• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam proposal ini dibuat gambaran sistematis Disertasi yaitu dibagi kedalam 5 (lima) bab, untuk garis besarnya dapat dibagi sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan. Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka konseptual, kerangka teori, kerangka pemikiran, keaslian penelitian, metode penelitian yang menjelaskan tentang spesifikasi, alat pengumpul data, analisis data, kemudian dijelaskan sistematika dari penulisan disertasi ini.

BAB II Tinjauan Pustaka, memberikan gambaran tentang Corporate Social Responsibility (CSR), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT.Perkebunan Nusantara-III.

BAB III Memberikan gambaran pelaksanaan CSR BUMN Perkebunan di Indonesia antara lain PT.Perkebunan Nusantara-IV, PT.Perkebunan Nusantara-V dan PT.Bakrie Plantation, Tbk, Pelaksanaan CSR di PT.Perkebunan Nusantara-III dan Gambaran Umum tentang PT.Perkebunan Nusantara-III

BAB IV Menguraikan mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi dan Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perkebunan di Indonesia.

BAB V Membahas tentang rekonstruksi Corporate Social Responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perkebunan di Indonesia berdasarkan nilai keadilan.

BAB VI Merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan, saran dan implikasi kajian disertasi setelah penelitian dilakukan.

I. Original Penelitian

Sebelum penulis melakukan penelitian ini, ada beberapa penelitian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang telah dilakukan, tetapi kajian-kajian yang ada belum menganalisis tentang model penerima Corporate Social Responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Negara Perkebunan di Indonesia. Adapun beberapa kajian yang telah adalah antara lain :

Pertama, “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan implementasinya” oleh Suparnyono, Disertasi Program Doktor Ilmu Hukum,

Universitas Diponegoro Semarang, tahun 2008. Mengkaji tentang implementasi TJSP dan menggali factor apakah yang mendorong perusahaan mengimplementasikan TJSPnya, serta menemukan nilai-nilai moral atau asas-asas hukum apakah yang dapat diakomodasikan oleh peraturan yang akan datang (das sollen) sehingga keseimbangan antara kepentingan perusahaan di satu pihak dan kepentingan stakeholders di pihak lain dapat dicapai/diwujudkan165

Kedua, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia ; Mandatory

vs Voluntary (“Studi Tentang Penerapan Ketentuan CSR pada Perusahaan Multi Nasional, Swasta Nasional dan Badan Usaha Milik Negara”) oleh

Mukti Fajar ND., Disertasi Program Doktor Ilmu Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta, tahun 2009. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mukti Fajar ND terdapat uraian tentang TJSP dalam HAM pada salah satu subbab, namun belum menjelaskan dasar dan konsep TJSP dalam HAM dan pengaturannya, dan mengapa PPKS berkewajiban dalam memenuhi hak EKOSOS masyarakat lokal. Penelitian Mukti Fajar ND untuk menjawab pengaturan TJSP di Indonesia, wajib atau sukarela, dan ruang lingkup TJSP di Indonesia dan terakhir Mukti Fajar ND ingin memotret masalah pelaksanaan tanggung jawab social perusahaan di Indonesia166

165

Suparnyono, “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan implementasinya” Disertasi Program Doktor Ilmu Hukum, Universitas Diponegoro Semarang, 2008, h.22

166

Mukti Fajar ND, Tipe Negara Hukum, Banyumedia Publishing, cet kedua, Malang, h.27

Ketiga, “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan pada Perusahaan

Sumber Daya Alam Bidang Pertambangan Mineral dihubungkan dengan Undang-undang”. Oleh Eddy Angkawibawa, Disertasi Program Doktor Ilmu

Hukum, Universitas Padjajaran, Bandung, 2010. Penelitian yang dilakukan oleh Eddy Angkawibawa, dikosentrasikan pada pengkajian prinsip-prinsip tanggung jawab sosial dan lingkungan secara umum yang diimplementasikan pada perusahaan pengelola sumber daya alam pertambangan mineral dan kebijakan tanggung jawab sosial dan lingkungan pada perusahaan pengelola sumber daya alam pertambangan mineral dikaitkan dengan asas keadilan bagi masyarakat setempat, serta konsep tanggung jawab sosial dan lingkungan pada perusahaan pengelolaan sumber daya alam pertambangan mineral yang mendukung pelestarian lingkungan hidup dalam mencapai tujuan Negara kesejahteraan.167

Keempat, “Potensi Penerapan Jawab Sosial Perusahaan dalam kaitan

Pertambangan di Sumatera Barat”, oleh Busyra Azheri, Disertasi Program

Doktor Ilmu Hukum, Universitas Brawijaya, Malang, 2010. Busyra Azheri dalam penelitiannya, berupaya mencari dan menemukan prinsip TJSP yang terdapat dalam undang-undang mineral dan batu bara. Penelitian Busyra Azheri memotret penerapan prinsip TJSP oleh perusahaan pertambangan di Sumatera Barat dan terakhir mencari dan menemukan konsep pembentukan

167

Eddy Angkawibawa, “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan pada Perusahaan Sumber Daya Alam Bidang Pertambangan Mineral dihubungkan dengan Undang-undang”. Disertasi Program Doktor Ilmu Hukum, Universitas Padjajaran, Bandung, 2010, h. 17

hukum perusahaan berkaitan dengan pengaturan tanggung jawab sosial perusahaan di bidang pertambangan.168

Kelima, Firdaus, “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Hak

Asasi Manusia (Studi Terhadap Pemenuhan Hak Ekonomi Sosial Masyarakat Lokal oleh Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Propinsi Riau), oleh Firdaus, Disertasi Program Doktor Ilmu Hukum, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2009. Penelitian yang dilakukan Firdaus dikosentrasikan pada Hak Ekosos merupakan bagian dari HAM. Oleh sebab itu pemerintah bertanggung jawab untuk memenuhi hak Ekosos masyarakat dan Negara harus mengakomodasi tuntutan masyarakat, mengatur TJSP yang mewajibkan perusahaan untuk memenuhi hak Ekosos masyarakat lokal, karena prinsip kesukarelaan tidak menjamin perusahaan taat dan patuh untuk melaksanakan TJSP.169

Setelah membaca dan menelaah penelitian-penelitian terdahulu , terdapat perbedaan yang mendasar dengan penelitian yang akan penulis

laksanakan. Titik fokus penelitian “Membangun Model Penerima Corporate Social Responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Negara Perkebunan di

Indonesia berdasarkan nilai keadilan dan kesejahteraan” adalah BUMN harus

mengatur secara khusus tentang CSR sehingga penerima Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN Perkebunan di Indonesia dapat merasakan

168

Busyra Azheri, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam kegiatan Pertambangan di Sumatera Barat, Disertasi Program Doktor Ilmu Hukum, Universitas Brawijaya, Malang, 2010, h. 20

169

Firdaus, “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Hak Asasi Manusia (Studi Terhadap Pemenuhan Hak Ekonomi Sosial Masyarakat Lokal oleh Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Propinsi Riau), Disertasi Program Doktor Ilmu Hukum, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2009, h. 553

mamfaat dari bantuan dana tersebut. Pemaparan diatas, dapat menjadi

pertimbangan bahwa penelitian tentang “Membangun Model Penerima

Corporate Social Responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Negara Perkebunan di Indonesia Indonesia berdasarkan nilai keadilan dan

kesejahteraan” merupakan penelitian yang orisinil, karena belum ada penelitian terdahulu yang memfokuskan kajian dan menjawab tentang model penerimaCorporate Social Responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Negara Perkebunan di Indonesia.

Dokumen terkait