• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUA N

D. Sistematika Penulisan

Renstra Dinas Sosial P3A Provinsi Bali tahun 2018 – 2023 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B. Landasan Hukum Penyusunan Renstra C. Maksud dan Tujuan

D. Sistematika Penulisan Renstra

BAB II : GAMBARAN UMUM PELAYANAN PERANGKAT DAERAH A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah B. Sumber Daya Perangkat Daerah

C. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DINAS SOSIAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI BALI

A. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali

6

B. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

C. Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi/ Kabupaten/

Kota

D. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

E. Penentuan Isu-Isu Strategis BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN

A. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN BAB VIII : PENUTUP

7 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016, tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 58 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan juga Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 tahun 2017 Tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Di Lingkungan Dinas Sosial Provinsi Bali. Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 58 Tahun 2019 Pasal 3 ayat 1 menyebutkan bahwa Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Sosial, urusan pemerintahan bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Sosial, urusan pemerintahan bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

Susunan organisasi Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak terdiri atas:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi, dan Pelaporan; dan 3. Sub Bagian Keuangan

c. Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, membawahi : 1. Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam;

2. Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial; dan 3. Seksi Jaminan Sosial Keluarga.

d. Bidang Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin, membawahi :

1. Seksi Pemberdayaan Sosial, Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan, dan Restorasi Sosial;

2. Seksi Pendataan dan Penanganan Fakir Miskin; dan 3. Seksi Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial e. Bidang Rehabilitasi Sosial, membawahi :

1. Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas;

2. Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia; dan

8

3. Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial.

f. Bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Hak Perempuan, membawahi:

1. Seksi Pemberdayaan Perempuan;

2. Seksi Perlindungan Hak Perempuan; dan 3. Seksi Data dan Informasi Gender.

g. Bidang Perlindungan Anak, membawahi : 1. Seksi Hak Sipil dan Lingkungan Keluarga;

2. Seksi Kesehatan Dasar, Pendidikan dan Kesejahteraan; dan 3. Seksi Perlindungan Khusus Anak.

h. UPTD Dinas; dan

i. Kelompok Jabatan Fungsional.

Adapun struktur Dinas Sosial P3A Provinsi Bali menurut Peraturan Gubernur Bali Nomor 58 Tahun 2019 dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali

9

B. Sumber Daya Dinas Sosial P3A Provinsi Bali

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali sebanyak 72 orang, dengan rincian menurut jenis kelamin, Golongan ruang dan jenjang pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Bali a. Menurut Jenis Kelamin

Tabel 2.1

Data Pegawai Dinas Sosial, P3A Provinsi Bali Menurut Jenis Kelamin

NO PEGAWAI PADA BIDANG/

SEKRETARIAT

JENIS KELAMIN

JUMLAH

LK WNT

1 Kepala Dinas 1 - 1

2 Sekretariat 13 13 26

3 Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial

5 7 12

4 Bidang Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin

5 6 11

5 Bidang Rehabilitasi Sosial 3 7 10

6 Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Hak Perempuan

2 5 7

7 Bidang Pemenuhan dan Perlinungan Anak

4 1 5

Jumlah 33 39 72

b. Menurut Jenjang Pendidikan

Tabel 2.2

Data Pegawai Dinas Sosial, P3A Provinsi Bali Menurut Jenjang Pendidikan

NO

PEGAWAI PADA BIDANG/

SEKRETARIAT

PENDIDIKAN

S2 S1 D3 SMA SMP SD JML

1 Kepala Dinas 1 - - - - - 1

2 Sekretariat 1 13 - 12 - - 26

3 Bidang Perlindungan dan

Jaminan Sosial 3 3 - 6 - - 12

4 Bidang Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin

2 7 -

2

-

-

11

5 Bidang Rehabilitasi

Sosial 2 7 -

- 1 - 10

6 Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Hak Perempuan

3 4 -

-

- - 7

7 Bidang Pemenuhan dan

Perlinungan Anak 2 3 -

- - - 5

Jumlah 14 37 - 20 1 - 72

10 c. Menurut Golongan Ruang

Tabel 2.3

Data Pegawai Dinas Sosial, P3A Provinsi Bali Menurut Golongan Ruang

NO

PEGAWAI PADA BIDANG/

SEKRETARIAT

GOLONGAN

I II III IV JML

A B C D A B C D A B C D A B C D

1 Kepala Dinas - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1

2 Sekretariat - - - - 1 2 5 1 - 6 3 6 1 1 - - 26

3 Bidang

Perlindungan dan Jaminan Sosial

- - - - -

- 3 1

- 2 - 4 1 1 - - 12

4

Bidang

Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin

- - -

- - - 1

- -

2 2 5 - 1

- - 11

5 Bidang Rehabilitasi Sosial

- - - - - - 1 - - - - 6 2 1 - -

6

Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Hak Perempuan

- - - - - - -

- -

- - 4 2 1

- - 7

7 Bidang Pemenuhan dan Perlinungan Anak

- - - - - -

- - -

- - 4 - 1 - - 5

Jumlah - - - - 1 2 10 2 - 10 5 29 6 6 1 - 72

2. UPT. Pelayanan Sosial a. Menurut Jenis Kelamin

Tabel 2.4

Data Pegawai UPT. Pelayanan Sosial Menurut Jenis Kelamin NO PEGAWAI PADA UPT.

PELAYANAN SOSIAL

JENIS KELAMIN

JUMLAH

LK WNT

1 Kepala UPT 1 - 1

2 Kepala Seksi 1 1 2

3 Tata Usaha - 2 2

4 PSBR Guna Mantha - 1 1

5 PSAA Udyana Wiguna 7 7 14

6 PSTW Jara Mara Pati Singaraja

10 7 17

7 PSTW Wana Seraya DPS 5 - 5

Jumlah 24 18 42

11 b. Menurut Jenjang Pendidikan

Tabel 2.5

Data Pegawai UPT. Pelayanan Sosial Menurut Jenjang Pedidikan

NO

PEGAWAI PADA BIDANG/

SEKRETARIAT

PENDIDIKAN

JM S2 S1 D3 SMA SMP SD L 1 UPT. Pelayanan Sosial 1 1 - 1 - - 3

2 PSBR Guna Mantha - 1 - 1 - - 2

3 PSAA Udyana Wiguna 1 - - 13 - - 14

4 PSTW Jara Mara Pati

Singaraja - 2 - 12 2 1 17

5 PSTW Wana Seraya

Denpasar 1 1 - 4 - - 6

Jumlah 3 5 - 31 2 1 42

c. Menurut Golongan Ruang

Tabel 2.6

Data Pegawai UPT. Pelayanan Sosial Menurut Ruang Golongan

NO

PEGAWAI PADA BIDANG/

SEKRETARIAT

GOLONGAN

I II III IV JML

A B C D A B C D A B C D A B C D

1 Kepala UPT - - - - - - - - - - - - - 1 - - 1

2 Tata Usaha - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - 2

3 PSBR Guna Mantha

- - - - - - - - - - - 2 - - - - 2

4 PSAA Udyana Wiguna

- - - - - 1 5 3 - 4 1 - - - - - 14

5 PSTW Jara Mara Pati Singaraja

- - 1 2 1 4 1 1 5 1 1 - - - - 17

6 PSTW Wana

Seraya DPS - - - - - 1 - 1 - 2 1 1 - - - - 6

Jumlah - - 1 - 2 3 9 4 1 12 3 5 - 1 - - 42

3. UPTD. Perlindungan Perempuan dan Anak a. Menurut Jenis Kelamin

Tabel 2.7

Data Pegawai UPTD. Perlindungan Perempuan dan Anak Jenis Kelamin NO PEGAWAI PADA UPT.

PELAYANAN SOSIAL

JENIS KELAMIN

JUMLAH

LK WNT

1 Kepala UPT - 1 1

2 Kepala Seksi - 2 2

3 Tata Usaha 2 9 11

Jumlah 2 12 14

12 b. Menurut Jenjang Pendidikan

Tabel 2.8

Data Pegawai UPTD. Perlindungan Perempuan dan Anak Menurut Jenjang Pedidikan

NO

PEGAWAI PADA BIDANG/

SEKRETARIAT

PENDIDIKAN

S2 S1 D3 SMA SMP SD JML 1 UPT. Perlindungan

Perempuan dan Anak

2 9 - 2 1 - 14

Jumlah 2 9 - 2 1 - 14

c. Menurut Ruang Golongan

Tabel 2.9

Data Pegawai UPTD. Perlindungan Perempuan dan Anak Menurut Ruang Golongan

NO

PEGAWAI PADA BIDANG/

SEKRETARIAT

GOLONGAN

I II III IV JML

A B C D A B C D A B C D A B C D

1 Kepala UPT - - - - - - - - - - - - - 1 - - 1

2 Kepala Seksi - - - - - - - - - - - 2 - - - - 2

3 Tata Usaha - - - - - - 3 - - 5 1 - 1 - - - 2

Jumlah - - - - - - 3 - - 5 1 2 1 1 - - 42

Adapun sumber daya berupa sarana dan prasarana yang dikelola oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, baik Dinas maupun UPTD yaitu Data Aset yang dikelola Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali

1. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Bali

Tabel 2.10

Data Aset yang dikelola Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

NO SARANA DAN PRASARANA JUMLAH

1 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah (Renon) 5.000 m2

Makam Pahlawan 22.900 m2

2 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah (Hayam Wuruk)

1.200 m2

13

NO SARANA DAN PRASARANA JUMLAH

3 Tanah Bangunan Rumah Negara Tanpa Golongan (Serma Mahendra- Denpasar)

850 m2 4 Tanah Bangunan Mess/Wisma/Asrama 335 m2 5 Tanah Bangunan Mess/Wisma/Asrama 2.195 m2 6 Tanah Bangunan Mess/Wisma/Asrama 207 m2

7 Tanah Tegalan 910 m2

8 Sedan 2

9 Station Wagon 19

10 Mini Bus 2

11 Kendaraan Bermotor Khusus Lain-lain 3

12 Sepeda Motor 17

13 Lemari Besi 29

14 Filling Besi/Metal 28

15 Papan Nama Instansi 1

16 White Board 1

17 Overhead Projektor 5

18 Hand Metal Detector 2

19 Lemari Kayu 9

20 Rak Kayu 1

21 Meja Kayu/Rotan 21

22 Kursi Besi/Metal 4

23 Kursi Kayu/Rotan/Bambu 75

24 Zice 4

25 Tempat Tidur Besi/ Metal 5

26 Meja Rapat 3

27 Meja Reseption 3

28 Kursi Rapat 22

29 Kursi Tamu 10

30 Kursi Tangan 12

31 Kursi Putar 11

32 Meja Biro 14

33 Sofa 2

34 Mesin Penghisap Debu 1

35 Mesin Potong Rumput 1

36 Lemari Es 1

14

NO SARANA DAN PRASARANA JUMLAH

37 AC Unit 23

38 AC Split 17

39 Televisi 5

40 Cassette Recorder 2

41 Amplifier 1

42 Loudspeaker 2

43 Sound System 6

44 Wireless 4

45 Tustel 8

46 Handycam 1

47 Alat Rumah Tangga Lain-lain 54

48 Alat Pemadam Kebakaran Lain-lain 2

49 Komputer Personal PC 51

50 Laptop 21

51 Notebook 15

52 Printer 53

53 Meja Kerja pejabat Eselon II 1

54 Meja Kerja Pegawai Non Struktural 35

55 Kursi Kerja pejabat Eselon II 1

56 Kursi Kerja Pegawai Non Struktural 4

57 Buffet Kayu 3

58 Camera Attachement 1

59 Proyektor Attachement 4

60 Microphonr/ Wireless Mic 1

61 Camera Electronic 1

62 Telepone (PABX) 15

63 Pesawat Telepone 2

64 Faxcimail 2

65 Unit Transceiver SSB Transpotrable 3 66 Alat Kesehatan Perawatan Lain-lain 4

67 Tripod 3

68 Alat Keamanan Lain-lain 2

15 2. UPTD. Pelayanan Sosial

Tabel 2.11

Data Aset yang dikelola UPTD. Pelayanan Sosial

NO SARANA DAN PRASARANA JUMLAH

1 UPTD Pelayana Sosial / bangunan 850 m2 2 Tanah Bangunan Kantor PSTW Jara Mara Pati

Singaraja/ bangunan

2.394 m2

3 Tanah Bangunan Kantor PSTW Wana Seraya Denpasar/ bangunan

1.128 m2

4 Tanah Bangunan Kantor PSBR Guna Mantha Denpasar/ bangunan

2.299 m2

5 Tanah Bangunan Kantor PSAA Udyana Wiguna

3.075,74 m2

UPTD Pelayana Sosial 42

1 Station Wagon 3

2 Sepeda Motor 2

3 Filling Besi/Metal 2

4 Peti Uang 1

5 Mesin absensi 1

6 Lemari Kayu 2

7 Meja Tulis 1

8 Kursi Rapat 15

9 Kursi Tamu 1

10 Kursi Putar 1

11 Meja Biro 1

12 Mesin Potong Rumput 1

13 Lemari Es 1

14 Televisi 1

15 Komputer Personal (P.C. Unit) 3

16 Laptop 2

17 Printer 4

Panti Sosial Tresna Werda Jara Mara Pati Singaraja

120

1 Station Wagon 1

16

NO SARANA DAN PRASARANA JUMLAH

2 Mobil Ambulance

1 3 Filling Besi/Metal

4 Mesin absensi 1

5 Lemari Kayu 26

6 Rak Kayu 6

7 Tempat Tidur Kayu 20

8 Meja Rapat 3

9 Meja Makan 18

10 Kursi Rapat 10

11 Kursi Putar 7

12 Lemari Pakaian 3

13 Lemari Es 2

14 Kompor Gas 1

15 Tabung Gas 2

16 Televisi 8

17 Sound System 1

18 Alat rumah tangga lain-lain 1

19 Komputer Personal (P.C. Unit) 1

20 Laptop 1

21 Printer 1

22 Alat kemanann lain-lain 1

Panti Sosial Tresna Werda Wana Seraya Denpasar

41 1 Lemari Kayu

9 2 Mesin absensi

1

3 Tempat Tidur Besi 1

4 Tempat Tidur Kayu 9

5 Meja Makan 2

6 Lemari Es 2

7 AC Split 8

8 Sound System 2

9 Alat rumah tangga lain-lain 5

10 Gamelan 1

11 Alat kemanann lain-lain 1

17

NO SARANA DAN PRASARANA JUMLAH

Panti Sosial Bina Remaja Guna Mantha Denpasar

102 1 Sepeda Motor

1 2 Mesin Kompresor

1 3 Mesin Ketik Manual standar

1

4 Filling Besi/Metal 6

5 Papan Pengumuman 1

6 Lemari Kayu 5

7 Rak Kayu 3

8 Meja Kayu/Rotan 10

9 Tempat Tidur Kayu 10

10 Meja Rapat 1

11 Meja Makan 1

12 Meja Podium 1

13 Kursi Putar 1

14 Meja Biro 1

15 Mesin Potong Rumput 2

16 Tabung Gas 5

17 Televisi 1

18 Sound System 38

19 Mesin Jahit 3

20 Alat rumah tangga lain-lain 3

21 Alat Lab. Ogam,Mesin, Listrik lain-lain 3 Panti Sosial (PSAA) Udyana Wiguna Singaraja 164

1 Sepeda Motor

1 2 Rak Kayu

6 3 Filling Besi/Metal

4

4 Peti Uang 1

5 Lemari Kaca 2

6 Papan Visuil 1

7 Mesin absensi 1

8 Lemari Kayu 35

9 Zice 1

10 Tempat Tidur Kayu 1

18

NO SARANA DAN PRASARANA JUMLAH

11 Tempat Tidur Besi 30

12 Meja Makan 4

13 Kursi Rapat 35

14 Lemari Es 1

15 AC Unit 1

16 Kompor Gas 2

17 Alat dapur lainya 20

18 Tabung Gas 1

19 Televisi 5

20 Sound System 1

21 Wireless 1

22 Mimbar/ podium 1

23 Alat rumah tangga lain-lain 1

24 Komputer Personal (P.C. Unit) 2

25 Printer 2

26 Faxcimail 1

27 Digital 1

28 Layar 1

29 Alat kemanann lain-lain 1

C. Kinerja Pelayanan Dinas Sosial Provinsi Bali dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali

Pembangunan Bidang Kesejahteraan Sosial pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya, yang fokus sasarannya diarahkan kepada pembangunan Sumber Daya Manusia di Bidang Kesejahteraan Sosial yang sebaikbaiknya, serta penciptaan lingkungan sosial masyarakat yang sehat dan dinamis. Dinas Sosial Provinsi Bali telah melakukan penanganan PMKS sebagaimana telah ditargetkan dalam Renstra Dinas Sosial tahun 2013-2018.

19

Tabel 2.12

Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Sosial Provinsi Bali

(Tabel T-C.23, Permendagri 86 Tahun 2017)

NO

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat

Daerah

Target NSPK

Target IKK

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial

10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 6,42 4,22 4,70 1,84 0,58 0,64 0,42 0,47 0,18 0,06

2 Persentase PMKS yang Tertangani

3,00 5,00 7,00 9,00 9,00 3,30 3,02 3,21 2,70 0,67 1,10 0,60 0,46 0,30 0,07

3 Persentase PMKS skala yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan

5 7 10 15 15 2,73 2,42 2,4 1,87 0,41 0,55 0,35 0,24 0,12 0,03

20 NO

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat

Daerah

Target NSPK

Target IKK

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

4 Persentase panti sosial yang menerima program pemberdayaan sosial melalui kelompok usaha bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya

- - - - - - - - - - - - - - -

5 Persentase panti sosial yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesehatan sosial

10 10 10 10 10 5 5 3,8 3,8 3,8 0,50 0,50 0,38 0,38 0,38

6 Persentase wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat (WKSBM) yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial

100 100 100 100 100 25 25 25 25 25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25

21 NO

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat

Daerah

Target NSPK

Target IKK

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

7 Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama

masa tanggap darurat

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

8 Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap

- - - - - - - - - - - - - - -

9 Persentase penyandang disabilitas fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial

100 100 100 100 100 67,6 67,6 67,6 67,6 60 0,68 0,68 0,68 0,68 0,60

22 Tabel 2.13

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Perangkat Daerah Dinas Sosial Provinsi Bali (Tabel T-C.24, Permendagri 86 Tahun 2017)

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat

Daerah

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rata-rata Pertumbuhan

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Program Penanganan Fakir Miskin 24.819.200 12.446.500 - 30.000.000 80.000.000 23.486.200 8.696.500 - 28.950.000 199.424.700 0,95 0,70 - 0,97 2,49 36.816.425 65.139.350

Program Bedah Rumah dan Pengembangan Sarana Dasar Perumahan danPemukiman

48.460.820.000 49.345.936.400 46.721.716.800 35.100.000.000 23.000.000.000 47.491.452.400 46.516.354.530 46.470.120.080 34.383.449.536 22.834.683.336 0,98 0,94 0,99 0,98 0,99 40.525.694.640 39.539.211.976

Rehabilitasi soial 4.315.563.125 3.726.204.068 3.624.059.530 3.784.500.000 3.744.200.000 3.899.197.653 3.520.308.218 3.485.626.468 3.508.747.914 3.235.568.786 0,90 0,94 0,96 0,93 0,86 3.838.905.345 3.529.889.808 Program Pemberdayaan Sosial 1.133.644.200 773.379.260 665.685.770 718.000.000 670.000.000 989.904.250 765.090.508 640.044.707 694.144.000 581.518.554 0,87 0,99 0,96 0,97 0,87 792.141.846 734.140.404

Program Pengkajian dan Pengenbangan

304.155.700 211.827.840 86.289.100 30.000.000 30.000.000 258.233.400 197.577.940 83.839.000 28.306.800 26.826.800 0,85 0,93 0,97 0,94 0,89 132.454.528 118.956.788

Program Perlindungan dan Jaminan

909.048.150 643.927.500 158.312.700 595.000.000 600.000.000 617.663.700 573.895.750 116.196.500 532.213.800 509.498.400 0,68 0,89 0,73 0,89 0,85 581.257.670 469.893.630

23

Realisasi capaian per indikator kinerja dan per program seperti pada kedua tabel di atas menunjukan trend yang menurun setiap tahunnya. Target capaian per indikator kinerja belum tercapai sesuai dengan target. Hika kita bandingkan dengan tabel realisasi anggaran yng mendukung pencapain indikator kinerja tersebut pun menurun. Dukungan anggaran terhadap pencapaian indikator kinerja tentunya sangat berpangaruh.

Begitu pula dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali juga memiliki target yang ditetapkan untuk tahun 2013-2018 dalam rangka mengampu urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Provinsi bali yang disajikan dalam tabel dibawah.

24

Tabel 2.14

Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali

(Tabel T-C.23, Permendagri 86 Tahun 2017)

NO

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat

Daerah

Target NSPK

Target IKK

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 IPG - - - - - 93,32 92,71 - - - - - - - -

2 IDG - - - - - 62,25 62,99 - - - - - - - -

3 Persentase Keterlibatan Perempuan di Parlemen

- - - - - 9,09 9,09 - - - - - - - -

4 Persentase Perempuan Sebagai Tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi

- - - - - 44,36 45,46 - - - - - - - -

25 NO

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat

Daerah

Target NSPK

Target IKK

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

5 Persentase Sumbangan Perempuan Dalam Pendapatan Kerja

- - - - - 35,96 36,00 3,8 3,8 3,8 0,50 0,50 0,38 0,38 0,38

6 Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta.

45,50 44,43 45,05 45,70 47,00 45,80 46,00 47,00 46,70 - 100,66 103,74 104,33 102,19 -

7 Persentase partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah.

39,00 43,75 44,15 44,22 44,75 39,30 39,50 45,22 41,70 - 100 100,3 102,2 - -

8 Persentase Perempuan yang mandiri

- - 45,50 46,50 47,50 - - 44,51 45,81 - - - 97,82 99,59 -

9 Ratio KDRT. 0,065 0,064 0,063 0,062 0,060 0,045 0,056 0,048 0,049 - 144,4 112,5 123,8 - -

10 Persentase kabupaten / kota layak anak.

20 40 60 80 100 22,22 33,33 33,33 55,55 77,78 111,1 83,33 55,55 69,44 77,78

26 Indikator Kinerja

sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat

Daerah

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rata-rata Pertumbuhan

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas

300.594.0000 251.475.000 - - - 252.723.300 203.092.899 - - - 84.07 80.76 - - - - -

Program Penguatan Kelembagaan 149.848.000 142.139.000 - - - - 94.85 - - - - - -

Program Sistim data Gender dan Anak

- - - - - - - - - - - - - - - - -

Program Peningkatan Kualitas 301.756.500 286.026.000 1.455.189.560 - - 288.127.550 273.735.200 1.307.177.910 - - 95.48 95.70 90.45 - - - -

Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan Gender dalam pembangunan

721.075.150 710.594.000 145.000.000 - - 645.214.200 588.096.500 127.048.500 - - 89,48 82,76 87,61 - -

Program penguatan lembaga masyarakat

195.050.000 - - - - 188.832.500 - - - - 96,81 - - - - - -

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

716.445.350 649.255.000 721.115.000 - - 661.403.648 573.746.665 655.667.865 - - 92,32 88,37 90,88 - - - -

Program Peningkatan Sarana 420.547.000 566.413.860 883.338.040 - - 418.742.000 553.800.890 876.639.270 - - 99,57 97,77 99,24 - - - -

Tabel 2.15

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali

(Tabel T-C.24, Permendagri 86 Tahun 2017)

27 D. Tantangan dan Peluang

1. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Sosial :

A. Tantangan

a. Terbatasnya pengetahuan dan keterampilan penyandang masalah kesejahteraan sosial serta pemahaman keluarga dan masyarakat.

b. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial cenderung meningkat

c. Keterbatasan sumber dana provinsi dan kabupaten/kota untuk mendukung program pembangunan kesejahteraan social

d. Belum adanya harmonisasi kebijakan antar instansi terkait dan stakeholder lainya

e. Perubahan iklim yang mempengaruhi kerentanan masyarakat diwilayah bencana termasuk bencana rawan pangan.

f. Dunia usaha belum sepenuhnya mengakomodasi bagi tenaga kerja dari PMKS

g. Belum maksimalnya kinerja PSKS dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

h. Nilai – nilai kesetiakawanan sosial dan kearifan lokal yang semakin tergerus oleh budaya yang pragmatis dan materialistik sebagai akibat dari pengaruh globalisasi

B. Peluang

a. Peran aktif masyarakat dan swasta membantu Pemerintah dalam mendukung pembangunan Kesejahteraan Sosial

b. Adanya Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

c. Kebijakan reformasi birokrasi yang mempunyai implikasi positif bagi pemgembangan karir pegawai

d. Dukungan dari lembaga – lembaga nasional dan internasional dalam penanganan PMKS

e. Kebijakan prioritas dalam penanggulangan kemiskinan f. Adanya dukungan nilai – nilai sosial budaya Bali

g. Adanya kerjasama antar daerah Provinsi melalui mitra praja utama

28

2. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak :

A. Tantangan

a. Pemahaman dan komitmen para pengambil kebijakan mengenai pentingnya pengintegrasian perspektif gender di semua bidang dan tahapan pembangunan masih kurang.

b. Kelembagaan pengarusutamaan gender belum berjalan secara efektif dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan.

c. Angka kemiskinan perempuan masih cukup tinggi menjadikan hambatan dalam perwujudan kesetaraan dan keadilan gender.

d. Pengungkapan kasus-kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhambat faktor psikologis keluarga sehingga sulit untuk mengungkap kejahatan yang terjadi dalam keluarga.

e. Penggunaan media sosial dan aplikasi online oleh anak semakin meningkat seiring dengan kemudahan akses untuk memiliki smartphone menjadi tantangan dalam upaya perlindungan anak dari pornografi, pelecehan seksual dan penipuan.

f. Hambatan regulasi dan kelembagaan perlindungan anak menyebabkan pencegahan, penanganan, dan rehabilitasi kasus- kasus anak belum berjalan secara efektif.

g. Adanya kewajiban pemerintah untuk menjamin semua anak harus memiliki kartu identitas, mendapat akses pelayanan pendidikan, dan menjamin kelangsungan hidup bayi menjadi tantangan dalam rangka pemenuhan hak anak.

h. Adanya norma budaya dan agama di masyarakat yang menghambat partisipasi organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

B. Peluang

a. Kebijakan kesetaraan gender dan keadilan gender telah tertuang dalam RPJMD, memberikan peluang untuk meningkatkan kesetaraan gender di daerah.

b. Terbukanya peluang kerjasama antara pemerintah daerah dengan lembaga PBB dalam pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak, seperti UNICEF dan UNDP.

c. Komitmen Pemerintah Daerah dalam mendukung pelaksanaan kesepakatan internasional yang telah diratifikasi oleh pemerintah

29

Indonesia dalam peningkatan PPPA (meratifikasi Ratifikasi Konvensi CEDAW, Rencana Aksi Beijing, Konvensi Hak Anak (KHA), Konvensi ILO tentang Ketenagakerjaan, Konvensi Hyogo tentang Pengurangan Resiko Bencana, dan Kesepakatan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG`s) Tahun 2015-2030).

d. Banyaknya potensi kelembagaan yang memiliki kepedulian terhadap kasus-kasus perempuan dan anak yang dapat dioptimalkan perannya dalam penanganan kasus terkait perempuan dan anak.

e. Adanya dukungan kebijakan dalam pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak memberikan peluang dalam peningkatan kualitas pemenuhan hak anak.

f. Banyaknya potensi organisasi kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan dunia usaha yang dapat dioptimalkan untuk mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

30

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PROVINSI BALI

A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Darah

Provinsi Bali terdiri dari satu pulau utama, yaitu Pulau Bali dan beberapa pulau kecil lainnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Serangan dan Pulau Menjangan. Secara administrasi, Provinsi Bali terbagi menjadi 8 Kabupaten, 1 Kota, 57 Kecamatan, 716 Desa/Kelurahan, 1480 Desa Pakraman (Desa Adat) dan 1.604 Subak sawah serta 1.107 Subak abian. Provinsi Bali berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur di sebelah barat laut Bali, di sebelah utara Provinsi Nusa Tenggara Barat, di sebelah timur dan Samudera Indonesia di sebelah Selatan.

Luas wilayah Provinsi Bali secara keseluruhan adalah 5.636,66 km2.

Kabupaten Buleleng memiliki luas terbesar yaitu 1.365.88 km2, diikuti Kabupaten Jembrana 841,80 km2, Karangasem 839,54 km2, Bangli 520,81 km2, Badung 418,52 km2, Gianyar 368,00 km2, Klungkung 315,00 km2 dan terkecil adalah Kota Denpasar dengan luas wilayah 127,78 km2. Secara geografis ada beberapa kabupaten di Bali memiliki lahan kritis dan rawan terhadap terjadinya bencana alam seperti kekeringan, banjir dan tanah longsor, angin kencang, gempa bumi serta bencana sosial seperti kebakaran, kerusuhan massa/konflik sosial. Oleh sebab itu, keberadaan para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) tidak bisa dihindari.

Berdasarkan data pada tahun 2017, jumlah PMKS di Provinsi Bali adalah sebanyak 249.447 orang. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016 yakni sejumlah 406.120 orang. Masih tingginya jumlah PMKS di Provinsi Bali disebabkan oleh tingkat kesejahteraan masyarakat yang dapat berubah setiap saat. Disamping itu, persentase penanganan masalah PMKS di Provinsi Bali berdasarkan indikator kinerja pada kajian teknokratik dalam Bab II masih relatif kecil disebabkan karena keterbatasan anggaran. Oleh sebab itu, penanganan masalah PMKS tidak hanya bergantung pada pemerintah daerah namun juga harus melibatkan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) melalui lembaga-lembaga masyarakat, CSR, dan sejenisnya.

Berdasarkan hasil pendataan PSKS di Provinsi Bali tahun 2017 sebanyak3.302 meliputi Pekerja Sosial Profesional 36 orang, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) 1.468 orang, Taruna Siaga Bencana (TAGANA) 461 orang,

31

Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) 162 LKS, Karang Taruna (KT) 504 KT, Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LKKK) 9 lembaga, Wahana Kesejahteraan Sosial Keluarga Berbasis Masyarakat (WKSKBM) 222, Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial (WPKS) 105 orang, Penyuluh Sosial 77 orang, Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat (TKSK) 35 orang dan Dunia Usaha 223 pengusaha.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali dalam pelaksanaan tugas dan fungsi adalah sebagai berikut: :

1. Permasalahan terkait kesekretariatan:

a. Belum optimalnya kualitas pelayanan informasi publik.

b. Belum optimalnya kualitas dokumen perencanaan.

c. Masih kurangnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya.

d. Kurang memadainya sarana dan prasarana untuk menunjang pelayanan perangkat daerah.

2. Permasalahan terkait kesetaraan dan keadilan gender:

a. Indeks Pembangunan Gender (IPG) meningkat namun relatif rendah dibandingkan kondisi ideal sebesar 100.

b. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) relatif rendah dibandingkan kondisi ideal dan daerah lain.

c. Keterlibatan perempuan di lembaga legislative, Eksekutif dan Yudikatif relatif rendah, terlihat dari rasio Keterwakilan perempuan dalam parlemen, jabatan struktural dan jabatan jaksa.

c. Keterlibatan perempuan di lembaga legislative, Eksekutif dan Yudikatif relatif rendah, terlihat dari rasio Keterwakilan perempuan dalam parlemen, jabatan struktural dan jabatan jaksa.

Dokumen terkait