• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

H. Siswa

2. Obyek Penelitian adalah Prestasi Belajar, Kedisiplinan Belajar, Status Sosial Ekonomi, dan Fasilitas Belajar di Rumah.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah kumpulan lengkap dari seluruh elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain yang disebabkan karena adanya karakteristik yang berlainan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kasihan, Bantul. 2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi. Peneliti mengambil sampel siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kasihan, Bantul. Berdasarkan pertimbangan kemampuan, waktu dan biaya yang dimiliki oleh peneliti, maka penelitian tidak dilaksanakan pada seluruh populasi tetapi pada sebagian populasi (sampel). Diketahui keseluruhan populasi penelitian berjumlah 225 siswa maka sampel yang akan diambil berjumlah 135 (60%).

Cara atau teknik pengambilan sampel yang teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu pada penelitian ini adalah kelas XI dianggap berada pada fase stabil serta pertimbangan biaya dan waktu dalam melaksanakan penelitian.

E. Variabel dan Pengukuran Penelitian 1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa suatu gejala yang diteliti. Adapun variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini meliputi: 1) Variabel Kedisiplinan Belajar

2) Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua 3) Variabel Fasilitas Belajar di rumah

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat pada penelitian ini adalah Prestasi Belajar siswa kelas XI.

2. Pengukuran Variabel

a. Variabel bebas (Independent Variable)

Dalam penelitian ini skala yang digunakan adalah skala kedisiplinan dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolak, melalui rentangan tertentu. Oleh sebab itu, pernyataan yang diajukan ada

dua kategori, yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif. Skala kedisiplinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.

1) Kedisiplinan Belajar

Tabel III.1

Pengembangan Indikator Variabel Kedisiplinan Belajar

Indikator Pernyataan

Positif Negatif 1. Mempunyai jadwal atau rencana belajar 1, 2

2. Ketaatan dan keteraturan dalam belajar 4 3

3. Persiapan belajar 5, 15

4. Perhatian terhadap kegiatan pembelajaran 6, 7 8 5. Menyelesaikan tugas pada waktunya 14 9 6. Patuh dan taat terhadap tata tertib di sekolah 11 10 7. Perhatian terhadap materi 12, 13

Sumber: Menurut Hurlock (Suciningrum, 2011:19) 2) Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Tabel III.2

Pengembangan Indikator Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Indikator Pernyataan

1.Tingkat Pendidikan 1, 2 2.Tingkat Pendapatan 3, 4

3.Fasilitas Keluarga 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 Sumber: Soerjono Soekanto (1989:214)

3) Fasilitas Belajar di Rumah Tabel III.3

Pengembangan Indikator Variabel Fasilitas Belajar di Rumah Indikator

Pernyataan 1.Perlengkapan Sekolah 1, 2, 3, 4

2. Kamar Belajar 5, 6

3. Meja dan Kursi 7

4. Penerangan 8, 9

5. Sarana ke sekolah 10 6. Lingkungan Belajar 11 Sumber: Dwi Yuli Susanti (2009: 24-25)

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Prestasi belajar diukur berdasarkan nilai akhir siswa pada raport yang diperoleh siswa pada semester gasal. Prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kasihan, Bantul menggunakan acuan yaitu Penilaian Acuan Patokan tipe II (PAP II) (Masidjo, 1995) dikelompokkan menjadi:

Tabel III.4

Kelompok Prestasi Belajar PAP Tipe II No Nilai/skor Keterangan 1 81 – 100 Sangat Tinggi 2 66 – 85 Tinggi 3 56 -65 Cukup 4 46 – 55 Rendah 5 0 – 45 Sangat Rendah F. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Kuesioner

Teknik kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden sebagai sampel untuk mendapatkan informasi dari responden.

2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan mencari data mengenai variabel yang berupa catatan, surat kabar dan sebagainya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan nilai raport semester gasal.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen untuk mengumpulkan data, digunakan penelitian sebagai berikut.

1. Kuesioner

Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data mengenai kedisiplinan belajar, status sosial ekonomi orang tua, dan fasilitas belajar. Langkah-langkah yang diperlukan dalam membuat kuesioner sebagai berikut.

a. Menentukan indikator-indikator dalam setiap variabel. b. Membuat daftar pertanyaan

c. Membuat skoring

Alternatif jawaban kuesioner 1) Kedisiplinan belajar

Tabel III.5

Skor Pernyataan kuesioner

Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 2 Ragu-ragu 3 3 Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

2) Status sosial ekonomi orang tua dan fasilitas belajar Jawaban a : skor 4

Jawaban b : skor 3 Jawaban c : skor 2 Jawaban d : skor 1

2. Nilai Raport Siswa

Peneliti menggunakan nilai raport untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang telah dicapai pada semester gasal.

H. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Pengujian Validitas Kuesioner

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Muhadi, 2011:45). Uji korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson yaitu sebagai berikut:

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variabel X dan Y = jumlah responden

= skor total item = skor item

Besarnya nilai koefisien r dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikan 5%. Jika lebih besar daripada , maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid dan sebaliknya jika lebih besar dari maka butir pertanyaan dapat dikatakan tidak valid.

Kuesioner yang disebar sebanyak 180 dan kembali sebanyak 171. Dari 171 kuesioner diambil sebanyak 36 untuk dilakukan uji validitas. Uji validitas menggunakan sampel berjumlah N = 36, dengan derajat kebebasan sebesar 34 (dk = 36-2) sehingga didapatkan = 0,329. dapat dilihat pada kolom kolom corrected item-total

correlation dengan menggunakan perhitungan SPSS 16 for Windows

sebagai berikut:

Tabel III.6

Hasil Uji Validitas Pertama Variabel Kedisiplinan Belajar Butir Keterangan 1 0,537 0,329 Valid 2 0,349 0,329 Valid 3 0,341 0,329 Valid 4 0,617 0,329 Valid 5 0,429 0,329 Valid 6 0,563 0,329 Valid 7 0,492 0,329 Valid 8 0,526 0,329 Valid 9 0,307 0,329 Tidak Valid 10 0,331 0,329 Valid 11 0,560 0,329 Valid 12 0,727 0,329 Valid 13 0,544 0,329 Valid 14 0,570 0,329 Valid 15 0,046 0,329 Tidak Valid

Berdasarkan uji validitas di atas dapat diketahui besarnya untuk setiap butir pertanyaan. Pada taraf signifikan 5% diketahui dari 2 butir pertanyaan (9 dan 15) lebih kecil dari atau dapat dikatakan tidak valid. Sedangkan 13 butir

pertanyaan yang lain mempunyai lebih besar dari . Sebanyak 2 butir pertanyaan yang tidak valid dihapus/dihilangkan dan dilakukan pengujian ulang pada butir pertanyaan yang valid.

Tabel III.7

Hasil Uji Validitas Kedua Variabel Kedisiplinan Belajar Butir Keterangan 1 0,574 0,329 Valid 2 0,398 0,329 Valid 3 0,375 0,329 Valid 4 0,581 0,329 Valid 5 0,371 0,329 Valid 6 0,598 0,329 Valid 7 0,519 0,329 Valid 8 0,516 0,329 Valid 10 0,355 0,329 Valid 11 0,539 0,329 Valid 12 0,724 0,329 Valid 13 0,612 0,329 Valid 14 0,552 0,329 Valid

Berdasarkan hasil pengujian ulang dapat diketahui pada keseluruhan 13 butir pertanyaan lebih besar dari dan dinyatakan semuanya valid dan dapat digunakan untuk analisis data untuk penelitian.

Tabel III.8

Hasil Uji Validitas Pertama Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua Butir Keterangan 1 0,509 0,329 Valid 2 0,418 0,329 Valid 3 0,690 0,329 Valid 4 0,432 0,329 Valid 5 -0,131 0,329 Tidak Valid 7 0,577 0,329 Valid

8 0,631 0,329 Valid

9 -0,149 0,329 Tidak Valid

10 0,529 0,329 Valid

11 -0,042 0,329 Tidak Valid

12 0,549 0,329 Valid

Berdasarkan uji validitas di atas dapat diketahui besarnya untuk setiap butir pertanyaan. Pada taraf signifikan 5% diketahui dari 4 butir pertanyaan (5, 6, 9, dan 11) lebih kecil dari atau dapat dikatakan tidak valid. Sedangkan 8 butir pertanyaan yang lain mempunyai lebih besar dari . Sebanyak 4 butir pertanyaan yang tidak valid dihapus/dihilangkan dan dilakukan pengujian ulang pada butir pertanyaan yang valid.

Tabel III.9

Hasil Uji Validitas Kedua Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua Butir Keterangan 1 0,533 0,329 Valid 2 0,448 0,329 Valid 3 0,700 0,329 Valid 4 0,486 0,329 Valid 7 0,590 0,329 Valid 8 0,649 0,329 Valid 10 0,581 0,329 Valid 12 0,536 0,329 Valid

Berdasarkan hasil pengujian ulang dapat diketahui pada keseluruhan 8 butir pertanyaan lebih besar dari dan dinyatakan semuanya valid dan dapat digunakan untuk analisis data untuk penelitian.

Tabel III.10

Hasil Uji Validitas Pertama Variabel Fasilitas Belajar di Rumah Butir Keterangan 1 0,760 0,329 Valid 2 0,663 0,329 Valid 3 0,631 0,329 Valid 4 0,357 0,329 Valid 5 0,657 0,329 Valid 6 0,200 0,329 Tidak Valid 7 0,616 0,329 Valid 8 0,183 0,329 Tidak Valid 9 0,120 0,329 Tidak Valid 10 0,558 0,329 Valid 11 0,615 0,329 Valid

Berdasarkan uji validitas di atas dapat diketahui besarnya untuk setiap butir pertanyaan. Pada taraf signifikan 5% diketahui dari 3 butir pertanyaan ( 6, 8 dan 9) lebih kecil dari atau dapat dikatakan tidak valid. Sedangkan 8 butir pertanyaan yang lain mempunyai lebih besar dari . Sebanyak 3 butir pertanyaan yang tidak valid dihapus/dihilangkan dan dilakukan pengujian ulang pada butir pertanyaan yang valid.

Tabel III.11

Hasil Uji Validitas Kedua Variabel Fasilitas Belajar di Rumah Butir Keterangan 1 0,733 0,329 Valid 2 0,671 0,329 Valid 3 0,604 0,329 Valid 4 0,402 0,329 Valid 5 0,719 0,329 Valid 7 0,716 0,329 Valid 10 0,502 0,329 Valid 11 0,685 0,329 Valid

Berdasarkan hasil pengujian ulang dapat diketahui pada keseluruhan 8 butir pertanyaan lebih besar dari dan dinyatakan semuanya valid dan dapat digunakan untuk analisis data untuk penelitian.

2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner

Menurut Muhadi (2011:45) reliabiltas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen sudah baik. Apabila datanya benar sesuai dengan kenyataannya, maka beberapa kalipun diambil, tetap akan sama.

Reliabilitas kuesioner ditentukan dengan cara menghitung koefisien realibilitas . Koefisien realibilitas dinyatakan dengan menggunakan rumus Alpha dari Cronbach sebagai berikut:

( ) Keterangan:

= reliabilitas instrumen

= banyaknya butir pertanyaan = jumlah varians butir

= varians total

Pada penelitian ini, taraf signifikan yang digunakan oleh peneliti adalah 5% dengan = 0,329. Jika lebih besar

dari maka seluruh butir pertanyaan tersebut reliabel. Sebaliknya, jika lebih kecil dari maka seluruh butir pertanyaan tersebut tidak reliabel.

Tabel III.12

Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel

No. Variabel Keterangan 1. Kedisiplinan belajar 0,849 0,329 Reliabel 2. Status sosial ekonomi

orang tua

0,823 0,329 Reliabel 3. Fasilitas belajar di rumah 0,871 0,329 Reliabel

Hasil uji tingkat realibilitas dari tabel di atas kemudian dibandingkan dengan tingkat keterandalan variabel penelitian yang dikemukakan oleh Arikunto (2002:245):

Tabel III.13

Tingkat Keterandalan Variabel Penelitian No. Koefisien Alpha Interpretasi Tingkat Keandalan

1. 0,8 – 1,00 Sangat Tinggi

2. 0,6 – 0,8 Tinggi

3. 0,4 – 0,6 Cukup

4. 0,2 – 0,4 Rendah

5. 0,0 – 0,2 Sangat Rendah

Berdasarkan hasil pengujian reabilitas variabel kedisiplinan belajar pada kolom Cronbach's Alpha dapat diketahui = 0,849. Oleh karena lebih besar dari atau 0,849 > 0,329 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan reliabel dengan tingkat keterandalan sangat tinggi.

Berdasarkan hasil pengujian reabilitas variabel status sosial ekonomi orang tua pada kolom Cronbach's Alpha dapat diketahui = 0,823. Oleh karena lebih besar dari atau 0,823 > 0,329 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan reliabel dengan tingkat keterandalan sangat tinggi.

Berdasarkan hasil pengujian reabilitas variabel fasilitas belajar di rumah pada kolom Cronbach's Alpha dapat diketahui = 0,871. Oleh karena lebih besar dari atau 0,871 > 0,329 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan reliabel dengan tingkat keterandalan sangat tinggi.

I. Teknik Analisis Data

Agar pengujian hipotesis dalam penelitian ini ditarik tidak menyimpang, maka diperlukan uji prasyarat. Pengujian prasyarat analisis korelasi dalam penelitian ini adalah uji normalitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas menetapkan suatu titik dimana teoritis dan yang terobservasi mempunyai perbedaan terbesar. Artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel random dari data distribusi teoritis (Ghozali, 2002 :35-36). Alat statistik untuk pengujian normalitas data penelitian ini adalah dengan Kolmogorov Smirnov Test. Tujuan uji ini adalah untuk

menguji normalitas data dengan uji hipotesis. Data yang di uji normal adalah nilai residual dari semua variabel. Rumus

Kolmogorov Smirnov Test (Ghozali, 2002 : 36) sebagai berikut: | |

Keterangan:

D = Deviasi maksimum

= Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar taraf signifikan 5%, berarti sebaran data variabel normal. Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikansi 5% berarti sebaran data variabel tidak normal. Untuk mempermudah perhitungan, peneliti menggunakan bantuan progam SPSS 16.0 For Windows.

2. Uji Deskriptif Data

Data mengenai kedisiplinan belajar, status sosial ekonomi orang tua dan fasilitas belajar di rumah dengan prestasi belajar siswa yang telah diperoleh melalui penyebaran kuesioner tersebut akan disajikan oleh peneliti dalam bentuk tabel frekuensi, yaitu tabel yang berisi tabulasi data dari skor-skor yang diperoleh dari jumlah keseluruhan skor-skor untuk item-item pernyataan dalam kuesioner yang diperoleh dari siswa.

Selanjutnya menghitung rata-rata (mean), median,

modus, dan simpangan baku (standar deviasi) berdasarkan skor-skor data yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan bantuan progam SPSS 16.0 For Windows.

Untuk menentukan apakah prestasi belajar siswa dengan kedisiplinan belajar, status sosial ekonomi orang tua dan fasilitas belajar di rumah siswa sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah atau sangat rendah, peneliti mengacu pada penilaian patokan tipe II (PAP Tipe II). Tingkat penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score adalah 56% dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup untuk nilai-nilai diatas dan dibawah cukup diperhitungkan sebagai berikut:

Tabel III.14 PAP Tipe II

Tingkat Penguasaan Kompetensi Keterangan

81%-100% Sangat Tinggi

66%-80% Tinggi

56%-65% Cukup

46%-55% Rendah

Dibawah 46% Sangat Rendah

3. Uji Korelasi

Pengujian ini digunakan untuk menguji dua variabel apakah ada hubungan atau tidak, dengan jenis data ordinal. Teknik analisis korelasi ini menggunakan korelasi Pearson yaitu analisis korelasi

product. Rumus korelasi product moment (Arikunto, 1984:58) sebagai berikut:

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variabel X dan Y = jumlah responden

= Jumlah Produk dari X dan Y = Jumlah nilai dari X

= Jumlah nilai dari Y = Jumlah X kuadrat = Jumlah Y kuadrat

Uji koefisien korelasi Pearson dilakukan untuk menguji ke tiga hipotesis yang menyatakan hubungan antara kedisplinan belajar dengan prestasi belajar, hubungan antara status sosial ekonomi dengan prestasi belajar, hubungan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar. Harga dikorelasikan dengan pada taraf signifikan 5%. Apabila lebih besar atau sama dengan maka Ho ditolak, sedangkan apabila lebih kecil dari maka Ho diterima. Koefisien korelasi yang diperoleh lalu diinterpretasikan. Pedoman untuk menginterpretasikan terhadap koefisien korelasi:

Tabel III.15

Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,19 Sangat Lemah

0,20 - 0,39 Rendah

0,40 - 0,69 Sedang/Cukup

0,70 - 0,89 Kuat/Tinggi

39 BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

SMA N 1 Kasihan adalah sekolah yang berada di kawasan Bantul Utara, daerah perbatasan kota, tepatnya berada di Jalan Bugisan Selatan Yogyakarta. Berdasarkan SK Menteri P dan K No.0292/0/78 tertanggal 2 September dan TMT 1 bulan April 1978 berdirilah SMA N 1 Tirtonirmolo (SMA N 1 Kasihan). Tujuan didirikannya sekolah ini adalah untuk menampung siswa/siswi lulusan SLTP yang berada di daerah Bantul.

Pada tanggal 1 Januari 1978 berdirilah SMA persiapan yang pengelolaannya diserahkan kepada SMA N 1 Yogyakarta. Selain itu karena saat itu kegiatan pembelajaran masih menumpang di SMA N 1Yogyakarta karena belum memiliki gedung sendiri. Pada angkatan pertama jumlah siswanya sebanyak 80 anak dan dibagi menjadi 2 kelas dengan guru tetap sebanyak 7 orang serta dibantu guru-guru dari SMA N 1 Yogyakarta.

Setelah memperoleh lokasi sendiri di jalan Bugisan Selatan, kelurahan tirtonirmolo, kecamatan Kasihan, Yogyakarta maka tanggal 11 Maret 1979 SMA persiapan mulai menempati gedung sendiri. Serta sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RepublikIndonesia Nomor: 035/0/1997 tanggal 7 Maret SMA negeri 1 Tirtonirmolo berubah nama menjadi SMA negeri 1 Kasihan. Nama-nama kepala sekolah yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMA Negeri Kasihan adalah sebagai berikut:

2. Drs. Sutopo Darmosasmito(1979-1981) 3. Drs. A. Sulistyo (1981-1984)

4. Drs. Soekemi (1984-1986) 5. Drs. Soemardji (1986-1987) 6. Drs. Soejadi (1987-1989)

7. Moch. Kukuh Hardjono, BA (1989-1990) 8. Drs. Samidjo (1990-1992)

9. Drs. Ig. Ramelan (1992-1993) 10. Drs. Ngabdurrochmin (1993-1995) 11. R. suhardjo, BA (1995-1997) 12. Dra. Sumarlinah (1997-2001)

13. Drs. HM. Edy Suhartoyo, MM (2001-oktober 2008) 14. Suwito, M.Pd (Oktober 2008-Februari 2009)

15. Drs. Suharja, M.Pd (Februari 2009-sekarang)

SMA Negeri 1 Kasihan dibatasi oleh perkampungan penduduk disebelah timur dan utara, sedangkan sebelah selatan dan barat dibatasi oleh jalan kampung. SMA Negeri 1 Kasihan terletak di Dusun Tegalsenggotan RT 02 Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Hingga saat ini SMA Negeri Kasihan beralamat di Jalan Bugisan Selatan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul.

A. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Kasihan

Visi : “Bertaqwa, Berprestasi, Berkepribadian dan Ramah Lingkungan”,

1. Bertaqwa artinya meyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Esa dan mengamalkan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya sesuai dengan keyakinan agama yang dianut.

2. Berprestasi artinya memiliki keunggulan baik akademik amupun non-akademik di tingkat nasional dan global.

3. Berkepribadian artinya memiliki sikap yang baik sesuai dengan 20 nilai akhlaq mulia baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.

4. Ramah lingkungan artinya memiliki sikap yang peduli terhadap lingkungan di sekitar sekolah maupun di masyarakat.

Misi : Misi sekolah adalah tindakan atau usaha untuk mewujudkan visi dengan rumusan sebagai berikut:

1. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan agamanya, sehingga kehidupan beragama di sekolah dapat tercipta manusia yang agamis penuh toleransi.

2. Menumbuhkan semangat berprestasi baik akademik maupun non-akademik dengan pembinaan, pendampingan, pembimbingan, dalam kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat siswa sehingga dapat bersaing di tingkat nasional maupun global. 3. Membina, mendidik, mengarahkan, dan memberi contoh implementasi

20 nilai-nilai akhlaq mulia dalam kegiatan sehari-hari di sekolah sehingga siswa dapat memiliki dan menerapkan nilai-nilai akhlaq mulia dalam kehidupan sehari-hari.

4. Membina, mendidik, mengarahkan, dan memberi contoh implementasi sikap ramah lingkungan dalam kegiatan sehari-hari di sekolah sehingga siswa dapat memiliki dan menerapkan sikap ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan Pendidikan Sekolah

1. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas

Tujuan Sekolah Menengah Atas adalah mengembangkan potensi anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, cakap, kreatif dan bertanggungjawab serta ketrampilan untuk mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2. Tujuan Pendidikan SMA Negeri 1 Kasihan

Tujuan SMA Negeri 1 Kasihan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

C. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan

Sistem pendidikan yang diterapkan pada SMA Negeri 1 Kasihan Bantul sejak tahun 2006 adalah system KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) bagi siswa kelas X, XI dan XII. Sistem pendidikan ini bertujuan untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar yang mampu membentuk

pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes.

D. Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Kasihan

Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Kasihan meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas dua program, yaitu program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

E. Muatan Kurikulum SMA Negeri 1 Kasihan

Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasara dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut:

1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. 3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. 4. Kelompok mata pelajaran estetika.

Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP No. 19 tahun 2005 Pasal 7.

1. Mata Pelajaran

Muatan Mata Pelajaran yang diberikan di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul sesuai dengan struktur kurikulum yang terdapat dalam Standar Isi.

Tabel IV.1

Muatan Mata Pelajaran Kelas X

Komponen Alokasi Waktu

Smt 1 Smt 2 A. 1. Mata Pelajaran Pendidikan Agama 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4. Bahasa Inggris 5 5 5. Matematika 4 4 6. Fisika 3 3 7. Biologi 3 3 8. Kimia 3 3 9. Sejarah 1 1 10. Geografi 2 2 11. Ekonomi 3 3 12. Sosiologi 2 2 13. Seni Budaya a. Seni Tari b. Seni Rupa 2 2

14. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2

15 Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2

16. Ketrampilan a. Batik b. Wirausaha 2 2 B. Muatan Lokal Bahasa Jawa 2 2 C. Pengembangan Diri - - Jumlah 43 43

Tabel IV.2

Muatan Mata Pelajaran Kelas XI dan XII Program IPA Komponen

Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A. 1. Mata Pelajaran Pendidikan Agama 2 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4. Bahasa Inggris 5 5 4 4 5. Matematika 4 4 5 5 6. Fisika 5 5 5 5 7. Kimia 6 6 6 6 8. Biologi 5 5 5 5 9. Sejarah 1 1 1 1 10. Seni Budaya a. Seni Tari b. Seni Rupa 2 2 2 2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga,

dan Kesehatan 2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan

Komunikasi 2 2 2 2 13. Ketrampilan 2 2 2 2 B. Muatan Lokal Bahasa Jawa 2 2 2 2 C. Pengembangan Diri - - - - Jumlah 43 43 43 43 Tabel IV.3

Muatan Mata Pelajaran Kelas XI dan XII Program IPS Komponen

Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A. 1. Mata Pelajaran Pendidikan Agama 2 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 4 4 5. Matematika 4 4 4 4

6. Sejarah 3 3 3 3 7. Geografi 5 5 5 5 8. Ekonomi 7 7 7 7 9. Sosiologi 3 3 3 3 10. Seni Budaya a. Seni Tari b. Seni Rupa 2 2 2 2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga,

dan Kesehatan 2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan

Komunikasi 2 2 2 2 13. Ketrampilan 2 2 2 2 B. Muatan Lokal Bahasa Jawa 2 2 2 2 C. Pengembangan Diri - - - - Jumlah 43 43 43 43 2. Muatan Lokal

Untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, maka SMAN 1 Kasihan memilih muatan lokal yang berkaitan budaya tersebut yaitu Bahasa Jawa. Dalam muatan lokal ini akan dikembangkan pengetahuan dan ketrampilan budaya Jawa yaitu Bahasa

Jawa.

3. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah keiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui :

a. Kegiatan Pelayanan Konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik.

b. Kegiatan Pengembangan Pribadi dan Kreatifitas Siswa dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakulikuler, yang mencangkup kegiatan :

1) Keagamaan ( Bintaqsis, Rohani Kristen, Katolik dan Hindu ) 2) Keolahragaan ( Basket, Sepakbola, Taekwondo )

3) Kepemimpinan ( Latihan Dasar Kepemimpinan siswa / LDK, Paskibraka, Palang Merah Remaja, Pramuka )

4) Seni ( Karawitan, Paduan Suara, Cheerleaders ) 5) Komputer

6) Kelompok ilmiah remaja, kelompok majalah kreasi 7) Bahasa korea

8) Tirto English Club (ETC)

Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih jenis ekstrakulikuler yang ada di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul.Segala aktifitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakulikuler dibawah pembinaan dan pengawasan guru pembina yang telah mendapat tugas dari Kepala Sekolah.

4. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar yang diatur di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul dengan

Dokumen terkait