• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengertian Dan Tujuan Google Scholar

Google scholar adalah layanan yang memungkinkan pengguna internet melakukan pencarian referensi pendidikan dan penelitian ilmiah berupa teks dalam berbagai format publikasi, yang dapat dipertanggungjawabkan

secara ilmiah. Google scholar dapat diakses melalui

http://scholar.google.co.id. Google tersebut diluncurkan pada tahun 2004,

16Azuar Juliandi, “Sitasi & Bibliografi: Cara Otomatis Penulisan Kutipan Dan Daftar

Pustaka Di Microsoft Word Untuk Keperluan Skripsi, Tesis Dan Disertasi”, (Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara : 12 September 2016), 3. Diakses 1 Juli 2019. Httpszenodo.Org...Azuar%20Juliandi%20%282016%29.%20Sitasi%20dan%20Bibli...

indeks google scholar mencakup jurnal-jurnal online dari publikasi ilmiah. Google scholar menyediakan cara yang mudah untuk mencari literatur akademik secara luas.17

Adapun google Scholar menyediakan informasi ilmiah dari berbagai disiplin ilmu. Google Scholar mengacu pada sumber penerbitan jurnal, repository universitas dan situs-situs yang diidentifikasi ilmiah oleh Google. Hasil pencarian melalui Google Scholar dapat berupa thesis, disertasi, makalah seminar, artikel dalam jurnal, makalah peer-review, jurnal online, abstrak dan artikel dari penerbit akademik, komunitas, professional, laporan teknis, pusat data percetak, dan lain sebagainya. Hal ini dimaksudkan untuk membantu seseorang mengidentifikasi penelitian yang paling relevan dari seluruh penelitian akademis.

Tujuan dari google scholar yaitu menyusun artikel seperti yang dilakukan peneliti, dengan memperhatikan kelengkapan teks dari setiap artikel, penulis, publikasi yang menampilkan artikel dan frekuensi penggunan kutipan artikel dalam literatur akademik lainnya. Hasil paling relevan akan muncul pada halaman pertama.18

2. Sitasi Informasi Pada Google Scholar

Sitiran atau citation di dalam penulisan ilmiah sangat penting. Dalam penulisan ilmiah, peneliti memerlukan sumber-sumber informasi sebagai

17

Muji Setyo, Tehnik Menyusun Manuskrip & Publikasi Ilmiah Internasional (Yogkjakrta: Deepublish, 2017), 141. Diakses 15 Mei 2019. Https://Books.Google.Co.Id/Books?Isbn=6024536003

18Sudia Ajjronisa, “Sistem Temu Balik Informasi Menggunakan Google Scholar”. UPT Perpustakaan UNP, 15 September 2017. Diakses 3 April 2019. Http://Repository.Unp.Ac.Id/Id/Eprint/8050

26

rujukan bagi tulisannya. Berbagai jenis sumber informasi yang digunakan antara lain ialah buku, jurnal, prosiding, makalah, karya akademik,

e-book, e- journal dan sebagainya. Alasan seorang penulis mensitasi karya

penulis sebelumnya antara lain untuk memperkuat sebuah temuan, memberitahu pembaca tentang penelitian yang sudah dilakukan, menerangkan konsep atau teori, menunjukkan karya lain yang berbeda dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa karya akademik yang baru akan selalu mengacu atau merujuk pada karya terdahulu yang terkait.19

Seorang peneliti atau penulis ilmiah wajib mencantumkan nama pengarang yang pernyataannya dikutip atau disitir di dalam artikel, makalah, laporan hasil penelitian yang ditulisnya. Kewajiban tersebut untuk memperlihatkan bahwa sesungguhnya peneliti tersebut telah menelaah terlebih dahulu bidang yang pernah dilakukan oleh orang lain.20

Adapun salah satu media sumber informasi yang relevan yaitu google scholar. Google Scholar merupakan mesin pencari literature publikasi yang mudah diakses. Dengan Google Scholar pengguna dapat melakukan pencarian materi-materi keilmuan berupa teks dalam berbagai format publikasi. Para akademisi dapat mencari literatur ilmiah melalui

19Purwani Istiana, “Pemanfaatan E-Journal Oleh Mahasiswa: Kajian Analisis Sitasi Terhadap Tesis Mahasiswa Klaster Saintek Universitas Gadjah Mada”, Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, XII, No. 2 (2016). Diakses 1 Juli 2019. Httpsjurnal.Ugm.Ac.Idbiparticledownload1729511275

20

Nurul Hayati, “ Analisis Sitiran Sebagai Alat Evaluasi Koleksi Perpustakaan”, Jurnal

Ilmu Perpustakaan Dan Informasi 2, No 1, (2016) : 3. Diakses 1 Juli 2019.Melalui

Google Scholar. Publikasi dosen/peneliti yang terindeks pada Google Scholar kemungkinan besar akan disitasi oleh publikasi yang lain.

Ketika suatu publikasi atau karya ilmiah dosen banyak disitasi oleh publikasi yang lain, dapat dikatakan bahwa artikel/publikasi tersebut berdampak pada publikasi yang lain. Hal inilah yang diharapkan oleh seseorang (dosen/peneliti) ketika membuat suatu karya ilmiah, agar karya tersebut bermanfaat bagi orang lain, minimal karya tersebut dibaca orang lain sehingga menambah pemahaman orang terkait dengan yang ditulisnya.21

Google scholar memiliki beberapa fitur yang bermanfaat bagi dunia akademis:

1. Pencarian literatur ilmiah dari satu pintu www.scholar.google.com atau www.scholar.google.co.id

2. Menemukan lebih jauh karya-karya ilmiah terkait, penulis dan publikasi

3. Memungkinkan menemukan dokumen lengkap 4. Mengikuti perkembangan penelitian terbaru

5. Mengetahui siapa saja yang mengutip publikasi kita

6. Mengetahui h-index, i10-index seorang penulis atau peneliti.

Pencarian literatur ilmiah melalui Google Scholar lebih efektif daripada menggunakan Google. Hasil pencarian yang lebih sedikit dan kualitas yang lebih dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sangat diperlukan bagi dunia akademis. Sifat Google Scholar yang merujuk pada penerbitan jurnal ilmiah, repositori universitas dan situs-situs ilmiah sangat relevan digunakan oleh kalangan akademisi.

21

Purwani Istiana,”Profil” Publikasi Dan My Citation Dalam Google Scholar: Membuat Akun Google Scholar”, Makalah disampaikan pada Pelatihan Pembuatan Akun Google Scholar bagi Dosen di Lingkungan Fakultas Geografi UGM (Rabu , 30 Maret 2016) : 1. Diakses 1 Juli 2019. PROFIL PUBLIKASI DAN MY CITATION DALAM GOOGLE SCHOLAR_ Membuat Akun Google Scholar Purwani Istiana, SIP., M.A.

28

Google scholar memberikan fasilitas bagi pengguna untuk mengetahui berapa kali sumber referensi yang kita temukan dikutip oleh publikasi lain, publikasi apa yang mengutip dan siapa pengarang/penulisnya. Dalam bidang akademis, semakin banyak karya ilmiah dirujuk oleh karya ilmiah lain, maka karya ilmiah tersebut dinilai lebih baik, karena menjadi rujukan oleh banyak penulis lain. Selain itu Google Scholar juga memberikan fasilitas cara menuliskan kutipan (sitasi) dari setiap referensi yang kita temukan.

3. Sistem Alur Kerja Sitasi Pada Google Scholar

a. Buka alamat http://scholar.google.co.id/, Lakukan login dengan akun gmail.

b. Kemudian jika sudah berhasil, maka silahkan masuk ke “my citation” dikanan atas atau bawah kanan

c. Ikuti 3 langkah pada halaman tersebut

d. Edit data bila perlu (foto,affilation dll), kemudian klik “make public” agar bisa dilihat oleh orang lain.

Pada contoh Profil diatas menunjukkan bahwa jumlah rujukan/sitasi total atas karya ilmiah yang telah dihasilkan sebanyak 9 publikasi. Terlihat jumlah rujukan/sitasi atau kutipan yang diperoleh oleh masing-masing karya ilmiah. Karya ilmiah yang berjudul “Understanding

Own Teaching: Becoming Reflective Teacher Through Reflective Journal”

dikutip oleh 6 karya ilmiah yang lain. Sedangkan karya ilmiah yang berjudul “Development Of Education In Post Tsunami Aceh” telah dikutip oleh 2 karya ilmiah yang lain. Inilah bentuk komunikasi ilmiah yang terlihat pada profil Google Scholar. Jumlah kutipan yang diperoleh setiap karya ilmiah akan bertambah, jika Google Scholar menemukan ada karya ilmiah yang menggunakan/mensitasi karya ilmiah tersebut.

4. Kelebihan Dan Kekurangan Google Scholar

Google scholar bertujuan untuk mempermudah seseorang menyusun artikel ilmiah dengan memperhatikan kelengkapan teks setiap artikel, penulis, publikasi yang menampilkan artikel, dan frekuensi penggunaan kutipan artikel dalam literature akademis lainnya. Hasil paling relevan akan muncul pada halaman pertama. Hasil pencarian google scholar ini mewarisi kemampuan google search dalam melakukan pencarian materi pendidikan, paper, tesis, karya ilmiah, dan sebagainya dengan hasil yang cukup relevan, serta sumber-sumber yang ditampilakn cukup terpecaya. Adapun kelebihan dari google scholar antara lain:

Kelebihan google scholar mengindeks dokumen secaara selektif. Hanya dokumen yang dinilai sebagai materi pendidikan yang dihitung

30

oleh google scholar. Memang ada materi blog yang dimasukkan kedalam google scholar, tetapi dipilih yang bernilai pendidikan dan mempunyai kualitas dokumen yang baik. Jadi tidak semua dokumen yang ada dalam blog dimasukkan oleh google scholar.

a. Menelusur semua dokumen pendidikan atau ilmiah, sehingga kita bisa melihat semua jumlah sitasi dokumen yang disajikan secara online. b. Akses mudah

c. Cakupan subjek google scholar luas Kelemahan google scholar

a. Ketika seseorang membuat profil memungkinkan dokumen yang bukan miliknya diakui sebagai dokumennya, google scholar tidak memverifikasinya. Ini utuh mengandalkan kejujuran pemilik profil. b. Hanya sebagian dokumen yang dapat didownload secara langsung,

sebagian hanya memberi sitasi saja.22

Dokumen terkait