• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab satu adalah pendahuluan. Di dalam bab ini menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Mamfaat Penelitian, Penjelasan Istilah, Kajian Terdahulu dan Sistematika Pembahasan.

Bab Dua: Landasan Teoritis. Dalam bab ini menguraikan tentang tinjauan umum tentang bimbingan dan konseling, dan tinjauan terhadap sikap konformitas siswa.

Bab Tiga : pada bagian ini adalah membahas masalah Metodologi Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Diantaranya perihal pendekatan penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, instrument pengumpulan data, pengecekan keabsahan data, dan analisa data.

Bab Empat : Penulis menjelaskan tentang strategi guru bimbingan dan konseling dalam membina sikap konformitas siswa di SMA N 1 Teunom. Selanjutnya tentang kendala yang dihadapi guru bimbingan dan konseling dalam membina sikap konformitas siswa di SMA N 1 Teunom. Kemudian, solusi yang ditempuh guru BK dalam membina sikap konformitas siswa di SMA N 1 Teunom

Bab Lima : bab ini merupakan bab Penutup. Di dalam bab ini terdapat kesimpulan dan saran.

15

BAB II

STRATEGI GURU BK DAN SIKAP KONFORMITAS SISWA

A. Strategi Guru Bimbingan dan Konseling

Guru bimbingan dan konseling merupakan seorang yang memiliki keahlian dalam bidang pelayanan konseling dan tenaga profesional konseling individual merupakan guru bimbingan dan konseling dalam memberikan nasehat dengan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi klien dan bertukar pikiran.

1. Pengertian Guru Bimbingan dan Konseling

menemukan dan mengatasi masalah yang dihadapinya. Maka tidaklah berlebihan Guru bimbingan dan konseling merupakan petugas profesional, yang artinya secara formal mereka telah disiapkan oleh lembaga atau institusi pendidikan yang berwenang, mereka dididik secara khusus untuk menguasai seperangkat kompetensi yang diperlukan bagi pekerjaan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling merupakan suatu pekerjaan yang menuntut keahlian dari petugasnya juga tidak bisa dilakukan oleh orang lain yang tidak terlatih, tidak terdidik dan juga tidak disiapkan secara khusus terdahulu untuk melakukan pekerjaan tersebut. Seperti yang dikemukan Winkel bahwa: “konselor sekolah merupakan seorang tenaga profesional yang memperoleh pendidikan khusus di perguruan tinggi dan mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan dan konseling”1.

Menurut Namora Lumongga Lubis:“guru bimbingan dan konseling merupakan pihak yang membantu klien dalam proses konseling. Sebagai pihak yang paling memahami dasar dan teknik konsling secara luas, konselor dalam ___________

1Winkel W.S. Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan, (Jakarta: Gramedia, 2005), h. 167.

menjalankanperannya bertindak sebagai fasilitator bagiklien”.2Selain itu konselor juga bertindak sebagai penasehat,guru, konsultan yang mendampingi klien sampai klien dapat bila dikatakan bahwa konselor adalah tenaga profesional yang sangat berarti bagi klien.

2. Tugas dan Tanggung Jawab Guru Bimbingan Konseling

Guru bimbingandan konseling adalah pelaksanaan utama yang mengkoordinasi semua kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.Umar dan sartono menjelaskan:

Guru bimbingan dan konseling dituntut untuk bertindak secara bijaksana, ramah, bisa menghargai dan memeriksa keadaan orang lain, serta berkepribadian yang baik, karena guru bimbingan dan konseling itu nantinya akan berhubungan dengan siswa khususnya dan juga pihak lain yang sekiranya bermasalah. Konselor yang mengadakan kerjasama dengan guru-guru lain, sehingga guru dapat meningkatkan mutu pelayanan dan pengetahuannya demi suksesnya program bimbingan dan konseling.3

Masalah-masalah perkembangan peserta didik yang dihadapi guru pada saat pembelajaran ditunjuk kepada konselor untuk penanganannya. Demikian pula, masalah-masalah peserta didik yang ditangani konselor terkait dengan proses pembelajaran bidang studi dirujuk kepada guru untuk menindaklanjutinya.

Sebagai pelaksana utama, tenaga inti, dan ahli guru bimbingan konseling bertugas sebagai berikut:

a) Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling b) Merencanakan program bimbingan dan konseling

c) Melaksanakan segenap pelayanan bimbingan dan konseling d) Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling e) Menilai proses dan hasil layanan bimbingan dan konseling f) Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian

g) Mengadministrasikan layanan program bimbingan dan konseling

h) Mempertangungjawabkan tugas dan kegiatan bimbingan dan konseling tersebut.4

___________

2Namora Lumongga Lubis. Memahami Dasar-Dasar Konseling dalam Teori dan Praktik. (Jakarta: Kencana, 2011), h. 21-22.

3Umar dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 118.

4Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di

Oleh karena itu bimbingan dan konseling sangat penting kedudukannya dalam lingkungan sekolah yaitu membantu kelancaran dan pengajaran di sekolah. Guru bimbingan dan konseling mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat berat jika dibandingkan dengan seorang guru biasa. Tugas dan tanggung jawab tersebut diantaranya:

a. Preventif, yaitu mencegah atau membantu individu terhindar dari berbagai masalah yang mungkin menghambat pertumbuhan perkembangan pribadinya.

b. Development, yaitu mengembangkan kepribadian secara maksimal dan bisa berprestasi secara optimal.

c. Curative, yaitu bisa membantu memecahkan kesukaran-kesukaaran dan mencari jalan keluar yang sebaik-baiknya.

d. Penyaluran, yaitu menempatkan seseorang sesuai dengan bakat, minat serta potensi agar dapat berkembang secara optimal.5

Selanjutnya peranan guru bimbingan dan konseling di sekolah sesuai dengan SK Menpan No.84/1993 dalam Achmad Juntika nurihsan yang menegaskan bahwa:“tugas pokok konselor adalah menyusun program bimbingan, melaksanakan evaluasi pelaksanaan, menganalisis hasil pelaksanaan dan tindak lanjut dalam program bimbingan dan konseling terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya”.6

Selanjutnya Ahmad Juntika Nurihsan menyatakan bahwa ada beberapa tugas konselor, yang wajib dikerjakan atau ditentukan untuk dilakukan.Yang menjadi tugas konselor adalah:

a. Memasyarakatkan kegiatan bimbingan b. Merencanaakan program bimbingan c. Melaksanakan kegiatan bimbingan ___________

5Dewa ketut sukardi, Proses Bimbingan bimbingan dan penyuluhan disekolah, (Jakarta: Rineka cipta, 1995), h. 88.

6Achmad Juntika Nurihsan, Strategi LayananBimbingan dan Konseling,( Bandung: Refika Aditama, 2005), cet-1 h. 43.

d. Melaksanakan kegiatan bimbingaan terhadap sejumlah siswa yang menjadi tanggung jawabnya minimal 150 siswa, dan apabila konselor dapat menagani 150 siswa yang secara intensif dan menyeluruh, berarti konselor telah menjalankan tugas wajib seorang guru yaitu setara dengan 18 jam pelajaran perminggu

e. Melaksanakan kegiatan penunjang bimbingan

f. Menilai hasil proses dan hasil layanan atau menganalisis hasil penelitian. g. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penelitian

h. Mengadakan hubungan dengan masyarakat.7

Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa tugas dan tangung jawab guru bimbinngan konseling dapat mengambil keputusan secara tepat dalam mengtasi peserta didik yang bermasalah dengan perkembangan psikologinya yang sulit berkembang.

3. Tujuan Bimbngan dan Konseling di Sekolah

Tujuan dari bimbngan dan Konseling adalah agar individu/siswa dapat mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat, dan sekitarnya serta mampu mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling disekolah ialah agar peserta didik, dapat:

a. Mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin. b. Mengatasi kesulitan dalam memahami diri sendiri

c. Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkunganya, yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi dan kebudayaan d. Mengatasi kesulitan dalam dalam mengidentifikasi dan memecahkan

masalahnya

e. Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemapuan, minat, dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan

f. Memperolaeh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar sekolah tersebut.8 ___________

7Achmad Juntika Nurihsan, Strategi Layanan,…. h. 43.

8Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen Penigkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Depdiknas, 2008), h. 7.

Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa, tujuan bimbingan dan konseling kesemuanya mengarahkan kepada peserta didik agar peserta didik lebih memahami diri sendiri lebih baik dari kekuranganya maupun kelebihanya. Membantu peserta didik untuk berani mengambil sendiri keputusan yang lebih baik (sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat) untuk dirinya. Bimbngan dan konseling juga bertujuan membantu peserta didik agar memiliki kompetensi dan mengembangkan potensi diri seoptimal mungkin atau mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasai sebaik mungkin.

4. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Program bimbingan dan konseling merupakan rencana kegiatan layanan dan kegiatan pendukung yang akan dilaksanakan pada periode tertentu. Program tersebut disusun secara jelas dan sistematis dengan memperhatikan karakteristik sekolah dan kebutuhan siswa. Inti dari program tersebut adalah memuat rencana kegiatan yang akan diberikan kepada siswa mencakup jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung.Adapun komponen-komponen yang harus termuat dalam program bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:

a. Pengupulan Data (Apprasial) yaitu mencakup semua usaha untuk memperoleh data tentang peserta didik, menganalisis dan menafsirkan data serta menyimpan data tersebut.

b. Memberikan Informasi(Informatiion) yaitu mencakup semua usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan serta pemahaman tentang diri dan lingkungan hidupnya dan tentang proses perkembangan anak muda.

c. Penempatan(Placement) yaitu mencakup segala usaha untuk membnatu siswa merencakan masa depannya selama masih di sekolahnya dan tamat memilih studi lanjutan sebagai persiapan untuk kelak memangku jabatan tertentu

d. Konseling(Counsling) yaitu mencakup segala usahamembantu siswa merefleksikan diri melalui wawancara konseling individu atau kelompok, lebih-lebih siswa mendapat masalah yang belum terselesaikan secara tuntas.

e. Konsultasi (countsultation) yakni mencakup usaha memberikan asistensi kepada staf pendidik di sekolah bersangkutan dan kepada orang tua siswa, demi perkembangan siswa yang lebih baik.

f. Evaluasi Program (Evaluation) yakni mencakup usaha menilai evisiensi dan evektivitas dari layanan bimbingan dan konseling itu sendiri demi peningkatan mutu program kegiatan bimbingan dan konseling.9

Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa program yang harus dirancang oleh guru bimbingan dan konseling yaitu harus sesuai dengan data-data yang akurat yang diperoleh oleh guru bimbingan dan konseling sehinga teratasinya kesulitan yang dialami oleh peserta didik.

5. Peranan Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Peran adalah sesuatu bagian utama yang harus diperhatikan. Peran merupakan tindakan yang harus dimainkan seseorang ketika dalam suatu kondisi dan peristiwa.10

Menurut W.J.S. Purwadarminta, “peran adalah pemain utama.”11 Sedangkan menurut Hartono mengemukakan bahwa: “peran adalah tindakan yang dilakukan seseorang dalam suatu peristiwa”.12

Menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksud dengan “peran adalah bagian dan tugas yang harus dilaksanakan”.13Beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa peran guru bimbingan dan konseling adalah keikutsertaan konselor dalam memberikan arahan serta bimbingan kepada siswa (klien) untuk menuju ketingkat yang lebih baik.Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan jiwa siswa.Sebagaimana kita ketahui bahwa ___________

9Winkel. WS dan Sri Mastuti, Bimbingan dan Konselingdi Institute Pendidikan, (Yogyakarta Media Abadi, 2004) cet III h. 121-127.

10Peter Salim dan Yenni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), h. 1132.

11W.J.S Purwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Ke II, (Jakarta: 1989), h. 304.

12Hartono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), h. 325.

13Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 245.

perkembangan jiwa yaitu seperti perubahan-perubahan dalam diri siswa dan perubahan yang terjadi akibat hubungan antar individu. Suharsimi Arikunto mengatakan:“guru bimbingan dankonseling adalah guru yang profesinya menangani siswa yang bermasalah di sekolah, agar yang bersangkutan dapat menyelesaikannya sendiri”.14

Lebih lanjut Suharsimi Arikunto juga mengatakan:

guru bimbingan dan konseling adalah guru yang profesinya menangani siswa di sekolah, dengan arti kata guru bimbingan dan konseling adalah guru yang membantu siswa secara khusus, karena siswa yang memahami masalah lainnya yang berkaitan dengan proses pendidikan di sekolah, secara khusus ditangani oleh guru bimbingan dan konseling.15

Dari uraian diatas Dapat dipahami bahwa pengertian peran guru bimbingan dan konseling adalah membantu siswa secara khusus dalam menyelesaikan masalah, tidak hanya sebatas mengajar melainkan juga mendidik, karena proses mengajar juga mencakup sebagai pendidik yang berarti tugas guru adalah mengajar tidak semata-mata menyampaikan ilmu pengetahuan saja, tetapi turut juga mendidik dan menanamkan norma-norma kepada siswa.

Dalam perspektif Islam juga mengakui bahwa mendidik dalam rangka mengarahkan siswa kepada hal-hal yang baik (makruf) dan membimbing mereka untuk meninggalkan perbuatan dan sikap serta perilaku tercela merupakan perbuatan yang mulia, hal ini termaktub dalam Al-Qur’an.































)

لا

نارمع

:

١۰۴

.(

___________

14Suharsimi Arikunto, Bimbingan dan Pengajaran di Sekolah, (Jakarta: Bina aksara, 1997), h. 21

Artinya: dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran: 104).16

Dalam ayat di atas mendeskripsikan bahwa hendaklah setiap pribadi mukmin melaksanakan sebuah kewajiban yang bersifat sosial untuk senantiasa mengajak atau mengarahkan kepada perbuatan atau berperilaku ma’ruf dan juga mengajak dan mengarahkan untuk meninggalkan atau menjauhi perbuatan mungkar. Untuk itu profesi guru sebagai tenaga pendidik yang notabene-nya secara langsung bersentuhan langsung dengan siswa, tentunya memiliki relasi yang cocok dengan konteks yang disebut dalam ayat di atas. Sehingga diharapkan guru (khususnya guru BK) mempunyai dorongan dan mau bekerja untuk mewujudkan hal ini, dan mengawasi perkembangannya peserta didik dengan kemampuan optimal, sehingga bila mereka melihat kekeliruan atau penyimpangan dalam hal ini (amar makruf nahi munkar), mereka segera mengembalikannya ke jalan yang benar.

Perbuatan untuk mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar cenderung berkaitan dengan konteks profesi seseorang. Menjadi seorang guru atau tenaga pendidik, khususnya menjadi guru BK adalah ujung tombak bagi perbaikan perilaku siswa yang bermasalah. Hal ini sesuai dengan hadis nabi Muhammad SAW, sebagai dalam hadis di bawah ini.17

ملسو هيلع ّالل ىلص ّالل لوسر تعمس :لاق هنع ّالل يضر يردخلا ديعس يبأ نع

ْع ِط تْس ي ْم ل ْنإف ،ِهِناسِلِب ف ْعِط تْس ي م ل ْنإف ،ِهِد يِب ه ْرِّي غ يْل ف ار كْن م ْم كْنِم ىأر ْن م“ :لوقي

۰)ملسملا هاور( ۰نا ميِلإا ف عْضأ كلذ و ،ِهِبْل قِب ف

___________

16 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, (Bandung: Sygma Examedia Arkalema), h. 63

Artinya: Dari Abu Said Al-Khudri ra berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda:” Siapa diantara kalian yang melihat kemungkaran maka hendaklah merubahnya dengan tangannya, jika tidak mampu dengan lisannya dan jika tidak mampu dengan hatinya. Dan yang demikian itu selemah-lemahnya iman” (HR Muslim).

Dalam proses belajar mengajar guru bimbingan dan konseling mempunyai peran yang sangat besar, karena keberhasilan siswa dalam pendidikan tergantung pada peran dan tanggung jawab guru bimbingan dan konseling dalam melaksanakan tugasnya. Guru bimbingan dan konseling juga harus berkompeten, sehingga dapat menyelesaikan masalah siswa secara efektif. Berdasarkan uraian diatas aktifitas yang harus dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling di sekolah seperti, memotivasi belajar siswa, mampu mengaktifkan siswa dan mampu mendidik para siswa serta mampu menyelesaikan permasalahan siswa yang menjadi perannya guru bimbingan dan konseling di sekolah.

Guru bimbingan dan konseling tidak hanya sebagai pengajar yang memberikan pengajaran kepada siswanya, melainkan sebagai pendidik yang mengupayakan perubahan perilaku dan penyelesaian masalah siswa. Adapun peran guru bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut: Peran guru bimbingan dan konseling di lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa siswa.

Dalam kaitannya dengan pendidikan, peran guru pada hakikatnya tidak jauh dari peran keluarga, yaitu sebagai rujukan tempat berlindung jika siswa mengalami masalah. Oleh karena itu, wali kelas dan guru bimbingan konseling yang akan membantu siswa dalam mengatasi masalah pribadi, sosial, dan masalah penyesuaian

dirinya sendiri maupun terhadap sekolah. Jika guru bimbingan dan konseling dan seluruh staf sekolah dapat bekerja sama dalam melaksanakan tugasnya dengan baik, maka siswa di sekolah yang berada dalam usia remaja akan cenderung mengalami permasalahan, seperti penyesuaian diri atau terlibat dalam masalah yang bisa menyebabkan perilaku yang menyimpang.

Sedangkan Abidin Syamsudin Makmun menjelaskan peran guru bimbingan dan konseling sebagai berikut:

a. Melakukan pengumpulan informasi mengenai siswa baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

b. Melakukan penyuluhan sebagai usaha meyakinkan diri siswa atau keadaanya.

c. Membantu siswa dalam menempatkan dirinya pada jurusan yang sesuai dengan bakat dan minatnya.

d. Mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar e. Mengadakan remedial terhadap kesalahan siswa.18

Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa peran guru bimbingan dan konseling sangat diperlukan. Mengingat kegiatan bimbingan dan konseling merupaka kegiatan yang tidak terpisah dari proses pendidikan umum dan khususnya menyangkut dengan prestasi belajar siswa yang sedang menerima ilmu pengetahuan di sekolah.

Maka tugas sebagai guru bimbingan dan konseling dituntut untuk memperhatikan aspek-aspek pribadi siswa, antara lain aspek kematangan,bakat, kebutuhan, kemampuan dan sikap agar siswa dapat diberikan bantuan dalam mencapai tingkat kedewasaan yang optimal.Dengan demikian peran guru bimbingan dan konseling tidak hanya sebagai pengajar yang memberikan pelajaran kepada siswa, melainkan juga sebagai pendidik yang mengupayakan perubahan perilaku

___________

dalam menyelesaikan masalah siswa secara optimal, peran guru bimbingan dan konseling selaku konselor adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan data tentang siswa b. Menyelenggarakan bimbingan kelompok

c. Meneliti kemajuan dan perkembangan siswa (akademik, sosial, fisik, dan pribadi)

d. Mengawasi kegiatan siswa sehari-hari e. Mengobservasi kegiatan siswa di rumah f. Mengadakan kegiatan orientasi

g. Memberikan penerangan

h. Mengatur dan menempatkan siswa

i. Membantu hubungan sosial dengan individu, sebelum bekerja sama dengan para konselor dalam membuat sosiometrik dan sosiogram

j. Mengidentifikasi siswa yang memerlukan bantuan.19

Banyaknya peran yang diperlukan guru bimbingan dan konseling, diantara peranannya adalah seperti yang diuraikan oleh Syaiful Bahri Djamarah di bawah ini:

1. Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana nilai yang buruk.Kedua nilai yang berbeda ini harus betul-betul dipahami dalam kehidupan di masyarakat. Kedua nilai ini mungkin telah anak didik miliki dan mungkin pula telah mempengaruhinya sebelum anak didik masuk sekolah. Latar belakang anak didik yang berbeda-beda sesuai dengan sosial-kultural masyarakat dimana anak didik tinggal akan mewarnai kehidupannya. Semuanya nilai yang baik harus guru pertahankan dan semua nilai yang buruk harus disingkirkan dari jiwa dan watak anak didik. Bila membiarkannya, berarti guru bimbingan dan konseling telah mengabaikan peranannya sebagai korektor, yang menilai dan mengoreksi semua sikap, tingkah laku, dan perbuatan anak didik. Koreksi yang harus guru bimbingan dan konseling lakukan tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi juga di luar sekolah. Sebab tidak jarang diluar sekolah anak didik justru lebih banyak melakukan pelanggaran terhadap norma-norma susila, moral, sosial, dan agama yang ada dalam masyarakat. Lepas dari pengawasan guru dan kurangnya pengertian anak didik terhadap perbedaaan nilai kehidupan menyebabkan anak didik mudah larut di dalamnya.

2. Sebagai inspirator, guru bimbingan dan konseling harus memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar peserta didik. Persoalan belajar adalah masalah utama anak didik. Guru bimbingan dan konseling harus dapat memberikan petunjuk bagaimana cara belajar yang baik

___________

3. Sebagai informator, guru bimbingan dan konseling harus memberikan informasi yang baik dan efektif. Kesalahan informasi adalah racun bagi anak didik. Untuk menjadi informator yang baik dan efektif, penguasaan bahasalah menjadi kuncinya, ditopang dengan penguasaan bahan yang diberikan kepada anak didik.

4. Sebagai motivator, guru bimbingan dan konseling hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru bimbingan dan konseling dapat menganalisa motif-motif yang melatarbelakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya di sekolah. Setiap guru bimbingan dan konsleing harus bertindak sebagai motivator, karena dalam interaksi edukatif tidak mustahil ada anak didik yang malas belajar dan sebagainya. Motivasi dapat efektif apabila dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan anak didik. Peranan guru bimbingan dan konseling sebagai motivator sangat penting dalam interaksi edukatif, karena menyangkut esensi pekerjaan mendidik yang membutuhkan kemahiran sosial, menyangkut performance dalam personalisasi dan sosialisasi diri.

5. Sebagai inisiator, dalam peranan sebagai inisiator guru bimbingan dan konseling harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan. Kompetensi guru bimbingan dan konseling harus diperbaiki, keterampilan penggunaan media pendidikan dan pengajaran harus diperbaharui sesuai dengan kemajuan dan informasi abad ini. Guru bimbingan dan konseling harus menjadikan dunia pendidikan, khususnya interaksi edukatif agar lebih baik dari dulu. Bukan mengikuti terus tanpa mencetuskan ide-ide inovasi bagi kemajuan pendidikan dan pengajaran.20

Dari uraian diatas, dapat dipahami bahwa guru bimbingan dan konseling peranya tidak terbatas pada satu hal saja, tetapi sangat banyak peran-peran yang dapat dijalankan oleh guru bimbingan dan konseling.

Dokumen terkait