan Air Limbah Sistem Setempat (on-site)dan Komunal dipaparkan pada gambar 4.4

Gambar 4.4 menunjukan pembagian peran antara pemerintah pusat dan pemerintahkabupaten/kota dalam pembangunan infrastruktur pengolahan air limbah system setempat ( on-site). Peran pemerintah pusat adalah membantu pendanaan fasilitatordan konstruksi PS air limbah skala kawasan, serta memba ngun IPLT. Pemerintahdaerah mempunyai peran dalam penyediaan lahan, penyediaan biaya operasi danpemeliharaan, serta pemberdayaan masyarakat pasca konstruksi.

Pembangunan Prasarana Air Limbah Terpusat (off-site) B.

Kriteria kegiatan infrastruktur air limbah sistem terpusat (off-site) skala kota adalah : Kriteria Lokasi:

Kota yang telah mempunyai infrastruktur air limbah sistem terpusat (seweragesystem) o

seperti Medan, Parapat, Batam, Cirebon, Manado, Tangerang, Jakarta,Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Denpasar, Balikpapan dan Banjarmasin;

kota yang telah menyusun Master Plan Air Limbah serta DED untuk tahunpertama, o

yang terdiri dari 8 kota yaitu Bandar Lampung, Batam, Bogor, Cimahi,Palembang, Makassar, Surabaya dan Pekanbaru;

sasaran kota (pusat kota) besar/metropolitan dengan penduduk > 1 juta jiwa. o

Lingkup Kegiatan:

Rehabilitasi unit IPAL dan peralatannya dalam rangka membantu pemulihanatau o

meningkatkan kinerja pelayanan;

pengadaan/pemasangan pipa utama ( main trunk sewer ) dan pipa utamasekunder o

mendukung perluasan kemampuan pelayanannya dalamrangka pemanfaatan kapasitas idle;

TOT kepada Tim Pelatih Kabupaten/Kota untuk dapat melaksanakan o

pelatihanoperator IPAL;

sosialisasi/diseminasi NSPM pengelolaan IPAL; o

produk materi penyuluhan/promosi kepada masyarakat; o

penyediaan media komunikasi (brosur, pamflet, baliho, iklan layananmasyarakat, o

pedoman dan lain sebagainya). Kriteria Kesiapan:

Sudah memiliki RPI2-JM dan SSK/Memorandum Program atau sud ah

o

mengirimsurat minat untuk mengikuti PPSP

tidak terdapat permasalahan dalam penyediaan lahan (lahan sudah dibebaskan), o

dan lahan disediakan oleh Pemda (±6000 m²)

terdapat dokumen perencanaan yang lengkap, termasuk dokumen lelang; o

sudah ada institusi yang menerima dan mengelola prasarana yang dibangun; o

pemerintah kota bersedia menyediakan alokasi dana untuk pembangunan o

pipalateral & sambungan rumah dan biaya operasi dan pemeliharaan Skema Kebijakan Pendanaan Pengembangan Air Limbah Sistem Terpusat

Skema Kebijakan Pendanaan Pengembangan Air Limbah Sistem Terpusat (off- site)dipaparkan dalam gambar 4.5

Sumber: Direktorat Pengembangan PLP

Gambar 4.5 Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat/Off Site (skala kota)

Dalam pengembangan pengolahan a ir limbah sistem terpusat, pemerintah pusatmemiliki peran melakukan pembangunan IPAL dan mengembangkan jaringan pipasewer sampai dengan pipa lateral. Sedangkan pemerintah kabupaten/kota mempunyaiperan dalam

penyediaan lahan, penyediaan biaya operasi dan pe meliharaan, danpembangunan sambungan rumah.

Persampahan 6.4.2

Kebijakan dan Lingkup Kegiatan Pengelolaan Persampahan 6.4.2.1

Kebijakan Pengelolaan Persampahan A.

Beberapa peraturan perundangan yang mengamanatkan tentang sistem pengelolaanpersampahan, antara lain:

1. Undan g-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjang Nasional.

Berdasarkan undang-undang No. 17 tahun 2007, aksesibilitas, kualitas, maupuncakupan pelayanan sarana dan prasarana masih rendah, yaitu baru mencapai18,41 persen atau mencapai 40 juta jiwa.

2. Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

Pasal 21 ayat (2) butir d mengamanatkan akan pentingnya pengaturan prasaranadan sarana sanitasi (air limbah dan persampahan) dalam upaya perlindungan danpelestarian sumber air.

3. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Peraturan ini mengatur penyelenggaraan pengelolaan sampah yang mencakup

pembagian kewenangan pengelolaan sampah, pengurangan dan penanganansampah, maupun sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampa h. Pasal 20 disebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib melakukan kegiatanpenyelenggaraan

pengelolaan sampah sebagai berikut:

- Menetapkan target pengurangan sampah secara bertahap dalam jangka waktutertentu; - Memfasilitasi penerapan teknologi yang ramah lingkungan;

- Memfasilitasi penerapan label produk yang ramah lingkungan; - Memfasilitasi kegiatan mengguna ulang dan mendaur ulang; dan - Memfasilitasi pemasaran produk-produk daur ulang.

Pasal 44 disebutkan bahwa pemerintah daerah harus menut up tempatpemrosesan akhir sampah (TPA) yang dioperasikan dengan sistem pembuanganterbuka (open dumping) paling lama 5 (lima) tahun terhitung sejakdiberlakukannya Undang-Undang 18 tahun 2008 ini

4. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembanga n SistemPenyediaan Air Minum.

Peraturan ini menyebutkan bahwa PS Persampahan meliputi proses

pewadahan,pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir,yang dilakukan secara terpadu.

5. Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan SampahRumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga yang meliputi: a. kebijakan dan strategi pengelolaan sampah;

b. penyelenggaraan pengelolaan sampah; c. kompensasi;

d. pengembangan dan penerapan teknologi; e. sistem informasi;

f. peran masyarakat; dan g. pembinaan

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang StandarPelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Peraturan ini mensyaratkan tersedianya fasilitas pengurangan sampah diperkotaan dan sistem penanganan sampah di perkotaan sebagai persyaratanminimal yang harus dipenuhi oleh Pemerintah/Pemda.

Dokumen terkait