• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 13 Rekapitulasi skoring OSB hasil penelitian Sifat Fisis, Mekanis

dan Keawetan OSB

K AD AP BP AU Kerapatan • Nilai Rata-Rata 2 1 3 1 1 • JIS A5908(2003) 1 1 1 1 1 Kadar Air • Nilai Rata-Rata 1 2 5 4 3 • JIS A5908(2003) 1 1 1 1 1

Daya Serap Air

• Nilai Rata-Rata 1 4 3 5 2 • JIS A5908(2003) - - - Pengembangan Tebal • Nilai Rata-Rata 1 5 2 3 4 • JIS A5908(2003) 1 1 1 1 1 Pengembangan Linier • Nilai Rata-Rata 3 5 1 4 2 • JIS A5908(2003) - - - MOR • Nilai Rata-Rata 1 2 5 3 4 • JIS A5908(2003) 1 1 1 1 1 MOE • Nilai Rata-Rata 1 2 5 4 3 • JIS A5908(2003) 1 1 1 1 1 Internal Bond • Nilai Rata-Rata 1 2 4 3 5 • JIS A5908(2003) 1 1 1 1 1

Kuat Pegang Sekrup

• Nilai Rata-Rata 1 2 4 3 5 • JIS A5908(2003) 1 1 1 1 1 Durability • Nilai Rata-Rata 2 3 4 5 1 • JIS A5908(2003) - - - Total Skor 21 35 43 42 37 Keterangan: Nilai Rata-Rata: 1-5

Standar JIS A 5908 (2003): Memenuhi= 1 Tidak memenuhi=0

K=Kontrol; AD=Rendam air dingin; AP=Rebus; BP=Rendam bahan pengawet; AU=Autroklaf

Berdasarkan Tabel 13, hasil total skoring yang ditinjau dari nilai rata-rata yang dihasilkan dan pencapaian standar dari sifat fisis, mekanis dan keawetan papan memperlihatkan bahwa perlakuan awal strand berupa perebusan dan perendaman dalam bahan pengawet mendapatkan skor tertinggi sehingga

68

 

direkomendasikan sebagai papan dengan kualitas terbaik bila dibandingkan dengan karakteristik sifat papan dengan perlakuan yang lain dan kontrol.

Bila ditinjau dari segi efisiensi teknis dan ekonomis papan tanpa perlakuan (kontrol) merupakan papan yang layak dipertimbangkan karena secara keseluruhan, papan yang dihasilkan dari penelitian ini telah memenuhi standar kelayakan sebagai papan komposit struktural dalam hal ini standar JIS A 5908 (2003) kelas papan partikel dasar tipe 24-10 khusus untuk oriented strand board (OSB).

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil penelitian terhadap sifat dasar kayu sentang menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik anatomi dan sifat fisis kayunya, kayu ini layak untuk dipergunakan sebagai bahan baku OSB.

2. Oriented strand board (OSB)

a. Sifat fisis dan mekanis papan: Perlakuan awal terhadap strand berupa perendaman dalam air dingin, perebusan, perendaman dalam bahan pengawet dan autoklaf memberikan respon positif terhadap sifat fisis dan mekanis papan yang dihasilkan

b. Keawetan papan: Perlakuan awal terhadap strand berupa perendaman dalam bahan pengawet menghasilkan papan dengan tingkat keawetan yang paling baik dibandingkan dengan perlakuan lain dan kontrol. 3. Berdasarkan hasil skoring, perlakuan awal strand berupa perebusan dan

perendaman dalam bahan pengawet mendapatkan skor tertinggi sehingga direkomendasikan sebagai papan dengan kualitas terbaik.

4. Bila ditinjau dari segi efisiensi teknis dan ekonomis papan tanpa perlakuan (kontrol) merupakan papan yang layak dipertimbangkan karena secara keseluruhan, papan yang dihasilkan dari penelitian ini telah memenuhi standar kelayakan sebagai papan komposit struktural dalam hal ini standar JIS A 5908 (2003)

B. Saran

Berdasarkan pertimbangan secara ekonomis, perekat yang digunakan dengan konsentrasi sebesar 7% masih relatif cukup besar dan papan yang dihasilkan semuanya masih berada diatas standar maka disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh kadar perekat terhadap kualitas papan yang dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi SS. 1990. Kimia Kayu. Bogor: Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat, IPB.

Anggraini SE. 2005. Sifat-sifat Anatomi Kayu Jati (Tectona grandis L.f) Plus Perhutani Dari Beberapa Seedlot Di KPH Ngawi Pada Kelas Umur I. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

APA. 1997. Panel Handbook and Grade Glossary. The Engineer Wood Association, USA.

APA. 2000. Oriented Strand Board. The Engineer Wood Association, USA. Awoyemi L, Westermark U. 2005. Effects of borate Impregnation on the

Response of Wood Strength to Heat Treatment. J Holz als Roh-und Werkstoff 39: 6.

Ayrilmis N, Kartal SN, Winandy JE, White RH. 2005. Physical and Mechanical Properties and Fire, Decay, and Termite Resistance of Treated Oriented Strand Board. J Forest Product 55: 5.

Boonstra MJ, Pizzi A, Zomers F, Ohlmeyer M, Paul W. 2006. The Effects of a Two Stage Heat Treatment Process on the Properties of Particleboard. J Holz als Roh-und Werkstoff 64: 157-164.

Bowyer JL, Shmulsky, Haygreen JG. 2003. Forest Products and Wood Science - An Introduction, Fourth edition. Lowa: Lowa State University Press.

British Standard. 1957. Methods of Testing Small Clear Specimens of Timbers BS 373. Inggris.

Brown HP, Panshin AJ and Forsaith CC. 1952. Text Book of Wood Technology Vol. II. New york: McGraw-Hill Book Company Inc.

Ching TS. 2003. Keboleh Awetan Kayu Sentang (Azadirachta excelsa). [Thesis]. Malaysia.

Budiarso E. 2000. Analisis Kualitas Pengeringan Kayu Gergajian Pada Beberapa Perusahaan di Kalimantan Timur. FRONTIR: 32.

Florido, Mesa. 2001. Marango: Azadirachta excelsa (Jack) Linn. Research Information Series on Ecosystem. Vol. 13 no. 3 (September-December 2001).

Foerst Product Laboratory. 1999. Wood Hand Book: Wood as an Engineering Material. Agric Handbook 72. Washington DC. US department.

71 Forest Watch Indonesia. 2001. Potret Keadaan Hutan Indonesia. Bogor: Forest

watch Indonesia dan Washington D.C.: Global Forest Watch.

Hadi YS. 1988. Pengaruh Perendaman Panas Partikel Kayu terhadap stabilitas Dimensi papan Partikel Meranti Merah. J. Teknologi Hasil Hutan 2 (1): 16- 24.

---. 1991. Pengaruh Perendaman Panas dan Asetilasi selumbar Terhadap Sifat Papan Partikel [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Hunt GM, Garratt GA. 1986. Pengawetan Kayu. Terjemahan. Jakarta: Akademika Presindo.

Johnson R, Jayawickrama K. 2002. Genetics of wood specific gravity in coastal Douglas-fir. PNWTIRC / NWTIC workshop on Genetic Improvement of Wood Quality in coastal Douglas-fir and western hemlockî, June 27, 2002. Oregon State University, Corvallis, OR.

Japanese Standard Association. 2003. Japanesse Industrial Standard Particle Board JIS A 5908. Japanese Standard Association. Jepang.

Joker D. 2000. Azadirachta excelsa (Jack) M. Jacobs. Seed leaflet No. 13 (September 2000). Danida Forest Seed Centre. Denmark.

Kamdem DP, Jiang H, Cui W, Freed J, Matuana LM. 2004. J of Elsevier. Composites: Part A 35: 347-355.

Maemuna A. 1994. Pengaruh Perlakuan Natrium Hidroksida Terhadap Sifat Kimia dan Fisis-Mekanis Kayu Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.). [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Maloney TM. 1993. Modern Particleboard and Dry Process Fiberboard Manufacturing. San Francisco: Miller Freeman Inc.

Marra AA. 1992. Technology of Wood Bonding Principles in Practise. New York: Van Nostrand Reinhold.

Martawijaya AI, Kartasujana, Mandang YI, Prawira SA dan Kadir K. 1981. Atlas Kayu Indonesia Jilid I. Bogor: Balai Penelitian Hasil Hutan.

Misran S. 2005. Evaluation of Oriented Strand Board Made From Rubber Wood Using Phenol Formaldehyde As a Binder. [Thesis]. Malaysia: Universiti Putra Malaysia.

Nishimura T, Ansell MP, Ando N. 2002. Evaluation of the arrangement of wood strands at the surface of OSB by image analysis. Wood Sci. Technol. 36: 93- 99.

72 Nishimura T, Amin J, Ansell MP, Ando N. 2004. Image Analysis and Bending properties of Model OSB Panels as A Function of Strand Distribution, Shape and Size. Wood Sci. Technol. 38 (4-5): 297 - 309

Nuryawan, Massijaya MY. 2006. Mengenal Oriented Strand Board. Kerjasama Fakultas Pertanian USU Medan dan Fakultas Kehutanan IPB Bogor.

Pandit IKN. 1995. Diktat anatomi: Pengantar Sifat Kayu Sebagai Bahan Baku. Fahutan IPB.

Panshin AJ, de Zeeuw C. 1980. Text Book of Wood Technology. Structure, Identification, Properties and Uses of The Commercial Woods of The United States and Canada. New york: McGraw-Hill Book Company, Inc.

Pari Gustan, Roliadi H, Setiawan D, Saepuloh. 2006. Komponen Kimia Sepuluh Jenis Kayu Tanaman Dari Jawa Barat. J Penelitian Hasil Hutan 24: 89-97. Paul W, Ohlmeyer M, Leithoff H. 2005. Optimising the properties of OSB by a

one-step heat pre-treatment process. J Holz als Roh-und Werkstoff 64: 227- 234.

---. 2007. Thermal modification of OSB- strands by a one-step heat pre-treatment-Influence of temperature on weight loss, hygroscopicity and improved fungal resistance. J Holz als Roh-und Werkstoff 65: 1.

Peniyati D. 1992. Pengaruh Perendaman Panas dan Dingin selumbar Pada Empat Tingkat Umur Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen). [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Pressnail KD, Stritesky VF. 2005. Moisture Related Properties of Oriented Strand Board (OSB). 10DBMC International Conférence On Durability of Building Materials and Components LYON [France] 17-20 April 2005. Riyadi C. 2004. Sifat Fisis dan Mekanis Papan Serat dari Limbah Batang Pisang

(Musa sp.) pada Berbagai Perlakuan Pendahuluan dan Kadar Parafin. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Rowell R, Lange S, McSweeny J, Davis M. 2002. Modification of Wood Fiber Using Steam. Proceeding of 6th Rim Bio-Based Composites Symposium. Oregon, USA.

Selamat S, Hasim S. 2002. Treatibility of Acacia mangium and Sentang (Azadirachta excelsa) in Relation to Wood Structure. Report of Forest Research Institute Malaysia.

Skaar C. 1972. Water in Wood. Syracuce Wood Science Series. University Press New york.

73 Soewarsono. 1990. Specific Gravity of Indonesian Woods and its Significance

for Practical Use, FRDC, Forestry Department, Bogor, Indonesia p:134. Structural Board Association. 2004. OSB Design Manual: Construction

Sheathing And Design Rated Oriented Strand Board. Canada.

---. 2004. OSB Performance Under High Humidity Conditions. Technical Bulletin nomor 113. Canada.

---. 2004. Oriented Strand Board in Landfills. Technical Bulletin nomor 110. Canada.

---. 2004. Binders and Waxes In Osb. Technical Bulletin nomor 114. Canada.

---. 2004. Oriented Strand Board and Waferboard. Technical Bulletin nomor 104. Canada.

---. 2005. OSB in Wood Frame Construction. USA. Susilowati RS, Tarumingkeng RC, Nandika D. 1998. Keawetan Alami Kayu

Akasia (Acacia mangium Willd) dan Keterawetannya Bagi Senyawa Boron Secara Vakum Tekan. J Teknologi Hasil Hutan XI (1): 13-17.

Sutigno P. 2000. Perekat dan Perekatan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan.

Tamizi M. 2003. Sifat-Sifat Asas dan Kualiti Kayu Sentang (Azadirachta Excelsa) Pada Umur Yang Berbeza. Thesis. Malaysia.

Teco. 2005. Resins Used In The Production Of Oriented Strand Board. Tech tips No. 14. USA.

Trockenbrotd M, Misalam K, Lijangga J. 1999. Physical and Elasto-Mechanical Wood Properti of Young Sentang (Azadirachta excelsa) Planted Sabah, Malaysia. J Holz als Roh-und Werkstoff 57: 210-214.

Tsoumis G. 1991. Science and Technology of Wood: Structure, Properties, Utilization. Van Nostrand Reinhold, New York.

Ujang S, Hasim S, Kadir R, Selamat S. 2005. Performance of Treated Sentang in Aboveground Exposure. Forest Research Institute Malaysia.

Yusfiandrita. 1998. Pengaruh Pengukusan Strand Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Oriented Strand Board (OSB) Dari Jenis Kayu Terap (Artocarpus elasticus Reinw) dan Kayu Weru (Albizia procera Benth). [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Lampiran 1 Pembagian batang untuk pengujian sifat dasar kayu

sampel fisis sampel mekanis

75

 

Lampiran 2 Teknik pembuatan strand dengan menggunakan disk flaker

      Log  Papan  Tangensial 70 mm  70 mm  70 mm  Disk flaker     Strand  Panjang : 70 mm  Lebar : 25 mm   Tebal     : 0,5 mm    

76

 

Lampiran 3 Klasifikasi komponen kimia kayu daun lebar Indonesia

Komponen kimia Kelas komponen

(%) ringgi redang rendah

Selulosa >45 40-45 <40

Lignin >33 18-33 <18

Pentosan >24 21-24 <21

Zat ekstraktif >4 2,0-4,0 <2

Abu >6 0,2-6 <0,2

Lampiran 4 Kerusakan contoh uji setelah dilakukan uji kubur selama 100 hari (3 bulan)

Lampiran 5 Persentase rata-rata pencapaian target kerapatan

Perlakuan Kerapatan target Kerapatan hasil Persen pencapaian

Kontrol (K) 0,7 0,59 84,29

Air dingin (AD) 0,7 0,6 85,71

Rebus (AP) 0,7 0,58 82,86

Bahan pengawet (BP) 0,7 0,6 85,71

Autoklaf (AU) 0,7 0,6 85,71

SIFAT DASAR KAYU SENTANG (Melia excelsa Jack) DAN

PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN BAKU

ORIENTED STRAND BOARD

APRI HERI ISWANTO

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

ABSTRACT

APRI HERI ISWANTO. Basic Properties of Sentang Wood (Melia excelsa Jack) and Its Utilization as Oriented Strand Board Materials. Supervised by FAUZI FEBRIANTO and IMAM WAHYUDI

Objectives of this research were to study the suitability of sentang wood as OSB material based on its basic properties, and to evaluate pretreatments effect of strands to the quality of OSB. The methods used were maseration and microtom techniques for wood structure, small clear specimen test based on BS- 373 standard for physical and mechanical of wood properties, TAPPI standard for chemical component, grave yard test for natural durability, JIS A5908 (2003) standard for board quality and modified wood block test for evaluating the resistance of OSB againts to termite attack. Prior to be manufactured for OSB, the strands were immersed in cold and hot water, immersed in preservative solution and autoclaved.

The result show that (1) Sentang wood is suitable for OSB manufacturing since its fibre cell wall is thin to moderate. Moreover, it has a rather more of pore. These two factors made either the adhesive process or the pressuring process become better. (2) Pretreatment of strands resulted in the improvement on physical, mechanical, and durability of OSB.

ABSTRAK

APRI HERI ISWANTO. Sifat Dasar Kayu Sentang (Melia excelsa Jack) dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Baku Oriented Strand Board. Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Fauzi febrianto, MS dan Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS

Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari sifat dasar kayu sentang (M. excelsa Jack) untuk menilai kesesuaiannya sebagai bahan baku OSB serta mengevaluasi pengaruh perlakuan awal strand terhadap sifat fisis, mekanis dan keawetan OSB yang dihasilkan. Penelitian anatomi kayu menggunakan teknik maserasi dan mikrotom, sifat fisis dan mekanis kayu dengan teknik pengujian contoh kecil bebas cacat, sifat kimia merujuk pada TAPPI T 257 om-85 dan keawetan alami kayu melalui uji kubur. Sifat fisis mekanis papan merujuk pada standar JIS A5908 (2003) dan uji keawetan papan merujuk pada teknik modified wood block test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kayu sentang cocok digunakan sebagai bahan baku OSB mengingat tebal dinding seratnya tergolong tipis hingga sedang dengan jumlah pori agak banyak yang memungkinkan proses perekatan dan pengempaan dapat berjalan dengan baik. (2) Perlakuan awal strand berupa perebusan dan perendaman dalam bahan pengawet menghasilkan papan dengan kualitas terbaik bila dibandingkan papan dengan perlakuan yang lain dan kontrol.

Kata kunci: Kayu sentang , sifat dasar, OSB, perlakuan awal strand  

   

RINGKASAN

APRI HERI ISWANTO. Sifat Dasar Kayu sentang (Melia excelsa Jack) dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Baku Oriented Strand Board. Dibimbing oleh FAUZI FEBRIANTO dan IMAM WAHYUDI

Kebutuhan kayu sebagai bahan konstruksi bangunan dan bahan baku meubel semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, namun di sisi lain produksi kayu dari hutan alam cenderung menurun tiap tahunnya. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan memanfaatkan jenis kayu cepat tumbuh. Melalui teknologi pengolahan kayu yang tepat diharapkan kelemahan yang ada pada kayu cepat tumbuh tersebut dapat diatasi.

Salah satu jenis kayu cepat tumbuh yang berpotensi untuk dikembangkan adalah Melia excelsa. Menurut Oey Djoen Seng (1951) dalam Soewarsono (1990), pada kadar air 15% kayu ini memiliki berat jenis (BJ) sekitar 0,49-0,7 (0,6). Selain dimanfaatkan sebagai kayu solid, bila ditinjau dari BJ-nya maka kayu sentang cocok dipakai sebagai bahan baku papan komposit. Salah satu produk komposit yang dapat berfungsi sebagai papan struktural adalah oriented strand board (OSB).

Untuk menghasilkan OSB yang memenuhi standar sebagai bahan konstruksi, harus diketahui sifat dasar (sifat anatomi, fisis, mekanis dan kimia) dari kayu tersebut, sehingga dapat ditentukan perlakuan awal terhadap strand yang akan dipergunakan. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari sifat dasar kayu sentang (M. excelsa Jack) dalam rangka menilai kesesuaiannya sebagai bahan baku OSB serta mengevaluasi pengaruh perlakuan awal strand terhadap sifat fisis, mekanis dan keawetan OSB.

Struktur anatomi kayu diteliti menggunakan teknik maserasi dan mikrotom, sedangkan sifat fisis dan mekanisnya melalui pengujian contoh kecil bebas cacat. Sifat kimia merujuk pada TAPPI T 257 om-85 sementara keawetan alami kayu diteliti melalui uji kubur. Sifat fisis mekanis papan merujuk pada standar JIS A5908 (2003) sedangkan uji keawetan papan merujuk pada teknik modified wood block test. 

Hasil penelitian sifat dasar kayu M. excelsa menunjukkan bahwa berdasarkan ukuran dinding seratnya, kayu sentang cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan OSB karena dapat dipastikan bahwa strand kayu sentang tidak akan mengalami kesulitan saat dikempa sehingga dapat dihasilkan papan dengan kerapatan yang dikehendaki. Berdasarkan ukuran diameter pori dan jumlah porinya, maka perlakuan pendahuluan yang sederhana terhadap strand seperti perendaman dan sedikit pemanasan sudah dapat memperbaiki tingkat penetrasi perekat ke dalam kayu.

Kondisi di atas diperkuat dengan nilai BJ kayu sentang yang tergolong sedang, yakni berkisar antara 0,42-0,52. Terkait dengan nilai rasio kompresi yang dipersyaratkan minimal sebesar 1,3 maka kayu sentang sangat cocok dipakai sebagai bahan baku OSB untuk menghasilkan papan berkerapatan rendah dengan kekuatan yang tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian sifat kimianya diketahui bahwa kadar ekstraktif kayu sentang tergolong sedang. Dengan kadar ektraktif yang demikian ditambah lagi tingkat keterawetannya yang tegolong rendah, maka perlu dilakukan perlakuan pendahuluan terhadap strand dalam rangka meningkatkan kualitas papan yang dihasilkan.

Hasil total skoring yang ditinjau dari nilai rata-rata dan pencapaian standar diketahui bahwa perlakuan awal strand yang berupa perebusan dan perendaman dalam bahan pengawet merupakan skor tertinggi sehingga direkomendasikan sebagai papan dengan kualitas terbaik. Namun, ditinjau dari segi efisiensi teknis dan ekonomis, maka papan tanpa perlakuan (kontrol) merupakan papan yang layak dipertimbangkan karena secara keseluruhan, papan kontrol yang dihasilkan telah memenuhi standar JIS A 5908 (2003) sebagai papan komposit struktural.

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia- Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2007 ini adalah sifat dasar dan panel-panel kayu, dengan judul Sifat Dasar Kayu Sentang (Melia excelsa Jack) dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Baku Oriented Strand Board.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Sumatera Utara dan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara atas kesempatan yang telah diberikan untuk melanjutkan studi ke Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Terima kasih juga disampaikan kepada Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi atas program Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (BPPS) T.A 2006-2008.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof. Dr. Ir. Fauzi Febrianto, MS dan Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS selaku komisi pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan dan motivasi dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari do’a dan dukungan kedua orang tua, istri dan keluarga, terima kasih untuk semuanya.

Semoga dengan adanya karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Bogor, Juli 2008 Apri Heri Iswanto

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Sifat Dasar Kayu Sentang (Melia excelsa Jack) dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Baku Oriented Strand Board adalah karya saya sendiri dengan arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir tesis ini.

Bogor, Juli 2008 Apri Heri Iswanto

© Hak cipta milik IPB, tahun 2008 Hak cipta dilindungi undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

Judul Tesis : Sifat Dasar Kayu Sentang (Melia excelsa Jack) dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Baku Oriented Strand Board

Nama : Apri Heri Iswanto

NIM : E051060101

Disetujui Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Fauzi Febrianto, MS Pror. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS

Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana

Ilmu Pengetahuan Kehutanan

Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS

SIFAT DASAR KAYU SENTANG (Melia excelsa Jack) DAN

PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN BAKU

ORIENTED STRAND BOARD

APRI HERI ISWANTO

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pekalongan, Jawa Tengah pada tanggal 21 april 1980 sebagai anak pertama dari pasangan ayah Subardi, S.Pd dan ibu Kusnanti, S.Pd. Pendidikan sarjana ditempuh di Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, IPB, lulus pada bulan Februari 2003. Kesempatan untuk melanjutkan ke program master pada Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan, Sekolah Pascasarjana IPB diperoleh pada tahun ajaran 2006/2007. Beasiswa pendidikan pascasarjana diperoleh dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Penulis bekerja sebagai staf pengajar di Departemen Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Beberapa mata kuliah yang pernah diasuh antara lain Mekanika Kayu, Kayu Sebagai Bahan Bangunan dan Perlindungan Bangunan.

Bogor, Juli 2008 Apri Heri Iswanto

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL ... iii DAFTAR GAMBAR ... iv DAFTAR LAMPIRAN ... vi PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 3 C. Manfaat ... 3 D. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 3 TINJAUAN PUSTAKA ... 5 A. Melia excelsa ... 5 B. Sifat Dasar Kayu Sentang... 7 C. Oriented Strand Board (OSB) ... 8 D. Perlakuan Pendahuluan ... 15 METODOLOGI PENELITIAN ... 17 A.Waktu dan Tempat Penelitian ... 17 B. Bahan dan Alat ... 17 C. Metode ... 18 D. Analisis Data ... 30 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33 A. Sifar Dasar dan Keawetan Alami Kayu Sentang ... 33 A.1.Anatomi kayu ... 33 A.2.Sifat fisis kayu ... 36 A.3.Sifat mekanis kayu ... 42 A.4.Sifat kimia kayu ... 46 A.5.Keawetan alami kayu ... 49 B. Geometri dan Klasifikasi Penggulungan Strand ... 50 B.1.Geometri strand ... 50 B.2.Klasifikasi penggulungan strand ... 51 C. Sifat Fisis, Mekanis dan Keawetan Oriented Strand Board (OSB) ... 52

ii

 

C.1.Sifat fisis OSB ... 52 C.2.Sifat mekanis OSB ... 58 C.3.Keawetan OSB ... 64 D. Skoring OSB Hasil Penelitian ... 67 KESIMPULAN ... 69 DAFTAR PUSTAKA ... 70 LAMPIRAN ... 74

iii

 

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Dimensi strand (hasil pengukuran 100 strand) 12 2 Skala ketahanan kayu terhadap serangan rayap tanah 23

3 Penilaian visual grave yard test 24

4 Klasifikasi penggulungan strand 25

5 Komposisi kebutuhan bahan untuk satu papan berdasarkan

perlakuan perendaman 26

6 Klasifikasi antifeedant 30

7 Klasifikasi tingkat ketahanan kayu terhadap serangan rayap 30

8 Rata-rata ukuran dimensi serat 33

9 Ukuran diameter dan jumlah pori 34

10 Ukuran dimensi dan frekuensi jari-jari 35

Dokumen terkait