• Tidak ada hasil yang ditemukan

pada masing-masing host setelah pemindahan VM, 3. Mengawasi proses DRS,

4. Melihat grafik utilisasi prosesor, grafik utilisasi memori dan posisi VM pada masing-masing host setelah proses DRS selesai.

Gambar 4.36 Desain pengujian pengaruh DRS terhadap utilisasi prosesor dan memori host

4.5.1 Kondisi Host 1 sebelum DRS

Gambar 4.37 menunjukkan utilisasi prosesor dan memori di host 1 sebelum DRS. Utilisasi prosesor sebesar 2312 MHz dan utilisasi memori sebesar 7,53 GB.

Gambar 4.37 Utilisasi prosessor dan memori host 1 sebelum DRS

Gambar 4.38 menunjukkan beberapa VM yang aktif di host 1 sebelum DRS. Terdapat 5 VM yang aktif pada host 1, yaitu:

VAP2-JKT, VAR-JKT, VFP1-JKT, VCACHE-JKT, TCI-VAP1-JKT.

Gambar 1.15 menunjukkan utilisasi prosesor dan memori di host 2 sebelum DRS. Utilisasi prosesor sebesar 218 MHz dan utilisasi memori sebesar 2,83 GB.

Gambar 4.39 Utilisasi prosessor dan memori host 2 sebelum DRS

Gambar 1.16 menunjukkan beberapa VM yang aktif di host 2 sebelum DRS. Terdapat 2 VM yang aktif, yaitu:

TCI-CITRIX2-JKT dan TCI-VSCCM-JKT.

4.5.3 Kondisi Host 3 sebelum DRS

Gambar 4.41 menunjukkan utilisasi prosesor dan memori di host 3 sebelum DRS. Utilisasi prosesor sebesar 1130 MHz dan utilisasi memori sebesar 6,59 GB.

Gambar 4.41 Utilisasi prosessor dan memori host 3 sebelum DRS

Gambar 4.42 menunjukkan beberapa VM yang aktif di host 3 sebelum DRS. Terdapat 4 VM yang aktif, yaitu:

Gambar 4.43 menunjukkan utilisasi prosesor dan memori di host 1 setelah DRS. Utilisasi prosesor sebesar 1886 MHz dan utilisasi memori sebesar 7,02 GB. Utilisasi prosesor dan memori mengalami penurunan sebesar 426 MHz dari 2312 MHz dan 0,51 GB dari 7,53 GB.

Gambar 4.43 Utilisasi prosessor dan memori host 1 setelah DRS

Gambar 4.44 menunjukkan beberapa VM yang aktif di host 1 setelah DRS. Terdapat 2 VM yang berpindah ke host lain, sehingga tersisa 3 VM yang aktif yaitu:

TCI-VAP1-JKT, TCI-VAP2-JKT, TCI-VFP1-JKT.

Sedangkan untuk 2 VM; TCI-VCACHE-JKT dan TCI-VAR-JKT didistribusikan ke host 2.

4.5.5 Kondisi Host 2 setelah DRS

Gambar 4.45 menunjukkan utilisasi prosesor dan memori di host 2 setelah DRS. Utilisasi prosesor sebesar 800 MHz dan utilisasi memori sebesar 6,75GB. Utilisasi prosesor dan memori mengalami kenaikan sebesar 528 MHz dari 218 MHz dan 3,92 GB dari 2,83 GB sebelum DRS.

Gambar 4.45 Utilisasi prosessor dan memori host 2 setelah DRS

Gambar 4.46 menunjukkan beberapa VM yang aktif di host 2 setelah DRS. Host 2 menerima tambahan 2 VM dari host 1, yaitu:

TCI-VAR-JKT dan TCI-VCACHEJKT, sehingga jumlah VM yang aktif berjumlah 4 VM.

Gambar 4.47 menunjukkan utilisasi prosesor dan memori di host 3 setelah DRS. Utilisasi prosesor sebesar 1394 MHz dan utilisasi memori sebesar 6,84 GB. Utilisasi prosesor dan memori mengalami kenaikan sebesar 264 MHz dari 1130 MHz dan 0,25 GB dari 6,59 GB sebelum DRS.

Gambar 4.47 Utilisasi prosessor dan memori host 3 setelah DRS

Gambar 4.48 menunjukkan beberapa VM yang aktif di host 3 setelah DRS. Tidak terjadi perubahan jumlah VM, yaitu jumlahnya tetap 4 VM.

Gambar 4.48 Posisi VM di host 3 setelah DRS 4.5.7 Hasil Pengujian dan Pembahasan

Tabel 4.4 menunjukkan utilisasi prosesor, utilisasi memori, dan jumlah VM yang aktif di ketiga host yang tergabung dalam klaster. Dapat dilihat bahwa utilisasi prosesor ketiga host masih rendah. Kondisi ini juga dialami oleh sebagian besar server, seperti yang telah dijelaskan pada Bagian 2.4. Di lain sisi, utilisasi memori relatif lebih tinggi dibandingkan dengan utilisasi prosesor. Kemungkinan

utilisasi memori untuk memicu DRS lebih besar dibandingkan dengan utilisasi prosesor.

Tabel 4.4 Kondisi klaster sebelum DRS

Host Utilisasi prosesor (persentase) Utilisasi memori (persentase) VM aktif

1 2312 MHz (10,86%) 7,54 GB (94,25%) 5

2 218 MHz (1,02%) 2,83 GB (35,37%) 2

3 1130 MHz (5,31%) 6,59 GB (82,37%) 4

Dalam infrastruktur virtualisasi server yang dibangun dengan VI3, administrator dapat memberikan aturan-aturan ke sejumlah host yang tergabung di klaster. Salah satu aturan tersebut adalah tingkat evaluasi DRS. Aturan tersebut digunakan sebagai penentuan batas utilisasi prosesor atau memori di masing-masing host, sehingga mesin server tetap bekerja dalam kondisi optimal. Jika utilisasi prosesor atau memori di suatu host melebihi batas yang telah ditentukan, DRS akan dijalankan secara otomatis. Dalam infrastruktur virtualisasi server PT. XYZ, masing-masing host diberikan aturan batas utilisasi prosesor dan memori sebesar 90%.

Pada pengujian yang dilakukan, utilisasi memori host 1 mencapai 7,54 GB atau mencapai persentase sebesar 94,25% dari kapasitas memori 8,00 GB. Kondisi ini melebihi batas utilisasi memori yang telah ditetapkan sehingga memicu DRS. Administrator telah mengatur agar DRS berjalan secara otomatis sehingga permasalahan berkaitan dengan beban kerja berlebih dapat diatasi tanpa kehadiran administrator di ruang server. Kondisi klaster setelah proses DRS selesai, dapat dilihat di Tabel 4.5.

berkurang menjadi 7,02 GB atau 87,75% dari kemampuan memori. Kondisi tersebut berhasil menekan utilisasi memori hingga di bawah batas utilisasi yang telah ditetapkan. Di lain sisi, utilisasi memori host 2 meningkat menjadi 6,75 GB atau mencapai persentase sebesar 84,37%. Peningkatan utilisasi memori di host 2 merupakan efek dari DRS. Pada kondisi awal yang dapat dilihat di Tabel 4.4, host 2 memiliki utilisasi memori sebesar 2,83 GB. Utilisasi memori tersebut lebih rendah dibandingkan dengan utilisasi memori dari host 3, yaitu sebesar 6,59 GB sehingga ketika VC Server melakukan evaluasi, host 2 terpilih sebagai tujuan migrasi sejumlahVM dari host 1.

Terdapat 2 VM yang mengalami migrasi dari host 1 ke host 2. Setelah proses DRS selesai, jumlah VM yang berjalan di dalam host 1 berjumlah 3, sedangkan di host 2 terdapat 4 VM.Utilisasi prosesor danmemori host 1 lebih besar dibandingkan dengan host 2, walaupun jumlah VM di host 1 lebih sedikit dibandingkan dengan host 2. Hal ini berarti jumlah VM tidak selalu berbanding lurus dengan utilisasi prosesor dan memori, namun utilisasi tersebut bergantung dari beban kerja masing-masing VM. VC Server mengevaluasi dan menentukan sejumlah VM yang sesuai untuk dipindahkan dari suatu host yang utilisasi prosesor atau memorinya melebihi batas.

Pengujian ini menunjukkan bahwa implementasi DRS pada infrastruktur virtualisasi server dapat menjaga utilisasi prosesor dan memori mesin server dalam kondisi optimal. Secara fleksibel, sumber daya prosesor dan memori sejumlah host yang tergabung dalam klaster dapat dialokasikan mengikuti kenaikan beban kerja VM. Hal ini dapat terjadi karena infrastruktur server dibangun menggunakan konsep virtualisasi, di mana sumber daya perangkat keras tidak terikat dengan perangkat lunak aplikasi. DRS merupakan implementasi dari VMotion sehingga dapat digeneralisasi bahwa DRS tidak menganggu ketersediaan layanan.

Dokumen terkait