• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistim Pengelolaan Perkerasan (Pavement Management System,

Dalam dokumen I S B N : TEKNIK PENGELOLAAN JALAN (Halaman 38-46)

A. Konsep Pengelolaan Pemeliharaan Jalan

3. Manajemen Pemeliharaan Jalan

3.4. Sistim Pengelolaan Perkerasan (Pavement Management System,

3.4.1. Konsep Dasar

PMS adalah suatu sistim yang dibuat dalam rangka pengelolaan jalan sehingga dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan para pembina jalan sehingga pelaksanaan penyelenggaraan jalan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Gambaran mengenai PMS dapat diilustrasikan pada Gambar A.6. PMS tersebut digunakan dalam mendukung kegiatan pemeliharaan asset jalan secara keseluruhan pada suatu pembinaan jaringan jalan yang dilaksanakan sesuai dengan tahapan kegiatan pemeliharaan jalan. . PMS dibentuk dengan modul-modul yang terintegrasi dengan modul-modul yang lainnya dengan pertimbangan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan sistim itu nantinya. Fungsi dari masing-masing modul dalam PMS dapat ditunjukkan pada Gambar A.7.

Gambar A.6 – Ilustrasi Penggunaan PMS

PMS tersebut digunakan dalam mendukung kegiatan pemeliharaan asset jalan secara keseluruhan pada suatu pembinaan jaringan jalan yang dilaksanakan sesuai dengan tahapan kegiatan pemeliharaan jalan. PMS dibentuk dengan modul-modul yang terintegrasi dengan modul-modul yang lainnya dengan pertimbangan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan sistim itu nantinya. Fungsi dari masing-masing modul dalam PMS dapat ditunjukkan pada Gambar A.7.

Gambar A.7 – Fungsi PMS dalam Pengelolaan Aset Jalan

3.4.2. Strategi Pengelolaan Pemeliharaan Jalan

Kondisi pada umumnya yang ada di daerah dalam kegiatan pemeliharaan jalan adalah terbatasnya dana untuk kegiatan pemeliharaan. Dibutuhkan dana yang relatif besar untuk kegiatan pemeliharaan, namun karena total jaringan jalan yang ada juga besar maka agar semua ruas dapat tertangani, biaya pemeliharaan perkilometer diperkecil (tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada). Hal ini akan mengakibatkan kegiatan pemeliharaan tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan dengan demikian tujuan dari kegiatan pemeliaharaan pada akhirnya tidak tercapai.

Untuk mengatasi hal tersebut maka salah satunya adalah dilakukan prioritas penggunaan biaya sesuai dengan dana yang dialokasikan untuk kegiatan pemeliharaan jalan. Dalam melakukan prioritas berdasarkan sumber daya yang terbatas, haruslah dilakukan

berdasarkan acuan yang didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi teknik. Salah satu prinsip dasar dalam pemrograman pekerjaan jalan adalah ’melindungi’ apa yang telah diinvestasikan sebelumnya dan untuk itu maka harus mengalokasikan dana yang tersedia utnuk membiayai kegiatan-kegiatan dengan urutan sebagai berikut:

• Pertama, lakukan pemeliharaan rutin untuk jaringan jalan untuk kondisi ’baik’ dan ’sedang’ guna mencapai standar pelayanan yang dapat diterima dan untuk mencegah kerusakan jalan agar kondisinya sesuai dengan yang direncanakan dengan menggunakan tenaga pekerja setempat, peralatan dan bahan-bahan yang sesuai.

• Kedua, jika masih ada dana, lakukan perbaikan setempat pada segmen tertentu dengan kondisi ’rusak’ pada suatu ruas jalan dan pemeliharaan periodik dengan cara pelapisan ulang ataupun resealing untuk mencegah yang kerusakan lebih parah. Dengan demikian kondisi jalan tersebut dapat dikembalikan ke kondisi ’baik’ kembali.

• Ketiga, jika masih ada dana, maka dapat dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan periodik lainnya seperti rehabilitasi atau peningkatan untuk ruas-ruas jalan yang mengalami kondisi ’rusak berat’.

• Jika dana yang tersedia tidak mencukupi untuk kegiatan pemeliharaan periodik, maka dilakukan kegiatan penunjangan kegiatan penanganan untuk dapat meningkatkan kemampuan pelayanan pada ruas jalan dengan kondisi kemampuan pelayanan tidak mantap atau kritis, agar ruas jalan tersebut tetap dapat berfungsi melayani lalu lintas dan agar kondisi jalan pada setiap saat tidak semakin menurun. Kegiatan ini adalah merupakan kegiatan pemeliharaan jalan yang bersifat darurat/ sementara.

3.4.3. Sistim Pengelolaan Jalan Berbasis Komputer

Dengan adanyanya kemajuan teknokogi komputer saat ini akan memudahkan kegiatan pengelolaan jalan. Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh, yaitu antara lain:

- Meningkatkan kinerja pengelolaan pemeliharaan jalan; - Memperkuat pengendalian biaya dan kontrak;

Namun dalam penerapannya akan membutuhkan invenstasi biaya yang meliputi biaya-biaya antar lain:

- Pengumpulan data dan pembaharuan data kondisi terkini; - Perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware); - Pelatihan personil.

Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka untuk jaringan jalan yang relatif sedikit penggunaan sistim pengelolaan tersebut lebih baik dilakukan secara manual (tidak berbasis komputer). Sedangkan untuk jaringan jalan yang relatif besar dapat digunakan sistim dengan berbasis komputer. Penggunaan system yang berbasis komputer tersebut dapat berupa:

• Sistim Informasi.

Sistim terebut semata-mata dimaksudkan untuk memudahkan pengelolaan informasi/ pelaporan. Yang termasuk dalam sistem ini adalah Kabupaten Road Management System (KRMS) yang dikembangkan oleh Bina Marga pada tahun 1998.

• Sistim Pendukung Pengambil Keputusan.

Sistim ini selain digunakan untuk memudahkan pengelolaan informasi, juga digunakan untuk melakukan analisa dan evaluasi guna membantu dalam pengambil keputusan dalam strategi pemeliharaan jalan. Jenis-jenis sistem tersebut yang ada di Indonesia adalah:

- MMS (Management Maintenance System), adalah sistim pengelolaan jaringan jalan tol yang dimilki oleh Jasa Marga; - IRMS (Inter Urban Road Management System), adalah

merupakan sistim pengelolaan jalan berbasis komputer yang digunakan untuk jaringan jalan luar kota oleh Ditjen Bina Marga.

- URMS (Uraban Road Managament System), adalah merupakan sistem pengelolaan jaringan jalan pada kota-kota besar yang dikembangkan oleh Binkot Ditjen Bina Marga.

- SIMJAKA (Sistim Manajemen Pemeliharaan Jalan Kabupaten), adalah merupakan sistem pengelolaan jaringan jalan kabupaten yang kajiannya dikembangkan oleh Puslitbang Prasarana Transportasi.

3.4.4. HDM IV

HDM IV (Highway Development and Management versi 4) adalah suatu program aplikasi komputer yang dikembangkan oleh World Bank dan digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan analisa dalam kegiatan pengelolaan dan pembangunan pada suatu jaringan jalan. Tujuan yang diharapkan dari pengembangan kegiatan ini adalah antara lain:

- Standarisasi dalam kegiatan analisa ekonomi dan analisa teknis dari suatu pembiayaan jalan (road ekspenditure);

- Rasionalisasi pada tahapan kegiatan planning, programming, budged appraisal dan formulasi kebijakan;

- Memanfaatkan kemajuan teknologi IT dalam kegiatan pengelolaan jalan.

Software aplikasi ini terus berkembang dan yang terakhir adalah HDM ver 2.0. HDM IV adalah merupakan pengembangan dari HDM III. Penyempurnaan teru dilakukan dan salah satu penyempurnaan yang dilakukan adalah memperbaiki model kerusakan jalan yang mencakup suatu rentang yang lebih besar dari tipe-tipe perkerasan.

Proses yang dilakukan pada HDM ini mencakup untuk analisa-analisa pada kegiatan-kegiatan Planning, Programming, Preperation dan Operation seperti yang ditunjukkan pada Gambar A.8. Sedangkan pada Gambar A.9 diilustrasikan struktur dari Modul-modul yang ada pada HDM.

Gambar A.8 – Siklus Manajemen pada HDM IV

Gambar A.9 – Arsitektur System HDM

Activity Time horizon Staff responsible Spatial coverage Data detail Mode of computer operation

Planning Long term (Strategic) Senior Management and policy level Network-wide Programm-ing Medium term (tactical) Middle-level professionals Network or sub-network

Preparation Budget year Junior Professional Scheme level/ section Operations Immediate/ very short term Technicians/ sub-professionals Scheme level/ Sub-section Coarse/ summary Fine/ detailed Automatic Interactive

10 Years Analysis Period Run 1 Run 2 Run 3 Run 4 Run 5 Base Unlimited High Medium Low Routine Only (Annual 10

Million Constrain) (Annual 8 Million Constrain) (Annual 6 Million Constrain)

- Chip Seal (resurfacing)

% of Network

(Annual) - 5.60% 4.00% 3.70% 3.00%

(10 year Annual Average) Area (,000 m2) - 689 498 455 366

Annual Cost - 1.97 1.51 1.31 1.03

% of Network

(Annual) - 7.80% 7.10% 6.30% 5.20%

(10 year Annual Average) Area (,000 m2) - 960 871 777 648

Annual Cost - 6.36 5.76 5.13 4.23

8.32 7.27 6.43 5.26

Annual Agency Cost (10 year Average) 2 0.51 0.68 0.97 1.1

Surface Roughness 10yr (IRI) 9.73 4.01 4.61 5.23 6.02 Routine Patching

Network Condition

WORK SUMMARY COMPARISON Periodic Maintenance

- Overlays

Annual Cost for Periodic Maintenance:

Gambar A.10 – Skenario Analisa dengan HDM IV pada Tingkat Penyusunan Program

ROUGHNESS: AVERAGE FOR ROAD NETWORK BY PAVEMENT SURFACE 0 2 4 6 8 10 12 14 16 20 05 20 06 20 07 20 08 20 09 20 10 20 11 20 12 20 13 20 14 Year R oughness ( IR I) IRI (Unconstrain) Constrain (10M Annual) Constrain (8M Annual) Constrain (6M Annual) Routine Only

4. Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Jalan

Dalam dokumen I S B N : TEKNIK PENGELOLAAN JALAN (Halaman 38-46)

Dokumen terkait